Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Kebakaran Hutan dan Lahan

Hari/Tanggal: Jumat / 12 April 2019

IDENTIFIKASI SEBARAN HOTSPOT DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

Kelompok 4
1) Dani Firqoh Yitnowati E44160002
2) Salma Zubaidah Tampubolon E44160031
3) Dimitri Teguh Iman E44160066
4) Muhammad Miftah Fadhlurrahman E44160074
5) Firman Dwi Yulianto E44160090

Asisten Praktikum :
Dinda Aisyah FH, S.Hut, M.Si
Amirah Agharid NH, S.Hut
Robi D Waldi, S.Hut

Dosen Praktikum :
Dr Erianto Indra Putra, S.Hut, M.Si

DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Pembagian Tugas
Dani Firqoh Yitnowati: Metodologi sebaran hotspot dan layouting.
Salma Zubaidah : Pengertian hotspot, urgensi dan sumber hotspot, editing.
Dimitri Teguh Iman : Grafil 1, tabel 1, simpulan saran, pembagian tugas.
Muhammad Miftah F : Metode download data, cover, latar belanag, tujuan.
Firman Dwi Yulianto : Hail google earth pro, hasil gambar, bahas hasil.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kebakaran hutan merupakan permasalahan yang sering terjadi di sektor
kehutanan dan memberikan dampak/kerugian baik bagi penduduk lokal maupun
internasioal (Cahyono 2015). Kebakaran hutan dapat diartikan sebagai suatu kondisi
hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan yang menimbulkan kerugian
ekonomi dan lingkungannya (Mentri Kehutanan No.195/ Kpts-II/1996).Kebakaran yang
terjadi di Indonesia banyak disebabkan oleh ulah manusia yang umumnya dipicu oleh
adanya konversi lahan untuk pertanian, perkebunan dan pembangunan hutan
tanaman yang menggunakan api untuk penyiapan lahan.
Pengendalian kebakaran hutan yang baik membutuhkan berbagai informasi
kondisi suatu wilayah agar kebakaran dapat dicegah. Pengendalian kebakaran hutan dapat
dikelompokkan menjadi tiga tahap dalam menghadapinya yaitu persiapan, deteksi dan
tanggapan atas kejadian atau pemadaman penanganan setelah kejadian kebakaran. Salah
satu cara pencegahan terjadinya kebakaran adalah dengan deteksi dini suatu hal yang
menjadi ciri rawan terjadinya kebakaran yaitu dengan cara memantau titik panas atau
hotspot. Teknologi yang ada saat ini memungkinkan hal tersebut dilakukan dengan
menggunakan citra satelit. Salah satu dari penyedia informasi hotspot yang ada di
Indonesia adalah Modis Lapan.

Kabupaten Siak sebagai salah satu daerah di Provinsi Riau Pulau Sumatra
memiliki tingkat kerawanan yang tinggi akan terjadinya kebakaran. Menurut data
kebakaran tahun 2002, pada bulan Januari di sumatra terdapat 76 titik panas. Angka ini
terus meningkat hingga pada bulan Maret 2002 titik panas di Sumatra menjadi 537 titik.
Kebakaran hutan telah menjadi hal yang rutin terjadi di wilayah Sumatera
terutama pada musim kering. Kebakaran besar yang terjadi pada saat fenomena El
Nino-Southern Oscilation (ENSO) setiap 3-7 tahun, seperti yang terjadi pada
tahun 1997, 2002, 2004, dan 2006 (Zubaidah 2004). Oleh karena itu perlu adanya
identifikasi sebaran titik panas khususnya di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Tujuan
Tujuan praktikum ini adakah mengidentifikasi sebaran hotspot di Kabupaten Siak
Provinsi Riau.
Cahyono SA, Sofyan PW, Wahyu A, Dwidjono HD. 2015. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebakaran hutan di Indonesia dan implikasi kebijakannya.
Jurnal Sylva Lestari 3(1): 103 – 112.

Zubaidah A, Arief M. 2004. Distribusi spasial hotspot dan sebaran asap indikator
kebakaran hutan/lahan di Pulau Sumatra dan Kalimantan tahun 2002.
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital 1(1):56-
65.

Anda mungkin juga menyukai