Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUDIT INTERNAL INVENTARISASI, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN,


PENGGUNAAN, PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA
UPTD PUSKESMAS BARI

I. Pendahuluan

Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan melalui


interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi, yang berorientasi pada azas
penggalian nilai atau manfaat. Informasi yang terkumpul nantinya akan dianalisa dan
dinilai sehingga menghasilkan rekomendasi yang dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan perubahan.
Auditor adalah pihak yang melaksanakan audit. Dilihat dari asal auditornya,
terdapat dua jenis audit. Audit internal adalah audit yang dilaksanakan oleh pihak
yang berasal dari dalam organisasi sendiri untuk kepentingan internal organisasi
sendiri. Sebaliknya, audit eksternal adalah audit yang dilaksanakan oleh pihak yang
berasal dari luar organisasi.
Audit internal bila dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan akan
membantu meningkatkan mutu dan kinerja organisasi. Dalam pelaksanaannya pun,
auditor internal harus kompeten, jujur dan objektif.

II. Latar Belakang

UPTD Puskesmas Bari sebagai sebuah kesatuan organisasi fungsional dan juga
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama membutuhkan
sebuah sistem manjemen mutu yang baik guna terus menjaga dan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan. Sistem manajemen mutu pun dapat membantu
mewujudkan salah satu misi UPTD Puskesmas Bari yakni, meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dengan memberikan pelayanan yang profesional melalui
peningkatan sumber daya manusia dan sarana prasarana.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan mewujudkan misi tersebut


UPTD Puskesmas Bari berupaya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
aman bagi pelanggan dan tenaga kesehatan. Namun, identifikasi serta pengendalian
bahan dan limbah berbahaya di UPTD Puskesmas Bari masih belum berjalan sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. Maka dari itu audit internal
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, penggunaan, pengendalian dan pembuangan
limbah berbahaya diharapkan dapat membantu pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan dan prosedur penanganan bahan dan limbah berbahaya di UPTD Puskesmas
Bari. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan sekaligus sebagai
pemenuhan persyaratan prasarana Puskesmas seperti yang termuat di Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 mengenai Pusat Kesehatan Masyarakat.

III. Tujuan

a. Tujuan Umum

Meningkatnya dan terjaganya kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan


oleh UPTD Puskesmas Bari kepada masyarakat di wilayah kerja. Sehingga
dengan demikian visi dan misi UPTD Puskesmas Bari dapat tercapai.

b. Tujuan Khusus

1. Melakukan penilaian kesesuaian proses inventarisasi bahan dan limbah


berbahaya.

2. Melakukan penilaian kesesuaian proses pengelolaan, penyimpanan, dan


penggunaan bahan berbahaya.

3. Melakukan penilaian kesesuaian proses pengendalian dan pembuangan


limbah berbahaya.

IV.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Penyusunan rencana audit - Menentukan siapa auditor yang
melaksanakan audit
- Menginformasikan jadwal dan
objek yang akan diaudit ke unit
farmasi, laboratorium, dan
penanggung jawab pemeliharaan
lingkungan.
- Menentukan metode pelaksanaan
audit
- Mempersiapkan kriteria audit
- Menyusun instrumen audit
Melaksanakan audit menggunakan
metode observasi, wawancara, dan
2 Pengumpulan Data melihat dokumen bukti pelaksanaan
dan menggunakan SK dan SOP yang
telah ditetapkan.
- Membandingkan fakta yang
diperoleh dengan kriteria audit
yang telah ditetapkan
- Merumuskan masalah bila terdapat
kesenjangan
3 Analisis Data - Memprioritaskan masalah
- Menentukan pilihan pemecahan
masalah
- Merekomendasikan pemecahan
masalah terpilih sebagai tindak
lanjut audit
- Hasil audit internal dilaporkan
kepada kepala Puskesmas dan unit
terkait
- Melaporkan juga hasil audit,
4 Pelaporan hasil audit
tindak lanjut yang sudah dilakukan
dan kendala pada waktu perbaikan
pada saat rapat tinjauan
manajemen

V. Cara melakukan kegiatan

Lintas
Lintas Program
No. Kegiatan Pokok Pelaksana Sektor Ket
Terkait
Terkait
Tim Audit - R. Farmasi
Penyusunan rencana - R. Laboratorium
1 Puskesmas - R. Pemeliharaan - -
audit
Bari lingkungan
Tim Audit - R. Farmasi
- R. Laboratorium
2 Pengumpulan Data Puskesmas - R. Pemeliharaan - -
Bari lingkungan
Tim Audit - R. Farmasi
- R. Laboratorium
3 Analisis Data Puskesmas - R. Pemeliharaan - -
Bari lingkungan
- R. Farmasi
Tim Audit - R. Laboratorium
Pelaporan hasil - R. Pemeliharaan
4 Puskesmas - -
audit lingkungan
Bari

a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:

1. SK dan SOP inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan


bahan berbahaya

2. SK dan SOP pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya.

b. Metoda untuk melakukan audit internal:

Observasi, wawancara, dan melihat dokumen bukti pelaksanaan

c. Instrumen Audit: (terlampir)

VI. Sasaran

1. Terlaksananya audit terhadap inventarisasi bahan dan limbah berbahaya.

2. Terlaksananya audit terhadap pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan


bahan berbahaya.

