LEMBAR PENGESAHAN I
LEMBAR PENGESAHAN II
Demak, 30
September 2016
Taji Arswati
NISN. 99927331923
IDENTITAS INSTANSI
Ekstensifikasi Perpajakan,
Gofar Ismail, S.T., M.Si.
NIP. 197707232002121001
Kata Pengantar
Penulis,
Taji Arswati
MOTTO
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN I. ii
LEMBAR PENGESAHAN II. ii
IDENTITAS SISWA.. ii
IDENTITAS INSTANSI. ii
Kata Pengantar. ii
MOTTO.. ii
BAB I. 2
Pendahuluan. 2
1.1 Latar Belakang. 2
1.2 Maksud dan Tujuan PKL.. 2
1.3 Manfaat PKL.. 2
a. Manfaat untuk Siswa: 2
b. Manfaat untuk Sekolah: 2
c. Manfaat untuk DU/DI. 2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL.. 2
BAB II. 2
2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak. 2
2.2 Visi dan Misi KPP Pratama. 2
1. Visi dan Misi DJP. 2
2. Visi, Misi dan Motto Pelayanan KPP Pratama Demak. 2
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi KPP Pratama. 2
1. Tugas Pokok dan Fungsi KPP Pratama. 2
2. KPP Pratama menyelenggarakan fungsi : 2
2.4 Tata Kerja. 2
1. Subbagian Umum.. 2
2. Seksi Teknis. 2
2.5 Instrumen Perpajakan KPP Pratama. 2
2.6 Struktur Organisasi KPP Pratama Demak. 2
BAB III. 2
LAPORAN KEGIATAN.. 2
3.1 Analisis Kompetensi di KPP Pratama Demak. 2
1. Pelaksanaan Praktek Lapangan Kerja. 2
2. Ketentuan dan Kegiatan Seksi Ekstensifikasi 2
3.2 Laporan Kegiatan PKL.. 2
BAB IV.. 2
PENUTUP. 2
4.1 Analisis Kompetensi KPP Pratama Demak. 2
4.2 Saran. 2
Daftar Pustaka. 2
Lampiran. 2
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
BAB II
Gambaran Umum
2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak adalah unit vertikal
Direktorat Jenderal Pajak di daerah yang melaksanakan
penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan kepada wajib pajak,
berdasarkan segmentasi wajib pajak yang diadministrasikannya:
wajib pajak Orang Pribadi dan Badan dengan tingkat omzet
tertentu di luar yang diadministrasikan oleh Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar, Khusus, dan Madya, di wilayah
kerjanya. Tahun 2007 pada masa reformasi birokrasi Direktorat
Jenderal Pajak , Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan
Demak berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-
141/PJ/2007 tanggal 3 Oktober 2007 berubah menjadi Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Demak, yang pada saat itu di
pimpin oleh Ibu Aan Almaidah Anwar. KPP Pratama Demak
memiliki wilayah kerja yang mencakup seluruh kecamatan di
Kabupaten Demak dan berlokasi di Jalan Sultan Fatah No.9
Demak. Telp (0291) 681038; (0291) 685518.
Pembentukan KPP Pratama sendiri tidak dimaksudkan semata
hanya untuk meningkatkan penerimaan melalui pengawasan
yang intensif, pembentukan KPP Pratama lebih dari itu,
pembentukan KPP lebih diarahkan kepada perlunasan jangkauan
pelayanan perpajakan, ekstensifikasi WP Orang Pribadi atau
Badan, serta peningkatan citra DJP di mata masyarakat luas.
KPP Pratama menerapkan system administrasi perpajakan
modern dengan karakteristik-karakteristik antara lain: organisasi
yang berdasarkan fungsi, sistem informasi yang terintegrasi,
sumber daya yang kompeten, sarana kantor yang memadai dan
tata kerja yang transparan. Diharapkan, dengan penggabungan
kedua sistem tersebut akan tercipta suatu sistem informasi yang
akan membawa dampak pada peningkatan pelayanan,
mempermudah pengawasan, dan optimilisasi pemanfaatan jasa
data. Di sisi lain, sumber daya manusia dalam kantor ini telah
menerapkan kode etik yang ketat yang diimbangi dengan
pemberian remunerisasi yang lebih baik. Setiap pegawai yang
akan ditempatkan di kantor yang telah menerapkan administrasi
modern wajib menandatangani pernyataan kesanggupan
melaksanakan kode etik pegawai. Pada KPP Pratama terdapat
petugas Account Representative (AR) yang siap melayani dan
memberikan konsultasi kepada Wajib Pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakan Wajib Pajak secara intensif. Dengan
adanya peran AR tersebut, diharapkan kepatuhan Wajib Pajak
dapat meningkatkan secara berkesinambungan.
Beberapa penghargaan telah berhasil diraih oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Demak ini. Pada Tahun 2011, KPP
Pratama Demak mendapat Pencapaian penerimaan pajak
terbesar nomor tiga Nasional di tahun 2011. Selanjutnya di
tahun 2012 menjuarai Lomba Performance Tax Gathering
Harapan II, di lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I. Lalu
Juara II Lomba Pelayanan, di lingkungan Kanwil DJP Jawa
Tengah I Kinerja Terbaik Seksi Penagihan Hasil Pelelangan di
lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I. Hasil lelang sebesar
Rp25.160.000.000,- digunakan untuk pelunasan hutang pajak
(hak mendahulu) sedang sisanya digunakan untuk melunasi
kewajiban wajib pajak kepada pihak ketiga. Tak cukup sampai
di situ, pada tahun 2013 berhasil meraih Juara Terbaik II Inovasi
Pengawasan dan Konsultasi, Innovation Award 2013 di
lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I. Juara Terbaik III
Inovasi Penagihan, Innovation Award 2013 di lingkungan
Kanwil DJP Jawa Tengah I. Juara I Lomba Pelayanan di
lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I. Dilanjut dengan ide-ide
kecil Inovatif yang membuahkan hasil Juara IV Innovation
Award 2014 Program Peningkatan Kepatuhan, se-Kanwil Jateng
I. Sampai pada tanggal 25 Juli 2016, diresmikan pergantian
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak oleh Bapak
Sugiyarto, S.E., M.Si.
Setiap Tahunnya Kantor Pelayanan Pajak Demak selalu
meningkatkan inovasi melalui pengadaan fasilitas penunjang.
Contohnya Perpustakaan “Pratama”, pelayanan kesehatan
berupa Poliknik dan Ruang Laktasi yang diadakan kunjungan
dokter setiap hari kamis, Fun Kids yang merupakan arena
bermain anak-anak, juga adanya Music Corner yang berada di
ruang aula untuk menyalurkan hobi dan bakat musikalitas para
pegawai.
Visi Pelayanan
♦ Menjadi yang terdepan dan terbaik dalam melayani dengan
mengutamakan kepercayaan dan kenyamanan untuk
mewujudkan ”Demak Bersama Wajib Pajak”
Misi Pelayanan
♦ Menyelenggarakan tata kelola perpajakan sesuai dengan
Undang-Undang berdasarkan nilai-nilai Kementerian Keuangan
yang mendukung pembangunan dan kesejahteraan Pemerintah
Kabupaten Demak.
♦ Mengamankan target penerimaan pajak.
♦ Membangun sumber daya manusia yang proaktif, jujur, penuh
semangat dan kompeten dalam menjalankan amanah sebagai
pegawai Direktorat Jenderal Pajak.
Motto
♦ Melayani dengan Bahasa Cinta merupakan manifestasi kinerja
pelayanan tanpa batas
e. Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas dan bertanggungjawab
dalam pembuatan daftar nominatif Wajib Pajak yang diusulkan
untuk dilakukan pemeriksaan, melakukan peminjaman dan
pengembalian berkas dan data wajib pajak sesuai dengan daftar
nominatif yang akan diperiksa. Seksi Pemeriksaan juga
bertanggungjawab dalam penerbitan surat perintah pengamatan,
pengiriman laporan hasil pelaksanaan pengamatan, penelitian
permohonan kembali kelebihan pembayaran pajak yang tidak
seharusnya terutang dan permohonan SPTLB Wajib Pajak
Pribadi, pembuatan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3),
Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak dan Surat Pemanggilan
Pemeriksaan Pajak serta menatausahakan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) dan Nota Perhitungan (Nothit).
f. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan proses administrasi dan penatausahaan Surat
Ketetapan Pajak (SKP) yang dijadikan dasar dalam
melaksanakan tindakan - tindakan penagihan serta bukti - bukti
pelunasan utang pajak yang timbul dari penerbitan Surat
Ketetapan Pajak (SKP), penetapan piutang pajak yang daluwarsa
sampai dengan pengusulan penghapusan piutang pajak. Selain
itu seksi penagihan bertanggungjawab melakukan upaya-upaya
pencarian utang pajak melalui tindakan penagihan pasif melalui
penerbitan Surat Teguran maupun tindakan aktif melalui
penerbitan Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan
maupun melakukan pelelangan harta sitaan yang bekerja sama
dengan Kantor Lelang Negara.
♦ e-Faktur
pemberlakuan e-Faktur kepada seluruh Pengusaha Kena Pajak
(PKP) mulai 1 Juli 2015 meruapak hasil inovasi panjang
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam membenahi administrasi
Pajak Pertambahan Nilai. Tujuan utama dari pemberlakuan e-
Faktur adalah agar pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan transaksi mudah dicek silang sekaligus proteksi bagi PKP
dari pengkreditan Pajak Masukan yang tidak sesuai ketentuan.
Hal tersebut karena cetakan e-Faktur dilengkapi dengan
pengaman berupa QR code yang dapat dilihat menggunakan
apliaksi QR code scanner di smartphone atau gadget. QR code
ini menampilkan informasi tentang transaksi penyerahan, nilai
DPP dan PPN dll.
♦ e-Filling
e-Filling adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektonik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada
website Direktorat Jenderal Pajak (http://pajak.go.id) atau penyedia layanan SPT Elektronik atau Application Service Provider (ASP). Layanan
e-Filling melalui website Direktorat Jenderal Pajak telah terintegrasi dalam layanan DJP Online ( http://djponline.pajak.go.id). Bagi Wajib
Pajak yang hendak menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh orang Pribadi dengan menggunakan formulir 17705 dan 177055 dapat mengisi dan
menyampaikan langsung pada aplikasi e-Filling di DJP Online.
♦ e-Billing
Kini pembayaran pajak dapat dilakukan secara online melalui
berbagai layanan bank/pos pada umumnya. Hal ini
dimungkinkan karena saat ini telah tersedia sistem pembayaran
pajak secara elektronik. Layanan pembayaran pajak secara
elektronik (billing system) tersedia dan hadir di tengah
masyarakat sebagai upaya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk
memberikan kemudahan, kecepatan dan keakuratan pembayaran
pajak kepada para wajib pajak.Keunggulan dari layanan ini
adalah dari sisi fleksibilitas waktu dan tempat karena bisa
dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, kecepatan
dalam proses pembayaran menjadi keunggulan berikutnya.
Wajib pajak dapat melakukan transaksi pembayaran pajak hanya
dalam hitungan menit. Untuk pembayaran melalui teller, waktu
antrean wajib pajak di loket pembayaran berkurang drastis
karena teller hanya cukup meng-input satu kode saja untuk
mengonfirmasi data pembayaran. Keunggulan lain sistem ini
adalah peluang kesalahan entry data yang biasa terjadi di teller
dapat diminimalisasi.
♦ Amnesti Pajak (Tax Amnesty)
Amnesti Pajak (Tax Amnesty) merupakan instrumen pemerintah
yang tidak semata-mata berfungsi sebagai sumber pendapatan
negara (budgeter), namun ia memiliki fungsi lebih untuk
memindahkan harta (regulern) dari orang kaya kepada orang
miskin, memindahkan harta dari negara lain ke Indonesia
(repatriasi), menaman modal (investasi) baru yang akan
menciptakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan
ekonomi akan membuka peluang usaha baru yang otomatis akan
menyerap tenaga kerja. Meningkatnya aktifitas kerja akan
menaikkan daya beli masyarakat, sehingga permintaan (demand)
akan ikut meningkat. Peningkatan permintaan tentu akan
memunculkan subjek pajak dan objek pajak baru (ekstensifikasi)
yang tentunya akan meningkatkan penerimaan pajak dimasa
yang akan datang.
Amnesti Pajak peluang terakhir untuk menebus kesalahan,
karena hanya diberi kesempatan hingga 31 Maret 2017. Jika data
yang masih disembunyikan terungkap maka akan dilakukan
proses tindakan perpajakan sesuai aturan berlaku dan sanksi
kenaikan berupa denda 200% dari Pajak Penghasilan yang tidak
atau kurang dibayar.
2.6 Struktur Organisasi
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
3.1 Analisis Kompetensi di KPP Pratama Demak
1. Pelaksanaan Praktek Lapangan Kerja
Pelaksanaan kegiatan magang yang di laksanakan sejak Tanggal
11 Juli 2016 sampai dengan Tanggal 30 September merupakan
syarat wajib yang harus di ikuti oleh siswa Jurusan Akuntansi
dalam rangka bersinergi dengan dunia kerja dengan masyarakat
dan merupakan sarana penerapan IPTEK yang di dapat baik dari
Pembelajaran maupun (Ekstrakurikuler). Kegiatan magang di
laksanakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak.
Dalam pelaksanaan kegiatan magang di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Demak Penulis ditempatkan pada Seksi Ekstensifikasi.
Ekstensifikasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus
sebagai pengurus, komisaris, pemegang saham/pemilik dan pegawai, maupun Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan/atau
memiliki tempat usaha di pusat perdagangan dan/atau pertokoan. Selain pemberian NPWP kepada Wajib Pajak Orang Pribadi, diberikan pula kepada Wajib
Pajak Badan dan Bendaharawan Pemerintah, termasuk juga dalam kegiatan ini adalah Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Pengertian Ekstensifikasi
menurut Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor Per-35/PJ/2013 tanggal 24 Oktober 2013 tentang Tata Cara Ekstensifikasi, adalah upaya
proaktif yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Kegiatan Ekstensifikasi ini dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama melalui Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.
2. Ketentuan dan Kegiatan Seksi Ekstensifikasi
Ketentuan Umum
2. Dalam rangka Penguasaan Wilayah yang lebih baik, tahap perencanaan ekstensifikasi sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor SE-51/PJ/2013 tanggal 24 Oktober 2013 tentang Tata Cara Ekstensifikasi harus didahului dengan kegiatan persiapan ekstensifikasi.
mendukung perpajakan;
5) Pembinaan, edukasi, pelayanan, dan penyuluhan, kepada Wajib
Pajak baru;
6) Pengamatan dan pencarian data potensi perpajakan;
7) PPN KMS dan PPh Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas
dan penilaian.
b. Kegiatan pendukung lainnya, yaitu:
BAB IV
PENUTUP
4.1 Analisis Kompetensi KPP Pratama Demak
PKL merupakan salah satu bentuk pengenalan Siswa sebagai
calon kader bangsa yang berintelektual cerdas dengan dunia
kerja yang di hadapi, yang kemudian di harapkan akan mampu
menciptakan usaha baru. Dengan demikian antara SLTA dan
instansi/ perusahaan pengguna lulusan Sekolah Menegah
Kejuruan akan terjadi jalinan dan match yang berarti terciptanya
keterkaitan dan kesepadanan antara pendidikan dengan
pembangunan pada umumnya dengan dunia kerja, dunia usaha
sera aktifitas pembangunan lainnya. Dalam melaksanakan PKL
siswa juga harus berperan aktif dalam berbagai kegiatan pada
instansi di mana di tempatkan.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang
dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan
Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
nomor 12 Tahun 1994. PBB adalah pajak yang bersifat
kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh
keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan dan Keadaan
subyek (siapa yang membayar).
4.2 Saran
Sebagaimana harapan bersama, melalui kegiatan PKl ini, di
harapkan siswa mampu menerapkan ilmu yang di dapat, mampu
beradaptasi serta bersaing dengan dunia kerja yang sebenarnya.
Dalam hal ini semua pihak yang terkait harus dapat memberikan
sarana dan kontribusi demi tercapainya tujuan siswa di dalam
melakukan praktek kerja / magang yang akhirnya mewujudkan
SDM yang handal, siap kerja dan bersaing dalam menghadapi
era pasar bebas saat ini. Ada beberapa hal yang harus di
perhatikan kedepannya oleh pihak terkait agar proses magang
lebih baik, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan,
yaitu :
1. Pihak Sekolah :
a. Sebelum magang di laksanakan, hendaknya siswa di berikan
pembekalan magang yang benar-benar matang, yang bisa
memberikan gambaran bagaimana sistem dan cara kerja di
instansi di mana siswa akan di tempatkan. Sehingga siswa
dengan mudah untuk menyesuaikan dan beradaptasi dengan
dunia kerja nyata.
b. Sebaiknya penempatan magang disesuaikan dengan jurusan
masing-masing siswa, agar ilmu yang di dapat bisa diterapkan di
dunia kerja / instansi di mana siswa malakukan magang.
2. Bagi Siswa :
a. Siswa harus mengikuti dengan baik aturan yang berlaku di
tempat kerja/instansi bersangkutan.
b. Siswa harus bisa menjadikan magang sebagai sarana untuk
melatih diri dan mengaplikasikan ilmu yang di dapat baik di
Pembelajaran maupun Ekstrakulikuler.
c. Siswa harus bisa menyerap dan mengambil pengalaman dari
praktek kerja / magang yang telah di laksanakan.
d. Hendaknya siswa juga mengikuti kursus-kursus di luar
sekolah. Seperti kursus computer, bahasa inggris, dan
sebagainya. Ini akan dapat menambah skill dan pengetahuan
bagi siswa sendiri.
3. Pihak Instansi :
a. Pihak instansi sebaiknya menempatkan peserta magang di
bagian yang sesuai dengan jurusan siswa bersangkutan.
b. Pihak instansi sebaiknya menganggap siswa peserta magang
seperti karyawan sesungguhnya. Dengan demikian akan dapat
menumbuhkan sikap dan sifat profesional terhadap diri siswa.
c. Memberikan sarana dan kontribusi sebaik-baiknya kepada
peserta magang dalam rangka mewujudkan SDM yang handal
dan siap bersaing.
Daftar Pustaka