Anda di halaman 1dari 4

1.

ULTRASONOGRAFI (USG)

Contoh alat yang menggunakan penerapan fisika yaitu pada penggunaan USG. Lewat USG dokter
bisa melihat kelainan-kelainan di rahim ibu, misalnya mendiagnosa adanya kista, myoma atau
lainnya. Manfaat lain pemeriksaan USG untuk mendeteksi apakah kehamilan terjadi di dalam atau di
luar kandungan. Prinsip USG adalah menggunakan bunyi berfrekuensi tinggi sehingga komplikasi di
dalam rahim dapat segera diketahui. Dengan teknologi gelombang bunyi berfrekuensi tinggi dokter
dapat mengukur janin agar tanggal persalinan diketahui, melihat jumlah janin yang ada di rahim, serta
melihat posisi janin dan letak plasenta. selain dari USG alat yang biasa digunakan dalam mendiagnosa
suatu penyakit yaitu ST Scan, Radioisotop, dll.

Tata cara penggunaan USG

 Sebelum USG dimulai, pasien akan diminta untuk menanggalkan pakaiannya dan
menggunakan baju rumah sakit.
 Ahli sonogram, yaitu teknisi USG yang dilatih khusus, akan memberikan gel pelumas pada
daerah tindakan.
 Gelombang ultrasonik akan bergema segera setelah menemukan tulang atau organ dalam
tubuh, dan gema tersebut akan dikirim kembali ke unit komputer yang terpasang.
 Pasien mungkin akan diminta untuk mengubah posisinya dari waktu ke waktu untuk
memeriksa berbagai bagian tubuh. Tindakan USG biasanya berlangsung sekitar setengah jam.

2. SUCTION PUMP

Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak
dibutuhkan pada tubuh manusia
Manfaat alat
Suction Pump merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh pada proses operasi, seperti darah, isi lambung, dan sebagainya.
Kemudian cairan yang dihisap ditampung kesebuah wadah penampung.
Prinsip Kerja Suction Pump yaitu motor akan memutar beserta kipas penghisap sehingga
dapat menghisap cairan dalam tubuh pasien lewat selang penghisap yang terhubung lewat
tabung dan filter

http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-2605-
DraftSeminar.pdffilter.
Tata Cara penggunaanya :
1. Pastikan dan persiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses suction sudah steril
dapat digunakan dengan baik
2. Pastikan hubungan antara suction machine dengan tabung cairan terhubung dengan baik.
3. Hubungkan tabung cairan ke cathere menggunakan pipa.
4. Lakukan percobaan menghisap dengan air bersih
5. Setelah proses suction telah selesai, cabut pipa penghubung antara mesin dan cathere ke
tabung cairan.
6. Tutup dengan rapat tabung cairan dan buang atau bersihkan tabung sesuai dengan jenis
tabungnya.
7. Lakukan sterilisasi pada cathere dan tabung serta charge ulang alat.

3. RONTGEN

1. Sinar-X atau sinar Rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi
dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X
2. Rontgen dilakukan untuk diagnosis penyakit dan atau untuk menentukan terapi yang akan
ditempuh.
3. Tata cara penggunan alat :
Ketika X-ray bersentuhan dengan jaringan tubuh, alat tersebut akan menghasilkan gambar
pada film logam, Sinar hanya dapat terserap oleh bahan padat di dalam tubuh.

4. ELECTRICARDIOGRAFI (EKG)
Elektrokardiogram merupakan sinyal fisiologi yang dihasilkan oleh aktivitas
kelistrikan jantung. Sinyal ini direkam dengan perangkat elektrokardiograf,
merupakan perangkat keras yang berfungsi mencatat aktifitas listrik dari sebuah
jantung. Prinsip kerja elektrokardiograf bekerja dengan mengukur perbedaan
potensial listrik pada tubuh manusia. Jantung memiliki parameter fisiologi dengan
tegangan 0.1-5.0 (mV) dan frekuensi maksimal pengamatan 300 Hz [3]. Dalam
standar monitoring, pengamatan bandwidth yang digunakan lebih kecil yaitu
0.03-15.92 Hz. Proses terbentuknya gelombang EKG di permukaan dapat
diilustrasikan sebagai berikut :

Ilustrasi terbentuknya akivitas gelombang denyut jantung[3]


Bioelektrik jantung dibangkitkan dari SA nodesecara spontan, yangterjadi kontrak
pada atrium menyebabkan depolarisasiatrium (terjadinya perpindahancepat
natrium, bersama dengan melambat kalsium (Ca++) menyebabkanbagian dalam
sel berubah dari negatif ke positif). Depoalrisasi ini menghasilkan kontraksi
atrium yang membentuk gelombang P. Selanjutnya, konduksi arus listrik ini
disalurkan melalui septum interventrikulare (AV node) kecepatan konduksi
menjadi sangat pelan agar atrium dapat menyelesaikan kontraksinya dulu
sebelum AV node. Terjadinya depolarisasi miokardium ini menghasilkan
kontaksi ventrikel, yang menyebabkan terbentuknya gelombang QRS komplek.
Proses pengukuran detak jantung ini terjadi dengan menjalarnya aruslistrik
melalui sel konduksi yang disebut berkas bagian atau serat purkinje selanjutnya
mengalir ke seluruh bagian jantung sehingga membentuk kompleks sinyal EKG
di permukaan tubuh. Setelah proses depolarisasi, selmiokard kembali seperti
keadaan awal atau dikenal dengan repolarisasi (sel memulihkan
elektronegativitas agar dapat dirangsang kembali) yang membentuk gelombang
T. Pola denyutan jantung ini akan terjadi secara kontinyu dan bergantung pada
aktivitas listrik.

Tata cara penggunaan alat :


1. Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG
2. Nyalakan mesin EKG
3. Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling
bersentuhan
4. Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu
dada dan pergelangan kaki dicukur)
5. Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
6. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki
7. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
8. Matikan mesin EKG
9. Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam
10.Bersihkan dan rapikan alat.

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/309-577-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai