Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

MITIGASI KEBAKARAN HUTAN DI DESA KUMAIN


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengantar
Ilmu Geografi Pada Program Studi Pendidikan IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian

Dosen Pengampu: Ike Betria, M.Pd

Di Susun Oleh:
REZA ARIA SANDI (2238044)
RIA WANDA NURHIJAYATI (223064)
NOVIA PRTIWI (22380111)
ANTIKA SUSILAWATI (2238036)
YURIDIS LAOLI (2238023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

PASIR PENGARAIAN

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................................................2
1.2 Landasan Teori.....................................................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................................................................5
1.4 Tujuan Penulisan...................................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................................6
1.Definisi Kebakaran Hutan.......................................................................................................................................6
2.Faktor penyebab Kebakaran Hutan di Desa Kumain...............................................................................................7
3.Dampak kebakaran Hutan........................................................................................................................................7
4.Bagaimana Cara Mengatasi Agar Tidak Terjadi Kebakaran Hutan ?......................................................................7
5.Proses Terjadinya Kebakaran Hutan........................................................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................................................................10
a.Jenis Penelitian.......................................................................................................................................................10
b.Lokasi Penelitian....................................................................................................................................................10
c.Populasi dan Sampel..............................................................................................................................................10
d.Teknik pengumpulan Data.....................................................................................................................................11
e.Jadwal waktu penelitian.........................................................................................................................................11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................................12
1.Kesimpulan............................................................................................................................................................12
2.Saran......................................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebakaran hutan dan lahan adalah terbakarnya kawasan hutan/lahan baik dalam luasan
yang besar maupun kecil. Kebakaran hutan sering kali tidak terkendali dan bila kebakaran itu
terjadi maka api akan membakar apa saja yang ada didekatnya dan menjalar mengikuti arah
angin. Kebakaran itu sendiri dapat terjadi karena dua hal yaitu kebakaran secara alamiah dan
kebakaran yang disebabkan oleh manusia.
Pernah terjadi karlahut yang berada di lokasi kawasan Hutan Bukit Suligi Areal Kulim Desa
Kumain Kecamatan Tandun, Rokan hulu pada (20/8/2018). Di perkirakan luas areal yang
terbakar sekitar 20 Hektar, Lokasi Karlahut di titik Koordinat 0°29'30",100°37'38",317,0m
dengan kondisi lahan saat diadakan cek TKP nampak bekas Imas Tumbang dengan semak yang
sudah mengering, jenis tanah mineral, tiupan angin sangat kencang serta cuaca panas, disekitar
lokasi tidak ada sumber air, Kondisi areal berbukit.
Dan juga pernah terjadi kebakaran hutan dan lahan di kawasan Hutan Lindung Bukit suligi,
Kecamatan Tandun, Rokan Hulu Pada (21/7/2021).
Oleh karena itu, kami melakukan penelitian Tugas akhir tentang imitigasi kebakaran hutan
yang ada di Desa Kumain.
Dengan tujuan mencari tau penyebab terjadi nya kebakaran dan cara mengatasinya.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dicantumkan pada makalahini
adalah sebagai berikut.
1.Apa definisi dari kebakaran hutan
2.ApaFaktor Penyebab kebakaran Hutan Di Desa Kumain
3.Dampak Dari Kebakaran Hutan
4.Mengatasi Kebakaran Hutan
5.Proses Terjadinya Kebakaran Hutan

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut.
1.Untuk mengetahui definisi kebakaran hutan.
2.Untuk Mengetahui Faktor Kebakaran Hutan
3.Untuk Mengetahui Dampak Dari Kebakaran Hutan
4.Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Kebakaran Hutan
5.Untuk Mengetahui Proses Terjadinya Kebakaran Hutan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Kebakaran Hutan
Kebakaran dan pembakaran merupakan sebuah kata dengan kata dasar yang sama tetapi
mempunyai makna yang berbeda. Kebakaran indentik dengan kejadian yang disengaja
sedangkan pembakaran dapat dapat menimbulkan suatu kebakaran.Penggunaan istilah tersebut
timbul banyak persepsi yang salah terhadap dampak yang ditimbulkan.
Kebakaran hutan yaitu kebakaran yang terjadi di dalam kawasan hutan, sedangkan kebakaran
lahan adalah kebakaran yang terjadi di luar kawasan hutan dan keduanya bisa terjadi baik
disengaja maupun tanpa sengaja (hatta,2008).sedangkan arti kebakaran menurut SK. Menhut.
No. 195/Kpts-II/1996 ialah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan
kerusakan hutan dan hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungannya. Maka
dapat diartikan bahwa kebakaran hutan ialah suatu bencana terbakarnya seluruh atau sebagian
wilayah perhutanan hingga menimbulkan kerusakan wilayah yang signifikan.
Menurut suharjo ((2003) kebakaran adalah pembakaran yang penjalaran apinya bebas serta
mengokonsumsi bahan bakar alam dari hutan seperti serasah,rumput, ranting/cabang pohon mati
yang tetap berdiri,logs,tunggak pohon, gulma, semak belukar, dedaunan, dan pohon-pohon.
Setiap kebakaran dilakukan secara sengaja pada areal-areal yang tidak direncanakan
Sedangkan menurut National fire Protection Association (2002) kebakaran adalah sebuah
peristiwa oksidasi bertemunya 3 buah unsur, yaitu bahan,oksigen,dan panas yang dapat
menimbulkan kerugian material atau bahkan kematian manusia.
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebakaran hutan dan lahan adalah suatu
peristiwa terbakarnya hutan atau lahan baik secara alami maupun perbuatan manusia, sehingga
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi,sosial
budaya dan politik.

B. Jenis Hutan
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki hutan yang luas di dunia. Luashutan
tersebut dulu mencapai 113 juta hektar dan terus berkurang drastis akibatkebodohan oknum
pemerintah dan penjahat yang selalu haus uang dengan membabatdan menggunduli hutan demi
mendapat keuntungan yang besar tanpa melihat dampak bagi lingkungan global.Berikut di
bawah ini adalah pembagian macam-macam atau jenis-jenis hutanyang ada di Negara Kesatuan
Republik Indonesia disertai arti definisi dan pengertian :
1. Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur.Contoh :Pantai Timur
Kalimantan, Pantai Selatan Cilacap, dll
2. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yangsangat
sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipahtumbuh
di hutan rawa.Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb
4. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat atau hutan rimba belantara yang tumbuhdi sekitar
garis khatulistiwa (ekuator) yang memiliki curah hujan yang sangat tinggi.Hutan jenis
yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur,humus tinggi dan
basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangatdisukai pembalak hutan
liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutandan merugikan negara
trilyunan rupiah.Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera.

C. Fungsi Hutan
1. Penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink)
Karbondioksida diketahui sebagai salah satu gas yang dapat menyebabkan
efekrumah kaca.Karbondioksida dihasilkan dari hasil pernapasan makhluk hidup,
dalamhal ini manusia dan hewan, dan dari sisa buangan industri dan kendaraan
bermotor.Lain halnya dengan tumbuhan dan pepohonan.Tumbuhan dan
pepohonanmemerlukan gas karbondioksida untuk dapat hidup.Fungsi hutan sebagai
penampungkarbondioksida ini erat kaitannya dengan keberadaan tumbuhan dan
pepohonan ditempat tersebut. Seperti yang telah kita ketahui bersama pohon dan
tumbuhan akanmengkonversi gas karbondioksida menjadi gas oksigen melalui proses
fotosintesis. Gasoksigen diketahui sebagai gas yang sangat diperlukan oleh manusia
untukmelangsungkan hidupnya. Reaksi konversi gas karbon dioksida menjadi gas
oksigen adalah sebagai berikut :

12 H2O + 6 CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6 O2 + 6 H2O

Pada hasil reaksi terdapat glukosa yang digunakan oleh tumbuhan dan
pohonsebagai energi untuk tumbuh dan berkembang. Proses fotosintesis ini berlangsung
padadaun dari tumbuhan dan pepohonan. Laju fotosintesis ini dipengaruhi dari luas
permukaan dari daun tumbuhan dan pepohonan. Semakin luas permukaan daun,semakin
tinggi laju fotosintesis yang berarti semakin tinggi laju penyerapan gaskarbondioksida.
2. Habitat hewan
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
Padadasarnya, habitat adalah lingkungan paling tidak lingkungan fisiknya di sekeliling
populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies
tersebut.Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada
disekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau
komunitas.Hutan merupakan salah satu contoh habitat hewan
3. Pelestarian Tanah
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah.Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanaholeh
aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah
sertaterkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi.Tanah longsor disebabkan karena
takada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkankerusakan.Akar-akar dari pohon di hutan berfungsi sebagai unsur yang
menahanlapisan tanah pada tempatnya.Sehingga peristiwa seperti diatas tidak
terjadi.merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan
air,yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian
luasmenurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan
seluruhmakhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur
litosfer(batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah
satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan.Salah satu contoh
biosferyang paling penting adalah hutan.

