Anda di halaman 1dari 30

ETIKA DAN DISPLIN

KEPERAWATAN
IMPLEMENTASINYA
PADA KOMITE
KEPERAWATAN

DEWI IRAWATY, M.A., Ph.D


PERAWAT ADALAH PROFESI
Di Indonesia dideklarasikan
melalui Lokarkarya Nasional tahun 1983

Perlu komitmen bersama


untuk mewujudkannya
KESEPAKATAN LOKNAS
KEPERAWATAN ‘83
• Keperawatan sebagai profesi

1. Pelayanan Keperawatan
adalah pelayanan profesional

2. Pendidikan Keperawatan
adalah pendidikan profesi
CIRI UTAMA PROFESI
1. Memiliki ilmu pengetahuan
2. Pendidikan Tinggi (pendidikan profesi)
3. Proses pendidikan menjamin kompetensi
sehingga waktu yang lebih lama
4. Memiliki kewenangan dan otonomi/mandiri
(dijamin oleh regulasi: Undang-Undang) yang
diperoleh melalui mekanisme kresidensial
5. Melaksanakan pelayanan profesi berdasarkan
standar profesi dan etika profesi
SASARAN DAN TUJUAN
PELAYANAN PROFESI
─ Kemaslahatan umat manusia
(bio, psiko, sosio, kultur, dan
spiritual)

─ Manusia sebagai makhluk hidup


yang perlu diperlakukan dengan
benar dan baik/etis
SIFAT PELAYANAN
1.Langsung diberikan

2.Benar, sesuai standar dan ilmu

3.Baik, sesuai etika profesi


NURSE AS
ETHIC PROFESSION
─ No nursing care without action
─ Caring is ethical action
KELOMPOK PROFESI
1.Dokter
2.Dokter Gigi
3.Psikolog
4.Pengacara
5.Akuntan
6.Guru/Dosen
7.Ners
8.Apoteker
PELAYANAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN
Memerlukan hubungan saling percaya/ trust
yang terbangun berdasar sifat dan perilaku
perawat:
1. Perhatian – simpati
2. Empati – pemahaman yang dalam
3. Ketulusan/ ikhlas memberikan bantuan
4. Dilakukan berdasar pertimbangan prinsip
etik profesi (otonomi, beneficence, non-
maleficence, veracity, fidelity, justice, &
confidentiality)
KEWENANGAN PROFESI
1.Bersifat legal – bahkan berdasarkan
Undang-Undang
2. Diperoleh melalui rangkaian proses
KREDENSIALING:
a. Sertifikasi:
- melalui pendidikan, pelatihan, dll
- dilakukan persiapan kompetensi
melalui review, ujian, tes, dll
Kewenangan Profesi…

b. Registrasi
dicatat sebagai kelompok yang
berwenang memperoleh kewenangan
menjalankan tugas/pekerjaan yang
“sesuai”
c. Izin – berwenang
memiliki kewenangan melakukan
pekerjaan yang “sesuai”
Kewenangan Profesi…

3. Terbatas (sesuai)
- Lingkup pekerjaan atau kompetensi
tertentu
- Tempat: RS tertentu
- Wilayah/ Negara tertentu
4. Dilakukan dengan benar dan baik
(tidak sewenang-wenang)
5. Pelanggaran dikenakan sanksi
PENGELOLAAN ETIK & DISIPLIN
Untuk memastikan pelayanan profesi
berlangsung/ terlaksana dengan benar dan
baik, dilakukan beberapa upaya:
- Diatur oleh kelompok pengelola/
manajemen: Direktur/ Kepala Bidang
Kepewaratan
- Dikendalikan (assure) oleh komite pengawal
profesionalisme: Komite Keperawatan
- Dibina (maintain) dan ditingkatkan (improve)
oleh bidang pendidikan-pelatihan
RUMAH SAKIT
Pengelola:
- Direktur Pelayanan Medik
- Direktur Keperawatan
- Komite Medik (termasuk dokter gigi)
- Komiter Keperawatan (termasuk
bidan)
- Bagian pendidikan dan pelatihan
RS
KOMITE KEPERAWATAN

Terdiri dari:

1. Sub. Komite Kredensialing


2. Sub. Komite Mutu
3. Sub. Komite Etik dan Disiplin
SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN
KEPERAWATAN
Tujuan

• agar tenaga keperawatan menerapkan


prinsip-prinsip etik dalam memberikan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan;
• melindungi pasien dari pelayanan yang
diberikan oleh tenaga keperawatan yang tidak
profesional;
• memelihara dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan.
TUGAS
• melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga
keperawatan;
• melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan;
• melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan
kebidanan;
• merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah
pelanggaran disiplin dan masalah-masalah etik dalam
kehidupan profesi dan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan;
• merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis
dan/atau surat Penugasan Klinis (clinical appointment);
• memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan
etis dalam asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
KEWENANGAN
• memberikan usul rekomendasi
pencabutan Kewenangan Klinis
(clinical privilege) tertentu,
• memberikan rekomendasi
perubahan/modifikasi rincian
Kewenangan Klinis (delineation of
clinical privilege),
• memberikan rekomendasi
pemberian tindakan disiplin.
MEKANISME KERJA
• melakukan prosedur penegakan disiplin profesi
dengan tahapan:
1) mengidentifikasi sumber laporan kejadian
pelanggaran
2) melakukan telaah atas laporan kejadian
pelanggaran
• membuat keputusan. (pelanggaran etik profesi
dilakukan dengan melibatkan panitia Adhoc.)
Mekanisme Kerja…

• melakukan tindak lanjut berupa:


1) pelanggaran etik direkomendasikan kepada
organisasi profesi keperawatan dan kebidanan di
Rumah Sakit melalui Ketua Komite;
2) pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada
direktur medik dan keperawatan/direktur
keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan;
3) rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis
diusulkan kepada Ketua Komite Keperawatan
untuk diteruskan kepada kepala/direktur Rumah
Sakit.
Mekanisme Kerja…

• melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi,


meliputi:
1) melekat dalam pelaksanaan praktik
keperawatan sehari-hari.
2) menyusun program pembinaan, mencakup
jadwal, materi/topik dan metode serta evaluasi.
3) metode pembinaan dapat berupa diskusi,
ceramah, lokakarya, “coaching”, simposium,
“bedside teaching”, diskusi refleksi kasus dan
lain-lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan
dan sumber yang tersedia.
SUB KOMITE ETIK & DISIPLIN
Pengendalian perilaku profesional dilaksanakan
oleh Sub. Komite Etik dan Disiplin
menggunakan sumber daya:

1. Perawat profesional yang mumpuni:


- kompeten
- memiliki integritas profesi
- role model
Sub Komite Etik & Disiplin…

2. Dokumen etik profesi


- kode etik perawat Indonesia
- Konsep dasar etika keperawatan
- Standar pelayanan keperawatan
- Peraturan rumah sakit – khususnya
administrasi rumah sakit
- Peraturan internal staf keperawatan
(nursing by low) RS
3. Mitra bestari dari rumah sakit, organisasi
Profesi atau Universitas lain
4. Pengurus komesariat PPNI RS
PELAKSANAAN TUGAS
Sosialisasi, dilaksanakan dengan:
• Menempatkan peraturan & kode etik
dalam media informasi sampai ke
unit/ruang rawat
• Mewajibkan setiap perawat
memahaminya
• Melakukan sosialisasi langsung secara
terstruktur:
– Rapat dengan pengelola
– Pertemuan staff
Pelaksanaan Tugas…

Pembinaan etika & disiplin


• Identifikasi problem aktual dan potensial terkait
penerapan etik & disiplin
• Diskusikan dalam tim dan Ketua Komite
Keperawatan
• Rancang program pengendalian penerapan etik
& disiplin
- umum – untuk seluruh perawat
- khusus – untuk unit/ruang tertentu yang
bermasalah
PENERAPAN
ETIKA & DISIPLIN
1. PENCEGAHAN PELANGGARAN
- Diskusi kasus setiap 1 – 2 bulan
- Sistem pelaporan formal kepala
ruangan setiap bulan
- Survey pasien pulang
Penerapan Etika & Disiplin…

2. PENEGAKAN SANKSI
- Pengumpulan informasi
- Validasi pelanggaran dari berbagai pihak dan pelaku
- Bahas tingkat pelanggaran bersama Ketua Komite
- Tetapkan keputusan dan sanksi:
• Ringan – teguran lisan oleh Ketua Sub Komite
• Sedang – teguran tertulis oleh Ketua Komite
• Berat I – teguran tertulis ditembuskan ke
komisariat PPNI
– rekomendasi perpanjangan proses
kredensialing penugasan klinik dan
peningkatan jenjang karir
• Berat II – rekomendasi penundaan proses kredensialing
DAMPAK PELANGGARAN
ETIK & DISIPLIN
INDIVIDU PERAWAT
• Memiliki catatan kinerja yang
kurang/tidak baik
• Perkembangan individu kurang “sehat”
• Terhambat perkembangan jenjang karir
dan reward lain sebagai profesi
• Berpotensi meningkat kepelanggaran
lain bahkan malpraktek
Dampak Pelanggaran Etik & Disiplin…

PELAYANAN KEPERAWATAN/ KESEHATAN


• Mencederai kualitas pelayanan
• Menjadi catatan buruk/ kelemahan/ negatif mutu
pelayanan
• Terganggu eksistensinya dan tersisih/ tidak
diperhitungkan oleh publik
CITRA UNIT, INSTITUSI, PROFESI
• Terganggu bahkan bisa buruk
PELANGGAN
• Menghindar untuk memilih institusi karena takut,
khawatir, bahkan anti-pati
• Merendahkan nilai institusi
Visi rumah sakit sebagai penyedia
pelayanan kesehatan berkualitas sangat
tergantung dari etik & disiplin tenaga
keperawatan

Citra perawat sebagai profesi terjamin


oleh etik & disiplin perawat

LETS BE THE ETHIC PROFESSION!

Anda mungkin juga menyukai