Anda di halaman 1dari 29

D3 KEPERAWATAN

HIPERAKTIF
PADA ANAK
KELOMPOK KEPERAWATAN ANAK :

Rasdiana Rista /1440121037


Sesilia Susanti Abon /1440121042
1. Pengertian
Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi
neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. (Sani Budiantini
Hermawan, Psi.,).
Tiga Tipe Anak Hiperaktif
Ada tiga tipe anak hiperaktif yaitu :

a. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian (in-atensi)


Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif.
b. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive.
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan perhatian.
c. Tipe gabungan (kombinasi)
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif.
2. Etiologi
a. Faktor neurologik
Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya
proses persalinan, distresfetal, persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimiagravidarum atau eklamsia dibandingkan
dengan kehamilan dan persalinan normal.
b.Faktor toksik
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet memiliki potensi untuk membentuk perilaku hiperaktif
pada anak. Di samping itu, kadar timah (lead) dalam serum darah anak yang meningkat, ibu yang merokok dan
mengkonsumsi alkohol, terkena sinar X pada saat hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.
c. Faktor genetik
Didapatkan korelasi yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga dengan anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar
25-35% dari orang tua dan saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada
anak kembar.
d. Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang tua dengan anaknya.
3. Epidemiologi
Angka kejadian ADHD di seluruh dunia diperkirakan mencapai hingga lebih dari 5 %. Dilaporkan
lebih banyak terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan wanita. Di Amerika Serikat, penelitian
menunjukkan kejadian ADHD mencapai 7%.
4. Patofisiologi
Kurang konsentrasi/gangguan hiperaktivitas ditandai dengan gangguan konsentrasi, sifat impulsif, dan
hiperaktivitas. Tidak terdapat bukti yang meyakinkan tentang sesuatu mekanisme patofisiologi ataupun
gangguan biokimiawi. Anak pria yang hiperaktiv, yang berusia antara 6 – 9 tahun serta yang
mempunyai IQ yang sedang, yang telah memberikan tanggapan yang baik terhadap pengobatan–
pengobatan stimulan, memperlihatkan derajat perangsangan yang rendah (a low level of arousal) di
dalam susunan syaraf pusat mereka, sebelum pengobatan tersebut dilaksanakan, sebagaimana yang
berhasil diukur dengan mempergunakan elektroensefalografi, potensial–potensial yang diakibatkan
secara auditorik serta sifat penghantaran kulit. Anak pria ini mempunyai skor tinggi untuk kegelisahan,
mudahnya perhatian mereka dialihkan, lingkup perhatian mereka yang buruk serta impulsivitas.
Dengan 3 minggu pengobatan serta perawatan, maka angka–angka laboratorik menjadi lebih
mendekati normal serta penilaian yang diberikan oleh para guru mereka memperlihatkan tingkah laku
yang lebih baik.
5. Gejala klinis
Ukuran objektif tidak memperlihatkan bahwa anak yang terkena gangguan ini memperlihatkan aktifitas fisik yang lebih banyak,
jika dibandingkan dengan anak–anak kontrol yang normal, tetapi gerakan–gerakan yang mereka lakukan kelihatan lebih kurang
bertujuan serta mereka selalu gelisah dan resah. Mereka mempunyai rentang perhatian yang pendek, mudah dialihkan serta bersifat
impulsif dan mereka cenderung untuk bertindak tanpa mempertimbangkan atau merenungkan akibat tindakan tersebut. Mereka
mempunyai toleransi yang rendah terhadap perasaan frustasi dan secara emosional mereka adalah orang–orang yang labil serta
mudah terangsang. Suasana perasaan hati mereka cenderung untuk bersifat netral atau pertenangan, mereka kerap kali
berkelompok, tetapi secara sosial mereka bersikap kaku.
6. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang akan menegakkan diagnosis gangguan kekurangan
perhatian. Anak yang mengalami hiperaktivitas dilaporkan memperlihatkan jumlah gelombang-
gelombang lambat yang bertambah banyak pada elektorensefalogram mereka, tanpa disertai dengan
adanya bukti tentang penyakit neurologik atau epilepsi yang progresif, tetapi penemuan ini mempunyai
makna yang tidak pasti. Suatu EEG yang dianalisis oleh komputer akan dapat membantu di dalam
melakukan penilaian tentangketidakmampuan belajar pada anak itu.
7. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
1.) Pengobatan serta perawatan yang harus dilaksanakan pada anak yang mengalami gangguan hiperaktif ditujukan kepada keadaan
sosial lingkungan rumah dan ruangan kelas penderita serta kepada kebutuhan-kebutuhan akademik dan psikososial anak yang
bersangkutan, suatu penjelasan yang terang mengenai keadaan anak tersebut haruslah diberikan kepada kedua orang tuanya dan
kepada anak itu sendiri.
2) Anak tersebut hendaklah mempunyai aturan yang berjalan secara teratur menurut jadwal yang sudah ditetapkan dan mengikuti
kegiatan rutinnya itu, dan sebaiknya selalu diberikan kata-kata pujian.
3) Perangsangan yang berlebihan serta keletihan yang sangat hebat haruslah dihindarakan, anak tersebut akan mempunyai saat-
saat santai setelah bermain terutama sekali setelah ia melakukan kegiatan fisik yang kuat dan keras
4) Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang, dengan cara menghindarkan acara-acara televisi yang
merangsang, permainan-permainan yang keras dan jungkir balik.
Lanjutan
5) Lingkungan di sekitar tempat tidur sebaiknya diatur sedemikian rupa, barang-barang yang membahayakan dan mudah pecah
dihindarkan.
6) Tehnik-tehnik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan memberikan hadiah kepada anak tersebut berupa
bintang atau tanda sehingga mereka dapat mencapai kemajuan dalam tingkah laku mereka.

b. Medis
1) Terapi farmakologi :
Farmakoterapi kerap kali diberikan kepada anak-anak yang mengalami gangguan hiperaktif. Farmakologi yang sering digunakan
adalah dekstroamfetamin, metilfenidat, magnesium pemolin serta fenotiazin. obat tersebut mempunyai pengaruh-pengaruh
sampingan yang lebih sedikit. Cara bekerja obat tersebut mungkin sekali adalah dengan mengadakan modifikasi di dalam
gangguan-gangguan fundamental pada rentang perhatian, konsentrasi serta impulsivitas. Oleh karena respon yang akan mereka
berikan terhadap pengobatan tidak dapat diramalkan sebelumnya, maka biasanya diperlukan suatu masa percobaan klinik, mungkin
akan dibutuhkan waktu 2-3 minggu dengan pemberian pengobatan setiap hari untuk menentukan apakah akan terdapat pengaruh
obat itu atau tidak.
2) Dosis:
Obat tersebut diberikan setelah makan pagi dan makan siang, agar hanya memberikan pengaruh yang minimal kepada nafsu makan
dan tidur penderita.
a. Metilfenidat : dosis yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan usia masing-masing anak akan tetapi berat badan tidak
berpengaruh terhadap dosis.pada awalnya mereka diberikan 5 mg pada saat makan pagi serta pada waktu makan siang. Jika tidak
ada respon yang diberikan maka dosis di naikan dengan 2,5 mg dengan selang waktu 3-5 hari. Bagi anak-anak yang berusia 8-9
tahun dosis yang efektif adalah 15-20 mg/24 jam. Sementara itu anak yang berusia lebuh lanjut akan memerlukan dosis sampai 40
mg/jam. Pengaruh obat ini akan berlangsung selama 2-4 hari. Biasanya anak akan bersifat rewel dan menangis. Jika pemakaian
obat ini sudah berlangsung lama dan dosis yang diberikan lebih dari 20 mg/jam rata-rata mereka akan mengalami pengurangan 5
cm dari tinggi yang diharapkan.

b. Dekstroamfetamin : dapat diberikan dalam bentuk yang dilepaskan (showreleased) secara sedikit demi sedikit. Dosis awalnya
adalah 10 mg dengan masa kerja selama 8-18 jam sehingga penderita hanya membutuhkan satu dosis saja setiap hari, pada waktu
sarapan pagi. Dosisnya dalah kira sebesar setengah dosis metilfenidat, berkisar antara 10-20 mg/jam
c. Magnesium pemolin : dianjurkan untuk memberikan dosis awal sebesar 18,75 mg, untuk selanjutnya dinaikan dengan setengah
tablet/minggu. Akan dibutuhkan waktu selama 3-4 minggu untuk menetapkan keefektifan obat tersebut. Efek samping dari obat
tersebut adalah berpengaruh terhadap fungsi hati, kegugupan serta kejutan otot yang meningkat.
d. Fenotiazin : dapat menurunkan tingkah laku motorik anak yang bersangkutan, efek samping : perasaan mengantuk, iritabilitas
serta distonia.
TEORI
ASUHAN
KEPERAWATAN
HIPERAKTIF PADA ANAK
1. Pengkajian
Menurut Videbeck (2008) pengkajian anak yang mengalami AttentionDeficytHiperactivityDisorder (ADHD) antara lain:
1. Anamnesis
2. Identitas Pasien
3.Keluhan Utama

sulit memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif

4. Pengkajian riwayat penyakit

a) Orang tua mungkin melaporkan bahwa anaknya rewel dan mengalami masalah saat bayi atau perilaku hiperaktif hilang
tanpa disadari sampai anak berusia todler atau masuk sekolah atau daycare.
b) Anak mungkin mengalami kesulitan dalam semua bidang kehidupan yang utama, seperti sekolah atau bermain dan
menunjukkan perilaku overaktif atau bahkan perilaku yang membahayakan di rumah.
c) Berada diluar kendali dan mereka merasa tidak mungkin mampu menghadapi perilaku anak.
d) Orang tua mungkin melaporkan berbagai usaha mereka untuk mendisplinkan anak atau mengubah perilaku anak
dansemua itu sebagian besar tidak berhasil.
2) Penampilan umum dan perilaku motorik

a) Anak tidak dapat duduk tenang di kursi dan mengeliat dan bergoyang-goyang saat mencoba melakukannya.
b) Anak mungkin lari mengelilingi ruang dari satu benda ke benda lain dengan sedikit tujuan atau tanpa tujuan yang
jelas.
c) Kemampuan anak untuk berbicara terganggu, tetapi ia tidak dapat melakukan suatu percakapan, ia menyela, menjawab
pertanyaan sebelum pertanyaan berakhir dan gagal memberikan perhatian pada apa yang telah dikatakan.
d) Percakapan anak melompat-lompat secara tiba-tiba dari satu topik ke topik yang lain. Anak dapat tampak imatur atau
terlambat tingkat perkembangannya.
2) Penampilan umum dan perilaku motorik
a) Anak tidak dapat duduk tenang di kursi dan mengeliat dan bergoyang-goyang saat mencoba melakukannya.
b) Anak mungkin lari mengelilingi ruang dari satu benda ke benda lain dengan sedikit tujuan atau tanpa tujuan yang
jelas.
c) Kemampuan anak untuk berbicara terganggu, tetapi ia tidak dapat melakukan suatu percakapan, ia menyela, menjawab
pertanyaan sebelum pertanyaan berakhir dan gagal memberikan perhatian pada apa yang telah dikatakan.
d) Percakapan anak melompat-lompat secara tiba-tiba dari satu topik ke topik yang lain. Anak dapat tampak imatur atau
terlambat tingkat perkembangannya.
3) Mood dan afek
a) Mood anak mungkin labil, bahkan sampai marah-marah atau tempertantrum.
b) Ansietas, frustasi dan agitasi adalah hal biasa.
c) Anak tampak terdorng untuk terus bergerak atau berbicara dan tampak memiliki sedikit kontrol terhadap perilaku
tersebut.
d) Usaha untuk memfokuskan perhatian anak dapat menimbulkan perlawanan dan kemarahan.
3) Mood dan afek

a) Mood anak mungkin labil, bahkan sampai marah-marah atau tempertantrum.


b) Ansietas, frustasi dan agitasi adalah hal biasa.
c) Anak tampak terdorng untuk terus bergerak atau berbicara dan tampak memiliki sedikit kontrol terhadap perilaku
tersebut.
d) Usaha untuk memfokuskan perhatian anak dapat menimbulkan perlawanan dan kemarahan.
4) Proses dan isi pikir
Secara umum tidak ada gangguan pada area ini meskipun sulit untuk mempelajari anak berdasarkan tingkat aktivitas
anak dan usia atau tingkat perkembangan.
5) Sensorium dan proses intelektual

