Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

KOAGULASI DARAH

Pelaksanaan : Rabu, 23 Oktober 2019

Dosen Asistensi : Sugiharto, S.Si., M.Si.

Oleh :

Lillah Asritafriha (081711433011)

Us Watun Nurul Khasanah (081711433075)

Hayu Kinanthi S.M (081711433083)

Fakhriyah Dini Aqila (081711433094)

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
I. Tujuan
Praktikan dapat mempelajari dan memahami waktu koagulasi darah serta
dapat membuktikan adanya benang fibrin yang berperan saat koagulasi darah

II. Dasar Teori


Konsep dasar pembekuan darah adalah suatu proses reaksi kimia yang
melibatkan protein plasma, fospolipid dan ion kalsium. Sebagian besar faktor
beredar dalam sirkulasi darah berperan serta dalam proses koagulasi yang diberi
tanda dengan angka romawi. Secara fungsional, beberapa proses yang terlibat
dalam hemostasis akibat cederapada pembuluh darah kecil. (Kiswari. 2014)
Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan terjadilah
perdarahan. Untuk menghentikan perdarahan tersebut, tubuh kita akan
mengaktifkan serangkaian proses pembekuan darah dan penyembuhan luka.
Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan dinamakan hemostasis.
Terdapat beberapa fase penting pada mekanisme ini, di antaranya fase
pembentukan sumbatan oleh platelet (keping darah) dan fase pembekuan darah.
Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah
membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka, serta
menghentikan pendarahan.
Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah tidak akan terjadi tanpa adanya faktor yang
berperan. Koagulasi melibatkan trombosit dan komponen faktor koagulasi.
 Trombosit
Trombosit merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam
hemostasis dan pembekuan darah, trombosit berasal dari sel induk
luripotensial yang membentuk megakariosit. Megakariosit ini kemudian
mengalami endomitosis (pembelahan inti dalam sel), sehingga sitoplasma sel
akhirnya memisahkan diri menjadi trombosit-trombosit (D’Hiru. 2013).
 Faktor koagulasi (faktor pembekuan)
Faktor koagulasi adalah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati.
Ada 13 faktor koagulasi dalam darah dan jaringan tubuh manusia.
 Vitamin K
Unsur yang juga berperan penting pada pembekuan darah adalah vitamin K.
Vitamin ini merupakan nutrisi yang berperan penting dalam membantu tubuh
menghasilkan faktor pembekuan darah. Orang yang kekurangan vitamin K rentan
mengalami perdarahan. Kondisi ini sering ditemukan pada bayi baru lahir, karena
itu mereka seringkali membutuhkan suntikan vitamin K.

Pembekuan darah memiliki reaksi mendasar yaitu perubahan protein plasma


yang larut, dimana terjadi pembentukan fibrin yang tidak larut dari fibrinogen
(Ganong. 2008). Inisiasi proses koagulasi dapat terjadi melalui salah satu dari dua
jalur, yaitu jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik. Terlepas dari jalur mana yang
merupakan proses awal, dua jalur tersebut akan menyatu menjadi jalur bersama
yang merupakan jalur akhir. Hasil dari proses ini adalah perubahan faktor
koagulasi terlarut yang beredar membentuk bekuan fibrin menyerupai agar-agar
dengan sel darah yang terperangkap, sehingga terbentuk bekuan darah setelah
perbaikan jaringan yang rusak, maka sebagian gumpalan itu akan dimusnahkan
oleh sisitem fagositik mononuklear (Kiswari R. 2014)

III. Bahan dan Alat


1. Jarum lanset
2. Kapas
3. Alcohol swap 70%
4. Gelas objek
5. Tusuk gigi
6. Stopwatch

IV. Cara Kerja


1. Menyediakan 2 buah gelas objek yang bersih
2. Membersihkan ujung jari dengan alcohol 70% lalu menusuk dengan
jarum lanset
3. Meneteskan darah pada salah satu ujung gelas objek, dan mulai
menyalakan stopwatch
4. Meneteskan darah pada ujung gelas objek yang lain
5. Menarik tetesan darah yang pertama dengan tusuk gigi dengan kecepatan
lambat hingga terlihat benang fibrin dan beralih pada tetesan darah yang
ke 2
6. Mencatat waktu yang diperlukan hingga terlihat benang fibrin pada
tetesan darah ke 2
7. Mengulangi tahap no 3-6, sehingga mendapatkan 2 data
V. Hasil

