Anda di halaman 1dari 6

Tugas Review Jurnal

Beef cattle farmers behavior toward biosecurity.

Oleh :
Dhanny Indra Prasetya 192520102012
Nonik Aisyah Rohman 192520102017
Tamara Asriningtyas Puteri 192520102020

PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2019
Judul Beef cattle farmers behavior toward biosecurity.
Jurnal Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture
Volume & Halaman Vol. 44(2) , Hal. 204-212
Tahun June 2019
Penulis Lestari V.S , Rahardja D.P , Mappigau P , dkk
Tanggal review 15 Oktober 2019

Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil
peternakan menggunakan program biosecurity pada peternak
tradisional, dengan mencegah penularan ternak penyakit berbahaya
zoonozis, khususnya penyakit dari ternak yang dapat menular ke
manusia, seperti Anthrax.

Subjek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah 50 orang peternak sapi potong di
Lamasi Kabupaten Luwu daerah Sulawesi Selatan. Responden
didominasi oleh laki-laki (84,38%) seperti sedangkan responden
Wanita yang kegiatannya berkaitan dengan sapi ternak sapi sebagian
kecil (16,62%). Rata-rata, usia responden berusia 47,55 tahun.
Mayoritas responden (96,88%) berada pada usia produktif. Hal ini
menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang ada sangat
mendukung peternakan sapi potong. Pendidikan responden mayoritas
adalah pendidikan dasar (56,25%) sisanya pendidikan menengah
(28,13%) dan terakhir pendidikan tinggi (15,62%) Pengalaman
pertanian responden baik karena rata-rata itu lebih dari 5 tahun.
Responden memiliki pengalaman pertanian lebih dari 10 tahun
(53,13%). Mayoritas (96,88%) responden memiliki jumlah sapi
potong kurang dari 10 ekor hal ini menunjukkan bahwa perternakan
ini masih perternakan mandiri yang dikelola secara tradisional.
Metode Penelitian Desain penelitian ini adalah Survey berdasarkan Theory of Planned
Behavior (STPB). Tipe dari penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh rumah tangga petani sapi potong di Lamasi
Kabupaten Luwu Daerah sebesar 98. Menurut rumus Slovin, jumlah
sampel adalah 50 responden. Sampel dipilih secara random
sampling.

Metode penelitian yang dilakukan adalah berupa survey,


partisipatory research dan Focus Group Discussion. Jumlah sampel
adalah 50 peternak sapi potong. Analisis data penelitian akan
dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
rata-rata, persentase, dan tabel distribusi frekuensi.

Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah:


Variabel
a. Sikap terhadap perilaku: adalah sejauh mana seseorang memiliki
evaluasi perilaku yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Itu tergantung pada penilaian orang tersebut terhadap hasil yang
diharapkan dari perilaku tersebut
b. Norma subjektif adalah tekanan sosial yang dirasakan oleh individu
untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Ini berkaitan
dengan kepercayaan yang didorong atau dihindarkan orang lain
untuk melakukan suatu perilaku
c. Kontrol Perilaku: berkaitan dengan keyakinan tentang ketersediaan
dukungan dan sumber daya atau hambatan untuk melakukan
perilaku (kontrol keyakinan)
d. Niat melakukan perilaku: kesiapan individu untuk melakukan
perilaku yang diberikan. Ini didasarkan pada sikap terhadap
perilaku, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan,
dengan masing-masing dianalisis untuk kaitannya dengan perilaku
dan populasi yang diamati.
(Prabandari & Sholihah, 2015)

Cara & Alat Mengukur Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan
Variabel data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan observasi dan
wawancara mendalam dengan menggunakan kuesioner. Wawancara
dengan responden tersebut terdiri dari perilaku sapi potong pada
penerapan biosekuriti. Pengukuran pertanyaan dalam kuesioner
menggunakan skala Likert yang terdiri dari tidak setuju mengacu
pada skor 1, kurang setuju diberikan skor 2 dan setuju diberi skor 3.

Langkah-langkah Melakukan kajian terhadap lokasi yang dijadikan penelitian yaitu


Kecamatan Lamasi – Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bekerjasama dengan pihak setempat untuk mengumpulkan Peternak
sebagai responden guna dilakukannya Focus Group Discussion.

Responden diberikan kuesioner untuk diisi

Meminta izin kepada peternak untuk melakukan observasi dilokasi


peternakannya.

Mengumpulkan hasil dari wawancara kuesioner dan observasi untuk


kemudian dilakukan analisis

Hasil Penelitian Hasil penelitian terangkum dalam 4 tabel: Tabel 1. Mayoritas


responden di dominasi oleh laki-laki dengan persentase 84,38%,
sebesar 96,88% berada pada usia produktif, sebesar 96,88% memiliki
sapi potong kurang dari 10 ekor. Tabel 2. Sebesar 53,28% tidak
setuju jika penerapan biosecurity dilingkungan sekitar mereka,
sebesar 62,06% responden tidak setuju jika penerapan biosecurity
sesuai dengan kebutuhan petani, sebesar 62,02% responden setuju
bahwa penerapan biosecurity rumit, sebesar 55,17% responden tidak
setuju jika penerapannya mudah diamati, sebesar 89,65% responden
tidak setuju jika dapat meningkatkan produksi daging sapi, sebesar
62,07% responden tidak setuju jika penerapannya dapat
meningkatkan kualitas daging. Tabel 3. Sebesar 67,25% responden
setuju untuk mengadopsi biosecurity jika didukung tokoh masyarakat
dan 77,25% peternak lainnya, sebesar 70,14% tidak setuju dengan
dukungan pemerintah dan keluarga sebesar 68.70%. Tabel 4.
Menunjukkan lebih dari 50% setuju jika penerapan biosecurity
membutuhkan waktu lama, sebesar 55,46% responden tidak setuju
jika penerapan biosecurity dianggap sebagai habbit.

Kesimpulan dan saran Berdasarkan hasil yang didapatkan dari hasil wawancara, terlihat
penelitian Penelitian dengan jelas berdasarkan Theory of Planned Behavior (STPB)
menunjukkan sikap negatif terhadap biosecurity.

Saran dari hasil penelitian tersebut memotivasi peternak sapi potong


untuk mengadopsi biosecurity untuk mendapatkan daging yang sehat
dan komunitas sehat

Kekuatan Penelitian Memiliki Teori yang sangat mudah di aplikasikan dan metode survey
dengan Focus Group Discussion (FGD), penggunaan wawancara
kuesioner dan observasi membuat data dapat dengan mudah
terkumpul dan mendalam. Topic yang dibahas juga sangat menarik
terkait dengan biosecurity yang memiliki banyak manfaat dalam
sektor peternakan.

Kelemahan Penelitian Melihat dari hasil penelitian tersebut kurangnya pendekatan diawal
dan sosialisasi terkait dengan biosecurity kepada peternak dan tokoh
masyarakat, sehingga saat dilakukan pengisian kuesioner serta
Forum Group Discussion banyak responden yang mengisyaratkan
kurang paham dengan tujuan sebenarnya dari biosecurity.
Terlihat juga jika dari hasil penelitian yang menyebutkan bahwa
responden akan mengadopsi biosecurity jika didukung tokoh
masyarakat dan peternak lain ikut melakukan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai