Elin Rosalin, M. Pd
oleh:
Abdullah (1704011)
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat-Nya kelompok
kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
profesionalisasi Administrasi Pendidikan. Semoga shalawat serta salam selalu
tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Hambatan-hamabatan yang dihadapi mampu diatas berkat bantuan dari seluruh pihak
yang terkait. Untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Bpk Dr.
H. Endang Herawan, M. Pd dan Ibu Elin Rosalin, M. Pd atas bantuan dan
bimbingannya, serta kepada Bpk Prof. H. Udin Saefudin Sa’ud Ph. D atas
kebaikannya untuk bersedia menjadi narasumber kelompok sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Semoga kebaikan selalu menyertai. Namun kelompok
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami
terbuka terhadap kritik dan saran pembaca yang akan bermanfaat untuk perbaikan
makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai
profesionalisasi pengawas sekolah. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawas merupakan guru atau kepala sekolah yang diangkat melalui seleksi,
artinya pengawas merupakan pejabat yang memiliki pengetahuan lebih dibandingkan
guru dan kepala sekolah. Pengawas memiliki peran yang penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan melalui pengawasan dan supervise yang dilakukannya terhadap guru-
guru di sekolah. Kompetensi manajerial dan akademiki yang harus dimiliki oleh
pengawas akan membantu guru-guru dan kepala sekolah dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Artinya keberadaan pengawas sekolah adalah sebagai pembelajar bagi
guru dan juga kepala sekolah. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa standar
pendidikan dilaksanakan, dengan cara melakukan inspeksi dan evaluasi, memberikan
nasihat, bimbingan, dan dukungan bagi guru dan kepala sekolah.
C. Dasar Hukum
KAJIAN TEORI
Menurut Bapak Udin Saud, ketua Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah (wawancara, 15/04/2019), Syarat di Indonesia
untuk menjadi Pengawas Sekolah yaitu minimun mengikuti diklat pelatihan
pengawas sebanyak 171 jam (untuk calon pengawas). Kalau dia sudah menjadi
pengawas hanya 171 jam, berarti sudah berpengalaman. Peraturan mengenai
pengawas itu ada pada Permendiknas no 12 th 2007 mengenai standar kualifikasi
dan kompetensi pengawas sekolah dan madrasah. Di dalamnya ada syarat-syarat
mengenai kepengawasan. Kalau di luar negeri, menjadi pengawas harus
menempuh S2 terlebih dahulu yaitu S2 kepengawasan. Khusus S2 kepengawasan.
Ada S2 khusus kepala sekolah juga. Dalam aturan Permendiknas No 12 Tahun
2007, bahwa seorang pengawas harus memiliki minimal 6 kompetensi dasar.
Untuk itu, maka setidaknya seorang pengawas harus memiliki sertifikat pengawas
melalui 2 cara, yaitu yang pertama, diberi pendidikan dan pelatihan terlebih
dahulu baru diangkat (Dikduk), Yang kedua yaitu seorang pengawas dukdik, yaitu
duduk atau diangkat terlebih dahulu baru diberi pendidikan dan Pelatihan.
Biasanya pengawas pada umumnya jadi pengawas bukan lewat proses pelatihan
dulu tapi melalui proses menjadi guru dulu, baru menjadi kepala sekolah, lalu
menjadi pengawas.
3. Analisis Kompetensi
Kompetensi adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya
dalam bentuk jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Ini harus dibedakan dari
atribut tertentu (pengetahuan, keahlian dan kepiawaian) yang dibutuhkan untuk
melaksanakan berbagai tugas yang berhubungan dengan suatu pekerjaan.
Kompetensi menentukan aspek-aspek proses dari kinerja suatu pekerjaan (Surya
Dharma,2005).
Kompetensi pengawas sekolah/madrasah menurut Husaini (2008: hlm.7)
adalah seperangkat kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap
dan perilaku yang harus dimiliki dan dikuasai pengawas sekolah/madrasah secara
terpadu dan ditampilkan dalam tindakannya untuk peningkatan mutu pendidikan
pada sekolah/madrasah yang dibinanya. Makna kompetensi pengawas
sekolah/madrasah yang terkandung dalam rumusan ini pada hakikatnya tercermin
dalam pola pikir, pola rasa dan pola tindak pengawas sekolah/madrasah dalam
melaksanakan tugas kepengawasan.
Ada delapan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pengawas
sekolah/madrasah menurut Wiles dan Bondi (dalam Husaini Usman, 2008: hlm. 7)
yaitu adalah: (1) pengawas sekolah/madrasah sebagai pengembang siswa, (2)
pengawas sekolah/madrasah sebagai pengembang kurikulum, (3) pengawas
sekolah/madrasah sebagai spesialis pembelajaran, (4) pengawas sekolah/madrasah
sebagai pekerja hubungan manusia, (5) pengawas sekolah/madrasah sebagai
pengembang staf, (6) pengawas sekolah/madrasah sebagai administrator, (7)
pengawas sekolah/madrasah sebagai manajer perubahan, dan (8) pengawas
sekolah/madrasah sebagai evaluator.
Menerut Permendikbud Nomor 12 Tahun 2007, Kompetensi Pengawas
TK/RA dan SD/MI, yaitu:
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. 1 Memiliki tanggungjawab sebagai pengawas satuan
pendidikan.
1. 2 Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik
yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun
1. Kompetensi tugas-tugas jabatannya.
Kepribadian 1. 3 Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang menunjang tugas pokok dan tanggungjawabnya.
1. 4 Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada
stakeholder pendidikan.
2. 1 Menguasai metode, teknik dan prinsipprinsip supervisi
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
2. 2 Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-
misi-tujuan dan program pendidikan di sekolah.
2. 3 Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan
di sekolah.
2. Kompetensi
2. 4 Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
Supervisi
menindaklanjutinya untuk perbaikan program
Manajerial
pengawasan berikutnya di sekolah.
2. 5 Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
2. 6 Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah.
2. 7 Mendorong guru dan kepala sekolah dalam
merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.
2. 8 Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan
memanfaatkan hasilhasilnya untuk membantu kepala
sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah.
3.1 Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik,
dan kecenderungan perkembangan tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.2 Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi,
karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses
pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.3 Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan
kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan
KTSP.
3. Kompetensi 3.4 Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
Supervisi strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang
Akademik dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
SD/MI.
3.5 Membimbing guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.6 Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium,
dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi
siswa pada tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
mata pelajaran di SD/MI.
3.7 Membimbing guru dalam mengelola, merawat,
mengembangkan dan menggunakan media pendidikan
dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
3.8 Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi
informasi untuk pembelajaran/ bimbingan tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran SD/MI.
4.1 Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan
dan pembelajaran/ bimbingan di sekolah.
4.2 Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang
penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
SD/MI.
4.3 Menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah
dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung
jawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
4. Kompetensi pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di
Evaluasi TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
Pendidikan 4.4 Memantau pelaksanaan pembelajaran/ bimbingan dan
hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk
perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
4.5 Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian
untuk perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
4.6 Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja
kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah.
5.1 Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode
penelitian dalam pendidikan.
5. Kompetensi
5.2 Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti
Penelitian dan
baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk
Pengembanga
pengembangan karirnya sebagai pengawas.
n
5.3 Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal
penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
5.4 Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan
masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan
pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung
jawabnya.
5.5 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
5.6 Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang
pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan
memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan.
5.7 Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di
sekolah.
5.8 Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian
tindakan kelas, baik perencanaan maupun
pelaksanaannya di sekolah.
6.1 Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan
6. Kompetensi
tugas dan tanggung jawabnya.
Sosial.
6.2 Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan
pendidikan.
Sedangkan Kompetensi Pengawas Sekolah SMP/MTs dan SMA/MA dalam
Rumpun Mata Pelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS, Bahasa, Olahraga
Kesehatan, atau Seni Budaya)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. 1 Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan
pendidikan.
1. 2 Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik
1. Kompetensi yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun
Kepribadian tugas-tugas jabatannya.
1. 3 Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya.
1. 4 Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada
stakeholder pendidikan.
2. 1 Menguasai metode, teknik dan prinsipprinsip supervisi
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
menengah yang sejenis.
2. 2 Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-
misi-tujuan dan program pendidikan sekolah menengah
yang sejenis.
2. 3 Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan
di sekolah menengah yang sejenis.
2. 4 Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program
pengawasan berikutnya di sekolah menengah yang
sejenis.
2. Kompetensi
2. 5 Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan
Supervisi
administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen
Manajerial
peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah yang
sejenis.
2. 6 Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah menengah yang sejenis.
2. 7 Mendorong guru dan kepala sekolah dalam
merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
melaksanakan tugas pokoknya di sekolah menengah
yang sejenis.
2. 8 Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan
memanfaatkan hasilhasilnya untuk membantu kepala
sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah
menengah yang sejenis.
3. Kompetensi 3.1 Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik,
Supervisi dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran
Akademik dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah yang sejenis.
3.2 Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi,
karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses
pembelajaran /bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah yang sejenis.
3.3 Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis berlandaskan standar isi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-
prinsip pengembangan KTSP.
3.4 Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang
dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui
mata-mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang
relevan di sekolah menengah yang sejenis.
3.5 Membimbing guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis.
3.6 Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan
atau di lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah yang sejenis.
3.7 Membimbing guru dalam mengelola, merawat,
mengembangkan dan menggunakan media pendidikan
dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah yang sejenis.
3.8 Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi
informasi dalam pembelajaran/ bimbingan tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaan yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis.
4.1 Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan
dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah yang sejenis.
4.2 Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang
penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis.
4.3 Menilai kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf
sekolah lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan pembelajaran/bimbingan pada tiap mata
4. Kompetensi pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
Evaluasi sekolah menengah yang sejenis.
Pendidikan 4.4 Memantau pelaksanaan pembelajaran/ bimbingan dan
hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk
perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap mata
pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di
sekolah menengah yang sejenis.
4.5 Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian
untuk kepentingan pendidikan dan
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam
rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
menengah yang sejenis.
4.6 Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja
kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah di sekolah
menengah yang sejenis.
5.1 Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode
5. Kompetensi penelitian dalam pendidikan.
Penelitian 5.2 Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti
Pengembangan baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk
pengembangan karirnya sebagai pengawas.
5.3 Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal
penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
5.4 Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan
masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan
pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung
jawabnya.
5.5 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
5.6 Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang
pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan
memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan
5.7 Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di
sekolah menengah yang sejenis.
5.8 Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian
tindakan kelas, baik perencanaan maupun
pelaksanaannya di sekolah menengah yang sejenis.
6.1 Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan
6. Kompetensi
tugas dan tanggung jawabnya.
Sosial
6.2 Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan
pendidikan.
Untuk menjadi seorang pengawas, ada tahapan yang harus dilalui, yaitu
harus menjadi guru terlebih dahulu, kemudian menjadi kepala sekolah, setelah
itu baru bisa diangkat menjadi pengawas. Pengawas Sekolah tidak bisa berasal
dari fresh graduate, baik itu lulus S1 maupaun S2, misalnya mahasiswa
program studi Administrasi Pendidikan, tetap harus menjadi guru atau manajer
sekolah terlebihdahulu dan mengajar apabila ada kesempatan. sebelum adanya
UU No 20 tentang sistem pendidikan nasional,lulusan program studi
Administrasi Pendidikan bisa langsung jadi pengawas dan bisa menjadi guru
disekolah.
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
A. Identifikasi Permasalahan
Persyaratan profesi kepengawasan terutama pada sistem perekrutan pengawas
sekolah/madrasah sering tidak sesuai dengan peraturan dari PERMENDIKNAS RI
No. 12, Tahun 2007. Tentang standar pengawas sekolah/madrasah. Tidak sesuai baik
dari segi kualifikasi maupun kompetensi. Seringkali hal-hal mengenai politik
menjadikan peraturan dari pemerintah pusat untuk mengatur standar seorang
pengawas sekolah/madrasah ini kurang dipedulikan. Bisa juga terjadi karena sistem
desentralisasi kini memberikan kewenangan kepada daerah untuk bisa mengangkat
dan memberhentikan seorang pengawas, menjadikan kemungkinan timbul sewenang
wenang dalam pengangkatan pengawas sekolah/madrasah.
Hal tersebut akan mengakibatkan kualitas pengawas sekolah/madrasah tidak
sesuai kompetensi, yaitu; kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi
akademik, evaluasi pendidikan, penelitian pengembangan dan kompetensi sosial.
Yang dimana semua kompetensi tersebut diperlukan seorang pengawas
sekolah/madrasah untuk meningkatkan mutu sekolah/pendidikan di Indonesia.
Faktanya sekarang masih ada seorang pengawas sekolah/madrasah tanpa memiliki
sertifikat pengawas
B. Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang bisa dilakukan adalah tidak akan diberi tunjangan
profesi bagi pengawas yang belum tersetifikasi. Hal ini akan mendorong seorang
pengawas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu untuk
mendapatkan sertifikasi sebagai seorang pengawas. Dari pendidikan dan pelatihan
tersebut calon pengawas akan dikembangkan kompetensinya sehingga sesuai dengan
PERMENDIKNAS RI No. 12, Tahun 2007.
Analisis SWOT mengenai pemberian sanksi tersebut sebagai berikut;
Strength/kekuatan: mendorong seorang pengawas untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan dalam mendapatkan sertifikasi pengawas, menumbuhkan kesadaran
bahwa PERMENDIKNAS RI No. 12, Tahun 2007. Dibuat agar para pengawas harus
sesuai dengan kualifikasi dan kompetensinya untuk meningkatkan mutu
sekolah/pendidikan di Indonesia.
Weakness/kelemahan: sanksi ini hanya tidak memberikan tunjangan profesi
saja kepada pengawas. Masih ada gaji pokok dan gaji lainnya sebagai penghasilan
seorang pengawas. Sanksi ini masih bisa tidak dipedulikan oleh para pengawas yang
belum tersertifikasi, megingat masih ada penghasilan lain yang bisa didapatkan.
Opportunity/peluang: peluang dalam solusi ini adalah menjadikan para
pengawas di Indonesia berkompeten dan kualifikasinya sesuai serta profesional dalam
pekerjaanya, sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah/madrasah dan pendidikan di
Indonesia.
Threat/ancaman: ancamannya adalah peraturan pemberian sanksi ini tidak
akan dipatuhi dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah karena pemerintah daerah
memiliki wewenang sebagai otonomi daerah terhadap kepengurusan pengawasan.
Jadi peraturan dari pemerintah pusat ini tidak akan terlalu dipedulikan.
Sampai saat ini regulasi mengenai tunjangan profesi pengawas masih dalam
proses. Peraturan pemberian sanksi ini masih dalam tahap perancangan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Profesionalisme pengawas sekolah/madrasah adalah bagian penting dalam
proses keberlangsungan pendidikan disekolah/madrasah. Pentingnya peran
pengawas sebagai pembelajar bagi guru dan juga kepala sekolah yang memastikan
bahwa standar pendidikan terpenuhi. Pembelajar ini dilaksanakan dengan cara
melakukan inspeksi dan evaluasi, memberikan nasihat, bimbingan, dan dukungan
bagi guru dan kepala sekolah. Agara menigkanya profesionalisme guru dan mutu
pendidikan di sekolah,serta pembelajaran yang efektf dan efisien.
Untuk mewujudkan profesionalisme pengawas sekolah/madrasah atau
pengawas yang professional. Maka pengawas harus memenuhi kompetensi
seorang pengawas sekolah, sebagai mana yang sudah tercantum dalam
Permendikbud No. 12 Thn. 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
yaitu; (a.) Kompetensi Kepribadian, (b.) Kompetensi Supervisi Manajerial, (c.)
Kompetensi Supervisi Akademik, (d.) Kompetensi Evaluasi Pendidikan, (e.)
Kompetensi Penelitian Pengembangan, (f.) Kompetensi sosial. Untuk menjadi
seorang pengawas sekolah/madrasah harus melalui beberapa tahapan mulai dari
menjadi guru, kemudian kepala sekolah atauu manajer, dan harus mengikuti
diklat untuk mendapatkan sertifikat pengawas atau pengakuan keprofesiannya.
B. REKOMENDASI
Dalam mewujudkan profesionalisme pengawas sekolah/madrasah maka harus
ada perbaikan dalam pengangkatan pengawas sekolah. Kualifikasi bagi siapa saja
yang pantas untuk diangkat berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku,seperti
undang-undang dan peraturan pemerintah, serta kompetensi yang harus dipenuhi
oleh seorang pengawas.
Pertimbangan pemerintah daerah yang memiliki otonomi untuk mengangkat
pengawas sekolah harus benar-benar mengacu pada undang-undang dan peraturan
pemerintah yang berlaku. Dikarenakan pentingnya dan besarnya peran kepala
sekolah dalam menunjang keberlangsungan proses pendidikan disekolah dan
peningkatan mutu pendidikan di sekolah / madrasah.
DAFTAR PUSTAKA