Anda di halaman 1dari 7

Nama : Abdul Aziz Saputra

NIM : 08021181924005

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Gerak lurus berubah beraturan atau GLBB merupakan gerak benda pada suatu lintasan yang lurus,
yang memiliki kecepatan yang selalu berubah-ubah dan di pengaruhi oleh percepatan. Gerak lurus berubah
beraturan terjadi apabila ada suatu benda yang bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan yang berubah
secara teratur setiap detiknya, dan perubahan kecepatan setiap detiknya ini lah yang di sebut dengan
percepatan (Rahmawati,2014:37). Gerak lurus beraturan merupakan salah satu bagian dari kinematika
teranslasi yang membahas tentang gerak suatu benda pada bidang horizontal tanpa membahas atau
mempersoalkan penyebab geraknya. Pada gerak lurus berubah beraturan juga membahas berbagai rumus
atau persamaan dari beberapa variabel dalam fisika, yaitu diantaranya perpindahan, kecepatan, waktu, dan
percepatan. Gerak lurus berubah beraturan juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu gerak lurus berubah
beraturan di percepat, dan gerak lurus berubah beraturan di perlambat.

Gerak lurus berubah beraturan dipercepat merupakan salah satu jenis dari gerak lurus berubah
beraturan yang dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatannya
selalu bertambah secara beraturan terhadap waktu, dengan kata lain gerak benda tersebut mengalami
percepatan yang konstan yang arahnya sama dengan arah kecepatannya. Percepatan menentukan seberapa
cepatnya kecepatan suatu benda berubah (Giancoli, 2014:32). Pada gerak lurus berubah beraturan, semakin
lama waktu yang di butuhkan benda untuk bergerak maka benda akan bergerak dengan kecepatan yang
semakin cepat pula, hal tersebut dikarenakan kecepatan berbanding lurus dengan waktu yang di perlukan
benda untuk menempuh jarak tertentu. Contoh gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
adalah benda yang jatuh dari ketinggian tertentu misalnya buah kelapa yang jatuh dari pohonnya.

Gerak lurus berubah beraturan diperlambat merupakan gerak lurus berubah beraturan yang di
definisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepran yang selalu berubah setiap saat
dan kecepatannya selalu berkurang secara beraturan terhadap waktu, dengan kata lain gerak benda tersebut
mengalami percepatan yang konstan yang arahnya tidak sama dengan arah kecepatan benda tersebut atau
arahnya saling berlawanan dan perlambatan menentukan seberapa cepatnya kecepatan suatu benda
berkurang. Pada gerak lurus berubah beraturan diperlambat, semakin lama benda yang semula bergerak
dengan kecepatan tertentu akan berangsur-angsur melambat ataupun kecepatannya berkurang dan pada
akhirnya benda tersebut akan berhenti pada posisi tertentu. Contoh gerak lurus berubah beraturan dalam
kehidupan sehari-hari adalah ketika kita melempar suatu bola secara vertikal keatas dengan kecepatan
tertentu maka karena adanya percepatan gravitasi yang mempengaruhi bola tersebut dan arahnya
berlawanan dengan kecepatan bola, maka bola akan mengalami perlambatan dan akhirnya diam pada
ketinggian tertentu dan pada akhirnya benda tersebut akan kembali ke tanah.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu benda yang bergerak lurus berubah
beraturan memiliki dua jenis gerak, yaitu gerak lurus berubah beraturan di percepat dan gerak lurus berubah
beraturan di perlambat. Pada kedua jenis gerak tersebut memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda-
beda dan yang membedakan antar keduanya adaalah arah dari percepatan benda tersebut. Dengan begitu
untuk membedakan antara gerak berubah beraturan di percepat dan gerak lurus berubah beraturan di
perlambat haruslah memperhatikan arah dari percepatannya. Jika arah percepatannya searah dengan arah
kecepatannya maka benda tersebut sedang bergerak di percepat dan sebaliknya jika arah percepatan benda
tersebut berlawanan arah dengan arah kecepatannya maka benda tersebut sedang bergerak di perlambat.

Daftar Pustaka
Giancoli, D.C., 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Rahmawati, E., Nisa, C., Widya, N., dan Santosa, A., 2014.”Perancangan Instrumentasi
Pengukuran Waktu Dan Kecepatan Menggunakan DT_SENSE Infraredproximity
Detektor Untuk Pembelajaran Gerak Lurus Beraturan”. Pendidikan Fisika Dan
Aplikasinya. 4(1): 37.
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENGERJAKAN
SOAL-SOAL FISIKA
Mengerjakan soal-soal fisika merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan ataupun
mengeksplor kemampuan kita dalam memahami konsep-konsep fisika yang kita pelajari, dan
menjadi tolak ukur kita dalam menganalisis suatu persolaan. Dalam mengejakan soal fisika
cendrung mengharuskan seseorang untuk memiliki kekreatifitasan yang tinggi dalam mengolah
dan mengembangkan konsep fisika yang berbentuk sederhana menjadi lebih kompleks untuk
memecahkan berbagai persoalan mengenai fisika, selain itu seseorang juga di tuntut untuk dapat
menjawab soal secara sistematis dan terstruktur, dan dapat menyampaikan kepada orang lain
mengenai apa yang kita kerjakan. Menurut Dauglas C Giancolli bahwa “Mampu menyelesaikan
soal merupakan hal yang penting dalam bembelajaran fisika, dan memberikan arti yang mendalam
untuk memahami konsep dan prinsipnya” (Giancoli 2014: xvi). Namun kebanyakan orang
menganggap bahwa mengerjakan soal-soal fisika adalah suatu hal yang sangat sulit dan
merepotkan, oleh sebab itu agar kita lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal fisika haruslah di
kerjakan secara bertahap yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan dalam mengerjakan
soal-soal fisika meliputi menganalisis soal, mengidentifikasi informasi yang di dapat dari soal,
menentukan variabel yang tidak diketahui, dan melakuan perhitungan menggunakan rumus.

Tahapan pertama adalah menganalisis soal, menganalisis soal dapat di lakukan dengan cara
membaca soal secara seksama yang merupakan hal yang sangat penting dalam kita mengerjakan
soal, karena bagaimana kita bisa mengerjakan soal tersebut tanpa mengetahui apa kasus yang
sedang di bahas dalam soal tersebut. Tahap ini merupakan tahap penentu kita dalam mengetahui
kronologi kejadian dalam soal tersebut, kualitas membaca ataupun literasi yang baik sangatlah
penting dan itu merupakan kemampuan yang harus dimiliki agar dapat memahami soal secara
terperinci. Kemampuan literasi dapat dikuasai dengan cara menanamkan kebiasaan membaca
(Sumardi 2011 di kutip Irianto dkk, 2017:645).

Tahap kedua adalah tahap mengidentifikasi informasi yang di dapat dari soal, pada tahap ini
kita di haruskan mencari berbagai variabel yang di ketahui di dalam soal ataupun mengetahui apa-
apa saja variabel yang menjadi penunjang dalam memilih rumus mana yang akan di gunakan untuk
menjawab soal tersebut. Dalam mengerjakan soal fisika, seseorang di haruskan menerjemahkan
masalah ke dalam kalimat matematika, kemudian menerjemahkan masalah ke dalam bentuk model
permaalahan yang lebih sederhana (Lestari 2015 di kutip Ayu, 2019:87). Hal ini bertujuan agar
memudahkan kita dalam mengetahui kronologi kejadian dalam soal tersebut sehingga dapat
mengetahui berbagai informasi yang tersirat di dalam soal.

Tahap ketiga adalah tahap menentukan variabel yang tidak diketahui ataupun variabel yang
di tanya di dalam soal tersebut. Mengidentifikasi mengenai apa yang ditanyakan dan apa yang di
khendaki dari masalah merupakan langkah yang perlu diperhatikan untuk memecahkan suatu
masalah (Winarni 2015 di kutip Ayu, 2019:87). variabel yang tidak diketahui merupakan variabel
yang akan kita cari besar nilainya menggunakan rumus ataupun suatu persamaan fisika. Variabel
tersebut biasanya dapat di cari jika semua informasi berupa variabel yang tercantum di dalam soal
telah di ketahui, jika satu saja variabel yang diketahui di dalam soal tidak lengkap maka suatu
persamaan ataupun rumus yang di gunakan untuk mencari variabel yang ditanya tidak akan
memberikan suatu solusi. Tahap kedua merupakan tahap yang menentukan tahap ketiga karena
variabel yang di tanya akan dapat dicari apabila variabel yang tertera di dalam soal teridentifikasi
seluruhnya.

Tahap keempat adalah tahap melakukan perhitungan menggunakan rumus, tahap


perhitungan adalah tahap akhir dalam mengerjakan soal fisika. Pada tahap ini kita akan
menentukan rumus atau persamaan mana yang cocok untuk untuk mendapat variabel yang di cari.
Biasanya rumus atau persamaan fisika yang di gunakan berbentuk matematis dan persamaan
tersebut haruslah tersusun dari variabel-variabel yang di ketahui di dalam soal. Persamaan yang di
gunakan haruslah menjadi relasi antara variabel-variabel yang di ketahui dengan variabel yang di
tanya di dalam soal, setelah memilih rumus yang tepat maka persamaan akan bisa di hitung dan
menghasilkan solusi dari pertanyaan yang ada di dalam soal tersebut serta pada tahap perhitungan
lakukan perhitungan dengan menyederhanakan persamaan sesederhana mungkin hingga
menghasil angka-angka yang tidak terlalu rumit. Kemudian menyajikan hasil yang telah di dapat
dari perhitungan di nyatakan kembali dalam konteks soal cerita tersebut (Winarni 2015 di kutip
Ayu, 2019:88).

Jadi, dapat di simpulkan bahwa dalam mengerjakan soal fisika haruslah di lakukan secara
bertahap, agar mempermudah seseorang dalam menyelesaikan soal fisika dengan cara yang
sitematis. Tahapan-tahapan terebut terdiri dari menganalisis soal, mengidentifikasi informasi yang
di dapat dari soal, menentukan variabel yang tidak di ketahui atau di tanya, dan melakukan
perhitungan menggunakan rumus. Keempat tahap ini harus di lakukan secara sistematis dan
terstruktur sehingga memudahkan kita dalam mengetahui apa yang di maksud oleh soal tersebut,
perhitungan yang kita lakukan dalam menjawab soal menjadi lebih mudah, dan dapat
menyampaikan isi dari perhitungan yang kita kerjakan kepada orang lain.

Daftar Pustaka

Ayu, N.S., dan Rahmawati, F., 2019. “ANALISIS KEMAMPUAN SISWA


MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BENTUK CERITA DI
KELAS VIII MTs NEGERI BANDAR”. Pendidikan dan
Matematika. VIII(1): 87-88.
Irianto, P.O., dan Febrianti, L.Y., 2017. “PENTINGNYA PENGUASAAN
LITERASI BAGI GENERASI MUDA DALAM MENGHADAPI MEA”. The 1st
Education and Language International Conference Proceedings
Center of International Development of unissula. Hal: 645.
Giancoli, C. D., 2014. FISIKA DASAR EDISI KETUJUH JILID 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai