Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Layanan Home Visit ( Kunjungan Rumah )

Layanan Kunjungan Rumah ( Home Visit ) adalah salah satu teknik


pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah siswa untuk membantu
menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswa
yang sudah ada yang diperoleh dengan tehnik lain (WS.Winkel, 1995:76).

Rahardjo & Gudnanto (2011: 224) menjelaskan bahwa Home Visit


Atau Kunjungan Rumah adalah metode untuk memahami individu dengan
cara konselor mengadakan kunjungan ke rumah orang tua siswa dengan tujuan
untuk mengenal dan memahami keadaan siswa di rumah.

Sedangkan Sukardi (2008: 235) menyatakan Kunjungan Rumah Atau


Home Visit adalah metode yang bertujuan mengetahui keadaan siswa di
rumah untuk memperoleh berbagai keterangan atau data yang diperoleh dalam
pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa yang berguna dalam
pembahasan dan pemecahan siswa.

Jadi, Home Visit Atau Kunjungan Rumah adalah metode atau upaya
yang dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya
dengan permasalahan anak atau individu agar mendapat berbagai informasi
yang dapat digunakan lebih efektif untuk membantu anak atau individu
menyelesaikan masalahnya.

Kegiatan Kunjungan Rumah merupakan salah satu kegiatan


pendukung yang diadakan untuk memahami diri siswa yang bermasalah
secara lebih lengkap di dalam proses pemberian bantuan melalui jenis layanan
bimbingan dan konseling di sekolah.

Penanganan permasalahan siswa seringkali memerlukan pemahaman


yang lebih lengkap tentang suasana rumah atau keluarga siswa. Untuk itu
perlu dilakukan kunjungan rumah, namun harus diingat bahwa kunjungan
rumah itu tidak perlu dilakukan untuk semua siswa. Bagi siswa yang
permasalahannya menyangkut peranan rumah tangga atau keluarga sajalah
yang diperlukan kunjungan rumah itu. Dalam kegiatan bimbingan dan
konseling di sekolah, home visit (kunjungan rumah) merupakan salah satu
alternatif dalam memecahkan masalah siswa.

Home Visit merupakan salah satu layanan pendukung dari kegiatan


bimbingan dan konseling yang dilakukan guru pembimbing atau wali kelas
dengan mengunjungi orang tua atau tempat tinggal siswa. Kegiatan dalam
kunjungan rumah dapat berbentuk pengamatan dan wawancara, terutama
tentang kondisi rumah tangga, fasilitas belajar, dan hubungan antaranggota
keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan siswa. Masalah siswa yang
dibahas dapat berupa bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bidang
bimbingan karier.

B. Kerjasama Antara Guru Mata Pelajaran dengan Guru BK ( Bimbingan


dan Konseling )
Perlunya kerjasama yang baik antara guru BK di sekolah dengan guru
mata pelajaran dikarenakan guru mata pelajaran merupakan orang yang sering
bertatap muka dengan siswa di kelas. Dengan demikian, guru mata pelajaran
memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk mengetahui sikap,
kemampuan, bakat, minat, dan cara belajar siswa.
Menurut Dewi Justitia (1994:45) guru BK dapat memberikan
dorongan agar siswa mampu mengikuti proses belajar dengan baik, dapat
menangani keluhan yang dialami siswa dalam proses belajarnya serta mampu
menyusun perencanaan layanan yang sesuai untuk mengatasi masalah
tersebut.
Untuk mengetahui bagaimana siswa di kelas maka dibutuhkan
informasi dan data dari guru mata pelajaran. Abu Ahmadi (1990:98)
menambahkan guru mata pelajaran mempunyai tanggung jawab untuk melihat
segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses
perkembangan peserta didik, berarti guru juga mempunyai peranan dalam
melihat dan memperhatikan bagaimana perkembangan siswanya.
Permasalahan yang ditemukan di sekolah adalah guru mata pelajaran
kurang mengidentifikasi siswa yang mempunyai cara belajar yang buruk atau
perilaku yang aneh dan kurang baik dalam proses belajar di sekolah, serta
guru BK jarang menanyakan cara belajar dan sikap siswa dalam proses belajar
di kelas kepada guru mata pelajaran dikarenakan tidak semua guru mata
pelajaran yang mengkonsultasikan permasalahan cara belajar siswa di kelas
kepada guru BK.
Guru mata pelajaran lebih banyak mengetahui perkembangan peserta
didik karena hampir setiap hari masuk kelas. Oleh karena itu, apabila
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik tidak bisa diselesaikan oleh
guru mata pelajaran barulah guru mata pelajaran bisa mengalih tangankan atau
meminta bantuan kepada guru Bimbingan dan Konseling yang disingkat BK.
Menurut Neviyarni (2009:108) kerjasama guru BK dengan guru mata
pelajaran adalah untuk:
1) Membimbing peserta didik mengenal prasyarat penguasaan materi
pelajaran yang harus dikuasai peserta didik.
2) Membimbing peserta didik untuk memiliki keterampilan belajar.
3) Membimbing peserta didik untuk menggunakan sarana dan prasarana
belajar yang ada secara efektif.
4) Membimbing peserta didik untuk mengenal keadaan diri pribadinya dalam
rangka mengoptimalkan prestasinya.
5) Membimbing peserta didik dalam mengenal dan memanfaatkan
lingkungannya untuk belajar.
6) Membimbing kegiatan kelompok belajar peserta didik.
7) Menjadi narasumber bagi guru mata pelajaran.
8) Merencanakan dan melaksanakan pendidikan perbaikan bagi peserta didik
yang memerlukan.
9) Merencanakan dan melaksanakan program pengayaan bagi peserta didik
yang cepat dalam belajar.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penting
adanya kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran demi membantu
peserta didik dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang mereka
hadapi maupun mengembangkan potensi yang mereka miliki. Selain itu
dengan kerjasama ini diharapkan adanya perubahan sikap peserta didik ke
arah yang lebih baik.

C. Latar Belakang dan Tujuan Penggunaan Layanan Home Visit (


Kunjungan Rumah )
a) Latar belakang penggunan layanan kunjungan rumah adalah sebagai
berikut:
1) Hanya sebagian kecil waktu anak berada di sekolah dan selebihnya
berada di rumah. Untuk melengkapi pengalaman membimbing tentang
seseorang perlu mengetahui kehidupan keluarga di mana anak itu
tinggal dan banyak melakukan kegiatan sesudah pulang sekolah.
2) Tidak sedikit masalah yang timbul di sekolah berasal dari rumah.
b) Tujuan Layanan Kunjungan Rumah
Ada dua tujuan dari layanan kunjungan rumah atau home visit,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut penjelasannya.
1) Tujuan Umum
a. Diperolehnya data yang lebih lengkap dan akurat berkenaan
dengan masalah klien serta digalangnya komitmen orangtua
atau anggota keluarga lainnya dalam rangka penyelesaian
masalah.
b. Membangun hubungan antara lembaga keluarga, sekolah dan
masyarakat.
2) Tujuan Khusus
a. Agar terpahaminya permasalahan klien dan upaya
pengentasannya. Dari ini dapat mencegah timbulnya masalah
lagi serta dapat berlanjut untuk mewujudkan fungsi
pengembangan dan pemeliharaan serta advokasi.
b. Untuk mengkomunikasikan kepada orang tua tentang
permasalahan yang sedang dihadapi siswa.
c. Membangun komitmen orang tua terhadap pembahasan dan
pengentasan permasalahan siswa.

D. Langkah – Langkah Melakukan Home Visit ( Kunjungan Rumah )


1) Persiapan
a. Menentukan tujuan.
b. Menentukan waktu pelaksanaan
c. Mengirim surat pemberitahuan kepada orang tua yang diketahui oleh
kepala sekolah.
d. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, misalnya daftar
pertanyaan dan pedoman observasi.
2) Pelaksanaan
a. Perkenalan, dimaksudkan untuk mengadakan kontak yang baik agar
konsep orang tua tidak bersifat defensif atau mempertahankan diri.
Untuk menciptakan hubungan baik, konselor harus bersikap sopan dan
sabar, menjelaskan maksud dan tujuan home visit. Dengan demikian
diharapkan orang tua siswa akan bersikap terbuka.
b. Mengadakan observasi seperlunya.
c. Mengadakan wawancara yang sesungguhnya dan secukupnya.

3) Penutup
Mengakhiri home visit dan mohon undur diri. Akhirilah home visit
pada waktu yang tepat, dengan melihat kemungkinan terjadinya
kebosanan dan mempertimbangkan waktu.
4) Evaluasi dan Pembuatan Laporan
Melalui kunjungan rumah akan diperoleh berbagai data atau
keterangan tentang berbagai hal yang besar kemungkinan ada sangkut
pautnya dengan permasalahan siswa. Dari kunjungan rumah yang
dilakukan, konselor akan memperoleh data mengenai siswa.
Mengevaluasi proses pelaksanaan Kunjungan Rumah,
mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan data hasil Kunjungan Rumah
serta komitmen orang tua atau wali, mengevaluasi penggunaan data dalam
rangka pengentasan masalah klien. Analisis terhadap efektifitas
penggunaan hasil Kunjungan Rumah terhadap penanganan kasus.
Mempertimbangkan apakah perlu dilaksanakan Kunjungan Rumah ulang
atau lanjutan dan mempertimbangkan tindak lanjut layanan dengan
menggunakan hasil KR yang lebih lengkap dan akurat. Menyusun laporan
KR, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.

E. Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam Home Visit ( Kunjungan


Rumah )
Berikut hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan
kegiatan Kunjungan Rumah atau Home Visit :
1) Mengadakan persiapan mental sebelumnya mengenai informasi apa yang
ingin diperoleh.
2) Konselor perlu bersikap wajar, sopan dan menghargai dan ada kesediaan
untuk menolong untuk menghindari memberikan kesan seolah-olah
diadakan pemeriksaan atau penggeledahan.
3) Harus ada kepastian sebelum berkunjung ,bahwa kedatangan konselor
akan disambut dengan baik. Kepastian itu dapat diperoleh dari surat
balasan yang diberikan orang tua terhadap surat pemberitahuan dari
sekolah mengenai rencana kunjungan rumah atau dengan menanyai siswa
yang bersangkutan tentang rencana berkunjung ke rumahnya. Kalau siswa
tidak menyukainya atau meragukan kerelaan orang tua menerima
kunjungan petugas bimbingan atau konselor, pada umumnya lebih baik
rencana itu dibatalkan saja.
4) Membuat catatan seperlunya, sesuai dengan tujuan.
5) Hindari wawancara sepihak.
6) Pada ibu biasanya banyak tersimpan data.
7) Sebelum mengadakan home visit, sebaiknya pembimbing mempelajari
data anak di sekolah.
8) Mencari data sejauh yang memungkinkan.
9) Pendekatan dapat dilakukan dari segi positif atau kekuatan dari keluarga
anak.
10) Hasil dari home visit dipergunakan dalam rangka menolong.
11) Sesudah kembali dari kunjungan rumah, pembimbing membuat laporan
singkat tentang informasi yang diperoleh dengan membedakan antara
fakta dan data dengan kesan pribadi yang merupakan interpretasi terhadap
informasi. Laporan disimpan sendiri dan tembusan dilampirkan pada kartu
pribadi siswa yang bersangkutan.
F. Informasi yang perlu diperhatikan dalam Home Visit ( Kunjungan
Rumah )
Informasi yang dapat dikumpulkan biasanya mencakup hal-hal :
1) Letak rumah dan keadaan di dalam rumah : keadaan fisik daerah di sekitar
rumah, ukuran rumah, perlengkapan di dalam rumah, sumber penerangan,
dan sebagainya.
2) Fasilitas belajar yang tersedia bagi siswa : ruang belajar, meja belajar,
macam sumber penerangan, sumber-sumber gangguan.
3) Kebiasaan belajar siswa : belajar pada waktu-waktu kapan, berinisiatif
sendiri atau harus dikejar-kejar, belajar bersama teman atau sendirian.
4) Suasana keluarga : corak hubungan antara anak dan orang tua (akrab atau
tidak), sikap orang tua terhadap sekolah, sikap orang tua terhadap teman-
teman bergaul anaknya, harapan kedua orang tua terhadap anaknya,
tekanan ekonomi, dan sebagianya.

