Anda di halaman 1dari 40

1

TEGUH BUDIAWAN

Ragam Alat Musik Tradisional


di Berbagai Provinsi Indonesia
Pengantar Penulis
Indonesia adalah negara yang sungguh kaya dan beragam budayanya.
Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda serta memiliki produk seni yang
beragam pula. Salah satunya adalah keberagaman alat musik yang tersebar
di seluruh wilayah nusantara mulai dari sabang hingga ujung merauke. Namun
beberapa daerah yang tergolong satu rumpun terkadang memiliki budaya
yang mirip, terutama daerah yang secara geografis memiliki letak yang cukup
berdekatan. Hal ini dapat dimaklumi karena pembagian provinsi di Indonesia
tidak dibagi berdasarkan rentang budaya yang berkembang di daerah
tersebut. Saat ini jumlah provinsi di indonesia mencapai 34 provinsi, beberapa
daerah merupakan pecahan dari satu provinsi yang memungkinkan kedua
daerah tersebut akan memiliki kesamaan budaya.
Modul ini dibuat sebagai penunjang materi untuk mata pelajaran seni
budaya cabang seni musik kelas x. Modul ini akan menyajikan beberapa
contoh alat musik tradisional nusantara yang tersebar di 34 provinsi di
Indonesia yang menjadi ciri khas daerah masing-masing. Setiap provinsi
hanya diambil tiga buah contoh alat musik sebagai contoh, karena pada suatu
daerah mungkin memiliki belasan hingga puluhan jenis alat musik.
Contoh alat musik yang terdapat dalam modul ini tidak selalu berupa
alat musik tunggal, namun ada juga yang disebut berdasarkan nama sajian
keseniannya yang didalamnya terdapat beberapa gabungan alat musik
(ansamble).
Semoga modul ini dapat berguna dalam menunjang pembelajaran
mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik.

Garut, 2017
Teguh Budiawan

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


2
TEGUH BUDIAWAN

Daftar isi
Pengantar Penulis.................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................... 2

Aceh......................................................................................................... 3
Bali........................................................................................................... 4
Banten...................................................................................................... 5
Bengkulu................................................................................................... 6
Daerah Istimewa Yogyakarta................................................................... 7
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta............................................................. 8
Gorontalo.................................................................................................. 9
Jambi........................................................................................................ 10
Jawa Barat............................................................................................... 11
Jawa Tengah............................................................................................ 12
Jawa Timur............................................................................................... 13
Kalimantan Barat...................................................................................... 14
Kalimantan Selatan.................................................................................. 15
Kalimantan Tengah................................................................................... 16
Kalimantan Timur...................................................................................... 17
Kalimantan Utara...................................................................................... 18
Kepulauan Bangka Belitung..................................................................... 19
Kepulauan Riau........................................................................................ 20
Lampung................................................................................................... 21
Maluku...................................................................................................... 22
Maluku Utara............................................................................................ 23
Nusa Tenggara Barat............................................................................... 24
Nusa Tenggara Timur.............................................................................. 25
Papua....................................................................................................... 26
Papua Barat.............................................................................................. 27
Riau.......................................................................................................... 28
Sulawesi Barat......................................................................................... 29
Sulawesi Selatan...................................................................................... 30
Sulawesi Tengah...................................................................................... 31
Sulawesi Tenggara................................................................................... 32
Sulawesi Utara.......................................................................................... 33
Sumatra Barat.......................................................................................... 34
Sumatra Selatan Sumatra Utara.............................................................. 35

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


3
TEGUH BUDIAWAN

Aceh
1. Arbab
Arbab adalah sebuah alat musik
tradisional Aceh yang dimainkan dengan
cara digesek. Bentuknya nyaris
menyerupai rebab, namun dari cara
pembuatannya sendiri Arbab terbilang unik
dan berbeda. Arbab dibuat dari batok
kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai;
serta memiliki suatu busur (alat
penggesek) yang terbuat dari serat
tumbuhan atau rotan. Busur ini dinamakan
Go Arbab. Alat musik yang dahulunya
dimainkan sebagai pengiring lagu-lagu
hikayat ini sekarang sudah mulai punah
dan jarang dimainkan lagi.

2. Serune Kalee
Serune Kalee merupakan alat musik
tradisional yang berupa terompet
khas Aceh dengan dengan struktur
bentuk mirip klarinet. Biasanya
Serune Kalee dimainkan sebagai
instrumen utama dalam sebuah
pertunjukan musik tradisi di Aceh,
diiringi geundrang, rapai, dan
sejumlah instrumen tradisional
lainnya. Alat musik ini dikenal
terutama terdapat di daerah Pidie,
Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat

3. Rapa’i
Rapa’i adalah alat musik perkusi tradisional
Aceh yang termasuk dalam keluarga
membranophone, yang dimainkan dengan
cara dipukul dengan tangan tanpa
menggunakan pemukul. Rapa’i sering
digunakan pada upacara-upacara adat di
Aceh seperti upacara perkawinan, sunat
rasul, pasar malam, mengiringi tarian, hari
peringatan, ulang tahun dan sebagainya,
dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan masyarakat
Aceh baik secara filosofïs atau kultural.
Rapai berperan mengatur tempo, ritmik,
serta membuat suasana menjadi lebih hidup dan meriah.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


4
TEGUH BUDIAWAN

Bali
1. Gamelan Bali (ansamble)
Gamelan Bali adalah salah satu jenis Gamelan yang ada di Indonésia.
Gamelan ini memiliki perbedaan dengan gamelan jawa yaitu bentuk
wilah (bilah pada saron) lebih tebal, bentuk pencon (bentuk gamelan
seperti bonang) lebih banyak daripada wilah, dengan tempo dan irama
yang lebih cepat. Gamelan Bali terdiri dari :
• Jiyèng,
• Réyong,
• Kanthil,
• Gangsé,
• Jigog,
• Jublak,
• Gong,
• Kenong,
• Kethuk,
• Cèng-cèng,
• Kendhang,
• Gendèr
• Suling

2. Rindik

Rindik merupakan salah satu alat


musik tradisional Bali. Alat musik
yang dimainkan dengan cara dipukul
tersebut terbuat dari susunan bambu.
Terdapat lima nada dasar yang
dimiliki oleh Rindik. Rindik biasa
digunakan sebagai musik pengiring
hiburan rakyat "Joged Bumbung. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman, kini Rindik sudah lebih fleksibel dalam
pemakaiannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai pelengkap
untuk acara pernikahan/resepsi serta dapat pula untuk menyambut
tamu.

3. Genggong
Genggong merupakan
salah satu instrumen getar
yang unik yang semakin
jarang dikenal orang.
Keunikannya terletak pada
suara yang ditimbulkannya
yang bila dirasakan memberi kesan mirip seperti suara katak sawah
yang riang gembira bersahut-sahutan di malam hari. Keunikannya yang
lain adalah memanfaatkan rongga mulut orang yang membunyikannya
sebagai resonator.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


5
TEGUH BUDIAWAN

Banten

1. Angklung Buhun
Angklung buhun adalah alat musik tradisional
khas Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir
bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy.
Buhun berarti tua, kuno (baheula ). Angklung
buhun adalah angklung tua yang menjadi
kesenian pusaka masyarakat Baduy. Kesenian
ini dianggap memiliki nilai magis (kekuaan gaib)
dan sakral.

2. Bedug
Bedug Merupakan alat musik tabuh
semacam gendang. Bedug ialah
instrumen musik tradisional yang telah
dipakai sejak ribuan tahun lalu, yang
mempunyai fungsi sebagai alat hiburan
tradisional, baik dalam bentuk kegiatan
ritual keagamaan maupun politik. Di
Indonesia, bedug biasa digunakan untuk pemberitahuan mengenai
waktu salat atau sembahyang umat islam. Bedug terbuat dari sepotong
batang kayu besar atau menggunakan pohon enau sepanjang kira-kira
satu meter atau lebih.
3. Dogdog Lonjor
Dogdog lojor adalah instrumen musik khas dari daerah Banten Selatan.
Instrumen musik ini dimainkan dengan cara ditabuh seperti bedug,
Bunyi yang dihasilkan menjadi asal mula penamaan alat musik ini.
Adapun kata ‘lojor’ berarti
panjang, sesuai dengan
bentuknya yang memiliki
panjang hampir 1 meter. Alat
musik yang dibikin dari kayu ini
berbentuk silinder memanjang.
Bagian dari tengahnya dibuat
berongga, dengan salah satu
dari sisinya ditutup dengan
membran dari kulit kambing
atau kulit sapi.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


6
TEGUH BUDIAWAN

Bengkulu
1. Dol
Dol pertama kali dibawa oleh
pedagang dari India. Bentuknya
hampir mirip gendang terbuat dari
kulit sapi. Ukurannya bervareasi.
Diameter Dol terbesar sekitar 70
centimeter dengan tinggi 80
centimeter. Alat musik tradisional
Bengkulu ini terbuat dari bongol
buah kelapa atau pohon nangka.
Masyarakat Bengkulu sangat
akrab dengan alat musik Dol.
Mereka biasanya bermain Dol
secara berkelompok di rumah-
rumah atau sanggar kesenian. Peminatnya tak terbatas pada orang
dewasa atau remaja.

2. Gendang Panjang
Alat musik ini terbuat dari
kayu, kulit binatang, rotan.
Alat musik ini berbentuk
silindris dengan kepala
ganda. Gendang panjang
satu kesatuan dengan
serunai yang dimainkan pada
upacara bimbang gendang di
pernikahan adat Bengkulu,
selain itu dimainkan untuk
mengiringi penyambutan tamu.

3. Serunai
Alat musik ini
terbuat dari kayu
dan kuningan.
Serunai berbentuk
terompet yang
terdiri dari
beberapa bagaian,
yaitu corong suara
dari kuningan,
badan dari kayu
yang dilengkapi
dengan tujuh lubang nada, dan bagian yang ditiup. Serunai dimainkan
pada saat upacara bimbang gendang dalam rangkaian acara
pernikahan, selain itu dimainkan untuk mengiringi penyambutan tamu.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


7
TEGUH BUDIAWAN

Daerah Istimewa
Yogyakarta
1. Krumpyung (ansamble)
Instrumen musik Krumpyung terdiri dari demung, saron, peking,
bonang, gambang, kempul (gong kecil), gong sebul (tiup), dan
gendang. Semua alat musik tersebut terbuat dari bahan dasar bambu.
Meski namanya sama dengan unsur-unsur gamelan jawa, pada
umumnya bentuk krumpyung sama sekali tidak seperti bentuk
instrumen gamelan.
Namun yang jelas,
efek bunyi masing-
masing alat itu
dibuat mendekati
dan disesuaikan
dengan bunyi
tangga nada setiap
instrumen gamelan
yang terbuat dari
perunggu.

2. Gong Sebul
Gong sebul merupakan bagian
dari musik Krumpyung,
dibahas tersendiri karena alat
musik ini cukup unik memiliki
bentuk tidak bulat seperti
gong, tetapi berupa sepotong
bambu petung (Ochloa
gigantea atau bambu raksasa)
dengan panjang tertentu
sesuai dengan nada yang
hendak dihasilkan. Uniknya cara membunyikan gong ini bukan dengan
dipukul melainkan ditiup, karena itu gong ini dinamakan gong sebul.

3. Gamelan Jawa
(ansamble)
Gamelan Jawa
merupakan alat
musik yang lazim
di Jawa Tengah
dan Jawa Timur,
termasuk DI
Yogyakarta yang
secara geografis
berdampingan dengan Jawa Tengah. Sehingga alat musik ini dapat
dikatakan sebagai alat musik khas di tiga provinsi di tanah jawa.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


8
TEGUH BUDIAWAN

Daerah Khusus Ibu


Kota Jakarta
1. Gambang Kromong (ansamble)
Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis
orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa.
Sebutan gambang
kromong diambil
dari nama dua buah
alat perkusi, yaitu
gambang dan
kromong. Awal
mula terbentuknya
orkes gambang
kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang
diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan
1736-1740).
2. Tanjidor (ansamble)
Tanjidor adalah musik
tradisional khas masyarakat
Betawi yang sering di
mainkan secara berkelompok.
Dengan beberapa instrument
musik yang di mainkan secara
bersamaan sehingga
menghasilkan nada yang
padu dan dinamis. Alat musik
ini banyak di pengaruhi oleh
musik dari Eropa yang di bawa oleh para penjajah pada masa Hindia
Belanda.

3. Sukong, Tehyan, dan Kongahyan.


Kong’ahyan, Tehyan, dan Sukong adalah alat
musik tradisional Betawi (Jakarta). Alat musik
ini berasal dari China yang dibawa keturunan
Tiong Hoa yang dahulu menetap atau singgah
di Indonesia. Kebanyakan orang yang melihat
alat gesek ini, yang biasa digunakan dalam
kesenian gambang kromong, lenong dan ondel-
ondel lebih mengenal alat musik ini dengan
sebutan tehyan. Padahal yang digunakan itu
adalah Kong’ahyan. Kong’ahyan mempunyai
ukuran batok kelapa yang berukuran kecil,
Tehyan mempunyai ukuran batok kelapa
berukuran sedang, sedangkan Sukong
mempunyai ukuran batok kelapa yang
berukuran paling besar.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


9
TEGUH BUDIAWAN

Gorontalo
1. Polopalo
Yang pertama adalah alat musik Polopalo. Instrumen ini merupakan
alat musik idiofon yang artinya
adalah alat musik yang sumber
bunyinya diperoleh dari
badannya sendiri. Polopalo
terbuat dari sebulah bambu kecil
yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga memiliki kemampuan
menghasilkan suara yang
lantang saat dimainkan.
2. Gambusi
Suku Gorontalo juga mengenal alat musik gambus yang sudah akrab
dalam budaya Melayu. Mereka menyebut gambus dengan nama
gambusi. Instrumen ini
serupa dengan gambus
yang kita temui dalam
budaya masyarakat
Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan. Dawainya
berjumlah 9 dan
menghasilkan nada-nada
khas padang pasir saat
dipetik. Biasanya, gambusi
dimainkan bersama marwas
dan rebana dalam
pertunjukan musik marawis.
3. Marwas
Marwas adalah kendang
tepuk yang sering
dimainkan bersama
gambusi dan rebana dalam
pertunjukan marawis. Alat
musik ini dikenal
masyarakat Gorontalo
setelah agama Islam masuk
dan menyebar di Sulawesi.
Pertunjukan marawis
sendiri umumnya
menghadirkan lagu-lagu
yang sarat dengan nilai
keagamaan. Biasanya
berupa pujian kepada
Tuhan atau nasihat kepada
sesama.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


10
TEGUH BUDIAWAN

Jambi
1. Serangko
Serangko adalah sejenis alat musik tiup yang terbuat
dari tanduk kerbau. Panjang alat musik Serangko ini
mencapai 1 meter - 1,5 meter. Pada zaman dahulu alat
musik Serangko ini digunakan oleh komandan perang
untuk memberikan komando. Selain fungsi itu, Serangko
juga digunakan untuk pemberitahuan ketika ada
musibah kematian yang menimpa salah satu
masyarakat di Jambi.
2. Gangor / Cangor
Gangor Cangor merupakan alat musik tradisional Jambi
yang terbuat dari bambu. Cangor merupakan alat musik
sitar tabung, termasuk kelompok alat musik idio-
kordofon. Alat musik ini biasanya dimainkan sebagai
pelepas lelah bagi petani ketika sedang istirahat. Cangor
banyak ditemukan di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Bungo, Tebo
dan Kerinci.

