Proses Pembuatan Kertas
Proses Pembuatan Kertas
Kertas yang sering kita gunakan itu terbuat umumnya terbuat dari kayu
atau lebih tepatnya dari serat kayu dicampur dengan bahan-bahan kimia
sebagai pengisi dan penguat kertas. Kayu yang digunakan di Indonesia
umumnya jenis Akasia. Kayu jenis ini berserat pendek sehingga kertas
menjadi rapuh. Di mesin pembuat kertas (paper machine), serat kayu ini
dicampur dengan kayu yang berserat panjang contohnya pohon pinus.
Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara
mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan
untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini
disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang
berbentuk drum disebut Drum barker.
Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi
untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar
padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer).
Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang
berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari
web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu
berat (air sudah dibuang 30 %).
Kertas yang sering kita gunaka itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah
dengan teknologi modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal
kertas yang kita gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas.
Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock
preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti:
menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi,
menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dlln. Bahan
yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air)
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya
mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press
part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian
atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat
energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %.
Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke
konsumen.
kaku tidak akan dapat dijadikan kertas yang kuat. Dalam hal ini, warna dan
kekuatan kertas tersebut akan berkurang dengan cepat. Hal ini dapat diperbaiki
dengan mengambil sebagian besar atau keseluruhan dari lignin yang akan
diproses dengan menggunakan larutan berbagai zat kimia. Pulp seperti ini
dikenal dengan nama pulp kimia. Sedangkan proses pelunakan lignin yang lain
yaitu dengan memberi tekanan pada kayu pada batu asah grindstone akan
memproduksi pulp mekanik. Pada proses ini, panas dihasilkan untuk
mengurangi gesekan antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah dari
lignin dengan sedikit kerusakan. Selain pulp mekanik dan pulp kimia ada lagi
jenis pulp yang lain yang diklasifikasikan berdasarkan proses pembuatannya
yaitu pulp semikimia dan pulp kimiamekanik.
Pembuatan pulp
secara mekanik telah mengalami perkembangan yang cukup baik, di antaranya
adalah proses yang bernama refiner Mechanical Pulping (RMP),
Thermomechanical Pulping (TMP), dan Chemithermomechanical Pulping
(CTMP). Adapun pembuatan pulp secara kimia biasanya menggunakan NaOH
secara langsung maupun tidak langsung. Lignin dilarutkan dari bagian lapisan
sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit kayu diambil dan batang
kayunya dibuat keepingkeping kayu kemudian dihancurkan dalam tekanan pada
temperatur yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:
Pulp yang dibuat dengan metode semikimia pertama kali ditemukan oleh
Mitscherlich pada tahun 1984. Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan
yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan
yang paling baik.
1. Menghasilkan pulp masak yang baik, yang bebas dari bagian bebas
selulosa dan hemiselulosa
2. Mencapai hasil maksimum dari perolehan hasil dengan kualitas
yang baik.
3. Menjamin persediaan pulp yang konstan Setelah mengalami proses
penghancuran, selanjutnya pulp akan mengalami proses penggelantangan.
Warna pulp sangat bergantung pada jenis kayu asal, cara proses, dan
komponen tambahan yang terdapat dalam kayu. Selulosa dan
hemiselulosa sudah berwarna putih dan tidak berkontribusi pada warna
pulp, sedangkan lignin sangat berperan besar dalam memberikan warna
pada pulp.
Pada dasarnya, terdapat dua tipe penggelantangan yang biasa dilakukan pada
pulp. Kedua metode ini adalah:
Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit proses dan
operasi, diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan berbagai zat
additive kemudian masuk ke dalam mesing pembuat kertas khusus.
Beating dan pemurnian adalah proses awal yang digunakan untuk memperbaiki
kekuatan dan sifat fisik dari kertas yang diinginkan, dan untuk mempengaruhi
tingkah laku kertas selama berada dalam tahap proses pembentukan lembaran
dan pengeringan tujuan proses ini adalah juga untuk menambah luas permukaan
fiber dan pelarutan. Selain itu, proses ini juga dapat menambah fleksibilitas
fiber sehingga bahan fiber menjadi relative mudah untuk dideformasi plastic
dalam mesin kertas. Kualitas keluaran unit beater ini bergantung pada kualitas
penghancurannya. Fiber untuk kertas biasanya keras dan elastic dan biasanya
fiber akan berubah menjadi lunak jika dimasukkan ke dalam mesin kertas tanpe
melalui proses beating ini.
Sizing adalah proses untuk menjadikan bahan fiber menjadi kertas dan lebih
tahan rusak dari berbagai cairan, khususnya air. Damar adalah bahan terbanyak
yang digunakan sebagai zat pembantu proses ini, selain itu, dapat digunakan
juga bahan seperti pati, lem, kasein, resin sintetis, dan turunanturunan selulosa
lainnya. Behan-bahan ini ditambahkan secara langsung ke dalam beater beater
yang sedang memproses fiber, atau ditambahkan saat fiber sudah menjadi
lembaran kertas kering untuk membuat permukaan tahan cairan.
Fourdrinier. Pada proses ini, kertas dibuat dengan mengendapkan suspensi fiber
yang sangat larut dari suspense cairan pembawanya. Hampir 95% air dibuang
pada proses ini. Saat itu, masing-masing fiber akan bersilangan satu sama lain
secara acak.