0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pengelolaan sampah di Indonesia yang belum sesuai dengan prinsip ramah lingkungan, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dokumen juga menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir serta perlunya mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pengelolaan sampah di Indonesia yang belum sesuai dengan prinsip ramah lingkungan, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dokumen juga menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir serta perlunya mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pengelolaan sampah di Indonesia yang belum sesuai dengan prinsip ramah lingkungan, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dokumen juga menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir serta perlunya mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat
menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Namun, pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. sehingga menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Untuk itu sampah telah menjadi permasalahan na- sional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat (Selomo, Birawida, & Mallongi, 2016).
Sampah anorganik ini yang menjadi masalah diberikan kepada pemulung
tidak tentu lewatnya dijual ke tukang rombeng atau tukang rosok kadang lewat kadang tidak , dijual ke pengepul rosokan dihargai semaunya. Lebih-lebih orang kaya yang terpandang menjual sampah anorganik ke pengepul atau ke tukang rosokan malu dengan tetangganya atau teman-temannya. Akhirnya sampah dibiarkan dan tercampur kembali seperti semula dan tidak akan pernah dilakukan pemilahan. Kalau ada sosialisasi mengenai pemilahan sampah dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang rata-rata masyarakat menanyakan atau menuntut adanya sampah anorganik untuk dicarikan penyelesaiannya. Akhirnya lama kelamaan Dinas Kebersihan (Sujiyanto, 2016).
Kegiatan pengurangan sampah bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat,
baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat luas; melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram. Meskipun demikian, kegiatan 3R ini masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah(Suryani, 2014) Daftar Pustaka
Selomo, M., Birawida, A. B., & Mallongi, A. (2016). BANK SAMPAH
SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI PENANGANAN SAMPAH DI KOTA MAKASSAR The Waste Bank is One of Good Solusion for Handling Waste in Makassar City. Jurnal MKMI, 12(4), 232–240.
Sujiyanto. (2016). Analisis Pengelolaan Sampah Di Bank Sampah Malang. Jurnal
Ilmu Sosial Dan Politik, 5(3), 115–122.
Suryani, A. S. (2014). Peran Bank Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan
Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang). Aspirasi, 5(1), 71–84.