3. Sekdu
Sekdu adalat Instrumen atau alat musik tradisional Jambi yang
dimainkan dengan cara ditiup dan dibuat dari bambu dengan diamater
1,5 cm. Namun dibagian peniupnya terbuat dari kayu yang biasanya
disebut dengan klep peniup. Nada yang dihasilkan oleh Sekdu ini
hanya terdiri dari
nada do, re, mi,
sol dan la,
sehingga Sekdu
ini disebut alat
musik pentatonis
atau selendro.
Sekdu biasanya
digunakan oleh masyarakat melayu tua dalam acara-acara upacara
adat.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


11
TEGUH BUDIAWAN

Jawa barat
1. Karinding
Karinding adalah alat musik tradisional Jawa Barat khususnya suku
Sunda. Karinding ini berasal dari beberapa tempat di Jawa Barat
seperti dari Citamiang, Pasir Mukti,
Tasikmalaya, Malangbong (Garut) dan
Cikalong Kulon (Cianjur), provinsi Jawa
Barat. Di daerah tadi biasanya alat
musik tradisional karinding dibuat dari
pelepah kawung (pohon aren)
sedangkan dibeberapa tempat seperti di
Limbangan dan Cililin, kebanyakan alat
musik karinding dibuat dari bambu.
2. Tarawangsa
Tarawangsa adalah alat musik tradisional Jawa Barat
yang dimainkan dengan cara di gesek. Alat musik
tradisional tarawangsa ini keberadaannya lebih tua
dari alat musik rebab. Terbukti alat musik tradisional
tarawangsa disebutkan dalam naskah kuno abad ke
18 sewaka darma. Walaupun alat musik ini memiliki 2
dawai, namun hanya satu dawai saja yang dibunyikan
dengan cara digesek. Selebihnya dawai tersebut
dibunyikan dengan dipetik dengan jari telunjuk tangan
kiri. Tarawangsa sebagai salah satu alat musik
tradisional ini sering dimainkan dengan diiringin oleh
alat musik sejenis kecapi yang disebut dengan
Jentreng.
3. Celempung
Celempung adalah alat musik Jawa Barat yang terbuat dari hinis
bambu (kulit bambu) yang dimainkan dengan cara dipukul. Seperti
halnya alat musik tradisional karinding, pukulan pada hinis bambu pada
celempung akan menghasilkan resonansi bunyi. Celempung dimainkan
dengan 2 cara ; dipukul ( kedua alur sembilu dipukul bergantian,
tergantung ritme dan suara yang diinginkan ) dan diolah ( tangan kiri
mengatur besar kecil suara yang keluar dari badan celempung ). Suara
tinggi diperoleh dengan membuka lebih lebar. Suara rendah dengan
menutup rapat lubang.
Suara yang dihasilkan
celempung bisa
beragam, tergantung
keahlian pemain.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


12
TEGUH BUDIAWAN

Jawa Tengah
1. Siter
Siter merupakan alat musik
Tradisional Jawa Tengah yang
bentuknya hampir mirip dengan
Kecapi (Sunda) dan dimainkan
dengan cara dipetik, Sumber
bunyi yang dihasilkan dari kawat
(String) pada instrumen ini
menghasilkan nada-nada yang
harmonis yang akan
memperindah alunan musik
gamelan, ada dua jenis siter
yang biasa di mainkan yaitu
Siter penerus (Kecil) dan Siter
Celempung (Besar).
2. Gambang
Gambang merupakan alat musik tradisional Jawa Tengah yang terbuat
dari bahan kayu berbentuk rangkaian atau deretan bilah-bilah nada
yang berjumlah dua puluh bilah. Cara membunyikan gambang adalah
dipukul dengan tabuh khusus gambang. Fungsi gambang dalam sajian
karawitan sebagai penghias dan mengisi lagu.

3. Slenthem
Slenthem
merupakan salah
satu instrumen /
alat musik
tradisional dari
jawa tengah yang
terdiri dari
lembaran lebar
logam tipis yang
diuntai dengan tali
dan direntangkan di atas tabung-tabung. Dibunyikan dengan cara
dipukul dan menghasilkan dengungan rendah atau gema yang
mengikuti nada saron, ricik, dan balungan.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


13
TEGUH BUDIAWAN

Jawa Timur

1. Terompet Reog
Terompet reog yang digunakan pada kesenian reog
ponorogo memiliki ciri khas bentuk dan bunyi yang
unik. Terompet reog terbuat dari kayu dan bambu
serta tempurung kelapa, dibunyikan dengan cara
ditiup. Bentuk terompet reog sangat unik dengan
ukuran besar diujung bawah dan mengerucut
mengecil dibagian yang ditiup serta ada sekat yang
terbuat dari tempurung kelapa dengan bentuk
menyerupai kumis sang peniup terompet reog.
Terompet reog memiliki 6 lubang yang berfungsi untuk
mengatur nada serta 1 lubang dipangkal untuk
meniup.
2. Angklung reog
Alat musik tradisional Jawa Timur
lainnya yang juga unik dan memiliki
kekhasan jika dibandingkan dengan
alat musik serupa di Jawa Barat adalah
Angklung. Angklung reog ponorogo
memiliki bentuk lengkungan dibagian
atas dan dihiasi oleh aksesoris dan
pernik warna warni sehingga lebih
menarik dan senada dengan pakaian
para penari reog ponorogo.

3. Saronen
Saronen adalah merupakan alat musik dan
sekaligus nama kesenian yang berasal dari
Madura Jawa Timur. Saronen yang
merupakan alat musik tiup berbentuk kerucut,
terbuat dari kayu jati dengan enam lobang
berderet di depan dan satu lubang di belakang.
Sebuah gelang kecil dari kuningan mengaitkan
bagian bawah dengan bagian atas ujungnya
terbuat dari daun siwalan . Pada pangkal atas
musik itu ditambah sebuah sayap dari
tempurung menyerupai kumis.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


14
TEGUH BUDIAWAN

Kalimantan Barat
1. Sapek
Sapek adalah alat musik dawai dari suku Dayak, sapek
memiliki nama lain, yaitu sampek atau sampiq. Dari
banyaknya sub suku Dayak, sapek paling banyak
ditemui di suku Dayak Kayaan dan Kenyah. Alat musik
tradisional Kalimantan Barat ini tampak seperti gitar,
dengan tubuh panjang dan bagian leher yang sangat
pendek. Namun alat ini sangat berbeda dengan gitar,
fret (batas nada, dalam istilah suku Dayak disebut
lasar) yang biasanya memiliki jumlah belasan, disepak
hanya memiliki 2-3 fret saja. Bahkan terkadang tidak
ada sama sekali yang terletak dibagian leher, hampir
seluruh fret terpasang pada bagian tubuh.
2. Kledi
Keledik merupakan alat musik yang terbuat dari
bambu, benang dan buah labu. Keledi atau organ
mulut dibuat dari buah yang yang sudah berusia 5-
6 bulan. Alat musik tradisional Kalimantan Barat ini
menghasilkan nada pentonik. Cara memainkan alat
musik ini dihisap dan ditiup. Oleh masyarakat
Rumpun Uut Danum, alat ini juga biasa dikenal
dengan nama Korondek. Ada juga beberapa
masyarakat suku Dayak yang menyebut alat ini
dengan nama Kedire atau Kadire.
3. Agunkng
Agunkng adalah alat musik tradisional Kalimantan
Barat yang mirip dengan gong. Alat musik yang
dimainkan dengan cara ditabuh dengan stik kayu
ini merupakan salah satu alat musik yang sering
dianggap sakral. Agukng dapat Anda temui hampir
diseluruh sub suku Dayak. Intrumen ini dipercaya
oleh suku Dayak dapat mengusir roh-roh jahat dan
mendatangkan roh para leluhur. Hal ini disebabkan
oleh suara Agukng adalah bunyi
yang agung untuk menyamput
kedatangan roh. Agunkng
termasuk kedalam jenis
instrumen perkusi yang terbuat
dari logam. Intrumen ini
digunakan untuk menamakan
instrumen perunggu dengan
pencon di tengahnya.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


15
TEGUH BUDIAWAN

Kalimantan Selatan
1. Kintung
Kintung adalah alat musik tradisional
yang berasal dari Provinsi Kalimantan
Selatan. Alat musik kintung
dipergunakan untuk mengiringi
pertunjungan musik kintung. Adapun
bentuk alat musik tradisional ini mirip
dengan alat musik angklung / calung
dari Jawa Barat, yaitu dari bambu dan
dibunyikan dengan cara dipukul. Untuk
mengatur bunyi tergantung pada rautan
bagian atasnya hingga melebihi dari seperdua lingkaran bambu.
Rautan itu makin ke atas semakin mengecil sebagai pegangannya.
Sedang bagian bawahnya tetap seperti biasa. Panjangnya biasanya
dua ruas, dan buku yang ada di bagian tengahnya (dalam) dibuang
agar menghasilkan bunyi. Pengaturan bunyi biasanya tergantung pada
rautan bagian atasnya. Semakin dibuang atasnya itu akan
menimbulkan nada yang lebih tinggi.

2. Kalang Kupak
Kalang Kupak adalah alat
musik tradisional dari
Kalimantan Selatan yang juga
dibuat dari bambu, biasanya
dari jenis bambu tamiang.
Sama halnya dengan kintung,
Kalang Kupak terdiri dari 8
ruas bambu yang masing-
masing dipotong setengahnya dan meruncing di bagian ujung.Kalang
Kumpak merupakan alat musik tradisional Suku Bukit. Masyarakat
Dayak Maanyan menyebut kalang kumpak dengan nama "salung" yang
berfungsi untuk menghibur petani di ladang dan untuk mengusir
binatang buas.

3. Kalampat
Kalampat adalah alat musik tradisional dari
Kalimantan Selatan, khususnya masyarakat
daerah Labuhan Kabupaten Hulu Sungai
Tengah. Kalampat adalah sejenis gendang
berkepala tunggal. Badan gendang terbuat
dari batang batung atau bambu tebal
berdiamter besar. Kalampat dimainkan
dengan cara dipukul menggunakan pemukul
dari rotan.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


16
TEGUH BUDIAWAN

Kalimantan Tengah
1. Kecapi
Kecapi adalah salah satu alat musik tradisional khas yang
dipergunakan oleh masyarakat suku dayak di Kalimantan Tengah. Alat
musik kecapi dari Kalimantan Tengah ini memiliki bentuk dan fungsi
yang sama dengan alat musik sampe yang berasal dari Kalimantan
Barat, Kalimantan Timur atau Kalimantan Utara. Akan tetapi, kecapi
dari daerah Kalimantan Tengah khususnya dari suku dayak memiliki
ciri khas tersendiri yang membedakan dari alat musik sampe.
Perbedaan sampek dan kecapi khas dayak Kalimantan Tengah antara
lain dari segi nada, nada Sampek adalah mayor, dan di mainkan
dengan beat yang
slow. Sedangkan
Kecapi memiliki
nada minor
dengan jumlah 2
senar untuk
rhythm dan 3
senar untuk lead
nya, dimana pada
sampek terdiri dari
5 senar.
2. Balawung
Suling balawung adalah merupakan alat musik
suling yang berasal dari suku dayak yang ada
disepanjang sungai katingan Kalimantan Tengah.
Suling balawung ini termasuk alat musik tiup yang
populer dan disakralkan oleh masyarakat dayak.
Suling balawung terbuat dari bambu tamiang dan
memiliki 5 nada do-re-mi-so-la (pentatonik). Suling
Balawung adalah salah satu dari sekian banyak type
suling di Kalimantan Tengah
yang dimainkan oleh kaum
wanita dayak.

3. Katambung
Katambung adalah alat musik perkusi sejenis
gendang yang berasal dari suku dayak
Kalimantan Tengah. Katambung merupakan
bahasa Dayak yang berarti "pukul". Alat musik ini
mirip dengan alat musik tifa dari Papua.
Katambung terbuat dari bahan kayu ulin / kayu
meranti yang sudah dikeringkan dengan panjang
sekitar 75 cm dan diameter 10 - 18 cm. Adapun
ujung kayu ulin tersebut diberi tutup dari kulit
membran ikan buntal.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


17
TEGUH BUDIAWAN

Kalimantan Timur
1. Kadire
Kadire/kaduri/Keluri adalah termasuk alat musik
tiup yang bentuknya menyerupai keledi terbuat
dari tempurung kelapa, buah labu kering dan
memiliki lima buah pipa bambu. Sumber bunyi
kadire tidak diperoleh dengan meniup buah labu
yang dikeringkan, melainkan tempurung kelapa.
Tempurung kelapa ini berfungsi sebagai
pengatur nada. Kadire dimainkan saat upacara
adat masyarakat Dayak
Kenyah,Kayan,Bahau,Penan (rumpun apau
kayan).
2. Jatung Utang
Jatung Utang adalah alat
musik tradisional Suku
Dayak Kenyah di kepulauan
Kalimantan.Terbuat dari
kayu berbentuk gambang.
Cara memainkan Jatung
Utang cukup sederhana
yaitu dipukul dengan 2 buah
batang kayu terpisah pada
tiap lempengan kayunya,
tiap lempengan kayu diikat di atas tali yang dipasang
pada blok kayu yang tersusun dan akan mengeluarkan
kunci nada yang berbeda-beda. Jatung Utang sendiri
biasanya digunakan sebagai alat pengiring upacara
adat dan tari Suku Dayak Kenyah.
3. Sampek
Sampek atau sampe' adalah salah satu alat musik
tradisional Suku Dayak di Provinsi Kalimantan Timur.
ampe dalam bahasa lokal suku Dayak dapat diartikan
“memetik dengan jari". Dengan mengetahui artinya kita
sedikit memiliki gambaran bahwa alat musik sampek
adalah alat musik yang dipetik. Namun demikian, alat
musik ini banyak memiliki penamaan yang berbeda-
beda diantara berbagai sub suku dayak yang ada di
Pulau Kalimantan. Nama sampe’ digunakan oleh orang-
orang suku Dayak Kenyah, orang-orang suku Dayak
Bahau dan Kanyaan menyebutnya dengan nama sape’,
suku Dayak Modang mengenal alat musik ini sebagai
sempe, sedangkan orang-orang Dayak Tunjung dan
Banua menamainya dengan sebutan kecapai’

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


18
TEGUH BUDIAWAN

Kalimantan Utara
1. Slunding
Provinsi Kalimantan Utara mempunyai alat
musik tradisional bernama "Sluding". Alat
musik ini terbuat dari 8 (delapan) bilah kayu
dengan ukurannya yang berbeda-beda dan
diuntai menyerupai bentuk gambang
dengan seutas rotan. Ke-8 bilah kayu
tersebut disusun pada sebuah rangka kayu
dengan sebuah hiasan berupa kepala
burung Enggang pada bagian atasnya.
Sluding biasanya dimainkan dengan cara
dipukul.

2. Babun
Babun merupakan salah satu
alat musik tradisional
Kalimantan, yaitu termasuk
Provinsi Kalimantan Utara.
Babun adalah alat musik yang
terbuat dari kayu berbentuk
bulat dengan lubang
ditengahnya. Sisi kanan dan kiri
ditutup dengan kulit binatang dan dibunyikan dengan cara dipukul.
Babun merupakan sejenis alat musik gendang di daerah Jawa.

3. Gambang
Gambang merupakan
salah satu alat musik
tradisional yang juga
terdapat di Provinsi
Kalimantan Tengah.
Alat musik yang
dibunyikan dengan
cara dipukul ini
berbentuk seperti
perahu dengan
beberapa bilah bambu yang ada diatasnya. Alat musik gambang ini
juga dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


19
TEGUH BUDIAWAN

Kepulauan Bangka
Belitung
1. Dambus
Dambus merupakan kesenian khas masyarakat Bangka Belitung yang
menggunakan alat musik dan lagu-lagu khas dambus sendiri. Alat
musik dambus merupakan alat
musik tradisional khas Bangka
Belitung yang memiliki bentuk
mirip dengan gitar. Alat musik ini
terdiri dari kepala yang berbentuk
kepala rusa, senar dan juga badan
dambusnya. Sesungguhnya alat
musik dambus sudah ada sejak
zaman dahulu kala dalam adat
melayu, namun seiring
berjalannya waktu, Bangka
Belitung memiliki ciri khas
tersendiri untuk alat musik
dambusnya.
2. Rebana
Rebana adalah salat satu alat musik
tradisional yang juga dapat ditemukan
dan dimainkan oleh masyarakat
Bangka Belitung. Sebagai salah satu
alat musik tradisional melayu, rebana
juga bisa ditemukan di provinsi
lainnya di Indonesia, walaupun
dengan nama yang berbeda.
3. Gambangan
Gambangan
adalah
merupakan
alat musik
tradisional
menyerupai
alat musik
marimba
atau gamelan di Jawa dan Bali. Namun alat musik tradisional asli
Belitung ini ternyata sudah ada sejak zaman dahulu. Alat musik
gambangan ini terbuat dari bahan kayu lempung atau kayu yang ringan
seperti meranti, medang, libut, dan sengkrubong. Penggunaan jenis
kayu tersebut kata Repiah sangat mempengaruhi kualitas suara yang
dihasilkan oleh Gambangan. Kayu nomor satu yang dianggap paling
bagus adalah kayu cengal dan kayu berubok. Akan tetapi saat ini jenis
kayu tersebut sudah sangat langka.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


20
TEGUH BUDIAWAN

Kepulauan Riau

1. Gambang Camar
Gambang Camar alat musik yang
terbuat dari kayu dan logam yang
dibunyikan dengan cara dipukul dengan
alat pemukul. Gambang Camar
termasuk jenis alat musik idiophone,
yang terdiri dari enam bilah kayu hitam
yang ditempatkan pada rak bersayap.
Gambang Camar dimainkan saat
peringatan hari besar Islam dan acara
hiburan sehari-hari.

2. Nafiri
Nafiri merupakan alat musik tiup seperti halnya
seruling. Nafiri dibuat dari bahan perak dengan
panjang 32 inchi atau 33 cm. Bunyi nafiri ini terdengar
sayup-sayup sampai. Nafiri dimainkan dalam musik
nobat dalam majlis hiburan kaum kerabat diRaja
(kerajaan), mengiringi istiadat-istiadat istana, istiadat
pertabalan, hari keputeraan Sultan, perkahwinan
Diraja dan upacara sambutan Raja.

3. Gedombak
Gedombak adalah alat
musik tradisional
Kepulauan Riau yang
dibunyikan dengan cara
dipukul. Alat musik ini
terbuat dari kayu, kulit
binatang dan rotan.
Gedombak sejenis
gendang menyerupai
piala. Gendang ini
dibunyikan untuk mengiringi teater mak
yong yang populer di daerah Riau.
Gedombak dimainkan bersama dengan
nafiri, gong tetawak, breng-breng (gong
pipih) dan ceracap (tepuk bambu).

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


21
TEGUH BUDIAWAN

Lampung
1. Gamolan
Gamolan
hampir mirip
dengan alat
musik gamelan
yang berasal
dari daerah
Jawa. Hanya
saja Gamolan
yang berada di
Lampung ini
terbuat dari susunan-susunan bambu yang kemudian diikat dengan tali
senar yang cara pembuatannya dengan rancangan khusus. Gamolan
di Lampung ada yang disebut Gamolan Pekhing dan ada juga yang
menyebutnya dengan sebutan Gamolan Cetik. Gamolan ini
memainkannya dengan cara dipukul seperti gamelan. Biasanya
gamolan ini alat musik yang dimainkan ketika diadakan pada saat
pelaksanaan acara-acara adat tertentu di Provinsi Lampung.

2. Serdam
Serdam merupakan alat musik tradisional lampung dengan
cara memainkannya ditiup seperti suling yang terbuat dari
bambu tipis. Serdam memiliki nada pentatonis. Berbeda
dengan Seruling atau Suling, Serdam umumnya menghasilkan
nada dasar G = do, terdiri dari 5 lubang yang menghasilkan
tangga nada berirama do, re, mi, sol, la dan si (1, 2, 3, 5, 6 dan
7).

3. Kompang/Khaddap
Kompang merupakan
sejenis alat musik
tradisional yang
sangat dikenal di
kalangan masyarakat
Melayu pada
umumnya. Hampir
mirip dengan alat musik
rebana, Kompang merupakan
alat musik tradisional dari
Provinsi Lampung yang dibuat
dari kayu dan kulit kambing. Di beberapa daerah di Lampung, alat
musik Kompang juga disebut dengan Khaddap. Keberadaan alat musik
ini dikaitkan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


22
TEGUH BUDIAWAN

Maluku
1. Arbabu
Arbabu merupakan alat musik rebab khas Maluku yang
terbuat dari bahan-bahan alam dan sangat sederhana.
Alat musik ini sama seperti alat musik rebab pada
umumnya, yakni dimainkan dengan cara digesek
menggunakan alat khusus. Arbabu terbuat dari
tempurung kelapa, kulit hewan, kayu, sementara pada
dawainya terbuat dari serat pohon pisang.

2. Fu atau Tahuri atau Korno


Tahuri atau yang di dalam kebudayaan Papua disebut
dengan "Fu" ini merupakan alat musik tiup yang terbuat
dari kerang. Alat musik unik ini dapat menghasilkan
bunyi yang sangat nyaring. Umumnya Tahuri
dimainkan ketika sedang memulai suatu perlombaan
atau acara. Dahulu kala, alat musik ini juga digunakan
masyarakat pesisir sebagai alat komunikasi diantara
orang
perorangan atau
antara raja dengan
para rakyatnya.
Beberapa masyarakat
pesisir di Kepulauan
Maluku juga
menyebutnya alat
musik ini dengan
nama "Korno".

3. Tifa
Tifa merupakan alat musik
tradisional dari Maluku yang
juga dikenal pula di Papua
dengan nama yang sama.
Bentuk dari tifa ini yaitu
seperti gendang panjang dan
akan menghasilkan suara
ritmis ketika dimainkan. Yang
membedakan alat musik tifa
Maluku dengan tifa Papua
adalah terletak pada bentuk
ukirannya. Tifa dari Maluku
umumnya polos tanpa
ukiran, sementara itu tifa dari
Papua sarat dengan hiasan etnik.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


23
TEGUH BUDIAWAN

Maluku Utara
1. Bambu Hitada
Adapun dalam
pertunjukan musik
bambu hitada
menggunakan
beberapa alat musik
tradisional yang dikenal
masyarakat Maluku
Utara antara lain
bambu hitada sendiri,
cikir, juk dan biola
tradisional. Bambu
hitada sendiri dibuat
dari ruas -ruas bambu
(biasanya terdiri dari 2
ruas) dengan panjang sekitar 1,75 m. Ruas bambu ini diberi lubang
sehingga menghasilkan nada (tone). Antara satu bambu dengan
bambu lainnya diberi lubang yang berbeda sehingga menghasilkan
nada yang berbeda-beda pula. Agar tampilan bambu hitada ini lebih
menarik, maka bagian luar bambu dicat warna warni. Batang bambu
dibunyikan dengan cara dibanting tegak lurus di tanah atau bila di atas
ubin harus dialas dengan karung goni.

2. Cikir
Cikir merupakan sebuah alat musik
tradisional yang juga digunakan pada
pertunjukan musik bambu hitada dari
Halmahera Provinsi Maluku Utara.
Alat musik cikir ini cukup sederhana,
dibuat dari batok kelapa yang masih
utuh (bulat) dan didalamnya diisi
dengan beberapa batu kerikil.

3. Juk/ Leku Boko


Juk/ Leku Boko adalah alat musik tradisional dari Maluku Utara yang
terbuat dari kayu. Juk atau
leku boko adalah alat
musik petik sejenis gitar.
Pada awalnya, senar juk
dibuat dari usus kuskus
atau kucing hutan. Namun
saat ini senar juk telah
menggunakan empat utas
senar dari plastik.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


24
TEGUH BUDIAWAN

Nusa Tenggara Barat

1. Sarone
Sarone adalah sebuah alat musik tiup dari
Kabupaten Bima Dompu.Sarone ini dilengkapi
dengan enam lubang nada dan dimainkan
dengan cara berkelompok bersama alat musik
lainnya, seperti Rebana Rea dan Rebana Ode.
Sarone juga menjadi bagian dari ensambel gong
gendang sebagai pembawa melodi yang
dimainkan bersama gong dan gendang. Oleh
masyarakat Sumba suara sarone dipercaya
dapat menarik gadis dan menolak dari gangguan
orang-orang yang memiliki itikad tidak baik.
2. Satong srek
Satong Srek adalah
sejenis alat musik
Nusa Tenggara Barat
yang terbuat dari
bambu dan seng.
Salah satu bagiannya
diberi penampang
berupa lempengan
seng yang dibuat tajam
dan kasar permukaannya. Jika permukaan seng digesek atau dipukul
akan mengeluarkan bunyi. Alat musik ini dilengkapi dengan pemukul
atau penggesek untuk membunyikannya.
3. Palompong
Palompong adalah salah
satu jenis alat musik
tradisional dari Nusa
Tenggara Barat yang
dibunyikan dengan cara
dipukul. Palompong, atau
juga kerap disebut
garompong, yakni alat
musik tradisional yang
biasa ditabuh saat
menyambut musim panen
di Kabupaten Sumbawa
dan Sumbawa Barat. Cara
menabuhnya, bilah-bilah tersebut dipukul menggunakan alat serupa
palu yang juga terbuat dari kayu. Adapun bahan dasar alat musik
palompong ini adalah sejenis kayu “kaleang” atau “elang”, yang kini
sudah tidak banyak lagi tumbuh di hutan atau di ladang milik warga.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


25
TEGUH BUDIAWAN

Nusa Tenggara Timur


1. Sasando
Yang pertama adalah Sasando atau yang
biasa kita kenal dengan nama panjang
Sasando Rote. Sesuai namanya, alat musik
tradisional NTT ini berasal dari pulau Rote.
Sasando terbilang jenis alat musik yang
sangat unik. Sasando terdiri 2 bagian utama,
yaitu bagian yang terbuat dari bambu dan
bagian yang terbuat dari daun lontar. Bagian
yang terbuat dari bambu adalah tempat
melekatnya dawai-dawai sasando yang
banyaknya 28 dawai (sasando Engkel), 56
dawai (sasando Dobel), atau 84 dawai.
Dawai-dawai tersebut dipasang melingkar
bambu dengan panjang yang beragam.
2. Moko
Moko merupakan sebuah alat musik
tradisional yang berasal dari Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT), tepatnya dari Pulau
Alor. Alat musik ini memiliki bentuk yang
sangat mirip dengan Gendang, akan tetapi
terbuat dari perunggu dan juga mempunyai
motif yang bervariasi. Moko ini merupakan
sebuah barang peninggalan sejarah yang
banyak ditemui di Pulau Alor. Hampir di
seluruh kawasan daerah Pulau Alor
mempunyai alat musik Moko ini, sehingga
banyak orang yang menyebut Pulau Alor ini
sebagai pulau "Negeri Seribu Moko".

3. Foy Doa
Foy Doa merupakan sebuah alat musik
tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara
Timur (NTT) dan berasal dari kebudayaan
masyarakat Flores. Berdasarkan dari asal
katanya, kata "Foy Doa" artinya adalah suling
ganda. Alat musik ini tersusun dari 2 (dua)
atau lebih suling yang dimainkan secara
bersama-sama. Pada umumnya Foy doa ini
digunakan untuk mengiringi syair atau
nyanyian petuah yang disampaikan para
orang tua sebagai bentuk nasihat bagi anak-
anaknya.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


26
TEGUH BUDIAWAN

Papua
1. Tifa
Alat musik tradisional Papua yang paling dikenal di
kancah nasional adalah Tifa. Tifa merupakan
sebuah alat musik yang dibuat dari kayu bulat, kulit
rusa kering, dan rotan. Tifa mirip dengan alat
musik gendang yang dimainkan dengan cara
dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu
yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada
salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya
penutupnya digunakan kulit rusa yang telah
dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus
dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan
ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki
tifa dengan ciri khas nya masing-masing. Tifa
biasanya digunakan untuk mengiringi tarian
perang dan beberapa tarian daerah lainnya seperti
tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan
alat musik totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.
2. Yi
Yi merupakan sebuah alat
yang menjadi sarana untuk
memanggil penduduk agar
berkumpul di suatu tempat.
Biasanya Yi dimainkan saat
ketua adat hendak
mengadakan acara-acara
adat atau memberikan
pengumuman. Yi dibuat dari
kayu gelondongan dengan rongga di bagian dalamnya. Cara
memainkannya sendiri adalah dengan dipukul keras-keras.
3. Butshake
Butshake adalah alat musik yang
dibuat dari susunan buah atau biji
kenari pada sebilah bambu
lengkung. Instrumen ini
menghasilkan suara gemericik saat
di ayunkan atau digoyangkan.
Diketahui bahwa alat musik
butshake berasal dari budaya suku
Muyu di Kab. Merauke. Biasanya
digunakan oleh mereka sebagai
pengiring tarian adat.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


27
TEGUH BUDIAWAN

Papua Barat
1. Triton
Di Papua Barat kita dapat menemui alat musik tradisional yang terbuat
dari kerang, namanya adalah Triton. Triton adalah alat musik
tradisional masyarakat Papua. Triton dimainkan dengan cara ditiup.
Alat musik ini terdapat di seluruh pantai, terutama di daerah Biak,
Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, serta kepulauan Raja Amat.
Awalnya, alat ini hanya
digunakan untuk sarana
komunikasi atau sebagai alat
panggil/ pemberi tanda.
Selanjutnya, alat ini juga
digunakan sebagai sarana
hiburan dan alat musik
tradisional.
2. Pikon
Alat musik tradisional Pikon dari Papua Barat berukuran kecil, kurang
lebih hanya sebesar genggaman orang dewasa. Bentuknya bulat
lonjong dan terbuat dari sebilah bambu. Pada bagian tengah potongan
bambu, terdapat seutas tali yang dipasang kencang dan terikat pada
sepotong lidi penggetar. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu lidi
bagian pangkal ditarik, potongan penggetar akan bergetar dan akhirnya
akan mengeluarkan suara.

3. Krombi
Krombi adalah sebuah alat musik petik yang terbuat dari bambu dan
dawai tradisional. Alat musik tradisional Papua ini berasal dari budaya
masyarakat suku Tehit di Kabupaten Sorong Selatan. Biasanya ia
dimainkan untuk mengiringi tarian pada pesta adat bakar batu.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


28
TEGUH BUDIAWAN

Riau
1. Rebana Ubi
Rebana ubi sering digunakan
saat upacara pernikahan, selain
itu Rebana ubi juga digunakan
sebagai alat komunikasi
sederhana pada zaman itu
karena bunyinya yang cukup
keras. Jumlah pukulan pada
rebana ubi memiliki makna
tersendiri yang telah dipahami
oleh masyarakt saat itu.

2. Gambus
Gambus
adalah salah
satu jenis instrumental musik tradisional yang
terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.
Pergeseran nilai spiritual dan kebersamaan dalam
masyarakat Melayu di Riau yang terjadi pada waktu
ke waktu menyebabkan perubahan pandangan
masyarakat terhadap kesenian Gambus dan Zapin.
Musik Gambus beralih fungsi menjadi pengiring
Zapin di pentas, dan lebih berkembang dari
sebelumnya. Gambus Melayu Riau merupakan
adopsi dari Gambus al' Ud, semula berfungsi
sebagai sarana hiburan yang lebih religius
dimainkan individu dirumah atau hiburan bagi
nelayan di atas perahu. Perubahan fungsi telah
menggeser lagu yang bernuansa Islami menjadi
lagu-lagu yang lebih sekuler.

3. Kompang
Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling
populer karena kompang banyak digunakan dalam
berbagai acara-
acara sosial seperti pawai hari
kemerdekaan. Selain itu alat musik ini
juga digunakan untuk mengiringi lagu
gambus. Kompang memiliki kemiripan
dengan rebana tetapi tanpa cakram
logam gemerincing di sekelilingnya.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


29
TEGUH BUDIAWAN

Sulawesi Barat
1. Kecapi Mandar
Kecapi Mandar merupakan alat musik tradisional petik yang berasal
dari kebudayaan suku Mandar di Provinsi Sulawesi Barat. Alat musik
ini dapat dibilang unik dan juga berbeda dengan jenis kecapi lainnya
yang berasal dari kebudayaan Tionghoa. Kecapi Mandar dimainkan
dengan cara direngkuh oleh para pemainnya seperti di dalam
permainan gitar. Jumlah senar dari instrumen ini terbilang cukup
banyak, yaitu sekitar 20 (dua puluh) buah.

2. Calong
Calong merupakan alat musik
pukul yang terbuat dari bahan
buah kelapa dan juga bambu.
Awalnya alat musik yang
tergolong ke dalam jenis
perkusi ini dimainkan secara
tunggal, tetapi di dalam
perkembangannya Calong
kemudian dikolaborasikan
dengan alat musik tradisional
lainnya dari Provinsi Sulawesi
Tenggara.

3. Gongga
Gongga sebenarnya mirip seperti alat musik
kelintang. Alat musik tradisional dari Provinsi
Sulawesi Barat ini terbuat dari susunan bilah-
bilah bambu dengan berbagai ukuran dan
berjumlah 7 (tujuh) buah. Bilah bambu
Gongga tersebut diuntai ke dalam sebuah
ikatan tali serta akan menghasilkan nada-
nada melodis ketika dipukul. Untuk
resonatornya, pada bagian untaian bilah
bambu tersebut diletakan sebuah bambu
bulat yang dilubangi pada bagian tengahnya.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


30
TEGUH BUDIAWAN

Sulawesi Selatan
1. Talindo atau Popondi
Alat musik Talindo atau
Popondi ini terbuat dari kayu,
tempurung kelapa, dan senar.
Talindo/Popondi merupakan
alat musik jenis sitar berdawai
satu. Tempurung kelapa
berfungsi sebagai resonator.
Alat musik ini dimainkan secara
tunggal setelah para petani
merayakan pesta panen dan
untuk mengisi waktu senggang bagi para remaja. Kata Tolindo adalah
sebutan yang berasal dari daerah Bugis. Sedangkan kata Popondi
adalah sebutan dari daerah Makasar. Alat musik tradisional Talindo /
Popondi berbentuk busur seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang
bertumpu pada sebuah tempurung kelapa, di ujungnya atas bagian
tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan dengan cara dipetik.

2. Gesok
Alat musik tradisional dari
Sulawesi Selatan selanjutnya
masih merupakan alat musik
dengan unsur senar/dawai
yang dikenal dengan nama
Gesok-Gesok. Alat musik ini
terbuat dari kayu dan kulit
binatang. Gesok-gesok
adalah alat musik sejenis rebab dengan dua dawai. Alat musik ini
berbentuk menyerupai jantung yang dilengkapi dengan tongkat untuk
menggesek. Alat musik gesok-gesok ini mirip dengan alat musik rebab
dari Jawa Barat.

3. Lalosu Sessungriu
Alat musik Lalosu Sessungriu ini terbuat dari kayu dan tekstil. Alat
bunyi-bunyian ini berupa tabung bambu yang diisi dengan batu-batu
kecil. Tabung ini dibungkus dengan kain warna merah dan putih. Salah
satu ujungnya berbentuk kepala ayam. Sessungriu merupakan
perangkat yang digunakan dalam tarian Alusu, lalosu berasal dari kata
lao-lisu yang artinya bolak-balik.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


31
TEGUH BUDIAWAN

Sulawesi Tengah
1. Pare’e
Alat musik pare'e merupakan alat musik tradisional dari Sulawesi
Tengah, berbentuk seperti garpu tala dan berfungsi sebagai alat
hiburan diwaktu senggang dan dapat pula digunakan sebagai alat
perkenalan atau pergaulan antar anggota kelompok masyarakat. Alat
musik tradisional Pare'e ini dapat dimainkan dengan cara berdiri
maupun duduk. Cara memainkan alat musik Pare'e adalah dengan
cara dipukul-pukulkan pada telapak tangan. Alat musik ini biasanya
berwarna kecoklatan sesuai dengan warna bambu yang sudah kering.
Alat musik ini terbuat dari bahan buluh tui dan rotan.

2. Lalove
Lalove adalah alat
musik tradisional
dari Sulawesi
Tengah yang
terbuat dari
bambu. Alat musik
ini biasa kita kenal
dengan
seruling/suling bambu. Pada mulanya alat musik Lalove ini tidak
sembarangan boleh ditiup karena bagi sebagian orang yang sering
kerasukan roh akan spontan kerasukan jika mendengar suara alat
musik ini. Lalove berfungsi sebagai salah satu alat pengiring Tarian
Tradisional Balia. Tari tradisional yang di sebut Balia, merupakan ritual
penyembuhan pada suku Kaili di Sulawesi Tengah.
3. Santu
Satu lagi alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah bernama Santu.
Santu merupakan alat musik tradisional jenis sitar tabung yang
termasuk dalam kelompok idio-kodofon. Kulit ari pada bagian badan
bambu dibentuk empat dan di tengah badan dibuat lubang sebagai
resonator. Alat musik Santu dimainkan dengan cara dipetik setelah
para petani merayakan pesta panen dan saat mengisi waktu senggang
bagi para remaja.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


32
TEGUH BUDIAWAN

Sulawesi Tenggara
1. Baasi
Baasi merupakan seperangkat potongan batang bambu dengan jumlah
10 (sepuluh) buah dan dimainkan dengan cara dipukul memakai rotan.
Kesepuluh buah tersebut
mempunyai ukuran yang
berbeda-beda di setiap lubang
pada bagian pakalnya, sehingga
alat musik ini akan menghasilkan
bunyi nada yang berbeda-beda
pula. Biasanya Baasi ini
dimainkan sebagai pengiring
tarian tradisional ataupun
nyanyian lagu daerah.

2. Kanda wuta
Kanda Wuta merupakan
alat musik tradisional
Provinsi Sulawesi
Tenggara yang kerap
dimainkan sebagai
pengiring tarian Lulo
Ganda, yaitu tarian yang
umumnya dipertunjukan di
dalam pesta panen. Alat
musik ini terbuat dari kayu,
tanah liat, rotan, dan pelepah sagu. Cara memainkan Kanda Wuta
adalah dengan cara dipukul.

3. Dimba Nggowuna
Dimba Nggowuna atau yang di dalam bahasa Indonesia artinya adalah
Gendang Bambu ini merupakan alat musik tradisional Sulawesi
Tenggara yang terbuat dari bahan bambu dan juga rotan. Rongga
dalam bambu utuh pada alat musik ini berfungsi sebagai resonator
guna memperkuat frekuensi bunyi yang dihasilkan, sementara itu rotan
panjang yang dibentangkan berfungsi sebagai penghasil gelombang
bunyinya. Dahulunya, alat musik dimba Nggowuna ini digunakan
sebagai
hiburan para
kaum wanita
saat tengah
sibuk
menenun.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


33
TEGUH BUDIAWAN

Sulawesi Utara
1. Kolintang
Alat musik Kolintang adalah alat musik tradisional yang terkenal di
daerah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Bahan untuk membuat alat
musik tradisional kolintang ini adalah kayu. Ada Kolintang yang dibuat
dari bahan kayu
bernama kayu
bandaran, kayu
wenang, dan
lain sebagainya.
Umumnya kayu
yang dibuat
untuk membuat
Kolintang ini
adalah kayu-
kayu ringan,
namun memiliki
serat kayu yang
padat. Alat musik kolintang dimainkan dengan cara dipukul.

2. Salude
Salude merupakan jenis alat
musik yang dibilang sangat
unik dan juga tidak
ditemukan di dalam
kebudayaan masyarakat
Melayu lainnya. Alat musik
ini terbuat dari 1 (satu) ruas
bambu besar yang dilubangi
di bagian salah satu sisinya
serta dilengkapi dengan
dawai yang terbuat dari bahan kulit ari bambu. Bambu besar tersebut
berfungsi sebagai resonator dan berguna dalam mengatur suara atau
bunyi. Sementara itu pada dawainya dipetik memakai pelepah pinang.
3. Sasesahang
Sasesahang merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bahan
dasar bambu dengan bentuk
ujungnya yang meruncing dan seperti
garputala. Alat musik ini dimainkan
dengan cara dipukul-pukul memakai
kayu pemukul berlapis karet. Nada
yang dihasilkan oleh Sasesahang ini
termasuk ke dalam nada melodis bila
dibuat secara tersusun dengan
panjang bambu yang saling berbeda-
beda.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


34
TEGUH BUDIAWAN

Sumatra Barat
1. Pupuik Tanduak
Sesuai namanya, alat musik tradisional Sumatera
Barat ini dibuat dari bahan tanduk kerbau. Ia
dimainkan dengan cara ditiup. Dulunya hanya
digunakan sebagai sarana atau alat pemberi
isyarat pada warga kampung. Semakin keras
ditiup, bunyinya akan semakin melingking
memekik telinga.
2. Saluang
Saluang adalah alat musik tradisional dari
Sumatera Barat yang terbuat dari Bambu
Talang.Saluang memiliki diameter sekitar 3-4 cm,
panjangnya 40 - 60 cm dan hanya memiliki 4
lubang. Alat musik tradisional Saluang ini dimainkan dengan cara
ditiup. Keunikan dari saluang ini adalah bahwa peniup saluang akan
dapat memainkan Saluang tanpa henti dari awal sampai akhir lagu. Hal
ini dimungkinkan karena peniup saluang memiliki teknik
Mampasalisiahan Hangok (Menyisihkan napas) yaitu teknik
pernapasan dalam meniup saluang.

3. Talempong
Talempong adalah alat musik pukul tradisional khas minangkabau. Alat
musik tradisional yang berkembang di masyarakat Sumatera Barat ini
terbuat dari kuningan, namun sebagian ada pula yang terbuat dari kayu
dan batu. Alat musik tradisional talempong ini sama bentuknya sama
dengan alat musik bonang dalam seni gamelan di Pulau Jawa.
Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan
dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


35
TEGUH BUDIAWAN

Sumatra Selatan
1. Tenun
Dinamakan tenun karena alat musik ini
memang dahulunya sering dimainkan ketika
para wanita sedang bekerja menenun kain.
Alat musik ini adalah sarana hiburan dan
pelipur rasa bosan bagi para wanita yang
sehari-hari bekerja. Cara memainkannya
cukup mudah yaitu dengan cara dipukul
menggunakan kayu pada bagian-bagian
tertentu yang menghasilkan nada-nada
berbeda.
2. Gambus
Alat musik gambus merupakan alat musik petik seperti mandolin yang
berasal dari Timur Tengah. Walaupun alat musik gambus ini dapat
ditemui di beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi bentuk alat musik
gambus dari Sumatera Selatan ini tentu saja memiliki ciri khas.

3. Genggong
Selain ditemukan di daerah Bali,
ternyata Genggong juga ada di
Sumatera Selatan. Namun
walaupun namanya sama
ternyata bentuknya sangat
berbeda. Genggong ini
merupakan salah satu alat musik
tradisional yang dimiliki oleh
masyarakat Besemah Kota
Pagaralam, sejenis alat musik
tiup yang menghasilkan suara mirip harmonika. Alat musik ini terbuat
dari bilah bambu, kayu, pelepah enau atau logam dan dimainkan
dengan cara dipegang ditangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke
bibir. Selanjutnya dengan mainkan lidah getar yang ada pada
genggong dengan tangan kanan maka genggong akan menghasilkan
bunyi. Sedangkan untuk mengubah nada-nada dalam melodi
genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga
berfungsi sebagai resonator.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


36
TEGUH BUDIAWAN

Sumatra Utara
1. Pangora
Bila di Jawa kita mengenal alat
musik Gong, dengan bentuk
yang relatif sama di Sumatera
Utara alat musik semacam itu
disebut dengan alat musik
Pangora. Namun beda daerah
beda pula ciri khasnya. Di
Sumatera Utara, alat musik
pangora ini berbunyi "pok".
Hal ini disebabkan karena alat
musik pangora ini dipukul
dengan menggunakan stik
dan bagian pinggiran pangora
diredam dengan pegangan tangan.
2. Hapetan
Hapetan adalah alat musik petik tradisional khas sumatera Utara.
Bentuknya menyerupai kecapi pada umumnya. Oleh karena itu,
beberapa suku Sumatera Utara juga menyebutnya dengan nama
Hasapi, Kucapi, atau Kecapi.

3. Taganing
Taganing adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang terdiri lima
buah gendang yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan juga
sebagai ritem variable dalam beberapa lagu. Klasifikasi instrumen ini
termasuk ke dalam kelompok membranophone, dimainkan dengan
cara dipukul membrannya dengan menggunakan palupalu (stik).
Taganing adalah drum set melodis (drum-chime), yaitu terdiri dari lima
buahgendang yang gantungkan dalam sebuah rak.

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


Lembar Latihan Siswa
Isilah tabel berikut ini!
sebagai tambahan referensi gunakan media internet dan buku lainnya sebagai
pelengkap.
Cara
No. Alat Musik Asal Daerah Sumber Bunyi
Membunyikan
1 agunkng
2 angklung buhun
3 angklung reog
4 arbab
5 arbabu
6 baasi
7 babun
8 balawung
9 bambu hitada
10 bedug
11 butshake
12 calong
13 cangor
14 celempung
15 cikir
16 dambus
17 dimba nggowuna
18 dogdog lojor
19 dol
20 foy doa
21 fu
22 gambang
23 gambang camar
24 gambangan
25 gambus
26 gambusi
27 gamolan
28 gedombak
29 gendang panjang
30 gengong
31 gesok
32 gong sebul
33 gongga
34 hapetan
35 jatung utang
36 juk/ leko boko
37 kadire
38 kalampat
39 kalang kupak

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


40 kanda wuta
41 karinding
42 katambung
43 kecapi
44 kecapi mandar
45 kintung
46 kledi
47 kolintang
48 kompang
49 krombi
50 krumpyung
51 lalosu sessungriu
52 lalove
53 marwas
54 moko
55 nafiri
56 palompong
57 pangora
58 pare'e
59 pikon
60 polopalo
61 pupuik tanduak
62 rapa'i
63 rebana
64 rebana ubi
65 rindik
66 saluang
67 salude
68 salunding
69 santu
70 sapek
71 sarone
72 saronen
73 sarune kalee
74 sasando
75 sasesahang
76 satong srek
77 sekdu
78 serangko
79 serdam
80 serunai
81 siter
82 slenthem
83 taganing

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI


84 talempong
85 talindo
86 tarawangsa
87 tehyan
88 tenun
89 terompet reog
90 tifa
91 triton
92 yi

HANYA UNTUK DIGUNAKAN DI LINGKUNGAN SENDIRI

Anda mungkin juga menyukai