Anda di halaman 1dari 2

REVIEW ALKES KE 2

nama : syahrul umam


npm : 11161114
kelas : 3FA3
1. Alat Pemeriksaan Klinik dan Laboratorium Farmasi
a. Chemistry Analizer
Menganalisis sempel darah otomatis (Na & kalium)
Cth : Mindray, sysmex
Terdapat 2 prinsip pengoperasian
1. CFA (continuous flow analyzer)
2. FIA ( flow injection analyzer)
b. Alat cek darah
Mampu mengecek : gula darah, klestrol dan asam urat
c. Urine analizer
Menganalisis zat kimia yang terkandung dalam urine
d. Timbangan (digital)
e. pHmeter digital
f. Hot Plate dan Magnetic Stirrer
g. Refractometer
Untuk mengukur kadar/konsentrasi dalam larutan misalnya gula, garam, protein
h. Centrifuge
Digunakan untuk memisahkan partikel-partikel dengan berat molekul yang berbeda dalam suatu
larutan.
i. Spektrofotometer/Photometer
Mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan
2. Medical Imaging
a. Sejarah
Mulai dari sinar x ditemukan oleh rontgen
b. Jenis gelombang elektromagnetik
•Sinargamma(γ)•SinarRontgen•Sinarultraviolet•Sinartampak•Sinarinframerah(IR)•GelombangR
ADAR•GelombangTV•GelombangRadio
c. Sumber
•Osilasilistrik.•Sinarmatahari•Lampumerkuri•Penembakanelektron•Intiatom yang tidakstabil
d. Ultrasonograpy
USG aman digunakan untuk ibu hamil karena karena ultrasound menggunakan gelombang suara
frekuensi tinggiyang tidak dapat didengar manusia(>20 kHz, atau dalam ultrasonografi
diagnostik 1 MHz -15 MHz)
e. Rontgen
f. Computed Tomography(CT-Scan)
Menghasilkan gambar lebih baik dari rontgen dengan lebih 3D
Dosisnya : •CT head 2.5 mSv•CT chest 8 mSv•CT abdomen 10 mSv•CT pelvis 10 mSv
g. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Lebih mutahir dibandingkan CT scan
Kemampuan membuat potongan koronal, sagital, aksial (melintang, tegak, dan miring) tanpa
banyak memanipulasi.
Dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia denganperbedaan yang kontras.
Pemberian Obat Secara Parenteral
Nama : Syahrul Umam
Npm : 11161114
kelas : 3 FA3

1) Injeksi Intracutan merupakan suntikan pada lapisan dermis atau di bawah


epidermis/permukaan kulit. injeksi ini di lakukan secara terbatas, karena hanya sejumlah
kecil obat yang dapat dimasukkan. cara ini biasannya digunakkan untuk tes tuberkulin
atau tes alergi terhadap obat tertentu dan untuk pemberian vaksinasi. area yang lazim
digunakan adalah lengan bawah bagian dalam,dada bagian atas dan punggung area
skapula.
2) Injeksi Intra Muscular(IM) ditunjukkan untuk memberikan obat dalam jumlah yang besar
dibandingkan obat yang diberikan secara SC. absorbsi juga lebih cepat dibanding SC
karena lebih banyak suplai darah diotot tubuh. beberapa lokasi yang lazim digunakan
untuk injeksi IM adalah deltoid,dorso gluteal,vastus lateralis,dan rektus femoralis. area-
area tersebut digunakan karena massa otot yang besar,vaskularisasi baik dan jauh dari
saraf. untuk menghindari obat salah masuk pada jaringan sub cutan maka jarum diatur
dalam posisi tegak lurus 900.
3) Injeksi Intra Vena(IV) ditujukan untuk mempercepat reaksi obat, sehingga obat langsung
masuk ke sistem sirkulasi darah. pemberian obat ini dapat dilakukan langsung pada vena
atau pada pasien yang dipasang infus, obat dapat diberikan melalui botol infus atau
melalui karet pada selang infus tempat penyuntikan yaitu pada vena yang dangkal dan
dekat dengan tulang, misalnya :
a. Pada lengan(vena mediana cubiti/vena cephalica)
b. Pada tungkai(vena saphenosus)
c. Pada leher(vena jugularis) anak
d. Pada kepala (vena frontalis,atau vena temporalis) anak
4) Injeksi Sub Cutan(SC) diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu pada jaringan
konektif atau lemak dibawah dermis. daerah yang lazim untuk injeksi SC adalah lengan
atas bagian luar,pahabagiandepan,perut,areaskapula,ventrogluteal,dandorsogluteal. jangan
memberikan injeksi pada daerah yang nyeri,merah,pruritis,atau edema. jenis obat yang
lazim diberikan secara SC adalah vaksin, obat-obatan preoperasi,narkotik,insulin, dan
heparin.

Anda mungkin juga menyukai