Anda di halaman 1dari 217

Modul

Keperawatan
Medikal Bedah 1

Koordinator:
Arif Nur Akhmad
Singkawang
Poltekkes Kemenkes
Pontianak

Nursing
Associate
Program
(Diploma III)
Jurusan
Keperawatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku
panduan keperawatan medial bedah 1 program D-III keperawatan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan buku panduan keperawatan medikal bedah 1 program D-III


keperawatan ini bertujuan sebagai pedoman mahasiswa program D-III
keperawatan dalam perkuliahan dan praktikum baik dikelas maupun
dilaboratorium. Fokus mata ajar dalam buku panduan Keperawatan Medikal
Bedah I ini membahas tentang masalah kesehatan pada usia dewasa baik yang
bersifat akut maupun kronik yang meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem
pernapasan, kardiovaskular, endokrin, persarafan dan gastrointerstinal.

Dengan adanya buku panduan keperawatan medikal bedah 1 program D-III


keperawatan ini Mahasiswa mampu memahami perawatan yang berhubungan dengan
gangguan sistem pernapasan, kardiovaskular, dan hematologi. Pemahaman ilmu
tersebut sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan professional

(care giver, educator, manager, researcher,community leader) secara komprehensif


berdasarkan kiat dan ilmu keperawatan. Beban studi yang diberikan pada mata
kuliah keperawatan medikal bedah 1 ini adalah 3 SKS.

Singkawang, Agustus 2019

TIM Penyusun
DAFTAR ISI

Rancangan
Pembelajaran
Semester
(RPS)

Panduan
Praktikum
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

LECTURES AND INSTRUCTORS

Course: Medical-Surgical Nursing I

Name of Lectures

Arif Nur Akhmad, S. Kep., Ns, MSN

Raju Kapadia, S. Kep., Ns, M. Med. Ed

Suhariyanto, S. Kep., Ns, M. Kep

Name of Instructors

Arif Nur Akhmad, S. Kep., Ns, MSN

Raju Kapadia, S. Kep., Ns, M. Med. Ed

Mita Agustina, S. Kep, Ns, M. Tr. Kep

Egidius Umbu Ndeta, S. Kep, M. Kes

Wiradianto Putro, S. Kep, MPH

Suhariyanto, S. Kep., Ns, M. Kep

Gusti Barlia, S. Kep., Ns

Nikki Susanti, SST

Mubin Barid, S. Kep., Ns


1
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

NURSING ASSOCIATE PROGRAM (DIPLOMA III)

SCHOOL OF NURSING (SINGKAWANG CAMPUS) ─ POLTEKKES KEMENKES P


SUBJECT
CODE

COURSE
CREDITS
SEMESTER
REVISED

FINISH

MEDICAL-SURGICAL

SUBJECT

NURSING I
Medical-Surgical
2 (Credits) Theory
Third

July, 2019

Nursing
1 (Credits) Practicum
Semester
AUTHORIZATION
COORDINATOR
HEAD OF NURSING ASSOCIATE
DIRECTOR OF SCHOOL OF

PROGRAM

NURSING
Arif Nur Akhmad, S. Kep, Ns,
Yuslana, SST, M. Kes

Nurbani, S. Kep, Ns, M. Kep

MSN

PROGRAM
Attitude ;

1.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

2.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika

3.
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

4.
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan pancasila;

5.
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.

LEARNING
6.
Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat

ACHIEVEMENTS

terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan

hukum/peraturan perundangan
7.
Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik

Perawat Indonesia

8.
Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien

untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung
2
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai
dengan lingkup tanggungjawabnya.

General Skill:

Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal
setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;

Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan kreatif;

Mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan
kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama
masyarakat profesinya;

Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya

Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk
keperluan

Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri

Specific Skill:

Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien
(patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum
tersedia;
Mampuu memberikan asuhan keperawatan medikal bedah

Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian
obat dan kewenangan yang didelegasikan;

Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi
dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan
dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keberagaman etnik, agama, dan faktor lain dari klien individu,
keluarga dan masyarakat;

Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review
tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya;

Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan atau tanpa tim kesehatan
lain;

3
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau
keluarga/pendamping/pensehat untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggungjawabnya;

Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam ruang lingkup tanggung jawabnya;

Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan;

Mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;

Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain
serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.

Knowledge:

Menguasi konsep teoritis pada system pernapasan, kardiovaskuler, endokrin, persyarafan dan gastrointestinal beserta kelainan-kelainan yang
muncul

Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada sistem
pernapasan, kardiovaskuler, endokrin, persyarafan dan gastrointestinal
Menguasai konsep dan tehnik penegakkan diagnosis keperawatan

Menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan;

Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier;

TOPICS

TOPICS DESCRIPTION
DESCRIPTION

1. Konsep dan perspektif keperawatan medikal bedah


2.
Peran perawat medikal bedah dalam kebijakan pelayanan kesehatan (nasional dan internasional)

3.
Kajian penyakit tropis, infeksi endemis, dan HIV serta program pemerintah dalam penanggulangan penyakit

tersebut

4.
Konsep penyakit dan asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) gangguan kebutuhan

oksigenasi, cairan, nutrisi dan eliminasi pada sistem pernafasan, kardiovaskuler, persyarafan dan gastrointestinal

5.
Pendidikan kesehatan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masalah gangguan sistem pernafasan,

kardiovaskular, persyarafan dan gastrointestinal

6.
Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
4
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

7.
Pemeriksaan Fisik Pernafasan, Pemeriksaan Fisik cardiovasikuler, Pemeriksaan fisik perkemihan, Perekaman

EKG, Inhalasi Nebulizer, Suctioning Trakeostomi, Postural Drinage, Perawatan Kateter, Bledder Training,

Pemberian makan melalui NGT, Colostomy Care


COURSE
REFERENCES
LITERATURES
1.
Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence- Based Guide to Planning Care,

10th edition. Mosby: Elsevier Inc.

2.
Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow.

3.
Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-

vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.

4.
Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions
Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.

5.
Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins

6.
Grodner M., Escott-Stump S., Dorner S. (2016) Nutritional Foundations and Clinical Applications: A Nursing

Approach. 6th edition. St. Louis: Mosby Elsevier

7.
Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2012).NOC and NIC

Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3rd

edition.Mosby:ElsevierInc.

8.
Huether S.E. and McCance K.L. (2016) Understanding Pathophysiology. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.

9.
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and

Management of Clinical Problems.. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.

10.
Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health

11.
Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury

12.
McCance, K.L. & Huether, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children,

7th edition. Mosby:Elsevier Inc.

13.
McCuistion L.E., Kee, J.L. and Hayes, E.R. (2014). Pharmacology: A Patient- Centered Nursing process approach.

8th ed. Saunders: Elsevier Inc.

14.
Moorehead, S., Johnson, M., Maas, M.L. & Swanson, E. (2012). Nursing Outcomes Classification (NOC):

Measurement of Health Outcomes. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.

15.
Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification (Nanda International).

Philladelphia: Wiley Blackwell

16.
Silverthorn, D. U. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach (6th Edition)

17.
Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby

RPS Keperawatan Medikal Bedah 1


Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

18.
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi

Indonesia 10. Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

19.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson. Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill

Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.

ONLINE REFERENCES

www.cochranelibrary.comX

www.ncbi.nlm.nih.govX

www.sciencedirect.comX

http://onlinelibrary.wiley.comX

http://scholar.google.co.idX
INSTRUCTION

SOFTWARE
HARDWARE
MEDIA

OS : MS Windows
 Notebook PC


MS Office Power Point
 LCD Projector


MS Windows Media Player
 White board


Internet Explorer / Firefox

LECTURES
1.
Arif Nur Akhmad, S.Kep, Ns, MSN

2.
Raju Kapadia, S.Kep, Ns, M. Med, Ed
3.
Suhariyanto, S.Kep, Ns, M. Kep

COURSE
_

REQUIREMENTS

6
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

COURSE OUTLINE

Perte

Materi Pokok

Pengalaman

Penilaian

Sumber

mua

Kompetensi Dasar
Indikator

Jenis

Bobot

(Bahan Kajian)

Belajar
Bentuk Instrumen

Bahan

Penilaian

Nilai
1.
Inisialisasi Perkuliahan

- Ceramah

1-19

-
Rencana Pembelajaran

- Brainstorming
-
Kontrak Kuliah
-
Pembagian kelompok
2.

Mahasiswa Mampu
Ketepatan :

Konsep,
perspektif,
dan

- Ceramah

UTS
-
Kesesuain

1-19

Menjelaskan,
-
Memahami dan dapat
peran perawat

- Brainstorming
mengungkapkan

Konsep danperspektif

menjelaskan
konsep,
-
Konsep dan perspektif

pendapat dan

keperawatan medikal
perspektif, dan peran

keperawatan
medikal

menjelaskan
bedah, Peran perawat
perawat KMB

bedah

konsep

medikal bedah dalam


-
Peran perawat medikal

-
Ketepatan dalam
kebijakan pelayanan
kesehatan (nasional

bedah dalam kebijakan

membuat
dan internasional)

pelayanan
kesehatan

ringkasan

(nasional

dan
internasional)
3.

Mahasiswa Mampu
Ketepatan:

-
Kajian penyakit tropis,

- Ceramah

UTS
-
Kesesuain

1-19

Menjelaskan,
-
Memahami dan dapat

infeksi endemis,
dan

- Brainstorming

mengungkapkan

penyakit tropis,

menjelaskan
penyakit
HIV

pendapat dan

infeksi endemis, dan


tropis,
infeksi
-
Program pemerintah

menjelaskan
HIV serta program

endemis, dan HIV

dalam
konsep

pemerintah dalam
-
Memahami
dan

penanggulangan

-
Ketepatan dalam

penanggulangan
penyakit tersebut

menjelaskan
program

penyakit tersebut

membuat

pemerintah
dalam
ringkasan

penanggulangan
penyakit tersebut
4.

Mahasiswa mampu
Ketepatan:

konsep
penyakit
dan

Ceramah,

UAS
-
Kesesuain
1-19

memahami dan
Menjelaskan kembali
penatalaksanaan

serta

Presentasi

mengungkapkan

melakukan
tentang konsep penyakit
asuhan

ProjectBased
pendapat dan

gangguan kebutuhan
dan penatalaksanaan
keperawatan

pada

learning

menjelaskan

oksigenasi, cairan,
serta asuhan

gangguan;

(PjBL),

konsep
7
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Perte

Materi Pokok

Pengalaman

Penilaian

Sumber

mua

Kompetensi Dasar
Indikator

Jenis

Bobot

(Bahan Kajian)

Belajar
Bentuk Instrumen

Bahan

Penilaian

Nilai
nutrisi dan eliminasi

keperawatan

-
sistem pernafasan

-
Ketepatan dalam

pada sistem

-
Sistem kardiovaskuler
membuat

pernafasan,

-
Sistem persyarafan

ringkasan
kardiovaskuler,

-
system gastrointestinal

-
Mampu menjawab

persyarafan dan

-
system endokrin
dengan tepat

gastrointestinal pada
klien dewasa dengan
memperhatikan aspek

legal dan etis


5.

Mahasiswa mampu

Ketepatan;

Pendidikan kesehatan;

SGD,
Project

Poster/ Video
Kemapuan

1-19

melakukan simulasi

Mengaplikasikan

metoda
-
Pencegahan
primer,

Based
learning

bentuk
menentukan topic dan

pendidikan kesehatan

yang digunakan
dalam

sekunder
dan
tersier

(PjBL)

pendidikan
metode yang sesuai
dengan kasus

pendidikan
kesehatan

pada

masalah

kesehatan
dalam pendidikan

gangguan system

dengan kasus yang diambil

gangguan

sistem
- Peer
kesehatan

pernapasan,

pernafasan,

evaluation
kardiovaskuler,

kardiovaskular,

endokrin, dan
endokrin,
persyarafan

persyarafan dan

dan gastrointestinal
gastrointestinal

-
Persiapan,
pelaksanaan dan paska
pemeriksaan
diagnostic

dan

laboratorium
6.
Melakukan simulasi

Ketepatan:

Manajemen kasus pada

Case
study,

- UAS
-
Mampu menjawab

1-19

pengelolaan asuhan

Menganalisis kasus dan


gangguan sistem

SGD

- Form

dengan tepat
keperawatan pada

membuat rancangan
pernafasan,

penilaian
-
Mampu

sekelompok klien

asuhan keperawatan
kardiovaskuler,
menyampaikan

dengan gangguan

yang sesuai kasus

persyarafan dan

pendapat dan
sistem pernafasan,

gastrointestinal

diskusi didalam
kardiovaskuler,

kelompok
8
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Perte

Materi Pokok

Pengalaman

Penilaian

Sumber

mua

Kompetensi Dasar

Indikator
Jenis

Bobot

(Bahan Kajian)

Belajar
Bentuk Instrumen

Bahan

Penilaian

Nilai
persyarafan dan
gastrointestinal pada
klien dewasa dengan
memperhatikan aspek

legal dan etis


7.
Mendemonstrasikan

Ketepatan:
-
Pemeriksaan fisik

Case
stud,
OSCE

Tindakan sesuai

1-19

Intervensi

Melakukan tindakan

pernapasan,

Discovery

dengan SOP
keperawatan pada

sesuai dengan SOP

kardiovaskluer,

Learning (DL)

kasus dengan

perkemihan
Demontrasi, Lab

gangguan sistem

-
Skill lab: Perekaman

skills
pernafasan,

EKG, Inhalasi

kardiovaskuler
Nebulizer, Suctioning

endokrin, persyarafan

Trakeostomi, Postural
dan gastrointestinal

Drinage, Perawatan
pada klien dewasa

Kateter, Bledder

sesuai dengan standar

Training, Pemberian
yang berlaku dengan

makan melalui NGT,


berfikir kreatif dan

Colostomy Care

inovatif sehingga
menghasilkan
pelayanan yang
efisien dan efektif.
9
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

COURSE TOPICS AND LEARNING PROCESS

Meeti
Date
Time
Topics
Methods
Lecture/ Facilitator
Students/
ng

Presenter
1.
Kamis,
10.00-11.00
Inisialisasi Perkuliahan
Ceramah
Koordinator

5 Sept 2019

- Kontrak Kuliah
Brainstorming
2.
Kamis, 12 Sept
10.00-11.00
Konsep dan perspektif keperawatan medikal
Ceramah
Arif Nur Akhmad, S.

2019

bedah
Brainstorming
Kep, Ns, MSN

Kamis, 12 Sept
11.00- 14.00
Pemeriksaan Fisik Pernafasan
Lab Skill
Instruktur

2019

3.
Kamis, 19 Sept
10.00-11.00
Peran perawat medikal bedah dalam kebijakan
Ceramah
Arif Nur Akhmad, S.

2019

pelayanan kesehatan (nasional dan internasional)


Brainstorming
Kep, Ns, MSN

Kamis, 19 Sept
11.00- 14.00
Pemeriksaan Fisik cardiovasikuler
Lab Skill
Instruktur

2019

4.
Kamis, 26 Sept
10.00-11.00
Kajian Penyakit tropis dan program pemerintah:
Ceramah
Suhariyanto, S.Kep,

2019

malaria, dan DHF


Brainstorming
Ns, M. Kep
Kamis, 26 Sept
11.00- 14.00
Pemeriksaan fisik perkemihan
Lab Skill
Instruktur

2019

5.
Kamis, 3 Okt
10.00-11.00
Kajian Penyakit tropis dan program pemerintah:
Ceramah
Suhariyanto, S.Kep,

2019

Thypoid, dan Filariasis


Brainstorming
Ns, M. Kep

Kamis, 3 Okt
11.00- 14.00
Perekaman EKG
Lab Skill
Instruktur

2019
6.
Kamis, 10 Okt
10.00-11.00
Kajian penyakit infeksi endemis dan program
Ceramah
Raju Kapadia,

2019

pemerintah: SARS dan flu burung


Brainstorming
S.Kep, Ns, M. Med,

Ed

Kamis, 10 Okt
11.00- 14.00
Inhalasi Nebulizer
Lab Skill
Instruktur

2019

7.
Kamis, 17 Okt
10.00-11.00
Teaching and learning evaluation (MID semester)
Ceramah
Coordinator

2019

Brainstorming

Kamis, 17 Okt
11.00- 14.00
Suctioning Trakeostomi
Lab Skill
Instruktur

2019

UTS (21 –25 oktober 2019)

10
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

8.

Kamis, 31 Okt
10.00-11.00

Konsep penyakit dan Asuhan Keperawatan

Presentasi

Suhariyanto, S.Kep,

Kelompok 1

2019

dengan gangguan pemenuhan oksigenasi pada

Ns, M. Kep

Kelompok 2
sistem pernafasan; ISPA dan COPD

Kamis, 31 Okt

11.00- 14.00

Perawatan Kateter

Lab Skill

Instruktur

2019
9.

Kamis, 7 Nov
10.00-11.00

Konsep penyakit dan Asuhan Keperawatan

Presentasi

Suhariyanto, S.Kep,

Kelompok 3

2019

dengan gangguan pemenuhan oksigenasi pada


Ns, M. Kep

Kelompok 4

sistem pernafasan; efusi pleuran dan TBC

Kamis, 7 Nov

11.00- 14.00

Bledder Training

Lab Skill
Instruktur

2019

10.

Kamis, 14 Nov
10.00-11.00

Konsep penyakit dan Asuhan Keperawatan

Presentasi

Arif Nur Akhmad, S.


Kelompok 5

2019

dengan gangguan pemenuhan oksigenasi pada

Kep, Ns, MSN

Kelompok 6

system kardiovasikuler: hipertensi dan CAD

Kamis, 14 Nov
11.00- 14.00

Pemberian makan melalui NGT

Lab Skill

Instruktur

2019

11.
Kamis, 21 Nov
10.00-11.00

Konsep penyakit dan Asuhan Keperawatan

Presentasi

Raju Kapadia,

Kelompok 7

2019

dengan gangguan pemenuhan cairan dan

S.Kep, Ns, M. Med,

Kelompok 8

eliminasi: gagal ginjal, dan glomerulonephritis


Ed

Kamis, 21 Nov

11.00- 14.00

Colostomy Care

Lab Skill

Instruktur

2019
12.

Kamis, 28 Nov
10.00-11.00

Topik: gangguan pemenuhan nutrisi pada system

Prodject Based

Arif Nur Akhmad, S.

Kelompok 1-4

2019

endokrin: DM, hemoroid, Gastroenteritis, dan

Learning

Kep, Ns, MSN


hepatitis

Kamis, 28 Nov

11.00- 14.00

Belajar Mandiri

Lab Skill

Instruktur
2019

13.

Kamis, 5 Des
10.00-11.00

Topik: Gangguan kebutuhan eliminasi dengan

Prodject Based

Arif Nur Akhmad, S.

Kelompok 5-8

2019
penyakit konstipasi, inkontinensia urin, Batu

Learning

Kep, Ns, MSN

ginjal dan BPH

Kamis, 5 Des

11.00- 14.00
Belajar Mandiri

Lab Skill

Instruktur

2019

14

Kamis, 12 Des
10.00-11.00
Teaching and Learning Evaluation

Sharing

Coordinator

2019

UAS (16 –20 desember 2019)

OSCE (6 –17 januari 2019)

11
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

RANCANGAN TUGAS

TUGAS KELOMPOK (1): MEMBUAT MAKALAH DAN PRESENTASI

TUJUAN TUGAS:

Mengetahui dan mengidentifikasi konsep penyakit, dan Asuhan keperawatan gangguan

kebutuhan oksigenasi, cairan, nutrisi dan eliminasi pada sistem pernapasan,

kardiovaskuler, persyarafan, endokrin, dan gastrointestinal

URAIAN TUGAS

Objek garapan

Melakukan identifikasi konsep penyakit asuhan keperawatan dengan masalah sistem


pernapasan, kardiovaskuler, persyarafan, endocrine, dan gastrointestinal

Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan

Bahan yang digunakan minimal bersumber dari lima referensi atau sumber lain dan
semuanya harus yang dipublikasikan (sumbernya jelas).

Materi yang harus ada:

• konsep penyakit, • penatalaksanaan,

• Pemeriksaan penunjang, • Asuhan keperawatan,

Metode/cara pengerjaan, acuan yang digunakan Bab pertama: Pendahuluan, Tujuan, dan
luaran

Bab kedua : Tinjauan teori berupa konsep penyakit, dan penatalaksanaan pada masalah
system pernapasan, kardiovaskuler, persyarafan, endokrin dan gastrointestinal

Bab ketiga : Konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, pemeriksaan penunjang, diagnosa
keperawatan, implementasi, dan evaluasi yang sering muncul

Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan

Berupa makalah yang ditulis dengan huruf Times New Roman (TNR) font 12 spasi 1,5
berwarna hitam. Sitasi harus ditulis sumbernya (yang layak secara akademik). Hasil makalah
dipresentasikan oleh tiap kelompok dengan menggunakan powerpoint (PPT) sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan (Lihat di matrik proses pembelajaran)

3. KRITERIA PENILAIAN

a.
Sistematika dan kejelasan tulisan
20 %
b.
Sumber yang digunakan
20 %
c.
Kedalaman dan analisis materi yang disampaikan
60 %

12
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

RANCANGAN TUGAS

TUGAS KELOMPOK (2): PRODJECT BASED LEARNING

TUJUAN TUGAS:

Mengetahui dan mengidentifikasi konsep penyakit, dan Asuhan keperawatan gangguan

kebutuhan oksigenasi, cairan, nutrisi dan eliminasi pada sistem pernapasan,

kardiovaskuler, persyarafan, endokrin, dan gastrointestinal

URAIAN TUGAS

Objek garapan

Melakukan simulasi pendidikan kesehatan terkait konsep penyakit asuhan keperawatan


dengan masalah sistem pernapasan, kardiovaskuler, persyarafan, endocrine, dan
gastrointestinal

Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan

Bahan yang digunakan minimal bersumber dari 2 referensi atau sumber lain dan semuanya
harus yang dipublikasikan (sumbernya jelas).

Materi yang harus ada:


Prefalensi penyakit

Penatalaksanaan penyakit

Konsep penyakit

Terapi diet

Metode/cara pengerjaan, acuan yang digunakan

Membuat poster/ video edukasi tentang konsep penyakit dan asuhan keperawatannya

Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan

Berupa video singkat yang berdurasi 7 -10 menit dengan konten yang menarik, sumber yang
digunakan harus jelas. Video boleh dibuat dengan kamera profesional, digital camera, bahkan
kamera handphone, ukuran minimal hd 720 px, format avi/MP4

Poster berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah 80 cm x 60 cm dipasang


vertikal; poster hendaknya terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2
meter; Manual : Sketsa, dilukis, diwarnai; Grafis : dibantu dengan software menggambar
seperti Photoshop, ilustrator, freehand, dll

Hasil dipresentasikan oleh tiap kelompok sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan (Lihat
di matrik proses pembelajaran)

KRITERIA PENILAIAN

d.
Sistematika dan kejelasan tulisan
20 %
e.
Sumber yang digunakan
20 %
f.
Kedalaman dan analisis materi yang disampaikan
60 %

13
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

EVALUASI

1. Pre-Assessment

Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi akhir (sumatif) terdiri
dari ujian, dan penugasan. Syarat untuk dapat mengikuti ujian mata kuliah adalah sebagai
berikut:

Prasyarat ujian Tulis

Kehadiran 90 -100 % boleh mengikuti ujian

Kehadiran 75 –90 % Mengikuti ujian dengan penugasan

Kehadiran < 75 % Tidak di perkenankan mengikuti ujian

Prasyarat ujian Laboratorium/UTEK

Melakukan simulasi terbimbing maupun mandiri minimal 3 kali untuk setiap kompetensi
yang diujikan

Metode Evaluasi

Nilai akhir dari Mata kuliah terdiri atas :

a.
Kehadiran Mahasiswa
: 10 %
b.
Penugasan/Seminar
: 20 %
c.
Praktikum/ujian lab
: 20 %
d.
Ujian Tengah Semester
: 20 %
e.
Ujian Akhir Semester
: 30 %
14
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PERATURAN PERKULIAHAN

Mahasiswa wajib datang tepat waktu, keterlambatan tidak lebih dari 15 menit. Apabila
terlambat maka absen kehadiran tidak akan ditandatangani

Mahasiswa wajib membawa 1 (satu) buah buku referensi terkait setiap kali mengikuti
perkuliahan

Mengikuti perkuliahan dengan tertib, aktif dan mandiri. Mahasiswa wajib bersikap baik
selama mengikuti perkuliahan dan berhak mendapatkan bimbingan dari para
narasumber/fasilitator.

Tidak makan, mengobrol, dan tidak menggunakan hp selama proses perkuliahan dan
dilaboratorium

Wajib menggunakan seragam lengkap dengan atributnya

Melaksanakan dan mengerjakan penugasan yang diberikan dengan baik (dilarang keras
mencontek atau mengkopi laporan teman)

Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 90% tatap muka. Bila ketidakhadiran
melebihi 10% maka mahasiswa tidak berhak mengikuti ujian.

Jika mahasiswa tidak masuk dikarenakan sakit, wajib melampirkan surat keterangan sakit dari
dokter yang merawat

Apabila tidak masuk melebihi 2 kali pertemuan dikarenakan sakit, maka sisa hari yang tidak
masuk diberikan tugas oleh koordinator

Pembimbing dan nara sumber dapat ditemui kapan saja untuk memfasilitasi pembelajaran
atau sesuai perjanjian yang telah disepakati sebelumnya dengan mahasiswa.

Sipen, Koordinator,

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN


15
RPS Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Lampiran 1:

Rubrik Penilaian Seminar:

PENILAIAN PRESENTASI DAN MAKALAH

Aspek yang dinilai


Poin

1
2
3
4
Kelompok Penyaji

A.Persiapan dan isi makalah

1.
Sistematika Penulisan dan bahasa baku

2.
Konteks isi makalah dengan studi masalah

3. Aspek ilmiah dan keterbaharuan

B.Pelaksanaan Presentasi

1.
Penggunaan waktu

2.
Sistematika penjelasan
3.
Penggunaan bahasa

4.
Penguasaan situasi/lingkungan

5.
Ide kreatif

6.
Sistematika penyampaian jawaban

7.
Rasionalitas jawaban

8.
Aspek ilmiah jawaban yang disampaikan

9.
Kemampuan bekerjasama dalam kelompok

10. Peran serta anggota kelompok

C.Evaluasi

1.
Sikap dan perilaku saat seminar

2.
Kemampuan menyimpulkan
TOTAL

Total Kelompok penyaji


: ...................................................

Persentase

: total / 60 x 100 = ...............................

Keterangan :
Singkawang, …….
1 = Cukup

Dosen,

2 = Sedang

3 = Baik

4 = Sangat baik
(………………………………….

16
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PANDUAN PRAKTIKUM

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Topik-Topik Praktikum:

1.
Pemeriksaan Fisik Pernafasan
(Hal.20)
2.
Pemeriksaan Fisik Kardiovasikuler
(Hal.23)
3.
Pemeriksaan Fisik Perkemihan
(Hal.26)
4.
Perekaman EKG
(Hal.32)
5.
Inhalasi Nebulizer
(Hal.34)
6.
Suctioning Trakeostomi
(Hal.36)
7.
Perawatan Kateter
(Hal.38)
8.
Bledder Training
(Hal.40)
9.
Pemberian makan melalui NGT
(Hal.42)
10. Colostomy Care
(Hal.44)

17
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

TATA TERTIB PRAKTIKUM SKILLS LAB

A. Penjelasan Umum

Praktikum Skills Lab dilakukan di Laboratorium skill lab Jurusan keperawatan singkawang
sesuai jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa akan dibimbing secara intensif oleh instruktur
praktikum dengan fasilitas yang tersedia di Laboratorium skill lab. Mahasiswa dituntut untuk
berperan aktif dalam proses praktikum dan diharapkan semua mahasiswa mampu
mendemonstrasikan skill yang sedang dipraktikumkan. Selain kegiatan praktikum di bawah
bimbingan instruktur, mahasiswa juga mempunyai kesempatan untuk belajar mandiri sesuai
jadwal yang telah ditentukan. Di akhir kegiatan praktikum, mahasiswa wajib untuk mengikuti
ujian skills (OSCE).

B. Ujian Skills Lab

Ujian praktikum blok dilakukan pada akhir masa praktikum. Ujian ini bertujuan untuk
mengetahui penyerapan mahasiswa tentang praktikum yang telah dijalankan dan mengetahui
kemampuan mahasiswa dalam melakukan praktikum. Bahan–bahan ujian terutama dari bahan
praktikum dan teori.

C. Tata Tertib Skills Lab


Sebelum praktikum, mahasiswa:
Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai

Menyiapkan alat-alat sesuai topik praktikum.

Tidak Membawa Handphone di skill lab

Memakai seragam putih-putih.

Memakai name tag.

Baju atasan menutupi pantat dan tidak ketat.

Bagi mahasiswa putri:

Baju bawahan longgar dan menutupi mata kaki.

Memakai sepatu tertutup dan berhak rendah, bukan sepatu karet, warna sepatu hitam, memakai
kaos kaki.

Tidak berkuku panjang dan tidak menggunakan pewarna kuku.

Tidak memakai cadar.

Bagi mahasiswa putra:

Memakai seragam putih-putih.

Celana longgar, bukan celana pensil.


Rambut rapi, tidak melebihi krah baju, tidak menutupi mata dan telinga.

Tidak beranting dan bertato.

Memakai sepatu tertutup berwarna hitam dan memakai kaos kaki.

Tidak berkuku panjang dan memakai perhiasan dalam bentuk apapun.

Mahasiswa sudah siap didalam ruangan maksimal 15 menit sebelum praktikum dimulai.

Apabila alat, bahan, dan mahasiswa belum siap dalam 15 menit setelah jam praktikum berjalan,
maka mahasiswa tidak diijinkan untuk mengikuti praktikum.
Selama praktikum, mahasiswa:

18
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Menyiapkan Laporan Pendahuluan.

Mengikuti praktikum dari awal sampai akhir dengan aktif dan baik.

Melakukan postes.

Apabila mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, maka tidak diperkenankan mengikuti
praktikum.

Setelah praktikum, mahasiswa:


Mengembalikan dan merapikan alat, bahan dan ruangan dengan rapi pada tempatnya.

Mengisi daftar presensi mahasiswa.

Memberikan evaluasi terhadap proses berjalannya praktikum melalui instruktur.

Referensi yang digunakan:

Berman, A., Snyder, S. J., Kozier, B., & Erb, G. (2009). Buku ajar praktik keperawatan klinis
Kozier Erb. Jakarta: EGC.

Berman, Audrey (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Jakarta: EGC

Muttaqin, Arif (2010). Pengkajian keperawatan aplikasi pada praktik klinik. Jakarta: Salemba
medika

Perry, A. G., & Potter, P. A. (2005). Buku saku keterampilan dan prosedur dasar. Jakarta: EGC.

Rebeiro, G., Jack, L., Scully, N., Wilson, D., Novieastari, E., & Supartini, Y. (2015).

Keperawatan Dasar: Manual Keterampilan Klinis. Edisi Indonesia. Singapore: Elservier


19
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 1
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN

A. Pengertian

Pemeriksaan fisik sistem respirasi merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan
data objektif yang dilakukan dengan 4 tahapan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
dengan tujuan untuk nmemepertoleh data yang sistematis dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakann
keperawatan yang tepat bagi klien.

Tujuan

Tujuan dari pemeriksaan fisik sistem pernapasan meliputi hal-hal berikut ini:

Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.

Untuk menambah, mengonfisrmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.

Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosis keperawatan.

Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaannnya.

Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan keperawatan.

Indikasi

Pemeriksaan fisik sistem pernapasan diindikasikan pada pasien :

Klien ARDS

Emfisema

Infeksi saluran pernapasan atas

Infeksi saluran pernapasan bawah

Kontraindikasi

Pemeriksaan fisik sistem permapasan di kontraindikasikan pada pasien :

Klien mengalami fraktur

Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir

Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi

Tingkat kesadaran klien yang rendah


Hal –hal Yang Perlu Diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama melakukan prossedur pemeriksaan adalah :

Jaga privasi klien.

Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk menghemat tenaga klien.

Lakukan universal precautions karena mungkin klien batuk dan bersin selama pemeriksaan

20

Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

SOP PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN


Nama: ___________________________
NIM: _____________________

No

PROSEDUR
Fase Pra Interaksi

Menyiapkan alat :

Stetoskop

Handscoon

Penlight

Pensil/pulpen
Penggaris

Fase Kerja

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

Cuci tangan

Jaga privasi klien

Inspeksi :

Amati warna wajah dan bibir (adanya sianosis)

Amati kuku pasien (warna dan bentuk)

Gunakan penlight amati hidup dan lubang hidung (polip atau tidak ) atau terdapat sputum,warnanya

Gunakan penlight amati tonsil, pasien di minta membuka mulut dan sedikit mengeluarkan lidahnya

Amati area kulit didepan trakea

Thoraks: garis bayangan, warna kulit, tekstur, adanya lesi, fraktur dll

Amati bentuk dada (anteroposterior)

Amati kurvatura tulang belakang

Gerakan pernapasan dan kesemitrisan dada

Palpasi :

Sensasi : nyeri/tidak nyeri

Gerakan dinding toraks anterior/ekskursi pernapasan

Letakkan kedua tangan pada dada klien sehingga kedua ibu jari pemeriksa terletak digaris tengah
diatas sternum

Ketika klien mengambil nafas dalam-dalam, maka kedua ibu jari tangan harus bergerak secara
sistematis dan terpisah satu sama lain minimal 5 cm. ekspansi yang berkurang pada salah satu sisi
menunjukkan adanya lesi pada sisi tersebut

Ekspansi paru posterior:

Letakkan kedua telapak tangan Anda pada toraks bawah dengan kedua ibu jari berdekatan dengan
spinal dan jari-jari lainnya meregang. Minta klien menarik napas dalam sementara Anda
mengobservasi gerakan kedua tangan Anda dan mengobservasi keterlambatan gerakan

Fokal fremitus:

Letakkan permukaan ujung jari atau bagian ulnar tangan atau kepalan tangan Anda pada dada
posterior, dimulai dekat apeks paru

21
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Minta klien untuk mengulangi kata "99"

Ulangi langkah sebelumnya, pindahkan tangan Anda secara berurutan ke dasar paru

Bandingkan fremitus pada kedua area paru dan antara apeks dengan dasar paru disetiap paru
dengan menggunakan satu tangan yang dipindahkan dari satu sisi dada klien kearea yang
sama disis yang berlawananan

Perkusi :

Toraks anterior

Mulai dari atas klavikula pada ruang supraklavikula, dan dilanjutkan kebawah sampai
diafragma
Bandingkan satu sisi paru dengan sisi yang lainnya

Toraks posterior
Minta klien untuk menundukkan kepada dan melipat tangan kedepan dada

Lakukan perkusi pada ruang interkosta dengan interval sekitar 5 cm dalam ururtan yang
sistematis

Ekskursi diafragma

Minta klien untuk menarik napas dalam dan menahannya sebentar, sementara Anda
melakukan perkusi sepanjang garis scapula hingga timbul suara redup pada ketinggian
diafragma. Tandai titik ini dengan pensil/pulpen penanda

Ulangi prosedur tersebut pada sisi dada yang lain

Minta klien untuk bernapas normal beberapa kali lalu mengeluarkan napas terakhir secara
keseluruhan dan menahannya sementara Anda melakukan perkusi ke atas dari titik yang
ditandai untuk mengkaji dan menandai ekskursi diafragma selama ekspirasi dalam pada
setiap sisi dada.

Ukur jarak antara dua dada tersebut

Auskultasi :

Toraks anterior
Auskultasi dada anterior. Gunakan urutan pada perkusi

Toraks posterior
Auskultasi dada posterior. Gunakan urutan pada perkusi

Minta klien untuk menarik napas dalam secara perlahan melalui mulut. Dengarkan suara
napas pada setiap titik selama inspirasi dan ekspirasi lengkap

Bandingkan hasilnya pada setiap titik dengan titik yang sama pada sisi dada yang
berlawanan

7 Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien


Fase Terminasi

Alat-alat dirapikan

Perawat cuci tangan 10 Dokumentasikan

22

Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 2

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER

NO

LANGKAH-LANGKAH

1
PERSIAPAN ALAT:

-
Stateskope

-
Penggaris

-
Spigmomanometer

-
Handscoon
2
PELAKSANAAN

1. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu

dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerj sama. Diskusikan bagaimana

hasilnya akan digunakan dalam merencanakan perawatan dan terapi

selanjutnya.

2. Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian yang tepat

3. Beri privasi pasien

4. Tanyakan kepada klien apakah klien memiliki salah satu riwayat berikut

- Riwayat keluarga adanya insiden dan usia terjadinya penyakit jantung,

kadar kolesterol tinggi, hipertensi, stroke, obesitas dan penyakit jantung

kongenital, panyakit arterial, dan demam reumatik

- Demam reumatik; riwayat klien adanya demam reaumatik, murmur jantung,

serangan jantung, verikositas, atau gagal jantung

-
Gagal jantung; adanya gejala yang mengindikasikan penyakit jantung

(misalnya; keletihan, dyspnea, ortopnea, edema, batuk, nyeri dada, palpitasi,

sinkop, hipertensi, mengi, hemoptysis)

-
Adanya penyakit yang memengaruhi jantung (misalnya; obesitas, diabetes,

penyakit paru, gangguan endokrin)

- Gaya hidup yang merupakan factor resiko penyakit jantung (misalnya;

merokok, konsumsi alcohol, pola makan dan olahraga, area dan derajat

stress yang dirasakan)


3
INSPEKSI dan PALPASI

Inspeksi dan Palpasi precordium secara simultan untuk memeriksa adanya pulsasi,

daya dorong, dan daya angkat jantung yang abnormal. Untuk menentukan area

katup jantung;

Tehnik Pemeriksaan;

- Tentukan lokasi Angle of Louis yang dirasakan merupakan tonjolan pada

sternum

- Gerakkan jari kebawah angle of louis sampai dapat merasakan ruang interkosta

kedua. Ruang interkosta kedua sisi kanan adalah area aorta dan sisi kiri adalah

area pulomonal

- Dari area pulmonal, gerakkan ujung jari kebawah hingga tiga ruang interkosta

kiri disepanjang sisi sternum. Ruang interkosta kelima yang dekat sternum

adalah area tricuspid atau area ventricular kanan

23
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Dari area tricuspid, gerakkan jari 5 sampai 7 cm kesamping kegaris midklavikula kiri.
Tempat ini adalah area apical atau mitral, atau PMI. Jika mengalami kesulitan menentukan
PMI, minta klien menghadap pada sisi kiri untuk menggerakkan apeks sehingga dekat
dengan dinding dada.

Inspeksi dan Palpasi area aorta dan pulmonal, amati area tersebut pada suatu sudut dan
dari samping, untuk mengetahui ada tidaknya pulsasi

Inspeksi dan palpasi area tricuspid untuk memeriksa pulsasi dan daya angkat atau dorong
jantung

Inspeksi dan palpasi area apical untuk memeriksa adanya pulsasi, perhatikan lokasi
spesifik (dapat berpindah kesamping atau kebawah) dan diameternya. Jika berpindah
kesamping. Catat jarak antara apeks dan garis midklavikula dalam sentimeter

Inspeksi dan palpasi area epigastrium pada dasar sternum untuk memeriksa adanya pulsasi
aorta abdomen

Arteri Karotis

Palpasi arteri karotis. Lakukan dengan hati-hati

Palpasi hanya satu arteri karotis pada satu waktu. Tindakan ini menjamin aliran darah
serebral adekuat melalui arteri lain dan mencegah kemungkinan iskemia.

Hindari memberi tekanan berlebihan dan memijat area arteri karotis. Tekanan dapat
menyumbat arteri, dan pijatan pada sinus karotis dapat mencetuskan bradikardi

Minta klien untuk sedikit memutar kepala ke sisi yang diperiksa. Hal ini membuat arteri
karotis lebih mudah diperiksa

Vena Jugularis:

Inspeksi distensi vena jugularis ketika klien berada pada posisi semifowler (sudut 30-45
derajat), kepala di sangga dengan bantal kecil.

Jika ada distensi jugularis, kaji tekanan vena jugularis (Jugular venous pressure (JVP))

Tehnik pemeriksaan:

Tentukan titik distensi vena jugularis interna tertinggi yang dapat dilihat. Walaupun vena
jugularis interna atau eksterna dapat digunakan, vena jugularis interna lebih dapat
dipercaya. Vena jugularis eksterna lebih mudah terpengaruh oleh obstruksi/lilitan pada
dasar leher.

Ukur tinggi vertical titik ini dalam sentimeter dari sudut sternal (tempat klavikula
bertemu)

Ulangi langkah diatas ada sisi yang lain

AUSKULTASI
Auskultasi jantung pada keempat lokasi anatomi; Aorta, pulmonal, tricuspid, dan apical
(mitral). Auskultasi tidak dibatasi pada area ini saja; namun, perawat dapat memindahkan
stateskop ke area lain untuk mencari bunyi yang paling dapat didengar pada setiap klien.

24
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Tehnik pemeriksaan:

Singkirkan semua sumber suara di ruangan. Suara jantung memiliki intensitas rendah, dan
suara lain menghalangi perawat untuk mendengar suara jantung

Beri klien posisi supine dengan elevasi kepala 30 sampai 45 derajat

Gunakan flat-disc diafragma dan bentuk bel untuk mendengarkan semua area

Bedakan bunyi S1 dan S2 pada semua area yang diauskultasi

Ketika mengauskultasi, konsentrasi pada satu bunyi yang khusus pada satu saat disetiap
area: suara jantung pertama, diikuti oleh bunyi sistol, kemudian bunyi jantung kedua, lalu
diastole. Sistol dan diastole normalnya memiliki interval bunyi.

Selanjutnya, periksa kembali jantung saat klien berada pada posisi duduk tegak. Suara
tertentu lebih terdengar pada posisi tertentu

Arteri Karotis;

Putar kepala klien sedikit menjauh dari sisi yang diperiksa. Tindakan ini memfasilitasi
penempatan stateskop

Auskultasi arteri karotis pada satu sisi kemudian sisi lainnya

Dengarkan adanya bunyi bruit

Jika terdengar bruit, palpasi arteri secara perlahan untuk menentukan adanya thrill

Dokomentasi:

Dokumentasikan hasil pemeriksaan pada catatan klien dengan menggunakan formulir


disertai dengan catatan narasi jika diperlukan
25
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 3

PEMERIKSAAN FISIK PERKEMIHAN

Definisi

Memeriksa keadaan pasien terhadap tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan
perkemihan berkaitan dengan penyakit.

Tujuan

Untuk mengetahui status kesehatan klien.

Mengetahui masalah klien dan mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan
keperawatan.

No Komponen
Skor

Persiapan Alat:
Stetoskop
Sarung tangan

II TAHAP PRA INTERAKSI


Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat didekat pasien

III TAHAP ORIENTASI


Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan

IV TAHAP KERJA
Mengatur posisi klien dengan tepat
Membebaskan daerah yang akan dilakukan pemeriksaan

Inspeksi :
Atur posisi yang tepat

Kaji daerah abdomen pada garis midklavikula kiri dan kanan atau daerah costovetebralangle
(CVA) atau lower edge rib cage

Perhatikan simetris atau tidak, apakah tampak adanya masa atau pulsasi
Di d a e ra h sub r ap i bi s a pa k ah t am p ak ad a n ya d i st en si

Auskultasi :
Siapkan stetoskop, hangatkan tangan dan bagian diafragma stetoskop
Tentukan bagian stetoskop yang akan digunakan

Letakkan bagian bell (sungkup) stetoskop didaerah epigastrik (aorta), arteri renalis dan bagian
arteri iliaka. Apakah ada bunyi desiran (Bruits)

Perkusi:

klien posisi terlentang, lakukan pengetukan pada daerah kandung kemih, daerah supra pubis
(penuh akan tedengar redup)

untuk perkusi ginjal, klien dalam keadaan terlungkup atau duduk

26
Panduan Praktikum
Keperawatan Medikal
Bedah 1 Ns. Arif Nur
Akhmad, MSN
k saat klien
mengeluarkan
4 napas, angkat
bagian CVA kiri
P
Hdengan tangan
Lkiri dan tangan
kanan
Gmelakukan
palpasi dalam
I

P Bila ginjal
teraba, rasakan
kontur (bentuk)
ukuran adanya
nyeri tekan
Ginjal kanan :
pemeriksaa dada
bagian kanan
klien

Tempatkan
tangan kiri
dibawah
pinggang di
daerah CVA
kanan, tangan
kanan berada
dibawah
lengkung iga
kanan
V
9. Lakukan
manuver yang
sama seperti
pada palpasi
ginjal kiri

Tahap Terminasi

VI Evaluasi respon,
perasaan, dan
Perk kondisi klien
usi
ginja Simpulkan hasil
kegiatan
l
dilak
Lakukan kontrak
ukan waktu untuk
dari kegiatan
arah selanjutnya
bela
kang Mengucapkan
, salam
Gal terletak dalam
rueng
Dok retroperitoneal
ume pada kedua
ntasi kuadran atas
abdomen secara
Catat anatomis lobus
identi kedua ginjal
tas
menyentuh
klien,
wakt diafragma dan
u ginjal turun
pelak sewaktu inhalasi
sanaa ginjal kanan
n, normal lebih
dan mudah dipalpasi
kemu dari pada ginjal
ngkin kiri, karena
an ginjal kanan
adan terletak lebih
ya
bawah dari pada
abnor
malit ginjal kiri, hal
as ini karena ginja
kanan terdesak
Catat oleh hepar.
dan
lapor TEHNIK
kan
bila TEMUAN
adan Inspeksi
ya
kondi
si
a. Pasien tidur
abnor
mal terlentang
pemeriksaan
Catat
resp disebelah kanan.
on
klien
b. Kaji daerah
PE abdomen pada
ME garis mid
RIK
SAA klavikula kiri
N dan kanan atau
PAD daerah
A
GIN costovetebral
JAL angle (CVA)
atau

lower edge of rib


cage.
27
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

c. Perhatikan simetris atau


tidak c. Normal keadaan
abdomen
tampak ada masa dan pulsasi
simetris tidak tampak masa dan

tidak ada pulsasi

Bila tampak masa dan pulsasi

kemungkinan ada
polikistik,

hidroneprosis ataupun nefroma

Auskultasi

a. Dengan
menggunakan
stetoskop
Normal
tidak
terdengar
bunyi
kita dapat mendengar apakah ada
vaskuler
aorta
maupaun
arteri
bunyi desiran pada aorta dan arteri
renalis bila ada bunyi desiran
renalis

kemungkinan,
adanya

RAS
(renalis
arteri
senisis)

nephrosclerotik

b. Gunakan
sisibel
stetoskop,
Bila
tedengar
bunyi
desiran.
pemeriksa
mendengarkan bunyi
jangan melakukan palpasi cidera
desiran di daerah epigastrik di area
pada
suatu aneurisma
dibawah
ini kita bisa mendengarkan bunyi
kulit
dapat
terjadi
sebagai
aorta.

akibatnya

Dengar pula pada daerah kuadran kiri dan kanan atas karena pada area ini terdapat
arteri renalis kiri dan kanan.

Perkusi

Pasien dalam posisi terlungkup atau Normal tidak menghasilkan nyeri posisi duduk
perkusi dilakukan dari tekan bila ada nyeri tekan diduga arah belakang karena posisi
ginjal ada inflamasi akut

berada didaerah belakang. Letakan tangan kiri diatas CVA dan lakukan perkusi diatas
tangan kiri dengan menggunakan kepalan tangan untuk mengevaluasi nyeri tekan
ginjal.

Palpasi
Ginjal setinggi dibawah diaphragm sehingga tersembunyi dibawah lekung iga

Untuk ginjal kiri dilakukan pemeriksa berada pada sisi kanan pasien posisi terlentang.
Pemeriksa meletakan tangan kiri di bawah pinggang di CVA kiri, tangan kanan berada
dibawah iga kiri pada garis mid di bawah klavikula

28
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Nitruksikan pasien menarik nafas dalam dan mengeluarkan dengan lengkap

Pada saat pasien menarik napas, Pada keadaan normal ginjal tidak angkat bagian CVA kiri
dengan ta, teraba, apabila ginjal teraba dan

gan kiri dan tangan kanan


mendasar
dengan
kenyal,
melakukan palpasi kanan dalam
kemungkinan
adanya
polikistik

Bila ginjal teraba rasakan kontur maupaun hidroneposis. (bentuk), ukuran dan adanya
nyeri

tekan.
Bila dilakukan penekanan pasien
f. Untuk ginjal kanan tempatkan
mengeluh sakit, hal ini tanda
tangan kiri dibawah pinggang di
kemungkinan
adanya
daerah CVA kanan, tangan kanan
perandangan

berada dilenggkungan iga kanan

Lakukan maneuver yang sama seperti pada palapasi ginjal kiri

PEMERIKSAAN URETER

Ureter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar, harus digunakan diagnostik lain seperti
BNO,IVP, USG, CT Renal. cyloscopy tetapi keluhan pasien dapat dijadikan petunjuk
adannya masalah pada ureternya, seperti pasien mengeluh sakit di daerah abdomen yang
menjalar kebawah, hal ini yang disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan
adanya distensi ureter dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu

PEMERIKSAAN KANDUNG KEMIH

TEHNIK

TEMUAN

Inspeksi
a. Perhatikan bagian abdomen bagian
Normalnya
kandungan
kemih
bawah,
kandungan
kemih
adalah
terletak dibwah simpisis pubis. tetapi
organ
berongga
yang
mampuh
setelah membesar organ ini dapat
memebesar
untuk
mengumpulkan
dilihat distensi pada area supra pubis
dan mengeluarkan urin yang dibuat

ginjal

b. Didaerah
supra
pubis
apakah

adanya distensi
Perkusi

Bila kandungan kemih penuh maka


Pasien
dalam
posisi
terlentang,
akan terdengar bunyi dullness/redup
perkusi dilakukan mengetukan pada

daerah kandung kemih daerah supra

pubis

Palpasi

Pada kondisi normal urin dapat


Lakukan
palpasi
kandungan
kemih
dikeluarkan
secara lengkap dan
pada daerah supra pubis

kandungan kemih tidak teraba. Bila


ada obstruksi dibawah ada produksi

urin normal maka urin tidak dapat

dikeluarkan
pada kandung
kemih

29
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

sehingga akan terkumpul pada kandung kemih. Hal ini mengakibatkan distensi
kandungan kemih yang bisa dipalapasi didaerah supra pubis

PEMERIKSAAN URETRA DAN MEATUS URETRA


Urethra tidak bisa diperiksa dari luar perlu pemeriksan penunjang seperti

BNO, CYSTOCOPY, yang bisa diidentifikasi adalah urin yang keluar.

Karakteristik urin

a. Jumlah perhari

 Oliguria
:
100-400cc/hari
 Anuri
:
Urin output sampai 100cc/hari
 Total Anuri
:
Urin output 0cc/hari
 Polyuria
:
Urin output lebih dari 1500cc/hari

Dysuria sakit pada saat mengeluarkan urin

Warna (merah,kuning)

Baunya

Pola buang air kecil yang mengalami perubahan

Kemampuan mengontrol buang aur kecil

 Urgency
:
tiba-tiba sangat mendesak ingin bak
 Hesistensy
:
kesulitan pada saat memulai dan mengakhiri bak
 Dribling
:
urin keluar secara menetes
 Incontinensia urin
:
urin keluar dengan sendirinya tidak biasa dikontrol

 Retensi urin
Nocturia bak pada malam hari

PEMERIKSAAN MEATUS URETRA


Peralatan yang digunakan ; sarung tangan

Inspeksi pada meatus urethra apakah ada kelainan sekitar labia. Untuk warna apakah ada
kelainan pada orifisiumuretrha pada laki-laki dan juga lihat cairan yang keluar.

PEMERIKSAAN PROSTAT MELALUI ANUS

Pemeriksaan prostat untuk mengidentifikasi pembesaran kelenjar prostat bagi pasien laki-
laki yang mempunyai keluhan yang mengarah pada hypertrhepy prostat.

Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul yang beratnya kira-kira 20 gram yang
melingkari urethra pria dibawah leher kandung kemih akibat pembesaran kelenjar prostat.
Berdampak penyumbatan partial atau sepenuhnya pada saluran kemih bagian bawah.

Peralatan yang digunakan:

Selimut
Sarung tangan steril
Pelumas

30

Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

TEHNIK
TEMUAN

a. Bantu pasien mengatur posisi dorsal


rekumben atur paha berotasi keluar,

lutut fleksi dan tutuplah bagian tubuh

yang tidak diperiksa

b. Nampakan bagian pantat dan anjurkan

pasien untuk memusatka perhatian

c. Kenakan sarung tangan dan beri

pelumas pada jari telunjuk kemudian

perlahan-lahan masukan jari telunjuk

ke dalam anus dan rectum


Normal kelenjar prostat dapat
d. Lakukan palapsi pada dinding anterior
teraba dengan diameter 4cm dan

untuk mengetahui kelenjar prostat


tidak nyeri tekan
31
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 4

SOP PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

A. Definisi

EKG merupakan alat untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung dengan hasil dalam bentuk
grafik atau gelombang

Tujuan

Untuk mengetahui adanya gangguan irama jantung

Untuk mengetahui adanya kelainan miokardium

Mengetahui pengaruh/efek obat jantung terutama digitalis

Mengetahui adanya gangguan elektrolit

Mengethaui adanya perikarditis

No
Komponen
Skor
I
Persiapan Alat:

Mesin EKG (mesin utama, dan elektroda)


Kertas EKG
Jelly
Sarung tangan
Tissue/handuk
Kapas alkohol
Alat tulis (Bulpoin/pensil)

II Tahap Pra Interaksi


Baca catatan medis: lakukan verifikasi order untuk pemeriksaan EKG
Persiapan alat-alat
Jaga privasi klien: Tutup pintu dan jendela/korden

Tahap Orientasi
Ucapkan salam, sapa klien dengan namanya, perkenalkan diri
Jelaskan prosedure dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
Lakukan kontrak waktu pemasangan EKG
Beri kesempatan klien untuk bertanya
Alat di dekatkan ke bed pasien

IV Tahap Kerja
Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan

Bantu klien pada posisi supine. Pasien dengan masalah respirasi bisa diposisikan semi fowler
Lepaskan semua benda dari logam yang dikenakan oleh klien (contoh: Cincin, gelang, Jam
tangan, dll)

Minta klien untuk melepas pakaiannya, terutama di area dada, pergelangan tangan, dan mata
kaki. Jaga privasi klien saat melakukannya.
Instruksikan klien untuk tetap diam saat perekaman EKG

Bersihkan permukan kulit di dada dan kedua pergelangan tangan dan kaki dengan
menggunakan kapas alkohol

32
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Siapkan 4 elektroda ekstremitas, dan berikan gel pada permukaan elektroda tersebut

Pasang elektroda pada tubuh ekstremitas kilen, dan hubungkan kabel dengan elektroda
berikut:

Kabel Right Arm (RA) merah dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan
kanan

Kabel Left Arm (LA) kuning dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kiri

Kabel Right Leg (RL) hitam dihubungakn pada elektroda di pergelangan kaki kanan

Kabel Left Leg (LL) hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri

Siapkan 6 elektroda prekordial (bentuk balon hisap) dengan gel secukupnya.

Hubungkan kabel penghubung dengan elektroda, dan pasangkan elektroda pada tubuh klien
sebagai berikut:

V1 = ruang interkostal IV garis eksternal kanan, di tepi kanan sternum

V2 = ruang interkostal IV garis eksternal kiri, di tepi kiri sternum

V3 = pertengahan V2 dan V4

V4 = perpotongan antara linea medioklavikularis kiri dengan ruang interkostal 5 kiri

V5 = perpotongan antara linea axillaris anterior kiri dengan ruang interkostal 5 kiri

V6 = perpotongan antara linea axillaris media kiri dengan ruang interkostal 5 kiri

Nyalakan mesin EKG


Periksa kembali kalibrasi, kecepatan, dan penerapan kepekaan alat
Lakukan pencatatan identitas klien melalui mesin EKG
Lakukan perekaman EKG
Matikan mesin EKG

Lepaskan elektroda dan bersihkan kulit dari gel yang tersisa menggunakan tissue atau
handuk

Merapikan pasien dan mengembalikan benda logam yang dipakai pasien


Merapikan alat dan membuang sampah
19. Melepas sarung tangan

20. Perawat cuci tangan

Tahap Terminasi
Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien
Simpulkan hasil kegiatan

VI 3. Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengucapkan salam


Dokumentasi

Catat identitas klien, waktu pelaksanaan, dan kemungkinan adanya abnormalitas hasil EKG
pada rekam medis (RM)

Catat dan laporkan bila adanya kondisi abnormal


Catat respon klien

33
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 5

INHALASI NEBULIZER

A. Definisi

Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator

Tujuan

Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan

Melonggarkan jalan nafas

No Komponen
Skor

Persiapan Alat:
Set nebulizer
Handscoon Bersih
Obat bronkodilator
Bengkok 1 buah
Tissue
Spuit 5 cc
Aquades
Tissue

II TAHAP PRA INTERAKSI


Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat didekat pasien

III TAHAP ORIENTASI


Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan

IV TAHAP KERJA
Mencuci tangan dan memakai handscoon
Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
Memasukkan obat sesuai dosis
Memasang masker pada pasien

Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis

Matikan nebulizer
Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
Bereskan alat, Buka handscoon dan mencuci tangan
Tahap Terminasi

Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien

Simpulkan hasil kegiatan

Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

Mengucapkan salam

VI Dokumentasi

34
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Catat identitas klien, waktu pelaksanaan, dan kemungkinan adanya abnormalitas

Catat dan laporkan bila adanya kondisi abnormal

Catat respon klien


35
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 6

PROSEDUR SUCTION TRACHEOSTOMY

Nama: ___________________________
NIM: _____________________

No

Prosedur
4
3
2

1
1

Persiapan Alat :

1.
Suction kateter dalam tempatnya

2.
Kom berisi cairan steril

3.
Kom besar berisi desinfektan untuk tempat suction

sesudah pakai
4.
Mesin suction

5.
Nacl

6.
Spuit

7.
Ambu Bag

8.
Pengalas
9.
Sarung tangan dan pinset steril

10.
Tissue kalau perlu

11.
Bengkok tempat kotoran

12.
Masker

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Mengidentifikasi masalah keperawatan / diagnosa

keperawatan Berdasarkan NANDA yang terkait dengan

prosedur perawatan luka Post Op

PROSEDUR

1.
Mencuci tangan

2.
Mengatur posisi klien dengan posisi sedikit
ditinggikan

3.
Hubungkan selang suction dengan mesin suction

4.
Pakai masker

5.
Isi kom steril dengan cairan NaCl

6.
Memasang pengalas di bawah Tracheostomi
7.
Menghidupkan mesin suction

8.
Atur tekanan mesin suction

a. Unit mesin penghisap dinding

Dewasa
: 100 –120 mmHg

Anak-anak : 95 –110 mmHg

Bayi
: 50 –95 mmHg

b. Unit mesin penghisap portable

Dewasa
: 10 –15 mmHg

Anak-anak : 5 –10 mmHg

Bayi
: 2 –5 mmHg

9.
Ambil kateter suction dengan tangan kanan dan
tangn kiri memegang selang penghubung sarung

tangan dan pinset

10.
Basahi kateter suction 3-4 cm dalam cairan steril

11.
Anjurkan klien untuk nafas dalam bila sadar

36
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Masukan kateter suction ke dalam canula kira-kira 6 cm atau sampai klien timbul
rangsangan batuk selama 10-15 detik, anjurkan klien untuk batuk bila sadar

Tarik kateter suction dengan cara memutar

Basahi selang kateter suction dengan cairan steril dan sekaligus membuang sekret ke dalam
tempatnya
Melakukan suction hingga bunyi nafas bersih

Bila sekret kental lakukan penyemprotan / humidifikasi dengan Nacl pada lubang canula
tracheostomi dengan menggunakan spuit kemudian di suction kembali

Mematikan suction
Membersihakan alat-alat

PENDOKUMENTASIAN

Mencatat hasil tindakan perawatan luka yang mencakup data subjektif, objektif, analisa dan
planning
37
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 7

PERAWATAN KATETER

Definisi

Perawatan kateter adalah suatu tindakan keperawatan dalam memelihara kateter dengan
antiseptik untuk membersihkan ujung uretra dan selang kateter bagian luar serta
mempertahankan kepatenan posisi kateter

Tujuan

Menjaga kebersihan saluran kencing

Mempertahankan kepatenan (fiksasi) kateter

Mencegah terjadinya infeksi

Mengendalikan infeksi

No Komponen
Skor

Persiapan Alat:
Sarung tangan steril
Pengalas
Bengkok
Lidi kapas steril/ Cotton Bud
Kapas steril
Antiseptic (Bethadin)
Aquadest / air hangat
Korentang
Plester
Gunting
Pinset anatomis dan cirugis

II TAHAP PRA INTERAKSI


Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat didekat pasien

III TAHAP ORIENTASI


Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien


Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan

IV TAHAP KERJA
Mencuci tangan dan memakai handscoon

Menyiapkan pasien dengan posisi dorcal recumbent dan melepaskan pakaian bawah pasien
Memasang perlak, pengalas
Lepaskan plester atau baliutan
Memakai sarung tangan steril

Perhatikan kebersihan dan tanda-tanda infeksi dari ujung penis serta kateter

Membersihkan genetalia dengan air hangat dengan mengoles ujung uretra dan kateter
memakai kapas steril yang telah dibasahi dengan aquadest / air hangat dengan arah menjauhi
uretra

38

Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

8.
Memastikan posisi kateter terpasang dengan benar (menarik dengan hati-

hati, kateter tetap tertahan)

9.
Memberikan desinfektan dengan lidi kapas/ cotton bud + betadin pada

ujung pemasangan kateter dengan arah menjauhi uretra

10.
Posisikan kateter ke arah perut dan plester

11.
Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien

12.
Melepas pengalas dan Bereskan alat,

13.
Buka handscoon dan mencuci tangan

V
Tahap Terminasi

1.
Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien

2.
Simpulkan hasil kegiatan

3.
Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

4.
Mengucapkan salam

VI
Dokumentasi

1.
Catat identitas klien, waktu pelaksanaan, dan kemungkinan adanya tanda

infeksi

2.
Catat dan laporkan bila adanya kondisi abnormal

3.
Catat respon klien
39
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 8

SOP MEMBERIKAN MAKAN MELALUI NGT

Definisi

Pasien dependen yang terpasang selang NGT memerlukan bantuan dalam pemberian
makanan, minuman, dan obat yang dimasukkan melalui mulut selang nasogastrik hingga ke
lambung. Prosedur ini dilakukan pada pasien tidak sadar; pasien yang mengalami
ketidakmampuan menelan ; pasien yang mengalami tumor atau menjalani pembedahan
mulut, faring, atau esofagus ; atau pasien yang mengalami stenosis esofagus

Tujuan

Memberi dukungan nutrisi menggunakan selang nasogastrik

Memberi obat langsung ke lambung

No Komponen
Skor

Persiapan Alat:
Makanan cair atau obat dalam wadahnya
Klem
Air matang dan wadahnya
Sarung tangan
Perlak dan pengalas
Spuit 100 ml
Stetoskop
Bengkok
Kertas tisu

II Tahap Pra Interaksi


Baca catatan medis/ Keperawatan
Persiapan alat-alat
Jaga privasi klien: Tutup pintu dan jendela/korden

III Tahap Orientasi


Ucapkan salam, sapa klien dengan namanya, perkenalkan diri

Jelaskan prosedure dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga


Lakukan kontrak waktu
Beri kesempatan klien untuk bertanya

Alat di dekatkan ke bed pasien

IV Tahap Kerja
1. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan

Pasang perlak atau pengalas di dada pasien


Bantu pasien memperoleh posisi semi-fowler atau tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat

Sebelum pemberian makan:

Pasang lokasi selang NGT tepat dengan mengaspirasi isi lambung

Pertiksa residu dengan mengasprasi isi lambung secara perlahan

Mulai pemberian makanan

40
Panduan Praktikum
Keperawatan Medikal Bedah
1 Ns. Arif Nur Akhmad,
MSN
Lepaskan
V sarung tangan
dan cuci tangan

Tahap
Terminasi
Evaluasi
V respon,
perasaan, dan
M kondisi klien

P Simpulkan
hasil kegiatan
P Lakukan
kontrak waktu
M untuk kegiatan
selanjutnya
M Mengucapkan

B salam

T Dokumentasi

M Catat identitas
klien, waktu
G pelaksanaan,

B dan
kemungkinan
H adanya tanda
infeksi pada
B rekam medis
(RM)
B

E Catat dan
laporkan bila
B adanya kondisi
abnormal
R Catat respon
klien

4
1
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 9

SOP BLEDDER TRAINING

Pengertian Suatu latihan yang dilakukan dalam rangka melatih otot-otot kandung kemih

(Eni Kusyati, 2004)

Tujuan
1. Melatih klien untuk melakukan BAK secara mandiri

2.
Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama

3.
Mengembalikan tonus otot kandung kemih yang sementara waktu tidak

ada karena pemasangan kateter

4.
Mengembalikan pola kebiasaan berkemih

Alat dan
1. Jam
Bahan
2. Air minum dalam tempatnya

3.
Handscoon

4.
Arteri Klem

5.
Kassa

Prosedur
TAHAP PRA INTERAKSI

1.
Melakukan verifikasi program pengobatan klien

2.
Mencuci tangan

3.
Menempatkan alat didekat pasien
TAHAP ORIENTASI

Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien

Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan

TAHAP KERJA

Tingkat masih dalam kateter :

Prosedur 1 jam :

Cuci tangan

Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200cc dari jam 07.00 s.d jam

setiap kali habis diberi minum kateter di klem

Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 08.00 s.d jam

dengan cara klem dibuka

Pada malam hari (setelah jam 20.00) kateter dibuka (tidak diklem) dan klien boleh minum
tanpa ketentuan sepeti pada siang hari.

Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai program tersebut berjalan lancar dan
berhasil.

Prosedur 2 jam :

Cuci tangan.

Klien diberi minum setiap 2 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d, jam 19.00. Setiap kali
habis diberi minum kateter klem.

42
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Kemudian setiap 2 jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 09.00 s.d, jam
21.00 dengan cara klem kateter dibuka.

Pada malam hari (setelah jam 20.00) katete dibuka (tidak diklem) dan klien
boleh minum tanpa ketentuan seperti pada siang hari.

Prosedur tersebut diulang untuk hari beikutnya sampai program tesebut bejalan
lancar dan berhasil.

Tingkat bebas kateter prosedur ini dilaksanakan apabila prosedur 1 sudah


berjalan lancar selama 3-7 hari :

Cuci tangan

Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d, jam
19.00, lalu kandung kemih dikosongkan

Kemudian kateter dilepas

Atur posisi yang nyaman untuk klien, bantu klien untuk konsentrasi BAK,
kemudian lakukan penekanan pada area kandung kemih dan lakukan
pengosongan kandung kemih setiap jam dengan menggunakan urinal atau
komode

Berikan minum terakhir jam 19.00, tidakboleh diberi minum sampai jam 07.00
pagi untuk menghindari klien dari basahnya urine pada malam hari

Beri tahu klien bahwa pengosongan kandung kemih selanjutnya dijadwalkan


setiap 2 jam sekali, apabila ada rangsangan BAK sebelum 2 jam klien
diharuskan menahannya

TAHAP TERMINASI

Alat- alat dibereskan

Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan tindakan

Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan

Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

Beri reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.

Mengakhiri kegiatan dengan salam

Mencuci tangan
43
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

PRAKTIKUM 10

SOP PERAWATAN KOLOSTOMI

Definisi

Perawatan Kolostomi merupakan suatu tindakan untuk membersihkan stoma kolostomi, kulit
sekitar stoma, dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

Tujuan

Menjaga kebersihan pasien

Mencegah terjadinya infeksi

Mencegah iritasi kulit sekitar stoma

Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya

No Komponen
Skor

Persiapan Alat:
Colostomy bag
Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
Kapas kering atau tissue
1 pasang handscoon bersih
Kantong untuk balutan kotor
Celemek skoret
Zink salep
Perlak dan alasnya
Plester dan gunting
Bila perlu obat desinfektan
Bengkok
1 Set alat rawat luka ( pinset anatomi 2, cirrurgy I, kassa ))

II Tahap Pra Interaksi


Baca catatan medis/ Keperawatan
Persiapan alat-alat
Jaga privasi klien: Tutup pintu dan jendela/korden

III Tahap Orientasi


Ucapkan salam, sapa klien dengan namanya, perkenalkan diri
Jelaskan prosedure dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
Lakukan kontrak waktu
Beri kesempatan klien untuk bertanya
Alat di dekatkan ke bed pasien

IV Tahap Kerja
Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan
Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letak stoma

Letakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien


Observasi produk stoma (warna, konsistensi, dll)

Buka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri
menekan kulit pasien

44
Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah 1

Ns. Arif Nur Akhmad, MSN

Letakan colostomy bag kotor dalam bengkok


Lakukan observasi terhadap kulit dan stoma

Bersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas sublimat / kapas hangat
(air hangat)/ NaCl

Keringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati menggunakan kassa steril

Berikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma

Sesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy

Tempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan


pasien

Masukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi


Rekatkan/pasang kolostomy bag dengan tepat tanpa udara didalamnya
Rapikan klien dan lingkungannya
Bereskan alat-alat dan membuang kotoran
Melepas sarung tangan
Cuci tangan

Tahap Terminasi
Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien
Simpulkan hasil kegiatan
Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
Mengucapkan salam

VI Dokumentasi

Catat identitas klien, waktu pelaksanaan, dan kemungkinan adanya tanda infeksi pada rekam
medis (RM)

Catat dan laporkan bila adanya kondisi abnormal


Catat respon klien
45

Anda mungkin juga menyukai