5.1 Tabel Waktu Koagulasi Darah

No Nama (Sex) Waktu 1 Waktu 2 Rata – rata


(menit) (menit) (menit)
1 Lasuardi (L) 02.24 03.05 02.45
2 Rendy (L) 02.04 02.26 02.15
3 Wahyu (L) 03.24 04.22 03.48
4 Hikma (P) 03.36 03.56 03.46
5 Hayu (P) 03.26 03.33 03.30
6 Eleina (P) 03.02 04.14 03.38
7 Shofi (P) 03.30 05.30 04.30
8 Nurul (P) 03.01 03.20 03.11

Keterangan : L = laki – laki; P = perempuan


VI. Pembahasan

Pengamatan ini dilakukan agar mahasiswa memahami waktu pembekuan


darah dan dapat membuktikan adanya benang fibrin yang berperan saat
pembekuan darah. Pembekuan darah disebut juga koagulasi darah. Proses
koagulasi (penggumpalan) melibatkan bagian dari darah yaitu trombosit (keping-
keping darah). Waktu koagulasi yaitu merupakan waktu yang diperlukan sampel
darah yang dikeluarkan dari tubuh untuk membeku. Proses koagulasi darah
terjadi ketika endotelium pembuluh rusak akibat adanya luka dan jaringan ikat
pada dinding terpapar ke darah. Trombosit menempel ke serat kolagen dalam
jaringan ikatdan mengeluarkan fibrinogen yang membuat trombosit saling
berdekatan dan menjadi lengket yang selanjutnya membentuk sumbat untuk
perlindungan.
Pada praktikum ini, sampel darah dari praktikan diletakkan di atas objek
glass yang selanjutnya ditarik menggunakan tusuk gigi dengan kecepatan lambat
sampai terlihat benang – benang fibrin (sambil dilakukan pencatatan waktu).
Benang-benang ini terbentuk dari fibrinogen dalam plasma oleh kerja trombin.
Benang-benang ini menjerat sel darah dan bersama-sama dengannya membentuk
gumpalan. Protrombin adalah suatu protein plasma yang terdapat dalam plasma
normal dengan konsentrasi 15 mg/100ml. Protrombin berupa senyawa globulin
dan selalu dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K. Trombin bekerja sebagai
enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berupa benang-benang.
Dengan adanya benang fibrin yang bertautan mengakibatkan sel-sel darah merah
dan plasma terjalin untuk membentuk bekuan itu sendiri.
Dari hasil pengamatan, setiap praktikan memiliki waktu koagulasi yang
cukup bervaraiasi. 5 orang (1 laki – laki, 4 perempuan) memerlukan waktu
kisaran 3 menit untuk proses pembekuan darah, 2 orang laki - laki dengan
kisaran waktu 2 menit, dan 1 orang perempuan dengan kisaran waktu 4 menit
untuk koagulasi. Berdasarkan teori, waktu pendarahan normal berlangsung antara
1 sampai 3 menit, diartikan sebagai waktu yang diperlukan untuk menghentikan
proses pendarahan dari sebuah sayatan kecil. Waktu pendarahan tersebut sangat
dipengaruhi oleh kedalaman luka dan derajat hiperemia jari yang berkaitan
dengan keberadaan faktor-faktor pembekuan darah seperti, faktor langsung yang
mempengaruhi proses penggumpalan darah antara lain, garam kalsium sel yang
luka yang membebaskan trombokinase, trombin dari protombin, dan fibrin yang
terbentuk dari fibrinogen. Selain itu, faktor – faktor tidak langsung seperti
makanan yang dikonsumsi, umur, jenis kelamin, perubahan suhu, kondisi fisik
praktikan saat praktikum berlangsung juga dapat mempengaruhi laju koagulasi
darah.

VII. Kesimpulan
Di dalam proses pembekuan darah terjadi serangkaian mekanisme
pembekuan darah dimana waktu proses pembekuan darah tiap orang berbeda
tergantung faktor anti heparin pada tubuh tiap orang dan benang fibrin terbentuk
dari fibrinogen.
Daftar Pustaka

D’Hiru. 2013. Live Blood Analysis. Gramedia pustaka utama. Jakarta.

Ganong F, William. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Alih bahasa Brahm.
Edisi 22. Jakarta : EGC.

Kiswari R. 2014. Hematologi & Transfusi. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai