Anda di halaman 1dari 1

SURAT AT-TIIN

Surat At-Tiin (surat yang ke 95) terdiri dari 8 ayat, turun setelah surat Al-Buruuj. Surat At-Tiin
termasuk ke dalam kelompok surat Makkiyah karena turun sebelum Nabi Muhammad SAW
hijrah ke kota Madinah. Nama surat ini diambil dari kata at-tiin yang terdapat pada ayat pertama
yang berarti buah tin.

Isi kandungan QS. At-Tiin adalah sebagai berikut :

Ayat 1. Buah tin dan zaitun merupakan kinayah (ungkapan) tentang Damaskus (tempat
diutusnya Nabi Nuh as) dan Baitul Maqdis (tempat diutusnya Nabi Isa as).

Ayat 2. Bukit Sinai yaitu sebuah gunung (bukit) tempat Allah berbicara langsung kepada Nabi
Musa as.

Ayat 3. Yang dimaksud dengan negeri yang aman adalah Kota Mekkah. Allah bersumpah
dengan tiga tempat tersebut sebagai isyarat perintah untuk mengetahui dan mempercayai
turunnya wahyu Allah kepada para Ulul ‘Azmi dari kalangan Rasul

Ayat 4. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling baik diantara makhluk lainnya, baik
secara jasmaniah maupun rohaniah. Ia dapat berdiri tegak, berbicara, berilmu, mengatur lagi
bijak. Hal itu disebabkan manusia dibekali dengan akal pikiran dan hati yang dapat berfungsi
dengan baik. Sehingga memungkinkan bagi manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.

Ayat 5. Manusia akan berubah menjadi makhluk yang hina dan rendah derajatnya di hadapan
Allah apabila ia tidak bersyukur, selalu bermaksiat, dan tidak mentaati perintah Allah SWT.
Tempat kembalinya adalah neraka yang menyengsarakan.

Ayat 6. Manusia yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dengan
sungguh-sungguh dan membuktikannya dengan ibadah dan amal shaleh. Mereka akan
mendapatkanpahala yang tidak ada putus-putusnya, yaitu balasan surga dengan segala
kenikmatannya dan kekal di dalamnya.

Ayat 7. Melalui Rasulullah sebagai pembawa risalah dan uswatun hasanah, kita menjadi tahu
tentang ajaran Islam. Kita tidak boleh mendustakan ajaran yang dibawa oleh beliau, karena
mendustakan ajarannya berarti sama saja mendustakan Allah dan balasannya adalah neraka.

Ayat 8. Allah adalah hakim yang paling adil, manusia akan mendapatkan balasan sesuai
dengan apa yang telah diusahakannya salama hidup di dunia. Jika baik amalnya maka akan
dibalas dengan kebaikan pula yaitu surga dan ridho-Nya, dan jika buruk amalnya maka akan
mendapat balasan yang buruk pula yaitu neraka dan murka-Nya

Kesimpulannya:

Manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya dibanding makhluk yang lain.

Manusia dikaruniai akal yang tidak dikaruniakan kepada makhluk Allah lainnya. Orang-orang
yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh pahala yang tidak putus-putusnya.

Hari pembalasan pasti datang. Pada hari tersebut Allah Swt. akan membalas amal perbuatan
manusia dengan adil.

Allah Swt. adalah hakim yang paling adil.

Anda mungkin juga menyukai