TIA Dokumen Makalah Khamir
TIA Dokumen Makalah Khamir
Prodi:D3 Kesling
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Penyusunan Karya tulis ilmiah yang ditujukan sebagai tugas dari mata kuliah penyehatan
makanan dan minuman ini, saya berterimaksih kepada Dosen pengampu. Selaku pembimbing
materi .
Dalam penulisa karya tulis Ilmiah ini penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan ,
pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki .untuk itu penulis mengharapakan kemakluman
atas makalah ini. Untuk masukan dan kritik agar menjadi lebih baik untuk kesempurnaan
karya tulis ilmiah ini
Akhir kata penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca
.
ii
KATA PENGHANTAR
JUDUL ............................................................................................................... i
KATA PENGHANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................
A. TUJUAN .................................................................................................................
B. MANFAAT........................................................................................................
BAB 2
ISI.........................................................................................................................
PEMBAHASAN ......................................................................................................
BAB III
KESIMPULAN ..............................................................................................................
A. PENUTUP...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk hidup
yang beranekaragam salah satunya fungi. Penampilan fungi atau cendawan bukanlah
hal yang asing lagi bagi kita semua. Kita telah melihat pertumbuhan berwarna biru dan
hijau pada buah jeruk, dan keju; pertumbuhan berwarna putih seperti bulu pada roti,
dan selai basi; jamur dilapangan dan hutan. Kesemua ini merupakan tubuh berbagai
cendawan/ fungi. Fungi ada yang bersifat menguntungkan dan ada pula yang bersifat
merugikan. Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak
sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu
tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Misalnya
jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun
tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Salah satu
contoh jamur yaitu khamir, dimana khamir banyak digunakan dalam kehidupan sehari
– hari seperti dalam industry pangan serta dalam proses fermentasi.
Berdasarkan hal di atas , maka kami tertarik untuk lebih mengkaji dan
mengidentifikasi tentang khamir. Oleh karena itu dalam makalah ini kami membahas
tentang struktur, ciri – ciri, macam, habitat, serta perananya.
4
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi Penulis
Dengan penulisan makalah ini, penulis mendapat pengalaman dan ilmu
pengetahuan tentang khamir secara keseluruhan.
2. Manfaat Umum
Dapat dijadikan bahan referensi dan sumber informasi bagi pembaca,
terutama bagi kalangan pelajar. pembaca mendapatkan informasi tentang
khamir.
5
BAB II
ISI
A. Sejarah Khamir
Khamir (yeast) merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama yang
digunakan manusia dalam industri pangan. Orang-orang Mesir zaman dahulu telah
menggunakan yeast dan proses fermentasi dalam memproduksi minuman beralkohol
dan membuat roti pada lebih dari 5000 tahun yang lalu.
Setelah ditemukannya mikroskop Louis
Pasteur pada akhir tahun 1860 menyimpulkan bahwa yeast
merupakan mikroba hidup yang bertindak sebagai agen
dalam proses fermentasi dan digunakan sejak zaman
dahulu untuk menaikan adonan roti. Tidak lama setelah
penemuan tersebut, dilakukan upaya untuk mengisolasi
yeast secara murni. Dengan kemampuan ini mulailah
dilakukan produksi yeast secara komersial untuk
keperluan pembuatan roti. Jenis yang dikembangkan
adalah Saccharomyces cerevisiae yang disebut dengan
Baker’s yeasts.
Sejak saat itu, perusahan roti, minuman dan para ahli mulai berupaya untuk
memproduksi strain murni yeast yang tepat untuk keperluan industri yang disesuaikan
dengan rasa dan keperluan kualitas serta karateristik lainnya. Sedangkan di Indonesia
yang dikenal dengan ragi untuk tape sebenarnya ada yang tidak murni dari jenis yeast
saja akan tetapi dicampur dengan jenis bakteri dimana disesuaikan dengan kebutuhan
produk yang akan dihasilkannya
6
pembentukan pseodomiselium dan berbagai ragam uji biokimia dan fisiologis seperti
fermentasi gula dan asimilasi serta penggunaan nitrogen. Berdasarkan pada uji-uji
tersebut diatas, para ahli taksonomi khamir mengenal sekitar 40 genus khamir yang
terdiri dari sekitar 400 spesies yang berbeda.
Khamir adalah mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran antara 5 dan 20
mikro. Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Beberapa jenis
spesies umum digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan
bahkan digunakan percobaan sel bahan bakar. Kebanyakan khamir merupakan anggota
divisi Ascomycota, walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota.
Beberapa jenis khamir, seperti Candida albicans, dapat menyebabkan infeksi pada
manusia (kandidiasis). Lebih dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi. Khamir
yang paling umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae. Pertumbuhan khamir
dapat terjadi secara unisel juga dapat melakukan perkembangan dengan pertunasan.
Istilah khamir umumnya digunakan untuk bentukbentuk yang menyerupai jamur dari
kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi uniseluler berbentuk ovoid atau
spheroid.
Khamir ada yang bermanfaat ada pula yang membahayakan bagi manusia.
Fermentasi khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti, bir, wine, vinegar dan
sebagainya dalam bentuk ragi. Khamir yang tidak diinginkan adalah yang pada
makanan dan menyebabkan kerusakan pada saurkraut, juice buah, sirup, molase, madu,
jelly, daging dan sebagainya.
Khamir termasuk cendawan, tetapi berbeda dengan kapang karena bentuknya
yang terutama uniseluler. Reproduksi vegetatif terjadi dengan cara pertunasan.
Sebagian sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan
kapang yang tumbuh dengan pembentukan filamen. Berdasarkan sifat metabolismenya,
Khamir dibedakan menjadi dua yaitu, khamir fermentasi dan oksidatif. Khamir
fermentasi atau fermentative dapat melakukan fermentasi alkohol yaitu dengan
memecah glukosa dengan jalur glikolisis.
C. Struktur Khamir
Bentuk khamir dapat berbentuk bulat oval, seperti jeruk, silindris, segitiga,
memanjang seperti miselium sejati atau meselium palsu, ogival yaitu bulat panjang
7
dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung, dan lain-lain. Bagian struktur
yang terlihat adalah dinding sel, sitoplasma, vakuola, butir lemak, albumin, dan pati.
Pewarnaan khusus akan membantu kita melihat intinya. Khamir tidak bergerak karena
itu tidak mempunyai struktur tambahan di bagian luarnya seperti flagella. Beberapa
jenis khamir membentuk kapsul di sebelah luar. Tipe endospora aseksual yang tahan
panas seperti yang diproduksi bakteri Bacillus dan Clostridium tidak dihasilkan oleh
khamir. Ukuran dan bentuk sel dalam kultur yang sama mungkin berbeda karena
pengaruh perbedaan umur dan kondisi lingkungan selama pertumbuhan. Sel muda
mungkin berbeda bentuknya dari yang tua karena adanya proses ontogeny, yaitu
perkembangan individu sel. Contoh Khamir yang berbentuk apikulat umumnya berasal
dari tunas berbentuk bulat sampai bulat oval yang terlepas dari induknya, kemudian
tumbuh dan membentuk tunas sendiri.
Seperti bakteri, sel-sel khamir mempunyai lapisan dinding luar yang terdiri dari
polisakarida kompleks dan di bawahnya terletak membran sel. Sitoplasma mengandung
suatu inti yang bebas (discreate nucleus) dan bagian yang berisi sejumlah besar cairan
yang disebut vakuola.
8
D. Ciri – ciri Khamir
9
Batas aktivitas air khamir terendah untuk pertumbuhan berkisar antara 0,88-0,94.
Selain itu bantyak kamir yang bersifat osmofilik yakni dapat tumbuh pada medium
dengan aktivitas air relative rendah, yaitu 0,62-0,65.
4. Kebutuhan Khamir
Khamir bersifat aerob yaitu mutlak memerlukan oksigen. Kecuali khamir yang
bersifat fermentatif yang hidup dalam keadaan anaerob yaitu tidak memerlukan
oksigen bebas. Nutrisi yang diperlukan khamir untuk pertumbuhan yaitu nitrogen
dalam bentuk sederhana atau kompleks misalnya dalam bentuk ammonia dan urea
atau asam amino dan polipeptida. Khamir tidak berperan dalam penyakit yang
ditularkan melalui makanan.
10
Hansenula, Debaryomyces dan Hanseniaspora. Sedangkan pada kelompok jenis
yeast sejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri adalah
Saccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, minuman beralkohol,
glyserol dan enzim invertase.
Kelompok yeast ini tidak mempunyai spora. Yeast liar ini pertumbuhannya
terkadang diharapkan ada yang tidak diharapkan dalam suatu fermentasi.
Termasuk dalam kelompok yeast ini adalah Candida, Torulopsis, Brettanomyces,
Rhodotorula, Trichosporon dan Kloeckera.
F. Habitat Khamir
Khamir memiliki habitat yang sangat luas meliputi daratan, peraira dan udara.
Contohhnya Khamir dapat tumbuh di tanaman, makanan dan buah. Selain itu Salah satu
habitat khamir adalah perairan. Khamir dapat ditemukan pada perairan air tawar,
perairan mangrove, serta perairan laut.
11
secara komersial untuk keperluan pembuatan roti. Jenis yang dikembangkan adalah
Saccharomycescerevisiae yang disebut dengan Baker·s yeasts.
Secara umum pemanfaatan yeast dalam mengembangkan produk pangan dapat
diketahui seperti di bawah ini :
a. Susu dan produk olahannya
Beberapa contoh produk yang dihasilkan oleh Khamir:
Produk Yeast spesies
Rhodotorula spp., Candida famata, C. diffluens,
Susu segar,
C. curvata, Kluyveromyces marxianus, k
pasteurisasi
Cryptococcus flavus.
Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata,
Mentega
C. diffluens, C. lipolytica, Cryptococcus laurentii.
Kluyveromyces marxianus, Candida famata,
Debaryomyces hansenii, Saccharomyces
Yogurt cerevisiae,
Hansenula anomala
Zigosaccharomyces rouxii.
12
Debaryomyces spp., Trichosporon (jarang
merah dan unggas
diteliti).
Daging Domba
Cryptococcus laurentii, Candida zeylanoides,
beku
Trichosporon pullulans.
Daging kalkun
Cryptococcus laurentii, Candida zeylanoides.
beku
Candida lipolytica, C. zeylanoides, C.
Daging potong atau lambica, C. sake, Cryptococcus laurentii,
cincang Debaryomyces hansenii, Pichia
membranaefaciens.
Daging yang diolah Debaryomyces hansenii, Candida spp., (sosis,
ham) Rhodotorula spp.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Khamir merupakan bagian dari kelompok kapang dan dibedakan dari hampir semua
jamur dengan tinjauan cirinya yang bersel tunggal dan membelah diri secara bertunas.
Khamir memiliki habitat yang sangat luas meliputi daratan, perairan dan udara.
Pada dasranya khamir terdiri dari 2 macam, yaitu true yeast dan wild yeast. Sedangkan
Ciri-cirinya dapat ditinjau dari aspek Pertumbuhan dan
Perkembangbiakan, suhu, pH dan resistensinya terhadap panas. Khamir juga memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan, dimulai dari aspek pangan, perminyakan hingga
pengolahan limbah.
14
DAFTAR PUSTAKA
15