Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifqi Falevi 13170843

Kelas : 13.5B.01

Mata Kuliah : Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi

Tugas Essay ke 1 (dikumpulkan pada pertemuan 2)

1. Berikan 3 contoh perubahan proses bisnis/sosial akibat teknologi yang “melunturkan” nilai etika
tradisional. Untuk tiap contoh, sebutkan teknologinya, model kerjanya, nilai etika tradisional yang
hilang.
2. Pelanggaran terhadap etika akan mendapatkan sanksi sosial dan sanksi hukum. Kapan pelanggaran
etika memperoleh sanksi sosial dan memperoleh sanksi hukum. Berikan contoh.

Jawabanya :
1. Contohnya
a. Proses jual beli
 Teknologi yang digunakan
Komputer sebagai media yang bisa mengakses internet dan sebagai media
terjadinya transaksi tersebut.
Mobile phone (handphone), merupakan media yang sering digunakan saat ini
dengan menggunakan sms dan sms banking
 Model kerja
Seiring dengan meningkatnya teknologi saat ini, memberi pengaruh yang besar
pada proses jual beli seperti :
Via Online, merupakan sarana jual beli yang banyak digunakan
masyarakat saat ini. Contohnya : Bukalapak.com, Blibli.com, TokoPedia
dan lain sebagainya. Layanan-layanan tersebut memberi kemudahan
dalam proses jual-beli dikalangan masyarakat.
Proses jual beli pilihan kedua, bisa dilakukan di mall-mall, supermarket
atau minimarket seperti Matahari, Ramayana, Indomaret, Alfamart, Giant
dan sebagainya.
 Nilai tradisional yang hilang
Tidak adanya tawar menawar dalam proses jual beli

b. Televisi
 Teknologi yang digunakan
Televisi sebagai media informasi
 Model kerja
Televisi sebagai media informasi dari berbagai belahan dunia dari informasi
teknologi, ekonomi, hukum, sosial dll yang menampilkan secara nyata.
 Nilai tradisional yang hilang
tayangan televisi memperngaruhi pola berpikir serta berpengaruh pada nilai
sopan santun terhadap orang yang lebih tua/sesama, cara berpenampilan,
sikap dan berprilaku

c. Media sosial dan situs jejaring sosial


 Teknologi yang digunakan
Yaitu Mobile Phone (smartphone) sebagai media penghubung ke internet,
facebook, twitter, line, whatsapp, bbm, instagram, friendser dan sebagainya
sebagai media sosial sekaligus sumber informasi yang digunakan
 Model kerja
Masyarakat saat ini, lebih cenderung mengutamakan berkomunikasi
dengan menggunakan media sosial seperti facebook, twitter, instagram,
friendster dan sebagainya. Manfaat yang didapatkan dari media sosial
seperti keudahan bagi pengguna dalam berkomunikasi serta cepat
mendapatkan informasi (up to date).
 Nilai tradisional yang hilang
Masyarakat (kalangan muda) jauh lebih sering sibuk dengan smartphone
mereka, sehingga menyebabkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar
kurang karena sudah merasa cukup mendapatkan informasi melalui media
sosial.
Memberi pengaruh pada rasa persaudaraan kita yang hilang dengan adanya
situs jejaring sosial juga sudah menghilangkan rasa takut untuk mengakses
hal-hal yang berbau pornografi karena sudah tidak merasa diawasi lagi.

2. Interaksi hubungan dalam kehidupan masyarakat senantiasa diwarnai dengan


penyalahgunaan, pelanggaran, ataupun penyimpangan. Walaupun telah ada etika sebagai
pedoman dalam mengatur kehidupan masyarakat, namun ada sebagian diantaranya yang
tidak taat atau menentang dan bahkan membuat pelanggaran terhadap pedoman yang telah
ada.
Kondisi demikian akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam masyarakat. Pola interaksi
antar masyarakat tidak lagi berjalan lancar, karena muncul konflik dan saling tidak percaya
terjadi ketidak hamonisan dalam penghormatan terhadap etika yang ada dimana ada yang
masih setia terhadap etika. Namun sebagian cenderung menentang dan membenarkan
tindakannya dalam kondisi ini maka jika etika ataupun aturan yang berlaku tidak memiliki
kemampuan untuk memecahkan permasalahan, maka masyarakat dalam kondisi krisis dan
kekacauan pasti akan timbul.

