Oleh :
Dhanny Indra Prasetya 192520102012
Nonik Aisyah Rohman 192520102017
Tamara Asriningtyas Puteri 192520102020
Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil
peternakan menggunakan program biosecurity pada peternak
tradisional, dengan mencegah penularan ternak penyakit berbahaya
zoonozis, khususnya penyakit dari ternak yang dapat menular ke
manusia, seperti Anthrax.
Subjek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah 50 orang peternak sapi potong di
Lamasi Kabupaten Luwu daerah Sulawesi Selatan. Responden
didominasi oleh laki-laki (84,38%) seperti sedangkan responden
Wanita yang kegiatannya berkaitan dengan sapi ternak sapi sebagian
kecil (16,62%). Rata-rata, usia responden berusia 47,55 tahun.
Mayoritas responden (96,88%) berada pada usia produktif. Hal ini
menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang ada sangat
mendukung peternakan sapi potong. Pendidikan responden mayoritas
adalah pendidikan dasar (56,25%) sisanya pendidikan menengah
(28,13%) dan terakhir pendidikan tinggi (15,62%) Pengalaman
pertanian responden baik karena rata-rata itu lebih dari 5 tahun.
Responden memiliki pengalaman pertanian lebih dari 10 tahun
(53,13%). Mayoritas (96,88%) responden memiliki jumlah sapi
potong kurang dari 10 ekor hal ini menunjukkan bahwa perternakan
ini masih perternakan mandiri yang dikelola secara tradisional.
Metode Penelitian Desain penelitian ini adalah Survey berdasarkan Theory of Planned
Behavior (STPB). Tipe dari penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh rumah tangga petani sapi potong di Lamasi
Kabupaten Luwu Daerah sebesar 98. Menurut rumus Slovin, jumlah
sampel adalah 50 responden. Sampel dipilih secara random
sampling.
Cara & Alat Mengukur Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan
Variabel data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan observasi dan
wawancara mendalam dengan menggunakan kuesioner. Wawancara
dengan responden tersebut terdiri dari perilaku sapi potong pada
penerapan biosekuriti. Pengukuran pertanyaan dalam kuesioner
menggunakan skala Likert yang terdiri dari tidak setuju mengacu
pada skor 1, kurang setuju diberikan skor 2 dan setuju diberi skor 3.
Kesimpulan dan saran Berdasarkan hasil yang didapatkan dari hasil wawancara, terlihat
penelitian Penelitian dengan jelas berdasarkan Theory of Planned Behavior (STPB)
menunjukkan sikap negatif terhadap biosecurity.
Kekuatan Penelitian Memiliki Teori yang sangat mudah di aplikasikan dan metode survey
dengan Focus Group Discussion (FGD), penggunaan wawancara
kuesioner dan observasi membuat data dapat dengan mudah
terkumpul dan mendalam. Topic yang dibahas juga sangat menarik
terkait dengan biosecurity yang memiliki banyak manfaat dalam
sektor peternakan.
Kelemahan Penelitian Melihat dari hasil penelitian tersebut kurangnya pendekatan diawal
dan sosialisasi terkait dengan biosecurity kepada peternak dan tokoh
masyarakat, sehingga saat dilakukan pengisian kuesioner serta
Forum Group Discussion banyak responden yang mengisyaratkan
kurang paham dengan tujuan sebenarnya dari biosecurity.
Terlihat juga jika dari hasil penelitian yang menyebutkan bahwa
responden akan mengadopsi biosecurity jika didukung tokoh
masyarakat dan peternak lain ikut melakukan hal tersebut.