DISUSUN OLEH:
1. HESTI YUSTIKA AYUDIA (1721042)
2. ILHAM FEBRIANSYAH (1721044)
3. MEGA NUR ANGRAINI (1721014)
4. MEIKE SESTRI (1721047)
5. MUHAMMAD ADITYAWAN (1721048)
6. MUTIA SONIA PRATIWI (1721019)
7. NANDO NOVIKA MAHENDRA (1721049)
8. PUTRI MAYANGSARI (1721052)
9. RISKA GUSMENTARI (1721021)
10. SITI AISYAH RIZKI DAMAYANTI (1721024)
KELOMPOK :
1. HESTI YUSTIKA AYUDIA (1721042)
2. ILHAM FEBRIANSYAH (1721044)
3. MEGA NUR ANGRAINI (1721014)
4. MEIKE SESTRI (1721047)
5. MUHAMMAD ADITYAWAN (1721048)
6. MUTIA SONIA PRATIWI (1721019)
7. NANDO NOVIKA MAHENDRA (1721049)
8. PUTRI MAYANGSARI (1721052)
9. RISKA GUSMENTARI (1721021)
10. SITI AISYAH RIZKI DAMAYANTI (1721024)
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan
yang berjudul “ANALISA PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS
RAWAT INAP DARI RUANG KEPERAWATAN KE UNIT REKAM MEDIS
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG.” Ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Semester II dengan
program studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Adapun maksud dan tujuan kami disini dalam menyusun Laporan ini ialah
sebagai bukti tertulis dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan kami yang
telah dilaksanakan pada tanggal 09 Juli – 24 Juli 2018 bertempat di Unit Rekam
Medis Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Pada kesempatan ini tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
ii
9. Ibu Pipin Windari Amd.PK.,SKM selaku Pembimbing Rekam Medis
Lapangan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
10. Seluruh Staf di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
yang telah membimbing dan membantu kami selama melakukan praktek
lapangan.
11. Teman-teman seperjuangan selama praktek kerja lapangan yang kami
banggakan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................. 2
1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan..................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 3
1.4.2 Tujuan Khusus ..................................................................................... 3
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan................................................................... 3
1.5.1 Bagi Mahasiswa ................................................................................... 3
1.5.2 Bagi Akademik .................................................................................... 4
1.5.3 Bagi Rumah Sakit ................................................................................ 4
1.6 Ruang Lingkup ............................................................................................... 4
iv
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Profil RS. Bhayangkara Palembang ............................................................. 13
3.2 Visi dan Misi RS. Bhayangkara Palembang ................................................. 15
3.3 Struktur Organisasi RS. Bhyangkara Palembang ........................................ 17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 23
5.2 Saran .............................................................................................................. 23
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
v
Page |1
BAB I
PENDAHULUAN
catatan data medis dan dapat dikembalikan tepat waktu, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh dokter dan ahli-ahli di bidang kesehatan lainnya yaitu:
mencatat data secara tepat waktu, mencatat data yang update, mencatat data
secara cermat dan lengkap, membuat catatan yang dapat dipercaya dan
berdasarkan fakta, memiliki data yang berkaitan dengan masalahnya dan
mencatat data secara objektif (Samil 1994).
Seiring dengan berjalannya waktu, rumah sakit sekarang semakin
menunjukkan kualitas dalam pelayanan kepada masyarakat secara optimal,
untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara optimal tersebut, perlu
adanya sistem yang bagus yang mendukung dalam pelayanan tersebut dan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di rumah sakit tersebut. Salah
satu faktor yang mendukung di dalamnya adalah ketepatan waktu
pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke bagian Instalasi Rekam
Medis tersebut dengan tepat waktu.
Berdasarkan data rekam medis di bulan Maret, April dan Mei 2018 di
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang berkas rekam medis yang tidak tepat
pada bulan Maret berjumlah 50 berkas dari total 215 berkas, pada bulan April
berjumlah 103 berkas yang tidak tepat dari total 377 berkas dan pada bulan
Mei berjumlah 117 berkas yang tidak tepat dari total 420 berkas. Hal, ini
terjadi peningkatan berkas rekam medis yang tidak tepat.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil sebuah judul tentang
Analisa Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Dari Ruang
Keperawatan Ke Unit Rekam Medis di RS Bhayangkara Palembang?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rekam medis (DEPKES RI, 97) adalah keterangan baik tertulis maupun
terekam tentang identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis yang
diberikan kepada pasien baik rawat jalan, rawat inap, maupun rawat darurat.
Menurut Gemala Hatta, Rekam medis merupakan kumpulan fakta tenttang
kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit,
pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan
dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Undang-Undang No. 78 tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medis
di Rumah Sakit, dijelaskan tentang definisi rekam medis yaitu berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan,
diagnosis, pengobatan, tindakan maupun pelayanan lain yang diberikan
kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit
rawat jalan termasuk unit gawat darurat maupun unit rawat inap.
Laporan PKL ini termasuk di aspek Research & Education karena isi
laporan data berkas rekam medis ini diambil dari penelitian di RS
Bhayangkara dan data rekam medis ini dapat dijadikan sebagai bahan
pengajaran & pendidikan bagi mahasiswa maupun petugas-petugas
rekam medis lainnya.
prinsipnya unit rawat inap dalam menjalankan kegiatannya tidak akan lepas
dari bagian-bagian dan mempengaruhi agar nantinya fungsi pelayanan bisa
berjalan dengan baik.
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunanjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
j. Ringkasan pulang (discharge summary)
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu
m. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
(3) Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
Pasal 47
BAB III
Balai pengobatan ini berdiri tahun 1960 yang terletak di jalan Madang
Palembang, dengan tenaga medis seorang dokter sipil yang bekerja secara
sukarela pada Polri yaitu dr. Ghan Tjiu Ham.
Pada tahun 1963 Balai Pengobatan Tri Sakti diubah menjadi Poliklinik
Dinas Kesehatan Daerah Kepolisian (Dinkesdak) VI yang kemudian pindah
ke JL.Kol.Atmo No. 9 Palembang. Sebagai Kepala Dinas Kesehatan Daerah
Kepolisian (Kadiskesdak) VI yang pertama adalah Mayor (Pol) Dr. K,S Pam
Budi dengan dibantu tiga orang dokter dan dua orang pembantu dokter. Dan
juga pada tahun tersebut menjadi Seksi Kesehatan Jasmani dibawah Polda
Sumatra Selatan tahun 1972, Mayor. Pol. Dr. K,S Pam Budi diganti oleh
Mayor. Pol. Dr. Soeparno kemudian diganti oleh Kapten Pol. Dr. Tarmizi
Yahya sebagai pejabat Kadiskesdak VI. Pada tanggal 1 Juli 1975 Diskesdak
VI pindah ke Jalan Jenderal Sudirman Km 4,5 Palembang. Pada saat itu pula
pengelolaan klinik Besalin Dinkes Brimob diserahkan kepada Sikesdak VI,
kemudian atas prakarsa dari Kadin Pol VI Sumbagsel dan Kasikesjasdak VI
Sumbagsel Yaitu Mayor.Pol Dr Tarmizi Yahya (Alm) Polikllinik ini berubah
menjadi RS, berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol. S. Ket/262/VI/89
tanggal 22 juni 1989 diresmikan nama Rumah Sakit Polri, kemudian pada
tahun 2000 berubah menjadi Rumah Sakit Bhayangkara TK. IV Polda
P a g e | 14
Seiring dengan kebutuhan akan pelayanan bagi anggota Polri dan Pegawai
Negeri Sipil, keluarga Polri dan purnawirawan serta masyarakat umum, maka
Rumah Sakit Bhayangkara mengembangkan diri dari segi pelayanan
kesehatan yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bagian Sumatera
Selatan. Pada bulan Oktober 2001 sesuai keputusan Kapolri No. Pol.: Skep /
1549 / X / 2001, Rumah Sakit Bhayangkara TK. IV Polda Sumatera Selatan
diresmikan menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Selatan TK.
III.
