Modul KMB 1 D3
Modul KMB 1 D3
Keperawatan
Medikal Bedah 1
Koordinator:
Arif Nur Akhmad
Singkawang
Poltekkes Kemenkes
Pontianak
Nursing
Associate
Program
(Diploma III)
Jurusan
Keperawatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku
panduan keperawatan medial bedah 1 program D-III keperawatan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
TIM Penyusun
DAFTAR ISI
Rancangan
Pembelajaran
Semester
(RPS)
Panduan
Praktikum
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
Name of Lectures
Name of Instructors
COURSE
CREDITS
SEMESTER
REVISED
FINISH
MEDICAL-SURGICAL
SUBJECT
NURSING I
Medical-Surgical
2 (Credits) Theory
Third
July, 2019
Nursing
1 (Credits) Practicum
Semester
AUTHORIZATION
COORDINATOR
HEAD OF NURSING ASSOCIATE
DIRECTOR OF SCHOOL OF
PROGRAM
NURSING
Arif Nur Akhmad, S. Kep, Ns,
Yuslana, SST, M. Kes
MSN
PROGRAM
Attitude ;
1.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika
3.
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
4.
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan pancasila;
5.
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
LEARNING
6.
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat
ACHIEVEMENTS
terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan
7.
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik
Perawat Indonesia
8.
Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien
untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung
2
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai
dengan lingkup tanggungjawabnya.
General Skill:
Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal
setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan kreatif;
Mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan
kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama
masyarakat profesinya;
Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya
Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk
keperluan
Specific Skill:
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien
(patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum
tersedia;
Mampuu memberikan asuhan keperawatan medikal bedah
Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian
obat dan kewenangan yang didelegasikan;
Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi
dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan
dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keberagaman etnik, agama, dan faktor lain dari klien individu,
keluarga dan masyarakat;
Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review
tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya;
Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan atau tanpa tim kesehatan
lain;
3
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau
keluarga/pendamping/pensehat untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggungjawabnya;
Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam ruang lingkup tanggung jawabnya;
Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan;
Mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain
serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
Knowledge:
Menguasi konsep teoritis pada system pernapasan, kardiovaskuler, endokrin, persyarafan dan gastrointestinal beserta kelainan-kelainan yang
muncul
Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada sistem
pernapasan, kardiovaskuler, endokrin, persyarafan dan gastrointestinal
Menguasai konsep dan tehnik penegakkan diagnosis keperawatan
Menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan;
Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;
TOPICS
TOPICS DESCRIPTION
DESCRIPTION
3.
Kajian penyakit tropis, infeksi endemis, dan HIV serta program pemerintah dalam penanggulangan penyakit
tersebut
4.
Konsep penyakit dan asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi,
oksigenasi, cairan, nutrisi dan eliminasi pada sistem pernafasan, kardiovaskuler, persyarafan dan gastrointestinal
5.
Pendidikan kesehatan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masalah gangguan sistem pernafasan,
6.
Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
4
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
7.
Pemeriksaan Fisik Pernafasan, Pemeriksaan Fisik cardiovasikuler, Pemeriksaan fisik perkemihan, Perekaman
EKG, Inhalasi Nebulizer, Suctioning Trakeostomi, Postural Drinage, Perawatan Kateter, Bledder Training,
2.
Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow.
3.
Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.
4.
Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions
Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.
5.
Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins
6.
Grodner M., Escott-Stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundations and Clinical Applications: A Nursing
7.
Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2012).NOC and NIC
Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3rd
edition.Mosby:ElsevierInc.
8.
Huether S.E. and McCance K.L. (2016) Understanding Pathophysiology. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.
9.
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and
10.
Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health
11.
Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury
12.
McCance, K.L. & Huether, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children,
13.
McCuistion L.E., Kee, J.L. and Hayes, E.R. (2014). Pharmacology: A Patient- Centered Nursing process approach.
14.
Moorehead, S., Johnson, M., Maas, M.L. & Swanson, E. (2012). Nursing Outcomes Classification (NOC):
15.
Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification (Nanda International).
16.
Silverthorn, D. U. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach (6th Edition)
17.
Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby
18.
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi
19.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson. Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill
ONLINE REFERENCES
www.cochranelibrary.comX
www.ncbi.nlm.nih.govX
www.sciencedirect.comX
http://onlinelibrary.wiley.comX
http://scholar.google.co.idX
INSTRUCTION
SOFTWARE
HARDWARE
MEDIA
OS : MS Windows
Notebook PC
MS Office Power Point
LCD Projector
MS Windows Media Player
White board
Internet Explorer / Firefox
LECTURES
1.
Arif Nur Akhmad, S.Kep, Ns, MSN
2.
Raju Kapadia, S.Kep, Ns, M. Med, Ed
3.
Suhariyanto, S.Kep, Ns, M. Kep
COURSE
_
REQUIREMENTS
6
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
COURSE OUTLINE
Perte
Materi Pokok
Pengalaman
Penilaian
Sumber
mua
Kompetensi Dasar
Indikator
Jenis
Bobot
(Bahan Kajian)
Belajar
Bentuk Instrumen
Bahan
Penilaian
Nilai
1.
Inisialisasi Perkuliahan
- Ceramah
1-19
-
Rencana Pembelajaran
- Brainstorming
-
Kontrak Kuliah
-
Pembagian kelompok
2.
Mahasiswa Mampu
Ketepatan :
Konsep,
perspektif,
dan
- Ceramah
UTS
-
Kesesuain
1-19
Menjelaskan,
-
Memahami dan dapat
peran perawat
- Brainstorming
mengungkapkan
Konsep danperspektif
menjelaskan
konsep,
-
Konsep dan perspektif
pendapat dan
keperawatan medikal
perspektif, dan peran
keperawatan
medikal
menjelaskan
bedah, Peran perawat
perawat KMB
bedah
konsep
-
Ketepatan dalam
kebijakan pelayanan
kesehatan (nasional
membuat
dan internasional)
pelayanan
kesehatan
ringkasan
(nasional
dan
internasional)
3.
Mahasiswa Mampu
Ketepatan:
-
Kajian penyakit tropis,
- Ceramah
UTS
-
Kesesuain
1-19
Menjelaskan,
-
Memahami dan dapat
infeksi endemis,
dan
- Brainstorming
mengungkapkan
penyakit tropis,
menjelaskan
penyakit
HIV
pendapat dan
menjelaskan
HIV serta program
dalam
konsep
pemerintah dalam
-
Memahami
dan
penanggulangan
-
Ketepatan dalam
penanggulangan
penyakit tersebut
menjelaskan
program
penyakit tersebut
membuat
pemerintah
dalam
ringkasan
penanggulangan
penyakit tersebut
4.
Mahasiswa mampu
Ketepatan:
konsep
penyakit
dan
Ceramah,
UAS
-
Kesesuain
1-19
memahami dan
Menjelaskan kembali
penatalaksanaan
serta
Presentasi
mengungkapkan
melakukan
tentang konsep penyakit
asuhan
ProjectBased
pendapat dan
gangguan kebutuhan
dan penatalaksanaan
keperawatan
pada
learning
menjelaskan
oksigenasi, cairan,
serta asuhan
gangguan;
(PjBL),
konsep
7
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
Perte
Materi Pokok
Pengalaman
Penilaian
Sumber
mua
Kompetensi Dasar
Indikator
Jenis
Bobot
(Bahan Kajian)
Belajar
Bentuk Instrumen
Bahan
Penilaian
Nilai
nutrisi dan eliminasi
keperawatan
-
sistem pernafasan
-
Ketepatan dalam
pada sistem
-
Sistem kardiovaskuler
membuat
pernafasan,
-
Sistem persyarafan
ringkasan
kardiovaskuler,
-
system gastrointestinal
-
Mampu menjawab
persyarafan dan
-
system endokrin
dengan tepat
gastrointestinal pada
klien dewasa dengan
memperhatikan aspek
Mahasiswa mampu
Ketepatan;
Pendidikan kesehatan;
SGD,
Project
Poster/ Video
Kemapuan
1-19
melakukan simulasi
Mengaplikasikan
metoda
-
Pencegahan
primer,
Based
learning
bentuk
menentukan topic dan
pendidikan kesehatan
yang digunakan
dalam
sekunder
dan
tersier
(PjBL)
pendidikan
metode yang sesuai
dengan kasus
pendidikan
kesehatan
pada
masalah
kesehatan
dalam pendidikan
gangguan system
gangguan
sistem
- Peer
kesehatan
pernapasan,
pernafasan,
evaluation
kardiovaskuler,
kardiovaskular,
endokrin, dan
endokrin,
persyarafan
persyarafan dan
dan gastrointestinal
gastrointestinal
-
Persiapan,
pelaksanaan dan paska
pemeriksaan
diagnostic
dan
laboratorium
6.
Melakukan simulasi
Ketepatan:
Case
study,
- UAS
-
Mampu menjawab
1-19
pengelolaan asuhan
SGD
- Form
dengan tepat
keperawatan pada
membuat rancangan
pernafasan,
penilaian
-
Mampu
sekelompok klien
asuhan keperawatan
kardiovaskuler,
menyampaikan
dengan gangguan
persyarafan dan
pendapat dan
sistem pernafasan,
gastrointestinal
diskusi didalam
kardiovaskuler,
kelompok
8
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
Perte
Materi Pokok
Pengalaman
Penilaian
Sumber
mua
Kompetensi Dasar
Indikator
Jenis
Bobot
(Bahan Kajian)
Belajar
Bentuk Instrumen
Bahan
Penilaian
Nilai
persyarafan dan
gastrointestinal pada
klien dewasa dengan
memperhatikan aspek
Ketepatan:
-
Pemeriksaan fisik
Case
stud,
OSCE
Tindakan sesuai
1-19
Intervensi
Melakukan tindakan
pernapasan,
Discovery
dengan SOP
keperawatan pada
kardiovaskluer,
Learning (DL)
kasus dengan
perkemihan
Demontrasi, Lab
gangguan sistem
-
Skill lab: Perekaman
skills
pernafasan,
EKG, Inhalasi
kardiovaskuler
Nebulizer, Suctioning
endokrin, persyarafan
Trakeostomi, Postural
dan gastrointestinal
Drinage, Perawatan
pada klien dewasa
Kateter, Bledder
Training, Pemberian
yang berlaku dengan
Colostomy Care
inovatif sehingga
menghasilkan
pelayanan yang
efisien dan efektif.
9
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
Meeti
Date
Time
Topics
Methods
Lecture/ Facilitator
Students/
ng
Presenter
1.
Kamis,
10.00-11.00
Inisialisasi Perkuliahan
Ceramah
Koordinator
5 Sept 2019
- Kontrak Kuliah
Brainstorming
2.
Kamis, 12 Sept
10.00-11.00
Konsep dan perspektif keperawatan medikal
Ceramah
Arif Nur Akhmad, S.
2019
bedah
Brainstorming
Kep, Ns, MSN
Kamis, 12 Sept
11.00- 14.00
Pemeriksaan Fisik Pernafasan
Lab Skill
Instruktur
2019
3.
Kamis, 19 Sept
10.00-11.00
Peran perawat medikal bedah dalam kebijakan
Ceramah
Arif Nur Akhmad, S.
2019
Kamis, 19 Sept
11.00- 14.00
Pemeriksaan Fisik cardiovasikuler
Lab Skill
Instruktur
2019
4.
Kamis, 26 Sept
10.00-11.00
Kajian Penyakit tropis dan program pemerintah:
Ceramah
Suhariyanto, S.Kep,
2019
2019
5.
Kamis, 3 Okt
10.00-11.00
Kajian Penyakit tropis dan program pemerintah:
Ceramah
Suhariyanto, S.Kep,
2019
Kamis, 3 Okt
11.00- 14.00
Perekaman EKG
Lab Skill
Instruktur
2019
6.
Kamis, 10 Okt
10.00-11.00
Kajian penyakit infeksi endemis dan program
Ceramah
Raju Kapadia,
2019
Ed
Kamis, 10 Okt
11.00- 14.00
Inhalasi Nebulizer
Lab Skill
Instruktur
2019
7.
Kamis, 17 Okt
10.00-11.00
Teaching and learning evaluation (MID semester)
Ceramah
Coordinator
2019
Brainstorming
Kamis, 17 Okt
11.00- 14.00
Suctioning Trakeostomi
Lab Skill
Instruktur
2019
10
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
8.
Kamis, 31 Okt
10.00-11.00
Presentasi
Suhariyanto, S.Kep,
Kelompok 1
2019
Ns, M. Kep
Kelompok 2
sistem pernafasan; ISPA dan COPD
Kamis, 31 Okt
11.00- 14.00
Perawatan Kateter
Lab Skill
Instruktur
2019
9.
Kamis, 7 Nov
10.00-11.00
Presentasi
Suhariyanto, S.Kep,
Kelompok 3
2019
Kelompok 4
Kamis, 7 Nov
11.00- 14.00
Bledder Training
Lab Skill
Instruktur
2019
10.
Kamis, 14 Nov
10.00-11.00
Presentasi
2019
Kelompok 6
Kamis, 14 Nov
11.00- 14.00
Lab Skill
Instruktur
2019
11.
Kamis, 21 Nov
10.00-11.00
Presentasi
Raju Kapadia,
Kelompok 7
2019
Kelompok 8
Kamis, 21 Nov
11.00- 14.00
Colostomy Care
Lab Skill
Instruktur
2019
12.
Kamis, 28 Nov
10.00-11.00
Prodject Based
Kelompok 1-4
2019
Learning
Kamis, 28 Nov
11.00- 14.00
Belajar Mandiri
Lab Skill
Instruktur
2019
13.
Kamis, 5 Des
10.00-11.00
Prodject Based
Kelompok 5-8
2019
penyakit konstipasi, inkontinensia urin, Batu
Learning
Kamis, 5 Des
11.00- 14.00
Belajar Mandiri
Lab Skill
Instruktur
2019
14
Kamis, 12 Des
10.00-11.00
Teaching and Learning Evaluation
Sharing
Coordinator
2019
11
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
RANCANGAN TUGAS
TUJUAN TUGAS:
URAIAN TUGAS
Objek garapan
Bahan yang digunakan minimal bersumber dari lima referensi atau sumber lain dan
semuanya harus yang dipublikasikan (sumbernya jelas).
Metode/cara pengerjaan, acuan yang digunakan Bab pertama: Pendahuluan, Tujuan, dan
luaran
Bab kedua : Tinjauan teori berupa konsep penyakit, dan penatalaksanaan pada masalah
system pernapasan, kardiovaskuler, persyarafan, endokrin dan gastrointestinal
Bab ketiga : Konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, pemeriksaan penunjang, diagnosa
keperawatan, implementasi, dan evaluasi yang sering muncul
Berupa makalah yang ditulis dengan huruf Times New Roman (TNR) font 12 spasi 1,5
berwarna hitam. Sitasi harus ditulis sumbernya (yang layak secara akademik). Hasil makalah
dipresentasikan oleh tiap kelompok dengan menggunakan powerpoint (PPT) sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan (Lihat di matrik proses pembelajaran)
3. KRITERIA PENILAIAN
a.
Sistematika dan kejelasan tulisan
20 %
b.
Sumber yang digunakan
20 %
c.
Kedalaman dan analisis materi yang disampaikan
60 %
12
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
RANCANGAN TUGAS
TUJUAN TUGAS:
URAIAN TUGAS
Objek garapan
Bahan yang digunakan minimal bersumber dari 2 referensi atau sumber lain dan semuanya
harus yang dipublikasikan (sumbernya jelas).
•
Prefalensi penyakit
•
Penatalaksanaan penyakit
•
Konsep penyakit
•
Terapi diet
Membuat poster/ video edukasi tentang konsep penyakit dan asuhan keperawatannya
Berupa video singkat yang berdurasi 7 -10 menit dengan konten yang menarik, sumber yang
digunakan harus jelas. Video boleh dibuat dengan kamera profesional, digital camera, bahkan
kamera handphone, ukuran minimal hd 720 px, format avi/MP4
Hasil dipresentasikan oleh tiap kelompok sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan (Lihat
di matrik proses pembelajaran)
KRITERIA PENILAIAN
d.
Sistematika dan kejelasan tulisan
20 %
e.
Sumber yang digunakan
20 %
f.
Kedalaman dan analisis materi yang disampaikan
60 %
13
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
EVALUASI
1. Pre-Assessment
Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi akhir (sumatif) terdiri
dari ujian, dan penugasan. Syarat untuk dapat mengikuti ujian mata kuliah adalah sebagai
berikut:
Melakukan simulasi terbimbing maupun mandiri minimal 3 kali untuk setiap kompetensi
yang diujikan
Metode Evaluasi
a.
Kehadiran Mahasiswa
: 10 %
b.
Penugasan/Seminar
: 20 %
c.
Praktikum/ujian lab
: 20 %
d.
Ujian Tengah Semester
: 20 %
e.
Ujian Akhir Semester
: 30 %
14
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1
PERATURAN PERKULIAHAN
Mahasiswa wajib datang tepat waktu, keterlambatan tidak lebih dari 15 menit. Apabila
terlambat maka absen kehadiran tidak akan ditandatangani
Mahasiswa wajib membawa 1 (satu) buah buku referensi terkait setiap kali mengikuti
perkuliahan
Mengikuti perkuliahan dengan tertib, aktif dan mandiri. Mahasiswa wajib bersikap baik
selama mengikuti perkuliahan dan berhak mendapatkan bimbingan dari para
narasumber/fasilitator.
Tidak makan, mengobrol, dan tidak menggunakan hp selama proses perkuliahan dan
dilaboratorium
Melaksanakan dan mengerjakan penugasan yang diberikan dengan baik (dilarang keras
mencontek atau mengkopi laporan teman)
Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 90% tatap muka. Bila ketidakhadiran
melebihi 10% maka mahasiswa tidak berhak mengikuti ujian.
Jika mahasiswa tidak masuk dikarenakan sakit, wajib melampirkan surat keterangan sakit dari
dokter yang merawat
Apabila tidak masuk melebihi 2 kali pertemuan dikarenakan sakit, maka sisa hari yang tidak
masuk diberikan tugas oleh koordinator
Pembimbing dan nara sumber dapat ditemui kapan saja untuk memfasilitasi pembelajaran
atau sesuai perjanjian yang telah disepakati sebelumnya dengan mahasiswa.
Sipen, Koordinator,
Lampiran 1:
1
2
3
4
Kelompok Penyaji
1.
Sistematika Penulisan dan bahasa baku
2.
Konteks isi makalah dengan studi masalah
B.Pelaksanaan Presentasi
1.
Penggunaan waktu
2.
Sistematika penjelasan
3.
Penggunaan bahasa
4.
Penguasaan situasi/lingkungan
5.
Ide kreatif
6.
Sistematika penyampaian jawaban
7.
Rasionalitas jawaban
8.
Aspek ilmiah jawaban yang disampaikan
9.
Kemampuan bekerjasama dalam kelompok
C.Evaluasi
1.
Sikap dan perilaku saat seminar
2.
Kemampuan menyimpulkan
TOTAL
Persentase
Keterangan :
Singkawang, …….
1 = Cukup
Dosen,
2 = Sedang
3 = Baik
4 = Sangat baik
(………………………………….
16
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
PANDUAN PRAKTIKUM
Topik-Topik Praktikum:
1.
Pemeriksaan Fisik Pernafasan
(Hal.20)
2.
Pemeriksaan Fisik Kardiovasikuler
(Hal.23)
3.
Pemeriksaan Fisik Perkemihan
(Hal.26)
4.
Perekaman EKG
(Hal.32)
5.
Inhalasi Nebulizer
(Hal.34)
6.
Suctioning Trakeostomi
(Hal.36)
7.
Perawatan Kateter
(Hal.38)
8.
Bledder Training
(Hal.40)
9.
Pemberian makan melalui NGT
(Hal.42)
10. Colostomy Care
(Hal.44)
17
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
A. Penjelasan Umum
Praktikum Skills Lab dilakukan di Laboratorium skill lab Jurusan keperawatan singkawang
sesuai jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa akan dibimbing secara intensif oleh instruktur
praktikum dengan fasilitas yang tersedia di Laboratorium skill lab. Mahasiswa dituntut untuk
berperan aktif dalam proses praktikum dan diharapkan semua mahasiswa mampu
mendemonstrasikan skill yang sedang dipraktikumkan. Selain kegiatan praktikum di bawah
bimbingan instruktur, mahasiswa juga mempunyai kesempatan untuk belajar mandiri sesuai
jadwal yang telah ditentukan. Di akhir kegiatan praktikum, mahasiswa wajib untuk mengikuti
ujian skills (OSCE).
Ujian praktikum blok dilakukan pada akhir masa praktikum. Ujian ini bertujuan untuk
mengetahui penyerapan mahasiswa tentang praktikum yang telah dijalankan dan mengetahui
kemampuan mahasiswa dalam melakukan praktikum. Bahan–bahan ujian terutama dari bahan
praktikum dan teori.
Memakai sepatu tertutup dan berhak rendah, bukan sepatu karet, warna sepatu hitam, memakai
kaos kaki.
Mahasiswa sudah siap didalam ruangan maksimal 15 menit sebelum praktikum dimulai.
Apabila alat, bahan, dan mahasiswa belum siap dalam 15 menit setelah jam praktikum berjalan,
maka mahasiswa tidak diijinkan untuk mengikuti praktikum.
Selama praktikum, mahasiswa:
18
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Mengikuti praktikum dari awal sampai akhir dengan aktif dan baik.
Melakukan postes.
Apabila mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, maka tidak diperkenankan mengikuti
praktikum.
Berman, A., Snyder, S. J., Kozier, B., & Erb, G. (2009). Buku ajar praktik keperawatan klinis
Kozier Erb. Jakarta: EGC.
Berman, Audrey (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Jakarta: EGC
Muttaqin, Arif (2010). Pengkajian keperawatan aplikasi pada praktik klinik. Jakarta: Salemba
medika
Perry, A. G., & Potter, P. A. (2005). Buku saku keterampilan dan prosedur dasar. Jakarta: EGC.
Rebeiro, G., Jack, L., Scully, N., Wilson, D., Novieastari, E., & Supartini, Y. (2015).
PRAKTIKUM 1
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN
A. Pengertian
Pemeriksaan fisik sistem respirasi merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan
data objektif yang dilakukan dengan 4 tahapan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
dengan tujuan untuk nmemepertoleh data yang sistematis dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakann
keperawatan yang tepat bagi klien.
Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik sistem pernapasan meliputi hal-hal berikut ini:
Untuk menambah, mengonfisrmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaannnya.
Indikasi
Klien ARDS
Emfisema
Kontraindikasi
Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
Lakukan universal precautions karena mungkin klien batuk dan bersin selama pemeriksaan
20
No
PROSEDUR
Fase Pra Interaksi
Menyiapkan alat :
Stetoskop
Handscoon
Penlight
Pensil/pulpen
Penggaris
Fase Kerja
Cuci tangan
Inspeksi :
Gunakan penlight amati hidup dan lubang hidung (polip atau tidak ) atau terdapat sputum,warnanya
Gunakan penlight amati tonsil, pasien di minta membuka mulut dan sedikit mengeluarkan lidahnya
Thoraks: garis bayangan, warna kulit, tekstur, adanya lesi, fraktur dll
Palpasi :
Letakkan kedua tangan pada dada klien sehingga kedua ibu jari pemeriksa terletak digaris tengah
diatas sternum
Ketika klien mengambil nafas dalam-dalam, maka kedua ibu jari tangan harus bergerak secara
sistematis dan terpisah satu sama lain minimal 5 cm. ekspansi yang berkurang pada salah satu sisi
menunjukkan adanya lesi pada sisi tersebut
Letakkan kedua telapak tangan Anda pada toraks bawah dengan kedua ibu jari berdekatan dengan
spinal dan jari-jari lainnya meregang. Minta klien menarik napas dalam sementara Anda
mengobservasi gerakan kedua tangan Anda dan mengobservasi keterlambatan gerakan
Fokal fremitus:
Letakkan permukaan ujung jari atau bagian ulnar tangan atau kepalan tangan Anda pada dada
posterior, dimulai dekat apeks paru
21
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Ulangi langkah sebelumnya, pindahkan tangan Anda secara berurutan ke dasar paru
Bandingkan fremitus pada kedua area paru dan antara apeks dengan dasar paru disetiap paru
dengan menggunakan satu tangan yang dipindahkan dari satu sisi dada klien kearea yang
sama disis yang berlawananan
Perkusi :
Toraks anterior
Mulai dari atas klavikula pada ruang supraklavikula, dan dilanjutkan kebawah sampai
diafragma
Bandingkan satu sisi paru dengan sisi yang lainnya
Toraks posterior
Minta klien untuk menundukkan kepada dan melipat tangan kedepan dada
Lakukan perkusi pada ruang interkosta dengan interval sekitar 5 cm dalam ururtan yang
sistematis
Ekskursi diafragma
Minta klien untuk menarik napas dalam dan menahannya sebentar, sementara Anda
melakukan perkusi sepanjang garis scapula hingga timbul suara redup pada ketinggian
diafragma. Tandai titik ini dengan pensil/pulpen penanda
Minta klien untuk bernapas normal beberapa kali lalu mengeluarkan napas terakhir secara
keseluruhan dan menahannya sementara Anda melakukan perkusi ke atas dari titik yang
ditandai untuk mengkaji dan menandai ekskursi diafragma selama ekspirasi dalam pada
setiap sisi dada.
