Presentasi Klhs Bts Malang
Presentasi Klhs Bts Malang
PENDAHULUAN 01 Merupakan penjelasan latar belakang, maksud tujuan, dasar hukum. Ruag lingkup dan
sistematika pelaporan
Berisi penjelasan tentang pendekatan dan metodologi yang perlu dilakukan dalam
METODOLOGI
PENYELENGGARAAN KLHS 02 menyusun KLHS berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, mulai dari
metodologi analisis hingga tahapan – tahapan pelaksanaan KLHS
GAMBARAN UMUM 03 Berisi penjelasan tentang karakteristik wilayah, karakteristik perekonomian, karakteristik
sosial budaya dan profil lingkungan
HASIL ANALISIS 04 Hasil analisis memuat : Tahap persiapan, identifikasi isu, analisis pengaruh KRP
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI 05 Hasil , ekomendasi akhir yang disepakati
0
SK Pokja, Peta-Peta
LAMPIRAN Undangan-2x, Berita Acara, Foto-foto, Tabel-tabel, Peraturan2X, berita acara dll
MAKSUD PENYUSUNAN KLHS
PENYUSUNAN DAN
PRINSIP
IMPLEMENTASI
PEMBANGUNAN
RENCANA RINCI
BERKELANJUTAN
TATA RUANG
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2011-2031
Peraturan Daerah Kabupaten Malang No 3 Tahun 2010 Tentang RTRW Kabupaten Malang
METODOLOGI
PENYELENGGARAAN KLHS
Ps 16 UU
32/2009
KLHS
KLHS
Partisipatif Rangkaian Analisis Menyeluruh
Proses
Iteratif
Sistematis
Prediksi Masa
Masa Lalu Sekarang
Mendatang
Ps 6 PP a. a. pengkajian
pengkajian pengaruh KRP Ps 15 UU
46/16 pengaruh terhadap kondisi LH 32/09
KRP terhadap di suatu wilayah;
kondisi LH;
b.
perumusan
alternatif c. rekomendasi
penyempurna perbaikan untuk
c. penyusunan an KRP; dan pengambilan b. perumusan
rekomendasi keputusan KRP yang alternatif
perbaikan mengintegrasikan penyempurnaan
untuk prinsip pembangunan KRP; dan
pengambilan berkelanjutan
keputusan KRP
(Ps 14) 7 (Ps 16) 8 (Ps 19); 9 (Ps 23) 10 (Ps 25) 11
Masyarakat Pokja RTRW RZWP3K RPJP/M
Wilayah ketinggian dengan kelas <700 mdpl, 700 – 1000 dmpl, dan 1000 –
1150 mdpl hampir memiliki proporsi luasan yang sama pada wilayah
perencanaan.
C
D
A B C D E F
Kantor Desa
BOP Rest Area Gubukklakah
Gubukklakah Kantor Desa
Wringinanom
Tugu Taman
Makam Pahlawan Pasar Tumpang
Sumber :
CSRT BIG Tahun 2015, DEMNAS BIG Unduhan Tahun 2019,
Pengolahan Data Tahun 2019, Survei Lapang Tahun 2019
B. KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN
20.000,00
20.000,00 18.000,00
18.000,00 16.000,00
Pertanian,
16.000,00
Kehutanan, dan 14.000,00
Perikanan
14.000,00
12.000,00 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Industri
12.000,00 Pengolahan Industri Pengolahan
10.000,00
Konstruksi
10.000,00
Konstruksi 8.000,00 Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8.000,00
6.000,00
6.000,00
Perdagangan
4.000,00 Besar dan Eceran, 4.000,00
Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
2.000,00 2.000,00
0,00
0,00
2014 2015 2016 2017 2014 2015 2016 2017
Sektor yang paling unggul di Kabupaten Malang Kedua sektor tersebut mendukung bidang pariwisata dimana hasil dari
adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pertanian akan diolah menjadi bahan siap konsumsi oleh para wisatawan yang
dan sektor industri pengolahan. berkunjung ke Kabupaten Malang dan akan di ekspor ke daerah lainnya.
PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Malang (miliar rupiah), Atas Dasar Harga Konstan 2010 , tahun 2014 – 2017
Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9,224.60 9,542.36 9,826.91 9,994.07
Pertambangan dan Penggalian 1,097.42 1,129.47 1,144.32 1,202.92
Industri Pengolahan 15,548.41 16,549.38 17,556.27 18,550.57
Pengadaan Listrik Gas 53.33 52.94 55.21 58.48
Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 52.81 55.83 58.58 62.62
Konstruksi 6,319.59 6,562.57 6,898.98 7,384.12
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10,065.93 10,597.95 11,196.12 11,979.77
Transportasi dan Pergudangan 566.54 610.04 653.28 705.55
Penyediaan Akomodasi dan Makanan 1,671.28 1,783.32 1,913.56 2,071.22
Informasi dan Komunikasi 2,518.36 2,689.11 2,877.39 3,085.63
Jasa Keuangan dan Asuransi 851.57 901.22 956.21 983.90
Real Estat 755.52 800.48 849.48 895.15
Jasa Perusahaan 191.46 207.79 219.78 231.81
Administrasi Pemertintah, Pertahanan Jaminan Sosial Wajib 977.46 1,026.23 1,066.30 1,086.50
Jasa Pendidikan 1,257.00 1,347.63 1,429.17 1,491.65
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 311.92 324.97 340.87 360.72
Jasa Lainnya 1,087.19 1,136.55 1,204.87 1,264.27
C. KARAKTERISTIK SOSIAL BUDAYA
Di kawasan perencanaan, saat ini sudah tersedia lembaga desa yang dinamakan
Desa Wisata Gubuklakah (DWC) yang bertugas sebagai pusat informasi wisata
yang terletak di Desa Gubuklakah Kecamatan Poncokusumo;
Selain berperan sebagai pusat informasi wisata, lembaga ini juga berperan
mengelola kebon agro apel yang dimiliki oleh masyarakat sehingga bisa
dikunjungi dan didatangi oleh wisatawan.
Sedang
15%
Tinggi
31%
Sangat Rendah Rendah Sedang
Tinggi Sangat Tinggi
Sedang
41%
Tinggi
26%
Rendah
Sangat Sedang
8%
Tinggi 1%
27%
Tinggi
64%
Rendah
Sedang
8% 4%
Sangat
Tinggi
46%
Tinggi
42%
Sangat Rendah
Rendah 7%
1% Sedang
12%
Sangat
Tinggi
46%
Tinggi
34%
A. R2 Sangat Rendah di kecamatan poncokusumo desa gubukklakah dan kecamatan tumpang desa
duwetkrajan seluas 34,87144 Ha atau 1 %.
B. R2 Sangat Tinggi di kecamatan poncokusumo desa belung, gubukklakah dan wringinanom dan
kecamatan tumpang desa benjor, duwet, duwetkrajan, tulusbesar dan tumpang seluas 2155,44129
Ha atau 46 %
Sumber: Peta D3TLH Kabupaten Malang
Pencegahan dan Perlindungan Dari Bencana Alam (R3)
Jasa Pencegah dan Perlindungan
Luas
No Bencana Alam (R3)
A Sangat Rendah 372,08733
B Rendah 429,08562
C Sedang 1713,1574
D Tinggi 1477,89867
E Sangat Tinggi 717,56127
Jumlah 4709,7903
Sangat Sangat
Tinggi Rendah
15% 8% Rendah
9%
Tinggi
32%
Sedang
36%
SangatRendah
Sedang
Rendah 7% 1%
1% Tinggi
12%
Sangat
Tinggi
79%
Sangat Rendah Rendah Sedang
Tinggi Sangat Tinggi
Sedang
44%
Tinggi
22%
Sangat RendahSedang
Tinggi 8% 1%
29%
Tinggi
62%
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Sedang
Tinggi 7%
13%
25%
Tinggi
Rendah Sedang 55%
Tinggi Sangat Tinggi
Rendah
8%
Sedang
27%
Sangat
Tinggi
56%
Tinggi
9%
Tinggi
5%
Sedang Sangat
23% Rendah
37%
Rendah
35%
Tinggi
27%
Sangat
Rendah
49%
Sedang
20%
Rendah
4%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat Sangat
Tinggi Rendah
24% 7%
Rendah
34%
Tinggi
22%
Sedang
Sangat Rendah Rendah 13% Sedang
Tinggi Sangat Tinggi
Rendah
Sedang
8% 9%
Sangat
Tinggi
47%
Tinggi
36%
Sangat Sangat
Rendah
Tinggi Rendah 8%
15% 8%
Tinggi
32% Sedang
37%
Sangat SangatRendah
Tinggi Rendah 7% Sedang
12% 1% 12%
Tinggi
68%
Sangat Rendah Rendah Sedang
Tinggi Sangat Tinggi
Tinggi Sedang
25% 37%
29%
21,53% PK penting tapi
PK yang kurang
kurang
memiliki pengaruh,
berpengaruh
pemahaman, dan
PK penting tapi kepedulian
berpengaruh
PK yang kurang
8,82%
memiliki pengaruh,
PK Penting dan pemahaman, dan
69,65% Berpengaruh kepedulian
71%
Sistem drainase belum Kualitas drainase yang tidak baik sehingga sering terjadi genangan
6
optimal Terkesan sistem drainase kota hanya bangunan pelengkap jalan
Terjadinya air genangan karena air drainase yang belum terkoneksi di Desa Tulusbesar
Kualitas air minum masyarakat belum memenuhi syarat kesehatan di Desa Wringinanom
Belum optimalnya
Sumber air minum belum dikelola dengan baik di Seluruh desa diwilayah BTS
7 Pengelolaan sistim
penyediaan air minum Sumber Binangun megalami debit air kecil dan kurang memenuhi kebutuhan warga di desa Benjor
Penurunan debit sumber air
Belum optimalnya SPAM
Sarana pelayanan air minum yang masih terbatas di Seluruh desa diwilayah BTS
Belum optimalnya sistim
8
pengelolaan air limbah Sarana pelayanan air limbah yang masih terbatas di Seluruh desa diwilayah BTS
Terjadi alih fungsi lahan dengan total luasan 510 Ha (Alih Fungsi Lahan Pertanian 200 ha, alih fungsi lahan tegalan/ladang 146 ha, alih
9 Alih Fungsi Lahan
fungsi sempadan sungai 26,49 ha) di Semua lokasi (SBWP I dan SBWP II)
Minimnya Lahan Ruang Masih Kurangnya lahan RTH publik
10
Terbuka Hijau Berkuranya tutupan vegetasi lahan
Perlunya mitigasi bencana
Rawan gempa bumi
11 Bencana Kekeringan di Poncokusumo dan Tumpang
Erupsi Gunung
Rawan gerakan tanah/longsor di seluruh wilayah
B Isu Ekonomi
Infrastruktur jalan dan
12 Pengembangan infrastruktur jalan untuk mendukung status PKN dan BOP
jembatan
Peningkatan fisik jalan
Peningkatan status jalan
Keterbatasan lahan untuk pengembangan jalan
Pengembangan wisata
RUMUSAN ISU PB PRIORITAS MENGHASILKAN 10 isu PB
Analisa Crostabb Isu Pembangunan Berkelanjutan Strategis
Dengn Muatan Pasal 9 Ayat (2) Prioritas dengan 25 definisi
singkat
Nilai Fecal Coliform tertinggi di Sungai Amprong Kec. Poncokusumo (DAS Tingkat perekonomian rendah (Kec.Tumpang warga miskin sebanyak 12%,
Ambang) pada periode V yaitu 210/100 ml. Kec. Poncokusumo warga miskin sebanyak 20%) >> BABS dan sarana
Penyebab : kontaminasi limbah toilet (kotoran manusia/kotoran hewan) sanitasi tidak standar >> sanitasi kurang baik >> ancaman bakteri coliform
Penyebab Rekomendasi Penanganan
IPAL industri membuang limbah langsung ke sungai - Pengawasan effluent limbah
- Pemeriksaan sampel air rutin
- Pembinaan pengelolaan air limbah industri
- Zonasi wilayah industri
Tidak ada pengolah limbah domestik/septic tank tidak standar - Pemenuhan fasilitas IPAL individu atau komunal
- Pembuatan sistem pengelolaan limbah terpadu
- Zonasi pengelolaan air limbah domestik
Kesadaran masyarakat dan sektor swasta terhadap pengelolaan lingkungan - Melibatkan masyarakat dalam mengelola lingkungan
rendah - Memperkuat kelembagaan lokal dalam pengelolaan lingkungan
Regulasi pengelolaan lingkungan terbatas - Penyusunan regulasi pengelolaan air limbah (industri, domestik, B3 dan rumah sakit)
Lemahnya penegakan aturan terhadap regulasi - Penindakan bersama aparat hukum
- Soisalisasi intensif
- Penerapan reward and punishment
Penurunan kualitas air sungai di Kali Amprong ISU LINGKUNGAN
1 akibat pencemaran limbah rumah tangga di
kecamatan Ponco kusumo dan kerusakan daerah Kesadaran masyarakat dalam membuang
aliran sungai 2 sampah masih rendah
KONDISI PERSAMPAHAN
• Pengelolaan sampah di wilayah perencanaan dilakukan oleh masing-masing Pemerintah Desa sebelum diangkut ke TPA Paras yang berada di Kecamatan
Poncokusumo.
• Pemerintahan Desa Tumpang sudah membangun hanggar yang berfungsi sebagai tempat pemilahan, sehingga sampah yang berpotensi untuk didaur ulang
• TPA Paras merupakan tempat pengelolaan sampah terpadu yang memilah sampah organik dan sampah non-organik lalu ditimbun menggunakan tanah
Kebutuhan jumlah
septic tank
REKOMENDASI PENANGANAN :
Memfokuskan pengembangan wilayah
Agroekowisata Kawasan “Poncowismojatu”
pengembangan potensi pertanian yang
diintegrasikan dengan potensi pariwisata Gunung Bromo
Kebun Tegalan/ Grand Panti Permukim Pertokoan Pondok Grand
desa desa Pasar
Campuran Ladang Total Asuhan an dan Jasa Pesantren Total
127,01 255,18 382,18 0,00 0,12783 36,60 0,00 0,06 36,79
PONCOKUSUMO 50,80 127,59 178,39 PONCOKUSUMO 0,00 4,58 0,00 0,06 4,64
Ds. GUBUKKLAKAH 50,80 127,59 178,39 Ds.BELUNG 0,00 4,58 0,00 0,06 4,64
TUMPANG 76,20 127,59 203,79 TUMPANG 0,12783 32,03 32,15
Ds.BENJOR 25,40 25,40 Ds.TULUSBESAR 9,15 9,15
Ds.DUWET 50,80 127,59 178,39 Ds.TUMPANG 0,12783 22,88 23,00
Permuki Grand
Guna Lahan desa
man Total
Diperlukan standar sarana dan prasarana Kepariwisataan untuk mmbantu meningkatkan daya tarik wisata
• Terdapat prasarana yang belum berfungsi optimal seperti jalan di koridor utama Tumpang, ruas jalan di beberapa titik
yang masih belum berfungsi optimal
• Belum adanya terminal wisata
• Belum adanya trayek angkutan yang menghubungkan kawasan wisata dengan pusat perkotaan
• Sistem dan sarana persampahan masih belum berfungsi maksimal
• Jumlah sarana sanitasi di kawasan pariwisata masih kurang
• Penyusunan DED Jalan koridor utama Tumpang • DED Pembangunan terminal wisata
• Penyusunan DED peningkatan ruas jalan • Pengadaan gerobak sampah, mobil pengangkut dan TPS3R
• Penerbitan ijin trayek angkutan pedesaan • Penambahan jumlah MCK umum di kawasan wisata
KSPN Prioritas di Provinsi Jawa Timur adalah Kawasan Pariwisata Bromo-Tengger-Semeru.
Menyebabkan perubahan fungsi lahan pertanian seluas 167,80 Ha dan ladang/tegalan seluas 121,1 ha menjadi
permukiman
Dampak dari kehilangan lahan pertanian produktif adalah kehilangan hasil pertanian secara permanen, sehingga apabila kondisi ini tidak
terkendali maka dipastikan kelangsungan dan peningkatan produksi akan terus berkurang dan pada akhirnya akan mengancam kepada
tidak stabilnya ketahanan pangan
Kedatangan investor untuk potensi yang bakal berkembang pesat dengan adanya Kawasan Pariwisata Bromo Tengger Semeru
Tujuan utama : menjaga kedaulatan pangan Kabupaten Malang yang dikenal sebagai lumbung pangan di Jawa Timur
maupun skala nasional.
Penanganan :
• Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten Malang. Dalam
perda ini, lahan pertanian pangan berkelanjutan ditetapkan seluas 45.888,23 hektare.
• Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malang
• Rancangan Peraturan Bupati (ranperbup) mengenai Tata Cara, Persyaratan dan Kriteria Penetapan Perlindungan LP2B dan Lahan
Beririgasi non LP2B (belum terwujud)
pengelolaan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup didasarkan pada kearifan lokal setempat
Terdapat bentuk-bentuk kearifan lokal kawasan BTS yang dapat diaplikasikan dalam
pembangunan kawasan,
Seperti tata cara bercocok tanam, tata cara berperilaku terhadap alam, tata cara
pemilihan lokasi permukiman, tata cara peletakan rumah ibadah dan lainnya.
REKOMENDASI :
• Keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan kawasan
• Mengoptimalkan potensi kearifan lokal dalam bentuk fisik (misalnya: landmark/sclupture/lambang) maupun dalam bentuk nilai dan
perilaku di dalam kawasan
• Pembangunan kawasan yang mmpertimbangkan kondisi bentang alam
ditelaah atau dianalisa
IDENTIFIKASI MATERI KRP YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN PENGARUH TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
berdasarkan PP no 46/2016
pasal 3 ayat 2, dengan
Crosstab KRP Yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup Dengan Pasal 3 ayat (2) mempertimbangkan :
perubahan iklim;
kerusakan, kemerosotan,
Rumusan KRP Yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
dan/atau kepunahan
No. Program / Kegiatan Lokasi keanekaragaman hayati;
1 Pengembangan Pola Ruang BTS peningkatan intensitas
1.1. Perwujudan Kawasan Lindung
dan cakupan wilayah
1.1.2. Ruang Terbuka Hijau
bencana banjir, longsor,
1.1.2.3. Peningkatan dan penambahan pemakaman umum SBWP 1
kekeringan, dan/atau
1.2. Perwujudan Kawasan Budidaya
1.2.1. Zona Perumahan kebakaran hutan dan
1.2.1.1. Penyediaan fasilitas perumahan BWP Tumpang lahan;
1.2.2. Zona Perdagangan dan Jasa penurunan mutu dan
kelimpahan sumber daya
1.2.2.1. Pengembangan dan penataan kawasan perdagangan dan jasa BWP Tumpang
alam;
1.2.4. Zona Pariwisata peningkatan alih fungsi
1.2.4.1. Penetapan lokasi pariwisata prioritas BWP Tumpang
kawasan hutan dan/atau
1.2.4.2. Pemantapan obyek pariwisata BWP Tumpang
lahan;
1.2.4.3. Penataan kawasan pariwisata prioritas BWP Tumpang
peningkatan jumlah
1.2.4.4. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana zona pariwisata BWP Tumpang penduduk miskin atau
1.2.5. Zona Pertahanan dan Keamanan terancamnya keberlanjutan
2 Pengembangan Struktur Ruang BTS penghidupan sekelompok
2.1. Pengembangan Sistem Transportasi masyarakat; dan/atau
2.1.1. Pengembangan Jaringan Jalan peningkatan risiko
2.1.1.1. DED Jalan Koridor Utama Tumpang terhadap kesehatan dan
2.1.1.2. Peningkatan Jalan Koridor Utama Tumpang Tumpang
keselamatan manusia.
2.1.1.3. DED Jalan Lokal Primer Tumpang
2.1.1.4. Peningkatan Ruas Jalan Sp 4 Masjid Baitul Muttaqin - Jemplang Wringinanom-Bukitklakah-Ngadas
2.1.1.5. Peningkatan Ruas Jalan Kidal Tumpal - Sp 4 Masjid Baitul Muttaqin Tumpang - Tulusbesar Crosstab Antara Kebijakan, Rencana,
2.1.1.6. Pembangunan Jalan Baru Benjor-Duwet Desa Benjor dan Desa Duwet Dan Program Rencana Rinci Tata
2.1.1.7. Pembangunan Jalan Baru Duwet-Gubuglakah Ruang Kawasan Sekitar Pariwisata
2.1.1.8. Pembangunan Jalan Ringroad Tumpang Tumpang
2.1.2. Pengembagnan Sistem Transportasi Darat
Bromo –Tengger-SemeruBerdampak
2.1.2.3. Pembangunan Terminal Wisata/Angkutan Pedesaan Jln. Kebonsari Tumpang Pada Lingkungan Hidup Dengan Isu
2.1.2.4. Pembangunan Terminal Wisata Skala Besar di Tumpang Desa Tumpang Pembangunan Berkelanjutan Prioritas
KAJIAN PENGARUH KRP TERHADAP ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN STRATEGIS PRIORITAS
Isu Prioritas
No. Program / Kegiatan Lokasi Skor Keterangan
a b c d e f g h i j k
1 Pengembangan Pola Ruang BTS
1.2. Perwujudan Kawasan Budidaya
1.2.1. Zona Perumahan
1.2.1.1. Penyediaan fasilitas perumahan BWP Tumpang 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 31 Perlu alternatif dan Rekomendasi
1.2.2. Zona Perdagangan dan Jasa
Pengembangan dan penataan kawasan perdagangan dan
1.2.2.1. BWP Tumpang
jasa 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 Perlu alternatif dan Rekomendasi
1.2.4. Zona Pariwisata
1.2.4.1. Penetapan lokasi pariwisata prioritas BWP Tumpang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Perlu alternatif dan Rekomendasi
1.2.4.2. Pemantapan obyek pariwisata BWP Tumpang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Perlu alternatif dan Rekomendasi
1.2.4.3. Penataan kawasan pariwisata prioritas BWP Tumpang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Perlu alternatif dan Rekomendasi
Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana
1.2.4.4. BWP Tumpang
zona pariwisata 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Perlu alternatif dan Rekomendasi
2 Pengembangan Struktur Ruang BTS
2.1. Pengembangan Sistem Transportasi
2.1.1. Pengembangan Jaringan Jalan
2.1.1.2. Peningkatan Jalan Koridor Utama Tumpang Tumpang 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
Peningkatan Ruas Jalan Sp 4 Masjid Baitul Muttaqin - Wringinanom-
2.1.1.4.
Jemplang Bukitklakah-Ngadas 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
Peningkatan Ruas Jalan Kidal Tumpal - Sp 4 Masjid Baitul Tumpang -
2.1.1.5.
Muttaqin Tulusbesar 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
Desa Benjor dan
2.1.1.6. Pembangunan Jalan Baru Benjor-Duwet
Desa Duwet 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
2.1.1.7. Pembangunan Jalan Baru Duwet-Gubuglakah 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
2.1.1.8. Pembangunan Jalan Ringroad Tumpang Tumpang 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
2.1.2. Pengembagnan Sistem Transportasi Darat 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
Jln. Kebonsari
2.1.2.3. Pembangunan Terminal Wisata/Angkutan Pedesaan
Tumpang 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
2.1.2.4. Pembangunan Terminal Wisata Skala Besar di Tumpang Desa Tumpang 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
2.1.2.5. Pembangunan Terminal Wisata Di Desa Wringanom Desa Wringanom 2 2 3 1 1 3 2 3 3 0 3 23 Perlu alternatif dan Rekomendasi
a. Penurunan Kualitas Lingungan d. Belum optimalnya Pengelolaan sistim penyediaan air minum g. Bencana k. Ketahanan Pangan
b. Persampahan e. Belum optimalnya sistim pengelolaan air limbah h. Infrastruktur jalan dan jembatan l. Perkembangan Perkotaan
c. Perumahan dan Permukiman f. Alih Fungsi Lahan
ANALISA PENGARUH KRP TERHADAP MUATAN KLHS
Muatan pengaruh
Perkiraan Mengenai Tingkat
No KRP Daya dukung dan Efisiensi Pemanfaatan Tingkat Kerentanan dan Kapasitas
Dampak dan Resiko Kinerja Pelayanan/ Jasa Eksostiem Ketahanan dan
Daya Tampung Sumberdaya Alam Adaptasi Perubahan Iklim
Lingkungan Potensi KEHATI
I PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG
1.2.1.1. Penyediaan Terdapat pada Daya Akan terjadi Terdapat pada JE Penyedia Pangan dalam Perencanaan kawasan Aktivitas kawasan perumahan Terdapat pada JE
Perumahan dukung kawasan perubahan fungsi klasifikasi tinggi – sangat tinggi seluas 211.96 ha perumahan akan umumnya akan mengeluarkan limbah biodiversitas
budidaya kategori lahan unuk kawasan Terdapat pada JE penyedia air bersih dengan mempengaruhi JE penyedia rumah tangga sehingga berpotensi dengan
baik seluas 191.49 ha perumahan sebesar klasifikasi sangat tinggi seluas 259.61 ha pangan, air, dan tata aliran pencemaran air dan tanah. klasifikasi sangat
292.7 hektar dari lahan Terdapat pada JE Tata Aliran Air dan Banjir dengan air banjir karena berada Perumahan merupakan penyumbang tinggi – tinggi
permukiman, sawah klasifikasi tinggi – sangat tinggi seluas 266.1 ha klasifikasi sangat tinggi – emisi dari gas methan yang cukup seluas 611.24 ha.
irigasi, kebun, dan Terdapat pada JE Pencegahan dan Perlindungan tinggi, serta JE pencegahan besar dan berkontribusi terhadap
tanah ladang. dari Bencana Alam dengan klasifikasi rendah – dan perlindungan dari perubahan iklim
sangat rendah seluas 195.25 ha bencana alam karena berada
dalam klasidikasi rendah –
sedang
1.2.2.1. Pengembangan dan Terdapat pada Daya Akan terjadi Terdapat pada JE Penyedia Pangan dalam Perencanaan kawasan Aktivitas kawasan perdagangan dan Terdapat pada JE
Penataan Kawasan dukung kategori perubahan fungsi klasifikasi tinggi – sedang seluas 221.51 ha perdagangan dan jasa akan jasa umumnya akan mengeluarkan biodiversitas
Perdagangan dan sedang seluas 248,12 lahan unuk kawasan Terdapat pada JE penyedia air bersih dengan mempengaruhi JE penyedia limbah rumah tangga sehingga dengan
Jasa ha perdagangan dan jasa klasifikasi sangat tinggi seluas 275.53 ha pangan, air, dan tata aliran berpotensi pencemaran air dan tanah. klasifikasi sangat
sebesar 213,98 hektar Terdapat pada JE Tata Aliran Air dan Banjir dengan air banjir karena berada Perdagangan dan jasa merupakan tinggi – tinggi
dari lahan sawah klasifikasi tinggi – sangat tinggi seluas 128.1 ha klasifikasi sangat tinggi – penyumbang emisi dari gas methan seluas 218.21 ha.
irigasi, kebun, dan Terdapat pada JE Pencegahan dan Perlindungan tinggi, serta JE pencegahan yang cukup besar dan berkontribusi
tanah ladang. dari Bencana Alam dengan klasifikasi rendah – dan perlindungan dari terhadap perubahan iklim
sangat rendah seluas 125.85 ha bencana alam karena berada
dalam klasidikasi rendah –
sangat rendah
1.2.4. Penetapan dan Terdapat pada Daya Akan terjadi Terdapat pada JE Penyedia Pangan dalam Perencanaan kawasan Aktivitas kawasan pariwisata Terdapat pada JE
penataan Lokasi dukung kategori perubahan fungsi klasifikasi tinggi – sedang seluas 621.61 ha pariwisata akan umumnya akan mengeluarkan limbah biodiversitas
Pariwisa sedang seluas 848,22 lahan unuk kawasan Terdapat pada JE penyedia air bersih dengan mempengaruhi JE penyedia pariwisata sehingga berpotensi dengan
ha pariwisata sebesar klasifikasi sangat tinggi seluas 575.33 ha pangan, air, dan tata aliran pencemaran air dan tanah. Pariwisata klasifikasi sangat
512,98 hektar dari Terdapat pada JE Tata Aliran Air dan Banjir dengan air banjir karena berada merupakan penyumbang emisi dari tinggi – tinggi
lahan sawah irigasi, klasifikasi tinggi – sangat tinggi seluas 321.1 ha klasifikasi sangat sedang - gas methan yang cukup besar dan seluas 618.26 ha.
kebun, dan tanah Terdapat pada JE Pencegahan dan Perlindungan tinggi, serta JE pencegahan berkontribusi terhadap perubahan
ladang. dari Bencana Alam dengan klasifikasi rendah – dan perlindungan dari iklim
sangat rendah seluas 625.85 ha bencana alam karena berada
dalam klasidikasi rendah –
tinggi
Muatan pengaruh
Perkiraan Mengenai Tingkat
No KRP Daya dukung dan Efisiensi Pemanfaatan Tingkat Kerentanan dan Kapasitas
Dampak dan Resiko Kinerja Pelayanan/ Jasa Eksostiem Ketahanan dan
Daya Tampung Sumberdaya Alam Adaptasi Perubahan Iklim
Lingkungan Potensi KEHATI
2 PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG
2.1. Pengembangan Termasuk dalam Berdampak Terdapat pada JE penyedia pangan klasifikasi Pembangunan jalan akan Pengembangan jalan ini akan KRP terdapat
jaringan jalan daya dukung peningkatan emisi tinggi-sangat tinggi sepanjang 59,1 km, mempengaruhi kualitas mempengaruhi iklim mikro, karena pada JE
melalui lahan baik karbon akibat Pada JE penyedia air bersih klasifikasi tinggi- sumber daya alam karena JE iklim mikro sangat bergantung Biodiversitas
peningkatan jalan sepanjang 1.218 pertambahan jumlah sangat tinggi 28,56 km, penyedia pangan, air bersih, dengan jenis permukaan. Adanya klasifikasi tinggi-
dan pembangunan km Jl. Lokal kendaraan bermotor Pada JE tata aliran air dan banjir klasifikasi tinggi- tata aliran air dan biodiversiti perencanaan jalan kolektor primer sangat tinggi
jalan baru primer dan 912 yang melalui wilayah sangat tinggi sepanjang 82,1 km tersedia tinggi hingga sangat akan mengakibatkan alih fungsi lahan sepanjang
km jalan kolektor tersebut Pada JE pencegahan dan perlindungan dari tinggi untuk mendukung baik pada ruang jalan tersebut 598,92 km
sekunder bencana alam klasifikasi rendah-sangat rendah pembangunan maupun penggunaan lahan di sehingga kurang
Termasuk dalam sepanjang 60,32 km sekitarnya, sehingga daya serap sesuai untuk
daya dukung Dengan demikian rencana pembangunan jalan ini permukaan tanah terhadap sinar pembangunan
lahan baik akan mempengaruhi kinerja pelayanan jasa matahari akan berbeda dan
sepanjang 537,87 ekosistem menyebabkan perubahan iklim mikro.
km Jalan kolektor
sekunder
2 Pengembangan KRP terletak pada Terdapat pada JE penyedia pangan tinggi- sedang Pembangunan Pengembangan terminal wisata Terdapat pada JE
terminal wisata lahan dengan daya dengan luas 51.11 hektar . pengembangan terminal adaptasi perubahan iklim yang tinggi. Biodiversitas
dukung sangat baik Terdapat pada JE penyedia air bersih dengan wisata akan mempengaruhi Pengembangan terminal wisata klasifikasi tinggi
sebesar 65,96 hektar klasifikasi tinggi seluas 413.24 ha, dan kelas kualitas sumber daya alam menyebabkan potensi pembukaan seluas 177.35 ha
sedang seluas 41.23 ha karena JE penyedia pangan, lahan sehingga mneyebabkan
Terdapat pada JE Tata Aliran air dan Banjir dengan air bersih, tata aliran air dan berkurangnya produksi oksigen ke
klasifikasi tinggi-sangat tinggi dengan luas 176.59 biodiversiti tersedia tinggi udara dan berkurangnya penyerapan
ha berupa hingga sangat tinggi untuk CO2 serta daya serap air yang rendah.
Terdapat pada JE pencegahan dan perlindungan mendukung pembangunan Hal ini menyebabkan suhu udara
dari bencana alam dengan klasifikasi rendah- meningkat serta adanya pencemaran
sangat rendah seluas 22.4 ha yang dihasilkan gas methan dari
kendaraan bermotor dapat
mengganggu iklim dan berpotensi
menyebabkan perubahan iklim
III SUB BWP PRIORITAS
a Pembangunan rest Terdapat pada Daya Akan terjadi alih fungsi Terdapat pada JE Penyedia Pangan dalam Perencanaan rest area akan Aktivitas rest area umumnya akan Terdapat pada JE
area dukung kategori baik lahan unuk rest area klasifikasi tinggi – sedang seluas 517.56 ha mempengaruhi JE penyedia mengeluarkan asap produksi biodiversitas
seluas 427.42 ha sebesar 93.3 hektar Terdapat pada JE penyedia air bersih dengan pangan, air, dan tata aliran sehingga berpotensi pencemaran dengan
dari lahan sawah klasifikasi sangat tinggi seluas 329.61 ha air banjir karena berada udara. Industri merupakan klasifikasi sangat
irigasi, kebun, dan Terdapat pada JE Tata Aliran Air dan Banjir dengan klasifikasi sangat tinggi – penyumbang emisi yang cukup besar tinggi – tinggi
tanah ladang. klasifikasi tinggi – sangat tinggi seluas 266.11 ha tinggi, serta JE pencegahan dan berkontribusi terhadap seluas 182.02 ha.
Terdapat pada JE Pencegahan dan Perlindungan dan perlindungan dari perubahan iklim
dari Bencana Alam dengan klasifikasi rendah – bencana alam karena berada
sangat rendah seluas 105.15 ha dalam klasidikasi rendah –
sangat rendah
ANALISIS DAYA DUKUNG
FISIK WILAYAH
SATUAN KEMAMPUAN LAHAN
ANALISIS PENGARUH KRP TERHADAP JASA EKOSISTEM PENYEDIA AIR BERSIH (JP2)
JASA EKOSISTEM PENYEDIA AIR (JP2)
KRP Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Sedang Tinggi Grand Total
Perdagangan dan Jasa 1,73647 15,60976 3,15509 0,02211 0,63454 21,15797
Perdagangan dan Jasa Skala BWP 1,63024 0,19858 1,01363 2,84245
PONCOKUSUMO 0,19297 0,47284 0,66581
TUMPANG 1,63024 0,00561 0,54079 2,17664
Perdagangan dan Jasa Skala Sub BWP 0,10623 15,41118 2,14146 0,02211 0,63454 18,31552
PONCOKUSUMO 4,24194 0,97186 0,60304 5,81684
TUMPANG 0,10623 11,16924 1,1696 0,02211 0,0315 12,49868
ANALISIS PENGARUH KRP TERHADAP JASA EKOSISTEM PENYEDIA PANGAN (JP1)
ANALISIS PENGARUH KRP TERHADAP JASA EKOSISTEM PENGATUR JASA BUDAYA REKREASI DAN ECOTOURISM
Candi Jago
Sumber Pitu
Sumber: APIK, 2017 kenaikan suhu rata-rata di empat kota/kabupaten yang ada di Brantas
Hulu adalah dalam kisaran 0.6 – 0,9o C pada tahun 2032-2040
dibandingkan dengan kondisi tahun 2006 – 2014
Proyeksi Kenaikan Suhu Periode 2032-2040
Kenaikan tertinggi ada di wilayah Kota Batu dan sebagian Kabupaten Malang
Sebagai arahan
Jasa Pendukung Biodiversitas /
Luas (Ha)
No Keanekaragaman hayati (D4)
A Sangat Rendah 34,87144
B Rendah 721,42118
C Sedang 1745,60949
D Tinggi 1192,31734
E Sangat Tinggi 1015,57084
Jumlah 4709,7903
Sangat Tinggi Sangat Rendah
22% Rendah 15%
1%
POTENSI KEHATI:
Tinggi Sedang
25% 37% Beberapa jenis flora yang banyak ditemukan di kawasan taman nasional ini
antara lain Cemara Gunung, Jamuju, Edelweis, berbagai jenis bunga anggrek,
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi jenis rumput langka, akasia, dan lain sebagainya
A. D4 sangat rendah di kecamatan Poncokusumo desa Beberapa jenis fauna Luwak (Paradoxurus hermophroditus) dan Rusa (Rusa
Gubukklakah kecamatan Tumpang desa JUWETKRAJAN timurensis). Tak hanya itu, berbagai jenis burung juga banyak ditemukan di
seluas 34,87144 Ha atau 1 % taman nasional ini yang menjadikan kawasan ini sebagai habitat hidupnya.
B. D4 sangat tinggi di kecamatan Poncokusumo Desa Contoh burung di taman nasional ini antara lain Burung Alap-alap (Accipiter
Gubukklakah, Wringinanom Kecamatan Tumpang Desa virgatus), Elang Bondol (Haliastur indus), dan Belibis yang hidup di Ranu Pani,
Benjor, Duwet, Duwetkrajan Dan Tumpang seluas Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo
1015,571 ha atau 22 %
Alternatif Penyempurnaan dan Rekomendasi Perbaikan KRP
No KRP Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Rekomendasi Perbaikan
I Program Pola Ruang
1.2.1.1. Penyediaan 1) Pembatasan alih fungsi lahan pertanian produktif Penyediaan masterplan pengelolaan kawasan perumahan
Perumahan 2) Penyediaan sabuk hijau untuk pembatasan dan dokumen lingkungannya
pengembangan Program lingkungan sehat di kawasan permukiman
3) Penyediaan RTH untuk daerah resapan air dan berbasis kearifan lokal yang berwawasan lingkungan
sekaligus penyedia oksigen Peruntukan lahan permukiman tidak diarahkan pada
4) Dilengkapi dengan IPAL komunal. kawasan lindung dan kawasan pertanian beririgasi teknis
5) Dilengkapi dengan TPS yang pengambilannya Pengembangan perumahan diarahkan pada lahan-lahan
disesuaikan dengan volume sampah yang dihasilkan sepanjang jalur strategis
6) Dilengkapi dengan sistem jaringan sanitasi yang Pensyaratan penyediaan RTH, jaringan drainase, dan sistem
terhubung dengan IPAL komunal. persampahan yang baik kepada pengembang perumahan
1.2.2.1. Pengembangan dan 1) Pengembangan perdagangan dilengkapi dengan RTH di 1) Pengembangan zona perdagangan dan jasa memiliki akses
Penataan Kawasan dalam site kawasan yang berfungsi sebagai daerah yang baik dan mudah dijangkau, terutama dengan angkutan
Perdagangan dan resapan air, penetralisir polusi, dan cadangan air tanah. umum
Jasa 2) Pengembangan perdagangan tidak dilakukan kawasan 2) Peruntukan lahan tidak diarahkan pada kawasan lindung
lindung, pertanian produktif dan RTH. dan kawasan pertanian beririgasi teknis
3) Pengembangan perdagangan dilengkapi dengan area 3) Pengembangan perdagangan dan jasa diarahkan pada
parkir yang memadai. lahan-lahan sepanjang jalur strategis
4) Pengembangan perdagangan dilengkapi dengan IPAL 4) Pengaturan intensitas bangunan dan penyediaan ruang
komunal. parkir melalui mekanisme perijinan
5) Pengembangan perdagangan dimanfaatkan sebagai 5) Pengembangan pasar semi modern yang merupakan
ajang promosi produk asli kawasan sekitar BTS, gabungan dari pasar modern dan pasar tradisional dan
sehingga meningkatkan produktifitas warga pasar wisata
masyarakat. 6) Pensyaratan penyediaan RTH, jaringan drainase, dan sistem
persampahan yang baik
1.2.4. Penetapan dan 1) Penataan lokasi pariwisata dilengkapi sarana dan 1) Pengembangan pariwisata memiliki akses yang baik dan
penataan Lokasi prasana pendukung. mudah dijangkau
Pariwisa 2) Peningkatan aksesibilitas menuju lokasi wisata. 2) Pengembangan dan penataan kawasan wisata alam tetap
3) Mempertahankan kearifan lokal mempertahankan kondisi lingkungan sekitar
4) Perbaikan dan penataan lingkungan lokasi pariwisata 3) Pengembangan perdagangan dan jasa diarahkan sebagai
akomodasi wisata (pusat oleh-oleh, penginapan, rumah
makan dan jasa lainnya)
4) Pengaturan intensitas bangunan dan penyediaan ruang
parkir melalui mekanisme perijinan
5) Pensyaratan penyediaan RTH, jaringan drainase, dan sistem
persampahan yang baik
2.1. Pengembangan 1) Pembatasan alih fungsi lahan di sekitar jalan 1) Pembangunan jalan tidak boleh terdapat pada lahan
jaringan jalan 2) Penyediaan jalur-jalur hijau lindung atau telah mendapatkan izin pinjam pakai dengan
melalui 3) Penyediaan sistem drainase kompensasi lahan dengan rasio 1:2
peningkatan jalan 4) Perancangan konstruksi dan struktur jalan sesuai 2) Pada setiap sisi jalan disediakan sempadan jalan sesuai
dan pembangunan dengan SNI dan memperhatikan resiko kebencanaan standar dan dilakukan penanaman pohon untuk
jalan baru 5) Penyusunan mitigasi bencana terutama pada titik mengurangi pencemaran iklim akibat pulis yang
dengan resiko rawan bencana tinggi – sangat tinggi ditimbulkan oleh kendaraan, selain itu juga berfungsi
6) Penyediaan buffer zone untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat
7) Pengembangan jalan baru diupayakan tidak melewati 3) Penyediaan saluran drainase pada setiap sisi jalan
lahan pertanian produktif 4) Sebagai bentuk mitigasi kerentanan bencana, perancangan
jalan di atas 1 m dari ketinggian muka air banjir terutama
pada lahan dengan resiko banjir tinggi
2 Pengembangan 1) Melakukan studi pemilihan lokasi terminal wisata 1) Penyusunan studi pemilihan lokasi terminal wisata
terminal wisata 2) membangunan akses jalan baru 2) pembangunan akses jalan baru
3) mengkajian secara menyeluruh perencanaan 3) Penyusunan kajian perencanaan pembangunan
pembangunan drainase sebelum melakukan drainase sebelum melakukan pembangunan terminal
pembangunan terminal wisata wisata
4) pengembangan fasilitas utama terminal, meliputi: 4) pengembangan fasilitas utama terminal, meliputi:
a. Jalur pemberangkatan kendaraan umum a. Jalur pemberangkatan kendaraan umum
b. Jalur kedatangan kendaraan umum b. Jalur kedatangan kendaraan umum
c. Tempat tunggu kendaraan umum c. Tempat tunggu kendaraan umum
d. Tempat tunggu penumpang dan / atau d. Tempat tunggu penumpang dan / atau pengantar
pengantar e. Jalur lintasan
e. Jalur lintasan f. Bangunan kantor terminal
f. Bangunan kantor terminal g. Tempat istirahat sementara kendaraan umum
g. Tempat istirahat sementara kendaraan h. Menara pengawas
umum i. Loket penjualan tiket.
h. Menara pengawas j. Rambu-rambu dan papan informasi, petunjuk
i. Loket penjualan tiket. jurusan, tarif dan jadwal perjalanan.
j. Rambu-rambu dan papan informasi, k. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan taksi.
petunjuk jurusan, tarif dan jadwal
perjalanan.
k. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan
taksi.