3. Terlaksananya audit terhadap pengendalian dan pembuangan limbah


berbahaya.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


N Kegiatan 2018 2019
o. A Se O N D Ja Fe M A M Ju J A Se O N D
gt p kt ov es n b ar pr ei n ul gt p kt ov es

1 Penyusun X X X X X X
an
rencana
audit
2 Pengump X X X X X X
ulan data
3 Analisis X X X X X X
data
4 Pelapora X X X X X
n hasil
audit

VIII. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan:

Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah


pelaksanaan audit sesuai dengan jadual yang sudah disusun setiap tiga bulan sekali.
Jika terjadi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit dilaporkan kepada
ketua tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit internal.

IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan:

Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses


kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan
rencana tindak lanjut yang disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan
kegiatan audit internal harus dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan perbaikan
dalam melaksanakan audit.
Instrumen audit

Lampiran 1. Instrumen observasi pelaksanaan kegiatan inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan,


penggunaan bahan berbahaya
No Standar/ Daftar Observasi Temuan Audit Rekomendasi
kriteria audit
yang diacu
1 SK&SOP Mengundang tim
inventarisasi, inventarisasi, pengelolaan,
pengelolaan, penyimpanan, dan
penyimpanan penggunaan bahan
dan berbahaya.
2 Inventarisasi bahan-bahan
penggunaan
yang berbahaya yang ada di
bahan
setiap ruangan.
berbahaya
3 Mengelola bahan berbahaya
dengan penggolongan bahan
berbahaya untuk
memudahkan pengenalan
dan cara penanganan bahan
berbahaya.
4 Menempatkan bahan-bahan
yang berbahaya pada tempat
yang telah ditentukan.
5 Menggunakan bahan-bahan
berbahaya sesuai dengan
peruntukannya.
6 Melakukan pencatatan bila
menggunakan bahan
berbahaya.
7 Meletakkan kembali bahan-
bahan berbahaya yang telah
digunakan pada tempatnya.
8 Melakukan pemantauan
secara berkala sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali.
9 Melakukan pencatatan
terhadap bahan-bahan
berbahaya yang telah habis
masa berlakunya.
10 Melaporkan hasil
pengelolaan, penyimpanan
dan penggunaan bahan-
bahan berbahaya kepada
kepala puskesmas
11 Mendata bahan-bahan
berbahaya.
12 Mengelompokkan bahan
berbahaya sesuai dengan
sifatnya
13 Menyimpan bahan
berbahaya pada ruangan
khusus
Lampiran 2 Instrumen observasi pengendalian dan pembuangan limbah
No. Standar/ Daftar Observasi Fakt Temuan Rekomendasi
kriteria yang a
diacu
1 SK & SOP Identifikasi limbah
2 Pemisahan limbah sesuai
Pengelolaan
dengan jenis limbah
Limbah
3 Labeling limbah untuk limbah
infeksius, non infeksius, dan
benda tajam
4 Packing di tempat wadah
limbah yang tertutup
5 Penyimpanan limbah di tempat
penampungan sementara
khusus
6 Pengangkutan limbah dengan
menggunakan kereta dorong
khusus
7 Membuang masing-masing
limbah pada tempatnya
8 Penanganan limbah benda
tajam
9 Penanganan limbah pecahan
kaca
10 Penanganan limbah
terkontaminasi
11 Membuang limbah berbahaya
12 Penanganan limbah farmasi

Lampiran 3. Panduan Wawancara


No Standar Daftar Fakta Temuan Rekomendasi
Kriteria pertanyaan
Yang Diacu
1. SK & SOP Bagaimana proses
inventarisasi, inventarisasi bahan
pengelolaan, berbahaya
2 Bagaimana proses
penyimpanan
pengelolaan bahan
dan
berbahaya
penggunaan
3 Bagaimana proses
bahan
penyimpanan
berbahaya
bahan berbahaya
4 Bagaimana proses
penggunaan bahan
berbahaya
5 SK &SOP Bagaimana proses
Pengelolaan penanganan
Limbah limbah benda
tajam
6 Bagaimana proses
penganganan
limbah pecahan
kaca
7 Bagaimana proses
penganganan
limbah
terkontaminasi
8 Bagaimana proses
pembuangan
limbah berbahaya
9 Bagaimana proses
penganganan
limbah farmasi
10 Adakah kendala
dalam pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai