Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN DAMPAK KEBAKARAN HUTAN SERTA

IDENTIFIKASI SISTEM PENGENDALIAN AREA YANG


TERBAKAR PADA KAWASAN BALAI TAMAN NASIONAL
MATALAWA

(Studi Kasus Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa,


Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

PROPOSAL PENELITIAN
Untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh derajat Sarjana S-1
Program Studi Kehutanan

Diajukan Oleh :

SESILIA BRIA SERAN


2004070069

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
KUPANG
2024
KAJIAN DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN SERTA
IDENTIFIKASI SISTEM PENEGNDALIAN AREA YANG
TERBAKAR PADA KAWASAN BALAI TAMAN NASIONAL
MATALAWA

(Studi Kasus Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa , Kabupaten Sumba


Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:

SESILIA BRIA SERAN


2004070069

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana


kehutanan pada program studi kehutanan universitas nusa cendana
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN

KAJIAN DAMPAK KEBAKARAN HUTAN SERTA IDENTIFIKASI


SISTEM PENGENDALIAN AREA YANG TERBAKAR PADA KAWASAN
BALAI TAMAN NASIONAL MATALAWA
(Studi Kasus Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba
Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

SESILIA BRIA SERAN


2004070069

Diterima dan Disetujui:


Tanggal:

Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Ludji Michael Riwu kaho, M.Si Norman P.L.B. Riwu Kaho, SP., M.Sc
NIP. 19630724 198702 1 002 NIP. 19841012 201012 1 006

Mengetahui:
Dekan Fakultas Pertanian Koordinator Program Studi Kehutanan

Dr. Ir. Muhammad S. M. Nur, M.Si Maria M. E. Purnama, S.Hut., M.Sc


NIP. 19650628 198803 1 001 NIP. 19760613 200604 2 001
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang melimpah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan suatu
permasalahan yang sering terjadi, tidak hanya di Indonesia tetapi di
negara-negara lain di seluruh dunia terutama saat musim kemarau. Tercatat
bencana kebakaran hutan dan lahan pertama kali terjadi di Indonesia pada
tahun 1982 dan secara terus menerus berlangsung setiap tahunnya dengan
intensitas yang berbeda-beda yang banyak diakibatkan oleh sistem
perladangan dengan cara tebas bakar karena dianggap sebagai cara yang
mudah dan murah dalam mengelola lahan (Naufal dan Afian, 2023). Data
salah satu rentang waktu terjadinya karhutla di Indonesia yaitu antara
tahun 2014 yang terjadi selama 6 (enam) tahun berturut sampai dengan
tahun 2019 dengan luas karhutla yang paling parah terjadi pada tahun
2015 yakni sekitar 2,5 Juta hektar (BPK RI_Kalimantan Tengah, 2019).
Lebih baru lagi mengenai permasalahan karhutla di Indonesia, update data
luas kebakaran hutan dan lahan terbaru per periode Januari sampai
Agustus tahun 2023 sebesar 262 ribu Ha yang dimana terjadi peningkatan
luas area yang terbakar sebesar 58 ribu Ha dari tahun sebelumnya yakni
sebesar 204 ribu Ha (Naufal dan Afian, 2023).
Penyebab

Kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh dua faktor, yakni


faktor alam dan faktor manusia. Saat ini, kebanyakan kasus kebakaran
hutan dan lahan terjadi karena faktor manusia lebih dominan dibandingkan
dengan faktor alam. Aktivitas manusia di sekitar hutan memiliki dampak
signifikan, seperti metode pembersihan lahan dengan sistem tebas bakar
yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Pernyataan ini sejalan dengan
Lestari (2010) yang menyatakan bahwa aktivitas manusia menjadi
penyebab utama kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, sementara faktor
alam hanya berperan dalam sebagian kecil kasus.
Dampak kebakaran hutan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja yang menjadi dampak kebakaran hutan yang terjadi pada
kawasan Balai Taman Nasional Matalawa?
2. Apa saja sistem pengendalian yang diterapkan pasca terjadinya
kebakaran hutan pada area yang terbakar?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa saja dampak dari kebakaran hutan yang terjadi
pada kawasan Balai Taman Nasional Matalawa.
2. Mengetahui apa saja sistem pengendalian yang diterapkan pasca
terjadinya kebakaran hutan pada area yang terbakar.

1.4 Manfaat
Beberapa hal yang menjadi manfaat dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1.

Anda mungkin juga menyukai