Auskultasi :
Toraks anterior
Auskultasi dada anterior. Gunakan urutan pada perkusi
Toraks posterior
Auskultasi dada posterior. Gunakan urutan pada perkusi
Minta klien untuk menarik napas dalam secara perlahan melalui mulut. Dengarkan suara
napas pada setiap titik selama inspirasi dan ekspirasi lengkap
Bandingkan hasilnya pada setiap titik dengan titik yang sama pada sisi dada yang
berlawanan
Alat-alat dirapikan
22
PRAKTIKUM 2
NO
LANGKAH-LANGKAH
1
PERSIAPAN ALAT:
-
Stateskope
-
Penggaris
-
Spigmomanometer
-
Handscoon
2
PELAKSANAAN
1. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu
selanjutnya.
4. Tanyakan kepada klien apakah klien memiliki salah satu riwayat berikut
-
Gagal jantung; adanya gejala yang mengindikasikan penyakit jantung
-
Adanya penyakit yang memengaruhi jantung (misalnya; obesitas, diabetes,
merokok, konsumsi alcohol, pola makan dan olahraga, area dan derajat
Inspeksi dan Palpasi precordium secara simultan untuk memeriksa adanya pulsasi,
daya dorong, dan daya angkat jantung yang abnormal. Untuk menentukan area
katup jantung;
Tehnik Pemeriksaan;
sternum
- Gerakkan jari kebawah angle of louis sampai dapat merasakan ruang interkosta
kedua. Ruang interkosta kedua sisi kanan adalah area aorta dan sisi kiri adalah
area pulomonal
- Dari area pulmonal, gerakkan ujung jari kebawah hingga tiga ruang interkosta
kiri disepanjang sisi sternum. Ruang interkosta kelima yang dekat sternum
23
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Dari area tricuspid, gerakkan jari 5 sampai 7 cm kesamping kegaris midklavikula kiri.
Tempat ini adalah area apical atau mitral, atau PMI. Jika mengalami kesulitan menentukan
PMI, minta klien menghadap pada sisi kiri untuk menggerakkan apeks sehingga dekat
dengan dinding dada.
Inspeksi dan Palpasi area aorta dan pulmonal, amati area tersebut pada suatu sudut dan
dari samping, untuk mengetahui ada tidaknya pulsasi
Inspeksi dan palpasi area tricuspid untuk memeriksa pulsasi dan daya angkat atau dorong
jantung
Inspeksi dan palpasi area apical untuk memeriksa adanya pulsasi, perhatikan lokasi
spesifik (dapat berpindah kesamping atau kebawah) dan diameternya. Jika berpindah
kesamping. Catat jarak antara apeks dan garis midklavikula dalam sentimeter
Inspeksi dan palpasi area epigastrium pada dasar sternum untuk memeriksa adanya pulsasi
aorta abdomen
Arteri Karotis
Palpasi hanya satu arteri karotis pada satu waktu. Tindakan ini menjamin aliran darah
serebral adekuat melalui arteri lain dan mencegah kemungkinan iskemia.
Hindari memberi tekanan berlebihan dan memijat area arteri karotis. Tekanan dapat
menyumbat arteri, dan pijatan pada sinus karotis dapat mencetuskan bradikardi
Minta klien untuk sedikit memutar kepala ke sisi yang diperiksa. Hal ini membuat arteri
karotis lebih mudah diperiksa
Vena Jugularis:
Inspeksi distensi vena jugularis ketika klien berada pada posisi semifowler (sudut 30-45
derajat), kepala di sangga dengan bantal kecil.
Jika ada distensi jugularis, kaji tekanan vena jugularis (Jugular venous pressure (JVP))
Tehnik pemeriksaan:
Tentukan titik distensi vena jugularis interna tertinggi yang dapat dilihat. Walaupun vena
jugularis interna atau eksterna dapat digunakan, vena jugularis interna lebih dapat
dipercaya. Vena jugularis eksterna lebih mudah terpengaruh oleh obstruksi/lilitan pada
dasar leher.
Ukur tinggi vertical titik ini dalam sentimeter dari sudut sternal (tempat klavikula
bertemu)
AUSKULTASI
Auskultasi jantung pada keempat lokasi anatomi; Aorta, pulmonal, tricuspid, dan apical
(mitral). Auskultasi tidak dibatasi pada area ini saja; namun, perawat dapat memindahkan
stateskop ke area lain untuk mencari bunyi yang paling dapat didengar pada setiap klien.
24
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Tehnik pemeriksaan:
Singkirkan semua sumber suara di ruangan. Suara jantung memiliki intensitas rendah, dan
suara lain menghalangi perawat untuk mendengar suara jantung
Gunakan flat-disc diafragma dan bentuk bel untuk mendengarkan semua area
Ketika mengauskultasi, konsentrasi pada satu bunyi yang khusus pada satu saat disetiap
area: suara jantung pertama, diikuti oleh bunyi sistol, kemudian bunyi jantung kedua, lalu
diastole. Sistol dan diastole normalnya memiliki interval bunyi.
Selanjutnya, periksa kembali jantung saat klien berada pada posisi duduk tegak. Suara
tertentu lebih terdengar pada posisi tertentu
Arteri Karotis;
Putar kepala klien sedikit menjauh dari sisi yang diperiksa. Tindakan ini memfasilitasi
penempatan stateskop
Jika terdengar bruit, palpasi arteri secara perlahan untuk menentukan adanya thrill
Dokomentasi:
PRAKTIKUM 3
Definisi
Memeriksa keadaan pasien terhadap tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan
perkemihan berkaitan dengan penyakit.
Tujuan
Mengetahui masalah klien dan mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan
keperawatan.
No Komponen
Skor
Persiapan Alat:
Stetoskop
Sarung tangan
IV TAHAP KERJA
Mengatur posisi klien dengan tepat
Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan
Inspeksi :
Atur posisi yang tepat
Kaji daerah abdomen pada garis midklavikula kiri dan kanan atau daerah costovetebralangle
(CVA) atau lower edge rib cage
Perhatikan simetris atau tidak, apakah tampak adanya masa atau pulsasi
Di d a e ra h sub r ap i bi s a pa k ah t am p ak ad a n ya d i st en si
Auskultasi :
Siapkan stetoskop, hangatkan tangan dan bagian diafragma stetoskop
Tentukan bagian stetoskop yang akan digunakan
Letakkan bagian bell (sungkup) stetoskop didaerah epigastrik (aorta), arteri renalis dan bagian
arteri iliaka. Apakah ada bunyi desiran (Bruits)
Perkusi:
klien posisi terlentang, lakukan pengetukan pada daerah kandung kemih, daerah supra pubis
(penuh akan tedengar redup)
26
Panduan Praktikum
Keperawatan Medikal
Bedah 1 Ns. Arif Nur
Akhmad, MSN
k saat klien
mengeluarkan
4 napas, angkat
bagian CVA kiri
P
Hdengan tangan
Lkiri dan tangan
kanan
Gmelakukan
palpasi dalam
I
P Bila ginjal
teraba, rasakan
kontur (bentuk)
ukuran adanya
nyeri tekan
Ginjal kanan :
pemeriksaa dada
bagian kanan
klien
Tempatkan
tangan kiri
dibawah
pinggang di
daerah CVA
kanan, tangan
kanan berada
dibawah
lengkung iga
kanan
V
9. Lakukan
manuver yang
sama seperti
pada palpasi
ginjal kiri
Tahap Terminasi
VI Evaluasi respon,
perasaan, dan
Perk kondisi klien
usi
ginja Simpulkan hasil
kegiatan
l
dilak
Lakukan kontrak
ukan waktu untuk
dari kegiatan
arah selanjutnya
bela
kang Mengucapkan
, salam
Gal terletak dalam
rueng
Dok retroperitoneal
ume pada kedua
ntasi kuadran atas
abdomen secara
Catat anatomis lobus
identi kedua ginjal
tas
menyentuh
klien,
wakt diafragma dan
u ginjal turun
pelak sewaktu inhalasi
sanaa ginjal kanan
n, normal lebih
dan mudah dipalpasi
kemu dari pada ginjal
ngkin kiri, karena
an ginjal kanan
adan terletak lebih
ya
bawah dari pada
abnor
malit ginjal kiri, hal
as ini karena ginja
kanan terdesak
Catat oleh hepar.
dan
lapor TEHNIK
kan
bila TEMUAN
adan Inspeksi
ya
kondi
si
a. Pasien tidur
abnor
mal terlentang
pemeriksaan
Catat
resp disebelah kanan.
on
klien
b. Kaji daerah
PE abdomen pada
ME garis mid
RIK
SAA klavikula kiri
N dan kanan atau
PAD daerah
A
GIN costovetebral
JAL angle (CVA)
atau
kemungkinan ada
polikistik,
Auskultasi
a. Dengan
menggunakan
stetoskop
Normal
tidak
terdengar
bunyi
kita dapat mendengar apakah ada
vaskuler
aorta
maupaun
arteri
bunyi desiran pada aorta dan arteri
renalis bila ada bunyi desiran
renalis
kemungkinan,
adanya
RAS
(renalis
arteri
senisis)
nephrosclerotik
b. Gunakan
sisibel
stetoskop,
Bila
tedengar
bunyi
desiran.
pemeriksa
mendengarkan bunyi
jangan melakukan palpasi cidera
desiran di daerah epigastrik di area
pada
suatu aneurisma
dibawah
ini kita bisa mendengarkan bunyi
kulit
dapat
terjadi
sebagai
aorta.
akibatnya
Dengar pula pada daerah kuadran kiri dan kanan atas karena pada area ini terdapat
arteri renalis kiri dan kanan.
Perkusi
Pasien dalam posisi terlungkup atau Normal tidak menghasilkan nyeri posisi duduk
perkusi dilakukan dari tekan bila ada nyeri tekan diduga arah belakang karena posisi
ginjal ada inflamasi akut
berada didaerah belakang. Letakan tangan kiri diatas CVA dan lakukan perkusi diatas
tangan kiri dengan menggunakan kepalan tangan untuk mengevaluasi nyeri tekan
ginjal.
Palpasi
Ginjal setinggi dibawah diaphragm sehingga tersembunyi dibawah lekung iga
Untuk ginjal kiri dilakukan pemeriksa berada pada sisi kanan pasien posisi terlentang.
Pemeriksa meletakan tangan kiri di bawah pinggang di CVA kiri, tangan kanan berada
dibawah iga kiri pada garis mid di bawah klavikula
28
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Pada saat pasien menarik napas, Pada keadaan normal ginjal tidak angkat bagian CVA kiri
dengan ta, teraba, apabila ginjal teraba dan
Bila ginjal teraba rasakan kontur maupaun hidroneposis. (bentuk), ukuran dan adanya
nyeri
tekan.
Bila dilakukan penekanan pasien
f. Untuk ginjal kanan tempatkan
mengeluh sakit, hal ini tanda
tangan kiri dibawah pinggang di
kemungkinan
adanya
daerah CVA kanan, tangan kanan
perandangan
PEMERIKSAAN URETER
Ureter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar, harus digunakan diagnostik lain seperti
BNO,IVP, USG, CT Renal. cyloscopy tetapi keluhan pasien dapat dijadikan petunjuk
adannya masalah pada ureternya, seperti pasien mengeluh sakit di daerah abdomen yang
menjalar kebawah, hal ini yang disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan
adanya distensi ureter dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu
TEHNIK
TEMUAN
Inspeksi
a. Perhatikan bagian abdomen bagian
Normalnya
kandungan
kemih
bawah,
kandungan
kemih
adalah
terletak dibwah simpisis pubis. tetapi
organ
berongga
yang
mampuh
setelah membesar organ ini dapat
memebesar
untuk
mengumpulkan
dilihat distensi pada area supra pubis
dan mengeluarkan urin yang dibuat
ginjal
b. Didaerah
supra
pubis
apakah
adanya distensi
Perkusi
pubis
Palpasi
dikeluarkan
pada kandung
kemih
29
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
sehingga akan terkumpul pada kandung kemih. Hal ini mengakibatkan distensi
kandungan kemih yang bisa dipalapasi didaerah supra pubis
Karakteristik urin
a. Jumlah perhari
Oliguria
:
100-400cc/hari
Anuri
:
Urin output sampai 100cc/hari
Total Anuri
:
Urin output 0cc/hari
Polyuria
:
Urin output lebih dari 1500cc/hari
Warna (merah,kuning)
Baunya
Urgency
:
tiba-tiba sangat mendesak ingin bak
Hesistensy
:
kesulitan pada saat memulai dan mengakhiri bak
Dribling
:
urin keluar secara menetes
Incontinensia urin
:
urin keluar dengan sendirinya tidak biasa dikontrol
Retensi urin
Nocturia bak pada malam hari
Inspeksi pada meatus urethra apakah ada kelainan sekitar labia. Untuk warna apakah ada
kelainan pada orifisiumuretrha pada laki-laki dan juga lihat cairan yang keluar.
Pemeriksaan prostat untuk mengidentifikasi pembesaran kelenjar prostat bagi pasien laki-
laki yang mempunyai keluhan yang mengarah pada hypertrhepy prostat.
Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul yang beratnya kira-kira 20 gram yang
melingkari urethra pria dibawah leher kandung kemih akibat pembesaran kelenjar prostat.
Berdampak penyumbatan partial atau sepenuhnya pada saluran kemih bagian bawah.
Selimut
Sarung tangan steril
Pelumas
30
TEHNIK
TEMUAN
PRAKTIKUM 4
A. Definisi
EKG merupakan alat untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung dengan hasil dalam bentuk
grafik atau gelombang
Tujuan
No
Komponen
Skor
I
Persiapan Alat:
Tahap Orientasi
Ucapkan salam, sapa klien dengan namanya, perkenalkan diri
Jelaskan prosedure dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
Lakukan kontrak waktu pemasangan EKG
Beri kesempatan klien untuk bertanya
Alat di dekatkan ke bed pasien
IV Tahap Kerja
Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan
Bantu klien pada posisi supine. Pasien dengan masalah respirasi bisa diposisikan semi fowler
Lepaskan semua benda dari logam yang dikenakan oleh klien (contoh: Cincin, gelang, Jam
tangan, dll)
Minta klien untuk melepas pakaiannya, terutama di area dada, pergelangan tangan, dan mata
kaki. Jaga privasi klien saat melakukannya.
Instruksikan klien untuk tetap diam saat perekaman EKG
Bersihkan permukan kulit di dada dan kedua pergelangan tangan dan kaki dengan
menggunakan kapas alkohol
32
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Siapkan 4 elektroda ekstremitas, dan berikan gel pada permukaan elektroda tersebut
Pasang elektroda pada tubuh ekstremitas kilen, dan hubungkan kabel dengan elektroda
berikut:
Kabel Right Arm (RA) merah dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan
kanan
Kabel Left Arm (LA) kuning dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kiri
Kabel Right Leg (RL) hitam dihubungakn pada elektroda di pergelangan kaki kanan
Kabel Left Leg (LL) hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri
Hubungkan kabel penghubung dengan elektroda, dan pasangkan elektroda pada tubuh klien
sebagai berikut:
V3 = pertengahan V2 dan V4
V5 = perpotongan antara linea axillaris anterior kiri dengan ruang interkostal 5 kiri
V6 = perpotongan antara linea axillaris media kiri dengan ruang interkostal 5 kiri
Lepaskan elektroda dan bersihkan kulit dari gel yang tersisa menggunakan tissue atau
handuk
Tahap Terminasi
Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien
Simpulkan hasil kegiatan
Catat identitas klien, waktu pelaksanaan, dan kemungkinan adanya abnormalitas hasil EKG
pada rekam medis (RM)
33
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
PRAKTIKUM 5
INHALASI NEBULIZER
A. Definisi
Tujuan
No Komponen
Skor
Persiapan Alat:
Set nebulizer
Handscoon Bersih
Obat bronkodilator
Bengkok 1 buah
Tissue
Spuit 5 cc
Aquades
Tissue
IV TAHAP KERJA
Mencuci tangan dan memakai handscoon
Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
Memasukkan obat sesuai dosis
Memasang masker pada pasien
Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis
Matikan nebulizer
Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
Bereskan alat, Buka handscoon dan mencuci tangan
Tahap Terminasi
Mengucapkan salam
VI Dokumentasi
34
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
PRAKTIKUM 6
Nama: ___________________________
NIM: _____________________
No
Prosedur
4
3
2
1
1
Persiapan Alat :
1.
Suction kateter dalam tempatnya
2.
Kom berisi cairan steril
3.
Kom besar berisi desinfektan untuk tempat suction
sesudah pakai
4.
Mesin suction
5.
Nacl
6.
Spuit
7.
Ambu Bag
8.
Pengalas
9.
Sarung tangan dan pinset steril
10.
Tissue kalau perlu
11.
Bengkok tempat kotoran
12.
Masker
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Mengidentifikasi masalah keperawatan / diagnosa
PROSEDUR
1.
Mencuci tangan
2.
Mengatur posisi klien dengan posisi sedikit
ditinggikan
3.
Hubungkan selang suction dengan mesin suction
4.
Pakai masker
5.
Isi kom steril dengan cairan NaCl
6.
Memasang pengalas di bawah Tracheostomi
7.
Menghidupkan mesin suction
8.
Atur tekanan mesin suction
Dewasa
: 100 –120 mmHg
Bayi
: 50 –95 mmHg
Dewasa
: 10 –15 mmHg
Bayi
: 2 –5 mmHg
9.
Ambil kateter suction dengan tangan kanan dan
tangn kiri memegang selang penghubung sarung
10.
Basahi kateter suction 3-4 cm dalam cairan steril
11.
Anjurkan klien untuk nafas dalam bila sadar
36
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Masukan kateter suction ke dalam canula kira-kira 6 cm atau sampai klien timbul
rangsangan batuk selama 10-15 detik, anjurkan klien untuk batuk bila sadar
Basahi selang kateter suction dengan cairan steril dan sekaligus membuang sekret ke dalam
tempatnya
Melakukan suction hingga bunyi nafas bersih
Bila sekret kental lakukan penyemprotan / humidifikasi dengan Nacl pada lubang canula
tracheostomi dengan menggunakan spuit kemudian di suction kembali
Mematikan suction
Membersihakan alat-alat
PENDOKUMENTASIAN
Mencatat hasil tindakan perawatan luka yang mencakup data subjektif, objektif, analisa dan
planning
37
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
PRAKTIKUM 7
PERAWATAN KATETER
Definisi
Perawatan kateter adalah suatu tindakan keperawatan dalam memelihara kateter dengan
antiseptik untuk membersihkan ujung uretra dan selang kateter bagian luar serta
mempertahankan kepatenan posisi kateter
Tujuan
Mengendalikan infeksi
No Komponen
Skor
Persiapan Alat:
Sarung tangan steril
Pengalas
Bengkok
Lidi kapas steril/ Cotton Bud
Kapas steril
Antiseptic (Bethadin)
Aquadest / air hangat
Korentang
Plester
Gunting
Pinset anatomis dan cirugis
IV TAHAP KERJA
Mencuci tangan dan memakai handscoon
Menyiapkan pasien dengan posisi dorcal recumbent dan melepaskan pakaian bawah pasien
Memasang perlak, pengalas
Lepaskan plester atau baliutan
Memakai sarung tangan steril
Perhatikan kebersihan dan tanda-tanda infeksi dari ujung penis serta kateter
Membersihkan genetalia dengan air hangat dengan mengoles ujung uretra dan kateter
memakai kapas steril yang telah dibasahi dengan aquadest / air hangat dengan arah menjauhi
uretra
38
8.
Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar (menarik dengan hati-
9.
Memberikan desinfektan dengan lidi kapas/ cotton bud + betadin pada
10.
Posisikan kateter ke arah perut dan plester
11.
Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien
12.
Melepas pengalas dan Bereskan alat,
13.
Buka handscoon dan mencuci tangan
V
Tahap Terminasi
1.
Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien
2.
Simpulkan hasil kegiatan
3.
Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4.
Mengucapkan salam
VI
Dokumentasi
1.
Catat identitas klien, waktu pelaksanaan, dan kemungkinan adanya tanda
infeksi
2.
Catat dan laporkan bila adanya kondisi abnormal
3.
Catat respon klien
39
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
PRAKTIKUM 8
Definisi
Pasien dependen yang terpasang selang NGT memerlukan bantuan dalam pemberian
makanan, minuman, dan obat yang dimasukkan melalui mulut selang nasogastrik hingga ke
lambung. Prosedur ini dilakukan pada pasien tidak sadar; pasien yang mengalami
ketidakmampuan menelan ; pasien yang mengalami tumor atau menjalani pembedahan
mulut, faring, atau esofagus ; atau pasien yang mengalami stenosis esofagus
Tujuan
No Komponen
Skor
Persiapan Alat:
Makanan cair atau obat dalam wadahnya
Klem
Air matang dan wadahnya
Sarung tangan
Perlak dan pengalas
Spuit 100 ml
Stetoskop
Bengkok
Kertas tisu
IV Tahap Kerja
1. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan
40
Panduan Praktikum
Keperawatan Medikal Bedah
1 Ns. Arif Nur Akhmad,
MSN
Lepaskan
V sarung tangan
dan cuci tangan
Tahap
Terminasi
Evaluasi
V respon,
perasaan, dan
M kondisi klien
P Simpulkan
hasil kegiatan
P Lakukan
kontrak waktu
M untuk kegiatan
selanjutnya
M Mengucapkan
B salam
T Dokumentasi
M Catat identitas
klien, waktu
G pelaksanaan,
B dan
kemungkinan
H adanya tanda
infeksi pada
B rekam medis
(RM)
B
E Catat dan
laporkan bila
B adanya kondisi
abnormal
R Catat respon
klien
4
1
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
PRAKTIKUM 9
Pengertian Suatu latihan yang dilakukan dalam rangka melatih otot-otot kandung kemih
Tujuan
1. Melatih klien untuk melakukan BAK secara mandiri
2.
Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama
3.
Mengembalikan tonus otot kandung kemih yang sementara waktu tidak
4.
Mengembalikan pola kebiasaan berkemih
Alat dan
1. Jam
Bahan
2. Air minum dalam tempatnya
3.
Handscoon
4.
Arteri Klem
5.
Kassa
Prosedur
TAHAP PRA INTERAKSI
1.
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2.
Mencuci tangan
3.
Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI
TAHAP KERJA
Prosedur 1 jam :
Cuci tangan
Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200cc dari jam 07.00 s.d jam
Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 08.00 s.d jam
Pada malam hari (setelah jam 20.00) kateter dibuka (tidak diklem) dan klien boleh minum
tanpa ketentuan sepeti pada siang hari.
Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai program tersebut berjalan lancar dan
berhasil.
Prosedur 2 jam :
Cuci tangan.
Klien diberi minum setiap 2 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d, jam 19.00. Setiap kali
habis diberi minum kateter klem.
42
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Kemudian setiap 2 jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 09.00 s.d, jam
21.00 dengan cara klem kateter dibuka.
Pada malam hari (setelah jam 20.00) katete dibuka (tidak diklem) dan klien
boleh minum tanpa ketentuan seperti pada siang hari.
Prosedur tersebut diulang untuk hari beikutnya sampai program tesebut bejalan
lancar dan berhasil.
Cuci tangan
Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d, jam
19.00, lalu kandung kemih dikosongkan
Atur posisi yang nyaman untuk klien, bantu klien untuk konsentrasi BAK,
kemudian lakukan penekanan pada area kandung kemih dan lakukan
pengosongan kandung kemih setiap jam dengan menggunakan urinal atau
komode
Berikan minum terakhir jam 19.00, tidakboleh diberi minum sampai jam 07.00
pagi untuk menghindari klien dari basahnya urine pada malam hari
TAHAP TERMINASI
Mencuci tangan
43
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
PRAKTIKUM 10
Definisi
Perawatan Kolostomi merupakan suatu tindakan untuk membersihkan stoma kolostomi, kulit
sekitar stoma, dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.
Tujuan
No Komponen
Skor
Persiapan Alat:
Colostomy bag
Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
Kapas kering atau tissue
1 pasang handscoon bersih
Kantong untuk balutan kotor
Celemek skoret
Zink salep
Perlak dan alasnya
Plester dan gunting
Bila perlu obat desinfektan
Bengkok
1 Set alat rawat luka ( pinset anatomi 2, cirrurgy I, kassa ))
IV Tahap Kerja
Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan
Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letak stoma
Buka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri
menekan kulit pasien
44
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1
Bersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas sublimat / kapas hangat
(air hangat)/ NaCl
Keringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati menggunakan kassa steril
Berikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma
Tahap Terminasi
Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien
Simpulkan hasil kegiatan
Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
Mengucapkan salam
VI Dokumentasi
Catat identitas klien, waktu pelaksanaan, dan kemungkinan adanya tanda infeksi pada rekam
medis (RM)