Adapun beberapa hal yang membuat seseorang melanggar etika antara lain :

a. Kebutuhan individu : kebutuhan seringkali adalah hal utama yang mempengaruhi


seseorang untuk melakukan pelanggaran, misalnya seorang anak rela mencuri
untuk mendapatkan uang demi untuk membayar uangan tunggakan sekolah.
Seorang bapak yang akhirnya tewasdigebukin massa gara-gara mengambil susu
dan beras di swalayan untuk menyambung hidup bayi dan istrinya. Karyawan
sebuah pabrik yang bertindak anarkis, karena THR belum juga dibayarkan
padahal sudah melebihi jadwal yang ditentukan pemerintah.

b. Tidak ada pedoman : ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan yang belum
jelas aturanya, maka mereka melakukan intrepretasi sendiri atas persoalan yang
dialami. Contohnya pembangunan rumah kumuh di pinggir rel kereta api,
dibawah jembatan layang, di tanah kosong. Hal ini dikarenakan belum adanya
perda ataupun ketentuan mengikat yang memberikan kejelasan bahwa daerag
tersebut tidak boleh ditempati dan dibangun pemukiman liar. Sehingga
masyarakat mengitrepretasikan bahwa lahan kosong yang tidak digunakan boleh
dibuat tempat tinggal, apalagi mereka bagian dari warga negara. Sehingga pada
saat tiba waktunya untuk membersihkan maka sudag terlalu komplek
permasalahan dan sulit dipecahkan.
c. Perilaku dan kebiasaan individu : kebiasaan yang terakumulasi dan tidak
dikoneksi akan dapat menimbulkan pelanggaran. Contohnya anggota DPR yang
setiap menelurkan kebijakan selalu ada komisi atau uang tips ataupun ada
anggota yang tidur pada saat sidang berlangsung. Hal demikian ini salah dan
keliru namun kerena telah dilakukan bertahun-tahun dan di pelakunya hampir
mayoritas maka pelaku yang menyimpang tadi dianggap biasa tidak ada masalah.

d. Lingkungan yang tidak etis : lingkungan yang memiliki daya dukung moral yang
buruk, akan mampu membuat seseorang menjadi menyimpang perilakunya untuk
tidak taat terhadap pedoman yang berlaku. Contohnya seorang residivis
kambuhan yang selalu keluar masuk penjara dalam penjata yang notabene
merupakan tempat yang kurang baik maka mempengaruhi pola pikir seseorang.
Sehingga setiap kali dia masuk penjara ketika keluar telah memiliki informasi,
keahlian, ketrampilan yang baru untuk dapat menyempurnakan tinddakan
kejahatan.

Sanksi pelanggaran etika :

1. Sanksi sosial : sanksi ini diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa melibatkan
pihak berwenang pelanggaran yang terkena sanksi sosial biasanya merupakan
kejahatan kecil, ataupun pelanggaran yang dapat dimaafkan. Dengan demikian
hukuman yang diterima akan ditentukan oleh masyarakat. Misalnya membayar
ganti rugi pedoman yang digunakan adalah etika setempat berdasarkan keputusan
bersama.
2. Sanksi hukum : sanksi ini diberikan oleh pihak berwenang dalam hal ini pihak
kepolisian dan hakim. Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran berat
dan harus diganjar dengan hukuman pidana ataupun perdata pedoman suatu
KUHP.

Anda mungkin juga menyukai