PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
NPP. 30.0258
ABSTRAK............................................................................................ii
ABSTRAC...........................................................................................iii
MOTTO................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................1
2.2.2. Pengendalian..................................................................
2.2.3. Bencana..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
LAMPIRAN I...........................................................................................
LAMPIRAN II..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
terdapat 17.508 pulau yang ada di Indonesia. Dengan kata lain Indonesia
dari adanya berbagai macam bencana alam maupun bencana non alam.
aman dari berbagai ancaman yang bisa saja terjadi. Hak masyarakat
Indonesia.
Ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan keselamatan
dan penghidupan masyarakat baik melalui faktor alam maupun non alam
Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi akibat faktor alam dan
terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan baik itu secara sengaja
maupun tidak sengaja. 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan terjadi
dengan cara dibakar. Peristiwa membakar hutan ini merupakan suatu cara
seperti sawit, kopi, dan coklat, serta memiliki biaya yang murah. Akhirnya
cara yang paling cepat. Selain faktor manusia kebakaran hutan dan lahan
dapat dipicu oleh faktor alam salah satunya karena iklim, suhu yang tinggi
Biasanya suhu panas mulai membakar ranting atau dedaunan kering yang
kemudian meluas karena adanya tiupan angin, serta curah hujan yang
tinggi. Dan lahar panas erupsi gunung berapi dapat memicu kebakaran.
Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan dampak negatif yang
saluran pernapasan.
potensi bencana tsunami (BMKG Pekanbaru 2012). Akan tetapi dibalik itu
hutan dan lahan. Hampir semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau
sering terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini. Parahnya telah terjadi
selama 22 tahun sejak 1997 dan mengakibatkan polusi udara dari kabut
negara tetangga.
Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sulit untuk ditangani
didominasi lahan gambut yang mencapai 3,8 juta Ha dari 6.4 juta Ha total
Tabel 1.1
gambut sangat luas dan yang terluas terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir.
Kebakaran yang terjadi di lahan gambut lebih sulit di atasi karena api
Provinsi Riau.
kebakaran hutan dan lahan setiap tahun seolah tak menemui titik akhir.
Tabel 1.2
terakhir dan banyak nya hingga sampai ratusan hektar, yang terluas
satu cara yaitu melalui titik panas (hotspot) yang berasal dari kebakaran
Gambar 1.1
Web IndoFire
Sumber Data : Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur
rawan bencana kebakaran hutan yang sering terjadi sejak tahun 1997.
Oleh karena itu, untuk mengetahui letak titik koordinat kebakaran hutan
sensor satelit MODIS pada satelit Terra dan Aqua yang dapat
masyarakat umum hanya bisa diakses oleh pihak BPBD. Dalam hal ini
Riau.
Riau.
1.4. Kegunaan Penelitian
dalam penelitian lainnya dan penulisan karya ilmiah untuk mendukung dan
dunia kerja.
TINJAUAN PUSTAKA
peneliti ke-1, peneliti ke-2, dan peneliti ke-3 diperoleh persamaan dan
2.2.1. Efektivitas
suatu tujuan yang telah direncanakan, baik itu dalam segi sasaran target,
dalam jangka panjang maupun misi yang dimiliki oleh suatu organisasi.
menghasilkan sejumlah barang atau jasa dengan mutu tertentu tepat pada
target yang telah tercapai. Apabila reaksi tindakan menuju target, maka
telah ditentukan,
sudah ditetapkan
sudah dirumuskan
a. Pencapaian Tujuan
b. Integrasi
c. Adaptasi
2.2.2. Pengendalian
kerja yang baik dalam suatu organisasi sehingga dapat menekan dan
2.2.3. Bencana
1. Bencana alam
manusia.
macam yaitu:
direncanakan/dikendalikan.
2. Pembakaran Terkendali
membuat api dapat diarahkan pada keadaan tertentu dan pada saat yang
1.Faktor manusia
yang kurang sadar dan peduli tentang bahaya kebakaran serta pentingnya
keselamatan. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya pekerja yang masih
2.Faktor teknis
kondisi instalasi listrik yang sudah tidak layak atau tidak memenuhi
sosial.
Daerah
pada pasaal 9 ayat (3) yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas
kabupaten/kota meliputi:
a. Pendidikan,
b. Kesehatan,
masyarakat,
f. Sosial.
melakukan:
ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang di
1999 pasal 50 ayat (1) dan (3) menjelaskan bahwa setiap orang yang
tujuan khusus atau kondisi yang tidak dapat dielakkan, antara lain
pengendalian kebakaran hutan, pembasmian hama dan penyakit, serta
berwenang.
undangan;
keepada masyarakat;
presiden setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat
perundangan-undangan; dan
Bencana Daerah.
hutan dan lahan yang sering terjadi setiap tahun melalui aplikasi yang
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
Terjadi Setiap Tahunnya
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 23 Tahun Dimensi Efektivitas Menurut Duncan
2014 yang dikutip oleh Richard M. Steers
Undang-Undang Nomor 41 Tahun (1985:53) :
1999
I
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1. Pencapaian Tujuan
2001 2. Integrasi
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 3. Adaptasi
2008
Peraturan Gubernur Riau Nomor 19
Tahun 2021
METODE PENELITIAN
penelitian.
TABEL 3.1
1 2 3
hal yang penting dan sangat diperlukan karena beberapa informasi dan
sangat diperlukan karena beberapa informasi dan fakta yang sesuai akan
dibagi menjadi 2, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
data secara langsung. Kemudian data sekunder yaitu sumber data yang
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau yang dalam hal ini menjalankan
kebakaran hutan dan lahan yang sedang diteliti peneliti. Selain itu peneliti
serta memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan harus paham mengenai
INFORMAN PENELITIAN
7. Masyarakat 2
ciri yang sesuai dengan informasi yang diperlukan, memiliki kriteria yang
untuk mengidentifikasi hal atau orang lain yang dimana mereka juga
bagian dari sampel tersebut. Informan dalam teknik ini adalah berasal dari
permasalahan penelitian.
primer, dan kondisi real di lapangan. Maka dari itu teknik pengumpulan
3.5.1 Wawancara
akan di teliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui tentang hal-hal yang
lain:
a. wawancara Terstruktur
peneliti.
Peneliti juga telah memilih informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini
a. Observasi partisipatif
secara langsung
penelitian yang dilaksanakan. Selain itu disertai dengan alat rekam dan
penelitian.
3.5.3 Dokumentasi
atau wawancara, akan lebih kredibel atau terpercaya bila didukung oleh
kemudian dijadikan satu agar pemahaman tentang hal yang diteliti dapat
meningkat, lalu disajikan oleh peneliti apa yang ditemukan dari hal yang
diteliti tersebut.
pemahaman diri sendiri agar dapat dibagikan kepada orang lain. Menurut
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
Reduksi data dalam hal ini ialah memilah setiap data yang sudah
sehingga peneliti dapat dengan mudah memahami hal yang terjadi serta
4. Kesimpulan