KEPERAWATAN
LOGO STANDAR No: LOGO
OPRASIONAL
PROSEDUR
1. Pengertian Evaluasi merupakan suatu proses kontinu yang terjadi
saat perawat melakukan kontak dengan Klien. Setelah
melaksanakan pengkajian, menetapkan intervensi,
dan melakukan implementasi. Didalam evaluasi
perawat meninjau ulang pengetahuan tentang status
terbaru dari kondisi, terapi, sumber daya pemulihan
dan hasil yang diharapkan.
2. Tujuan Membantu klien menyelesaikan masalah kesehatan
aktual, mencegah terjadinya masalah risiko, dan
mempertahankan kesehatan.
3. Referensi Potter & Perry (2009). Fundamental Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
4. Prosedur/langkah 1. Alat
a. Alat tulis
b. Formulir Asuhan Keperawatan
2. Bahan
a. Jadwal kunjungan
b. Data keluarga yang akan dikunjungi
3. Langkah – langkah
a. Memperkenalkan diri.
b. Melakukan validasi data : identitas, alamat
dan kasus yang dialami.
c. Menjelaskan tujuan kunjungan rumah
kepada keluarga.
d. Mengkaji terhadap semua anggota
keluarga meliputi :
1) Pemeriksaan fisik
2) Wawancara
3) Observasi
4) Pengecekan data penunjang.
e. Menyampaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga berdasarkan hasil
pengkajian yang telah dilakukan.
f. Bersama keluarga mendiskusikan masalah
kesehatan yang dialami keluarga dengan
alat bantu penyuluhan yang ada dengan
bahasa yang sederhana, mudah dimengerti
dan menarik perhatian.
g. Memberikan contoh tindakan keperawatan
yang bersifat promotif dan preventif.
h. Memberikan kesempatan kepada pasien
atau keluarga untuk melakukan tindakan
keperawatan di hadapan petugas.
i. Memberikan pujian atau penghargaan
kepada keluarga atas keberhasilan atau
kemampuan yang telah dilakukan
dihadapan petugas.
j. Memotivasi keluarga untuk selalu
melakukan tindakan promotif dan
preventif secara rutin atau terus menerus.
k. Membuat kesepakatan untuk kunjungan
rumah berikutnya.
l. Evaluasi
Proses evaluasi :
a. Mengidentifikasi kriteria dan standar
evaluasi,
b. Mengumpulkan data untuk
menentukan apakah kriteria dan
standar telah terpenuhi,
c. Menginterpretasi dan meringkas data,
d. Mendokumentasikan temuan dan
setiap pertimbangan klinis, dan
e. Menghentikan, meneruskan, atau
merevisi rencana perawatan.
1. Struktural
2. Pembangunan
3. Fungsional
1. Pengkajian Struktural
Dalam mengkaji sebuah keluarga, perawat perlu memeriksa struktur, yaitu
yang berada dalam keluarga, hubungan antara anggota keluarga vis-a-vis
orang di luar keluarga dan apa konteks keluarga. Tiga aspek struktur keluarga
dapat paling mudah diperiksa: struktur internal, struktur eksternal dan
konteks. Masing-masing dimensi pengkajian struktural keluarga dibahas
secara terpisah.
a. Struktural Internal
1) Komposisi keluarga
Kategori ini memiliki banyak arti karena banyak definisi tentang
keluarga. Stuart (1991) menyimpulkan bahwa ada 5 atribut kritikal
tentang konsep keluarga :
a) Keluarga adalah sistem atau unit
b) Anggotanya bisa saling berhubungan atau tidak, dan bisa
tinggal bersama-sama atau tidak
c) Terdapat kehadiran anak atau tidak
d) Memiliki komitmen dan ikatan diantara anggota keluarga
untuk pencapaian tujuan masa depan
e) Fungsi dari unit caregiving meliputi proteksi, pemenuhan
kebutuhan makanan, dan sosialisasi dari anggotanya.
2) Gender
Jenis Kelamin merupakan suatu kepercayaan atau harapan
mengenai perilaku dan pengalaman pria dan wanita. Kepercayaan
tersebut berkembang karena budaya, agama, dan pengaruh
keluarga. Jenis kelamin sangat penting diketahui perawat karena
perbedaan pengalaman laki-laki dan perempuan di dunia adalah
inti komunikasi terapeutik. Pengkajian subkategori ini termasuk
pandangan keluarga terhadap maskulinitas dan femininitas.
3) Orientasi Seksual
Subkategori ini meliputi orientasi sekual seseorang, apakah dia
seorang gay, lesbian, heterosexual, dan bisexual.
4) Urutan peringkat
Subkategori ini membahas mengenai urutan posisi anak.
Urutan posisi yang dimaksud adalah posisi anak-anak dalam
keluarga sesuai usia dan jenis kelamin. Poin penting dalam
pengkajian subkategori ini adalah urutan kelahiran, jenis kelamin,
dan jarak kelahiran.
5) Subsistem
Subkategori ini digunakan untuk melabeli atau menandai
tingkat sistem diferensiasi keluarga. Keluarga menjalankan
fungsinya melalui subsistem yang dimiliki. Masing-masing orang
memiliki tingkatan kekuasaan dan penggunaan kemampuan yang
berbeda. Pengkajian subkategori ini meliputi adanya subgroup
dalam keluarga serta pengaruhnya.
6) Batasan
Subkategori ini berhubungan dengan peraturan mendefinisikan
siapa yang terlibat atau termasuk dan berapa banyak. Sistem dan
sub sistem keluarga memiliki batasan, yang fungsinya untuk
melindungi proses deferensiasi dari sistem atau sub sistem.
Batasan-batasan itu cenderung berubah seiring waktu. Gaya atau
jenis batasan keluarga dapat memfasilitasi atau bahkan memberi
ketidakleluasaan dari fungsi keluarga. Batasan cenderung berubah
seiring waktu. Aturan dapat bersifat menyebar (diberlakukan bagi
semua anggota keluarga), kaku ataupun fleksibel.
a. Struktural Eksternal
Aspek ini terdiri dari dua subkategori
1) Keluarga besar
Yang termasuk keluarga besar itu adalah keluarga asli dan
keluarga prokreasi generasi sekarang. Pengkajian dalam
subkategori ini termasuk pentingnya keluarga inti dan
pengaruhnya.
2) Sistem yang luas
Subkategori ini mengacu pada agen-agen sosial dan
personal yang memiliki hubungan berarti dengan keluarga.
Seperti sistem yang umun secara luas meliputi, sistem kerja,
dan untuk beberapa keluarga mencakup keselamatan atau
kesejahteraan umum, keselamatan anak, perawatan
perkembangan, dan klinik pengobatan untuk klien yang rawat
jalan. Sistem secara luas juga didesain untuk populasi khusus.
Dalam pengawasan klinik yang perlu diperhatikan adalah
makna sistem luas bagi keluarga.
b. Konteks
Konteks menjelaskan keadaan secara utuh atau latar belakang
yang relevan terhadap beberapa kejadian atau kepribadian. Masing-
masing sistem keluarga berkumpul dengan sistem luar seperti
tetangga, kelas, daerah dan negara serta berpengaruh terhadap sistem
keluarga.
Konteks memiliki 5 sub kategori:
1) Etnis
Subkategori ini dimaksudkan untuk konsep kebangsaan
keluarga yang berasal dari kombinasi dari kebudayaan, ras dan
agama. Etnis menjelaskan secara umum dari kesadaran dan
ketidaksadaran proses yang dipancarkan oleh keluarga keseluruhan
dan selalu dikuatkan oleh komunitas yang ada di sekelilingnya.
(McGoldrick, 1988). Suku adalah faktor penting yang
mempengaruhi interaksi keluarga. Perbedaan etnis dalam keluarga
dan pengaruhnya terhadap keluarga perlu dikaji. Perawat perlu
mengetahui perbedaan nilai dan kepercayaan dalam keluarga.
2) Ras
Ras dipengaruhi oleh diri individu dan identifikasi kelompok.
Hal ini merupakan perluasan yang terdiri dari berbagai variabel
seperti kelas, agama dan etnisitas. Tingkah laku rasisme,
stereotype dan diskriminasi berpengaruh terhadap interaksi dalam
keluarga, dan bila hal tersebut tidak dapat dikenali maka akan
berdampak negatif terhadap keleluasaan hubungan antara keluarga
dan perawat.
3) Kelas social
Subkategori ini terbentuk dari pendidikan yang dicapai,
penghasilan, dan pekerjaan. Pengelompokan kelas sosial
berdasarkan nilai, gaya hidup, dan perilaki yang berpengaruh pada
interaksi keluarga. Kelas sosial juga berhubungan dengan sistem
nilai dan kepercayaaan.
4) Agama
Subkategori ini mempengaruhi nilai, ukuran keluarga,
pelayanan kesehatan dan praktek sosial. Sedangkan spiritualitas
adalah kepercayaan konvensional yang berpikir linier yang
menyebabkan dan mempengaruhi pemikiran. Pengkajian untuk
subkategori ini meliputi pengaruh agama dan aspek spiritual serta
pengaruhnya terhadap perilaku kesehatan.
5) Lingkungan
Meliputi aspek komunitas yang lebih luas, tetangga dan
lingkungan rumah. Faktor lingkungan seperti area yang adekuat
dan bersifat pribadi serta akses menuju sekolah, pelayanan
kesehatan, rekreasi dan transport umum yang mempengaruhi
fungsi keluarga. Hal penting yang perlu dikaji adalah layanan
masyarakat serta penggunaannya oleh keluarga dan pengaruhnya
terhadap keluarga.
b. Pengkajian Developmental
Untuk memahami struktur keluarga, perawat perlu memahami siklus
perkembangan kehidupan dari masing-masing keluarga. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, pengkajian developmental terdiri dari tahapan,
tugas dan kasih sayang dalam keluarga.
c. Pengkajian Fungsional
Pengkajian fungsional lebih fokus terhadap bagaimana individu menjalani
hubungan satu dengan yang lainnya.
a. Instrumental
1) Aktivitas Sehari-hari Kehidupan
Aspek instrumental keluarga dalam subkategori ini mengenai
aktivitas rutin seperti makan, tidur, memasak, melakukan
pengobatan, mengganti pakaian, dan sebagainya. Untuk
keluarga dengan masalah kesehatan, ini adalah masalah yang
sangat penting. Aktifitas instrumental kehidupan sehari-
hari biasanya lebih banyak, lebih sering terjadi, memiliki arti
yang lebih besar karena sakitnya anggota keluarga.
2) Ekspresif
Kebanyakan keluarga telah menghadapi sebuah
kombinasi antara
masalah instrumental dan ekspresif. Masalah ekspresif atau
afektif mungkin berpusat pada peran atau penyelesaian
masalah. Jika sebuah keluarga tidak menanggulangi
masalah instrumental dengan baik, kemudian masalah
ekspresif juga hampir selalu ada, bagaimanapun sebuah
keluarga dapat menghadapi dengan baik masalah
instrumental dan masih memiliki masalah ekspresif atau
emosional. Ini sangat berguna bagi perawat untuk
menggambarkan instrumental dari masalah ekspresif.
Keduanya memerlukan penyelidikan dalam pengkajian
keluarga dengan cermat.
Friedman, Marilyn M, dkk. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Disusun Oleh :
Neng Silvi Suswanti 1116018