POLIKLINIK THT
POLIKLINIK SARAF
POLIKLINIK GIGI
POLIKLINIK ANAK
POLIKLINIK MATA
POLIKLINIK KEBIDANAN & PENYAKIT KANDUNGAN
(USG 4D)
PENYAKIT DALAM
POLI BEDAH UMUM
POLIKLINIK FISIOTERAPI
KAMAR OPERASI
MEDICAL CHECK UP (MCU)
INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RADIOLOGI (CT-SCAN)
LABORATORIUM
IGD
PPT
INSTALASI FORENSIK
P a g e | 15
POLIKLINIK JIWA
IPWL
REHABILITASI MEDIS
POLIKLINIK JANTUNG
HEMODIALISA
Visi:
Misi:
Moto:
Falsafah:
CEKATAN
AMANAH
RAMAH
EMPATI
P a g e | 17
KASUBBAG BINFUNG
SUBBAGADMISI
PENJAB PELAPORAN & RJ
RI DAN IT
GERRA FEBRIANTI
SUBBAG
SUBBAG ASSEMBLING
ASSEMBLING &
& ADM
ADM
ROBISAH SUBBAG PELAPORAN
SUBBAG PELAPORAN &
& IT
IT
MARLIAH, Amd.PK
RIA ANGRAINI , AMD.PK
SUBBAG INDEXING & CODING
SUBBAG FILLING & PENYIMPANAN
IBRAHIM, Amd.PK
ISKANDAR, Amd.PK YULIANA, S.Sos
A.FAJAR. P, Amd.PK DIAH LLAILA HAQU
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
Sumber : Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
P a g e | 18
BAB IV
Tabel 4.1 Laporan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Periode Maret – Mei
2018
Pos I 14
Pos III 25
Pos IV 41
Maret 165 50 215
Pos V 22
ZKB 63
ICU 0
JUMLAH BRM RAWAT INAP
TIDAK
BULAN BANGSAL KETEPATAN TEPAT
TEPAT TOTAL
(2x24 Jam)
(> 2x24 Jam)
Pos I 14
Pos III 27
Pos IV 53
April 274 103 377
Pos V 83
ZKB 97
ICU 0
P a g e | 19
b. Method (Metode)
Pengembalian berkas rekam medis rawat inap dari ruang
keperawatan ke Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang adalah suatu kegiatan yang mana saat pasien pulang
berkas rekam medis diantar maksimal 2x24 jam ke bagian casemix
untuk dicatat tanggal pengembaliannya yang dilakukan oleh perawat
yang kemudian diterima oleh bagian casemix. Setelah itu berkas
tersebut diantar ke Unit Rekam Medis untuk dianalisa dan assembling.
P a g e | 21
Responden
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengembalian Berkas Rekam Medis ( BRM )
Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap dari
ruang rawat inap ke Unit Rekam Medis sebesar 32% dari 1012 berkas
rekam medis rawat inap.
2. Faktor Penyebab Keterlambatan Berkas Rekam Medis ( BRM )
Seringnya terjadi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis
rawat inap dari ruang keperawatan ke unit Rekam Medis karena perawat
harus menunggu dokter untuk mengisi resume dan lembaran masuk
keluar untuk dapat dikembalikan ke unit Rekam Medis. Penyebab
lainnya yaitu keterlambatan pengembalian berkas rawat inap dari ruang
keperawatan ke bagian casemix maupun unit rekam medis.
3. Dampak Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis ( BRM )
Terjadinya penumpukan berkas rawat inap dari ruang keperawatan
yang diantar ke bagian casemix untuk di antar kembali ke unit rekam
medis
5.2 Saran
1. Sebaiknya perawat selalu mengingatkan kepada dokter DPJP (Dokter
Penanggung Jawab Pasien) untuk mengisi Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT), ringkasan masuk – keluar dan resume medis yang
belum lengkap agar berkas bisa langsung dikembalikan tepat waktu.
2. Sebaiknya ada petugas perawat, khususnya untuk bagian administrasi
rawat inap agar berkas tersebut bisa diperiksa kembali untuk
kelengkapannya.
3. Sebaiknya petugas assembling hanya fokus mengerjakan penerimaan
pengembalian berkas rawat inap tanpa adanya penambahan job
description sehingga dapat meningkatkan efisiensi bekerja dan tidak ada
penumpukan berkas.
P a g e | 24
DAFTAR PUSTAKA