Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Cangkok Kulit: Gambaran Umum, Manfaat, dan Hasil yang

Diharapkan
Apa itu Cangkok Kulit?

Cangkok kulit adalah operasi yang dilakukan untuk mengganti kulit dengan kulit yang baru.
Cangkok kulit biasanya akan dibutuhkan karena cedera atau penyakit dan dapat bersifat sementara
atau permanen. Ada banyak cara untuk melakukan tindakan ini, namun cara yang paling umum
adalah mengambil kulit pasien dari bagian tubuhnya yang lain dan memindahkannya ke bagian
tubuh yang membutuhkan cangkok kulit. Dengan perawatan dan persiapan yang baik, komplikasi
dapat dikurangi atau dicegah dengan mudah.

Siapa yang Harus Menjalani Cangkok Kulit dan Hasil yang Diharapkan

Cangkok kulit dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, namun yang paling menguntungkan
adalah untuk kepentingan medis, misalnya untuk pengobatan dari:

 Luka bakar yang parah

 Luka yang tidak dapat sembuh, seperti ulkus akibat diabetes dan luka yang terinfeksi

 Luka yang besar, terbuka, dan tidak dapat dijahit

 Kanker kulit

 Patah tulang yang terbuka pada kaki

Menutupi luka bakar adalah bagian yang penting dari pengobatan karena tanpa adanya kulit luar,
kemungkinan besar pasien akan kehilangan cairan dan infeksi. Cangkok kulit juga dapat mencegah
timbulnya bekas luka. Luka sayatan dan luka bakar yang tidak ditangani dapat menyebabkan bekas
luka yang parah karena kulit cenderung melakukan kontraksi selama proses penyembuhan.

Selain kegunaannya dalam bidang kesehatan, tindakan ini juga dapat dilakukan untuk operasi
plastik kecantikan atau bedah rekonstruktif.

Cangkok kulit diharapkan dapat menyembuhkan bagian tubuh yang terluka dan dan mencegah
terjadinya komplikasi jangka panjang yang berkaitan dengan cedera kulit. Dalam 36 jam, pembuluh
darah yang ada di kulit donor akan mulai tumbuh di area cangkok. Dalam tahap ini, dokter dapat
mengetahui apakah cangkok kulit telah berhasil.

Cara Kerja Cangkok Kulit

Cara pelaksanaan cangkok kulit yang tepat bergantung pada jenis cangkok yang digunakan.
Berdasarkan ketebalan kulit, ada dua jenis cangkok kulit, yaitu:

Cangkok kulit split – Dalam tindakan cangkok kulit split, hanya lapisan paling luar dari kulit, yaitu
dermis dan epidermis, yang akan diambil dari bagian tubuh donor dan dipindahkan ke bagian
tubuh yang membutuhkan cangkok. Jenis cangkok ini lebih sesuai apabila bagian tubuh yang
membutuhkan cangkok berukuran besar. Namun, karena kulit yang diambil hanyalah lapisan yang
tipis, maka cangkok kulit ini lebih mudah rusak dan tidak akan tumbuh saat pasien bertambah usia.
Hal ini berarti apabila seseorang mendapatkan cangkok kulit split saat kecil, nantinya ia akan
membutuhkan cangkok kulit tambahan. Cangkok kulit split akan terlihat pucat dan mengkilap.
disebut juga partial thickness skingraft, seperti pada gambar disamping ini, tidak semua
ketebalan kulit yang diambil, hanya lapisan epidermis dan sebahagian lapisan dermis.
biasanya daerah donor untuk STSG ini adalah di paha, atau punggung.
Jenis Split Thickness Skin Graft

Berdasar ketebalan kulit, ada 3 macam :

 Thin Split Thickness Skin Graft, ukurannya 8-12/1000 inci

 Intermediate Split Thickness Skin Graft, ukurannya 14-20/1000 inci

 Thick Split Thickness Skin Graft, ukurannya 22-28/1000 inci

 Cangkok kulit ketebalan penuh – Dalam tindakan cangkok kulit ketebalan penuh, cangkok
kulit yang diambil dari area donor meliputi semua lapisan kulit serta otot dan pembuluh
darah yang ada di bawah kulit. Jenis tindakan ini lebih sesuai untuk luka yang lebih kecil
dan terlihat, misalnya luka di wajah. Cangkok kulit ketebalan penuh akan tumbuh bersama
dengan kulit pasien dan biasanya keduanya dapat menyatu dengan baik. Bagian tubuh
yang biasanya diambil kulitnya adalah punggung dan perut, yang kemudian akan ditutup
dengan cangkok kulit split.

Selain itu, ada tiga jenis cangkok kulit berdasarkan sumber dari kulit baru, yaitu:

 Autograft – Cangkok kulit yang diambil dari tubuh pasien sendiri, biasanya dari bokong
atau bagian dalam paha karena bagian tubuh ini mudah disembunyikan.

 Allograft – Allograft adalah kulit donor yang diambil dari mayat dan disimpan dengan
dibekukan. Allograft hanya digunakan sebagai kulit pengganti sementara karena sistem
kekebalan tubuh lama kelamaan akan menolak cangkok kulit ini.

 Xenograft – Xenograft adalah kulit donor yang diambil dari binatang, biasanya babi. Seperti
allograft, xenograft juga akan ditolak oleh tubuh pasien dalam tujuh hari dan harus
digantikan dengan autograft.

Cangkok kulit akan dilakukan di ruang operasi di rumah sakit, dan selalu membutuhkan bius umum
agar pasien dapat tidur selama tindakan tanpa merasakan sakit. Dalam cangkok kulit split, kulit
donor akan diambil dengan dermatome, yaitu suatu alat khusus yang dapat mengiris tipis jaringan
kulit. Dalam cangkok kulit ketebalan penuh, kulit dan jaringannya akan diambil dengan pisau
bedah.

Tindakan ini biasanya dilakukan dengan langkah berikut:

 Membius pasien

 Membersihkan luka dengan larutan garam atau antiseptik yang telah diencerkan dan
mengambil jaringan yang mati

 Menghentikan peredaran darah dengan mengikat pembuluh darah atau menggunakan


epinefrin, yaitu obat yang dapat mengencangkan pembuluh darah

 Mengambil kulit donor, jumlah kulit yang diambil biasanya 3-5 persen lebih banyak dari
yang dibutuhkan untuk berjaga-jaga apabila kulit mengerut

 Meletakkan cangkok kulit di luka dan menjahit cangkok kulit

 Memberikan obat pada luka untuk melindunginya selama proses penyembuhan


 Menutupi bagian tubuh yang diambil kulitnya dengan cangkok kulit split (apabila cangkok
kulit penuh diambil dari bagian tubuh tersebut)

Pemulihan dari tindakan cangkok kulit akan membutuhkan waktu beberapa bulan. Selama 10 hari
pertama, pasien disarankan untuk tidak meninggalkan tempat tidur, terutama apabila cangkok kulit
ada di kaki. Selama 2-3 minggu selanjutnya, pasien tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat
menekan atau menarik cangkok kulit. Selama bulan-bulan selanjutnya, cangkok kulit harus
dipasangi perban atau stocking untuk mengurangi risiko terjadinya kontraktur. Cangkok kulit juga
harus dilembabkan atau diolesi minyak mineral agar kulit tidak kering. Hal ini harus dilakukan
karena kulit yang dicangkok tidak memiliki kelenjar minyak atau keringat untuk melumasi kulit.

Kemungkinan Risiko dan Komplikasi

Ada beberapa kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi saat atau setelah tindakan cangkok kulit.
Komplikasi tersebut meliputi:

 Reaksi alergi pada obat atau obat bius

 Pendarahan yang parah

 Infeksi

 Kesulitan bernapas

 Pembengkakan

Apabila cangkok kulit menggunakan allograft, maka juga ada risiko berpindahnya penyakit menular
dari pasien donor.

Ada kemungkinan cangkok kulit akan gagal karena:

 Persiapan yang kurang memadai pada bagian tubuh yang terluka

 Peredaran darah yang kurang memadai

 Adanya infeksi

 Terjadinya hematoma

Agar cangkok kulit berhasil dan tidak terjadi komplikasi, bagian tubuh yang terluka harus:

 Mendapatkan pasokan darah yang cukup

 Belum pernah terkena pengobatan radiasi atau mengalami kerusakan karena pengobatan
itu

 Tidak memiliki jaringan yang mati atau infeksi bakteri

Oleh karena itu, apabila ada jaringan yang mati, jaringan tersebut harus diambil terlebih dahulu
melalui debridement. Sama halnya bila ada infeksi, infeksi tersebut harus disembuhkan dulu
sebelum cangkok kulit dilakukan.

Rujukan:
 Scherer-Pietramaggiori SS, Pietramaggiori G, Orgill DP. Skin graft. In: Neligan PC, ed.
Plastic Surgery. 3rd ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2013:chap 17.

Temukan klinik/dokter yang telah terverifikasi


Kami menyediakan layanan gratis untuk pasien mencari, menelusuri, dan membandingkan
perawatan medis berkualitas di Asia
CARI KLINIK/DOKTER

Ingin mendapatkan estimasi biaya dari klinik yang


terverifikasi?
DAPATKAN ESTIMASI BIAYA

Anda mungkin juga menyukai