D. Faktor Penyebab Kebakaran Hutan di Desa Kumain


Penyebab Faktor kebakaran hutan di Desa Kumain disebabkan oleh faktor kelalaian
manusia yang sedang melaksanakan aktivitasnya dilahan hutan dan faktor pembukaan lahan
dengan cara membakar agar biaya yang dikeluarkan lebih murah, tetapi sudah jelas cara ini
tidak bertanggung jawab dan menimbulkan dampak yang sangat luas serta kerugian yang
sangat besar.

E. Dampak kebakaran Hutan


Dampak dari kebakaran Hutan di Desa kumain adalah pembakaran hutan di bukti suligi
areal kulim Kecamatan Tandun Desa Kumain yang terjadi otomatis dapat menghilangkan
habitat satwa lokal.Makhluk hidup yang tinggal di hutan tersebut pun akan tergusur,
kelangsungan hidup, mereka pun akan terganggu seperti untuk berinteraksi, mencari makan,
bernafas dan lainnya. Dampak dari kebakaran hutan bagi masyarakat ini tentunya merugikan
berbagai pihak, mulai dari ekonomi, kesehatan,dan juga sosial masyarakat karena asapnya
juga mengganggu. Dan adapun dampak terhadap lingkungan pasca terjadinya kebakaran
yaitu terganggunya keseimbangan alam, udara yang penuh polusi tidak ada penetraalnya lagi,
malah akan tambah berpolusi karena kebakaran menimbulkan asap. Kemudian akar-akar
pohon tidak mampu menyerap air secara banyak lagi karena fungsi akar pohon akar
terganggu.

F. Cara Mengatasi Agar Tidak Terjadi Kebakaran Hutan


Untuk mengantisipasi segala resiko ada beberapa cara mencegah kebakaran hutan dan lahan :
1. Hindari membakar sampah di lahan atau hutan, terutama saat angin kencang. Angin yang
bertiup kencang akan berisiko menyebarkan kobaran api dengan cepat dan menyebabkan
kebakaran.
2. Tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan, apalagi jika
masih menyala yang berisiko memicu terjadinya kebakaran.
3. Tidak membuat api unggun di area yang rawan terjadi kebakaran
4. Setelah selesai melakukan pembakaran, pastikan untuk mengecek api sudah benar-benar
padam sebelum meninggalkan tempat itu. Perhatikan juga tidak ada barang-barang yang
mudah terbakar di sekitarnya.

G. Proses Terjadinya Kebakaran Hutan


Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran pemukaan dimana
apimembakar bahan bakar yang ada di atas permukaan, kemudian api menyebar tidak
menentusecara perlahan dibawah permukaan, membakar bahan organik melalui pori-pori
gambutdan melalui akar semak belukar/pohon yang bagian atasnya terbakar. Dalam
perkembangannya, api menjalar secara vertical dan horizontal membentuk kantong
asapdengan pembakaran tidak menyala (soldering) sehingga hanya asap yang berwarna
putihsaja yang tampak di atas permukaan. Mengingat peristiwa kebakaran terjadinya
didalamtanah dan hanya asapnya saja yang muncul ke permukaan, maka kegiatan
pemadaman akanmengalami banyak kesulitan.

Proses Pembakaran Hutan Itu terdiri dari 5 fase yaitu:

1. Pre-ignition (Pra- Penyalaan)

Dehidrasi/distilasi dan pirolisis merupakan proses-proses yang terjadipada fase Pre-


ignition. Karena bahan bakar berada di bagian depan nyala api, maka pemanasan melalui
radiasi dan konveksi akan lebih dari 100◦C, sehingga uap air, bahan organik yang tidak
terbakar, dan zat ekstraktif berkumpul di permukaan bahan bakar dan dikeluarkan ke
udara.
2. Flaming combustion (Penyalaan)
Fase ini berupa reaksi eksotermik yang menyebabkan kenaikan suhu dari 300 -500◦C.
Pirolisis mempercepat proses oksidasi (flaming) dari gas-gas yang mudah
terbakar.Akibatnya, gas-gas yang mudah terbakar dan uap hasil pirolisis bergerak ke atas
bahan bakar, bersatu dengan O2 dan terbakar selama fase flaming. Panas yang di hasilkan
dari reaksi flamingmempercepat laju pirolisis dan melepaskan jumlah yang besar dari
gas-gas yang mudahterbakar.Api akan membesar dan sulit dikendalikan, terlebih jika ada
angin. Pada fase inidihasilkan berbagai produk pemabakaran seperti: air, CO2, sulfur
oksida, gas nitrogen dannitrogen oksida. Kemudian terjadi kodensasi dari tetesan ter dan
soot < 1 urn membentuk asap (smoke) yang merupakan polutan udara yang penting.
3. Smoldering (Pembaraan)
Smoldering adalah fase awal di dalam pembakaran untuk tipe bahan bakar duff dantanah
organic. Laju penjalaran api menurun karena bahan bakar tidak dapat mensuplai gas-
gasyang mudah terbakar. Panas yang dilepaskan menurun dan suhunya pun menurun,
gas-gaslebih terkondensasi ke dalam asap.
4. Glowing (Pemijaran)
Fase glowing merupakan bagian akhir dari proses smoldering Pada fase ini sebahagian
besar dari gas-gas yang mudah menguap akan hilang dan oksigen mengadakan kontak
langsungdengan permukaan dari bahan bakar yang mengarang. Produk utama dari fase
“glowing” adalah CO, CO2 dan abu sisa pembakaran.Pada fase ini temperature puncak
dari pembakaran bahan bakar berkisar antara 300 – 600 0C.
5. Extintion
Kebakaran akhirnya berhenti pada saat semua bahan bakar yang tersedia habis, atau
padasaat panas yang dihasilkan dalam proses smoldering atau flamingtidak cukup
untukmenguapkan sejumlah air dari bahan bakar yang basah. Panas yang diserap oleh air
bahan bakar, udara sekitar,atau bahan inorganik (seperti batu-batuan dan tanah mineral)
mengurangi jumlah panas yang tersedia untuk pembakaran, sehingga mempercepat
proses Extinction.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif, yaitu menggambarkan kenyataan yang
ditemui dilapangan secara apa adanya. Penggunaan jenis penelitian ini bertujuan mengukur
secara cermat dengan menggunakan analisa kuantitatif, dengan cara mencari fakta-fakta yang
ada pada kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Masyarakat setempat
dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan di bukit suligi Kecamatan Tandun Rokan
Hulu.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Desa Kumain Kecamatan Tandun. Alasan penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui apa penyebab kebakaran hutan didesa tersebut.

C. Populasi dan Sampel


Menurut Arikunto (2010:130) popolasi adalah keseluruhan subjek penelitian di atas,
maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kepala dusun desa kumain,
Ketua RT ketua RW, petugas Badan Pennggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan
masyarakat Desa Kumain. Untuk menjadi jelasnya yang menjadi popolasi dan sampel
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table di bawah ini.

Tablel Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian


No Sub Populasi Sampel

1 Kepala Dusun 1 Orang


2 Ketua RW 1 Orang
3 Ketua RT 1 Orang
4 Anggota BPBD 5 Orang
5 Masyarakat 7 Orang
Jumlah 15 Orang
D. Teknik pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui studi lapangan,
yaitu dengan cara melakukan penelitian langsung dengan cara :

a) Observasi yaitu pengumpulan data faktual terhadap masalah-masalah yang


dihadapi berkaitan dengan penelitian, dengan cara melakukan pengamatan
lansung pada objek studi yang telah ditetapkan.

b) Wawancara yaitu dengan melakukan Tanya jawab langsung dengan responden


yang mengacu pada pedoman wawancara yang telah di tetapkan.

c) Dokumentasi yaitu dengan cara mengabadikan dokumentasi berupa foto-foto


penelitian sebagai bentuk keabsahan dari penelitian yang di lakukan.

E. Dokumentasi
1) Foto Bersama Anggota BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
2) Foto Bersama dengan Bapak Kepala Dusun Desa Kumain

3) Foto Bersama dengan Bapak RT Desa Kumain


4) Foto Bersama dengan salah satu Bapak Linmas

5) Foto Bersama denga beberapa masyarakat


DAFTAR PUSTAKA

https://m.merdeka.com https://regional.com https://m.halloriau.com


daerah://daerah.sindonews.com https://rokanhulukab.go.id https://pusatkiris.kemses.go.id
https://www.riauone.com https://m.metrotvnews.com
(hatta,2008)( suharjo 2003) National fire protection (2002)

Anda mungkin juga menyukai