G. Kelebihan Dan Kekurangan Home Visit ( Kunjungan Rumah )


Sama halnya dengan metode yang lain (wawancara, observasi, dokumentasi)
home visit atau kunjungan rumah juga memiliki kelebihan dan kekurangan,
antara lain:
a) Kelebihan:
 Memperoleh data khusus yang tidak diperoleh dengan metode yang
lain.
 Memperoleh komitmen orang tua terhadap pendidikan anaknya,
sehingga paradigma pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah
(sekolah), keluarga dan masyarakat, bukan sekedar slogan tetapi dapat
terealisasi.
 Penanganan masalah yang di hadapi siswa dengan demikian lebih
komprehensif sesuai dengan kewenangan masing-masing
 Meningkatkan kerja sama antara sekolah dengan orang tua dan
masyarakat dalam meningkatkan pemahaman akan pentingnya sekolah
sebagai sumber kebidayaan
b) Kekurangan:
 Kunjungan rumah memerlukan waktu, biaya dan tenaga ekstra dari
konselor
 Sering kali siswa dan orang tuanya tidak bersedia dikunjungi dan/atau
didatangkan ke sekolah.
 Bisa jadi orang tua telah “mempersiapkan sedemikian rupa” untuk
menyambut kunjungan rumah konselor (Rahardjo & Susilo, 2011).

H. Manfaat Layanan Home Visit ( Kunjungan Rumah )


Setiap Strategi Pelayanan yang ada dalam Bimbingan Konseling
hendaknya selalu dikaitkan dengan empat bidang BK yakni pribadi-sosial,
akademik dan karir. Berikut manfaat dilaksanakannya kunjungan rumah atau
home visit, terutama bagi siswa:
1) Bidang Pribadi-Sosial
Bidang bimbingan pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan keimanan dan ketaqwaan, potensi diri, bakat, minat
pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga
dapat merencanakan kehidupan yang sehat. Dalam kunjungan rumah
konselor mendapatkan informasi yang akan membantu konselor dalam
memfasilitasi konseli menyelesaikan masalah. Sehingga konseli memilki
hubungan sosial yang baik antar anggota keluarga, khususnya pada si
konseli, memiliki sikap positif atau peduli terhadap diri sendiri dan
seluruh anggota keluarga, memiliki kemampuan kontrol diri yang baik
dalam keluarga, melatih diri agar mempunyai sifat tanggung jawab
terhadap keluarga, terjalin komunikasi yang efektif dan demokratis antar
penghuni keluarga, memiliki kemampuan untuk problem solving masalah
yang ada di rumah.
2) Bidang Akademik
Kunjungan Rumah bertujuan mengetahui situasi dan kondisi dalam
rumah guna menemukan cara belajar paling efektif di rumah. Memiliki
motif yang tinggi untuk belajar di rumah dengan tanpa disuruh orang tua.
Konselor mengetahui cara pola asuh dalam hal belajar di dalam rumah.
Konseli memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar di rumah, serta menumbuhkan
rasa pentingnnya pendidikan pada semua anggota keluarga terutama orang
tua dan anak. Sehingga nantinya hal ini akan mampu meningkatkan
prestasi dan mengembangkan potensi anak.
3) Bidang Karir
Bidang bimbingan karier adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang
hendak dikembangkan dan dipilih. Hal ini terutama penting dilakukan
pada siswa yang berada pada jenjang SMA atau SMK kelas akhir.
Kunjungan rumah juga digunakan sebagai sarana untuk menyamakan visi
karir dari keinginan orang tua dengan konseli.

Anda mungkin juga menyukai