a) Anak waspada dan terorientasi, dan tidak ada perubahan sensori atau persepsi seperti halusinasi.
b) Kemampuan anak untuk memberikan perhatian atau berkonsentrasi tergangguan secara nyata.
c) Rentang perhatian anak adalah 2 atau 3 detik pada ADHD yang berat 2 atau 3 menit pada bentuk gangguan yang lebih ringan.
d) Mungkin sulit untik mengkaji memori anak, ia sering kali menjawab, saya tidak tahu, karena ia tidak dapat memberi perhatian
pada pertanyaan atau tidak dapat berhenti memikirkan sesuatu.
e) Anak yang mengalami ADHD sangat mudah terdistraksi dan jarang yang mampu menyelesaikan tugas.
6) Penilaian dan daya tilik diri
a) Anak yang mengalami ADHD biasanya menunjukkan penilaian yang buruk dan sering kali tidak berpikir sebelum bertindak
b) Mereka mungkin gagal merasakan bahaya dan melakukan tindakan impulsif, seperti berlari ke jalan atau melompat dari tempat
yang tinggi.
c) Meskipun sulit untuk mempelajari penilaian dan daya tilik pada anak kecil.
d) Anak yang mengalami ADHD menunjukkan kurang mampu menilai jika dibandingkan dengan anak seusianya.
e) Sebagian besar anak kecil yang mengalami ADHD tidak menyadari sama sekali bahwa perilaku mereka berbeda dari perilaku
orang lain.
f) Anak yang lebih besar mungkin mengatakan, "tidak ada yang menyukaiku di sekolah", tetapi mereka tidak dapat
menghubungkan kurang teman dengan perilaku mereka sendiri.
7) Konsep diri
a) Hal ini mungkin sulit dikaji pada anak yang masih kecil, tetapisecara umum harga diri anak yang mengalami ADHD
adalah rendah.
b) Karena mereka tidak berhasil di sekolah, tidak dapat memiliki banyak teman, dan mengalami masalah dalam
mengerjakan tugas di rumah, mereka biasanya merasa terkucil sana merasa diri mereka buruk.
c) Reaksi negatif orang lain yangmuncul karena perilaku mereka sendiri sebagai orang yang buruk dan bodoh.

8) Peran dan hubungan


a) Anak biasanya tidak berhasil disekolah, baik secara akademis maupun sosial.
b) Anak sering kali mengganggu dan mengacau di rumah, yang menyebabkan perselisihan dengan saudara kandung dan
orang tua.
c) Orang tua sering meyakini bahwa anaknya sengaja dan keras kepala dan berperilaku buruk dengan maksud tertentu
sampai anak yang didiagnosis dan diterapi.
d) Secara umum tindakan untuk mendisiplinkan anak memiliki keberhasilan yang terbatas pada beberapa kasus, anak
menjadi tidak terkontrol secara fisik, bahkan memukul orang tua atau merusak barang-barang miliki keluarga.
e) Orang tua merasa letih yang kronis baik secara mental maupun secara fisik.
f) Guru serungkali merasa frustasi yang sama seperti orang tua dan pengasuh atau babysister mungkin menolak untuk
mengasuh anak yang mengalami ADHD yang meningkatkan penolakan anak.

9) Pertimbangan fisiologis dan perawatan diri


Anak yang mengalami ADHD mungkin kurus jika mereka tidak meluangkan waktu untuk makan secara tepat atau
mereka tidak dapat duduk selama makan. Masalah penenangan untuk tidur dan kesulitan tidur juga merupakan masalah
yang terjadi. Jika anak melakukan perilaku ceroboh atau berisiko, mungkin juga ada riwayat cedera fisik.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan koping individu tidak efektif.
b. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku impulsif.
c. Ketidakefektifankoping individu berhubungan dengankelainan fungsi darisystem keluarga dan perkembangan ego
yang terlambat, serta penganiayaan dan penelantaran anak.
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif.
e. Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan dengan ancaman konsep diri, rasa takut terhadap kegagalan, disfungsi
system keluarga dan hubungan antara orang tua dan anak yang tidak memuaskan.
f. Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah, kurang umpan balik atau umpan balik negatif yang berulang
yang mengakibatkan penurunan makna diri.
g. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan perasaan bersalah yang berlebihan, marah atau saling menyalahkan
diantara anggota keluarga tentang perilaku anak, kepenatan orang tua karena menghadapi anak dengan gangguan dalam
jangka waktu yang lama.
h. Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis, perawatan diri dan kebutuhan terapi berhubungan dengan kurang
sumber informasi, interpretasi yang salah tentang informasi.
N DIAGNOSA RENCANA RENCANA RASIONAL
O KEPERAWATA TUJUAN TINDAKAN
N DAN
KRITERIA
HASIL
1 Harga diri rendah Tujuan :
situasional Anak 1. Pastikan 1. Hal ini penting
berhubungan memperlihatka bahwa sasaran- untuk pasien untuk
dengan koping n perasaan- sasaran yang mencapai sesuatu,
individu tidak perasaan nilai akan dicapai maka rencana untuk
efektif diri yang adalah realistis. aktivitas-aktivitas di
meningkat saat mana kemungkinan
pulang, 2. untuk sukse adalah
dengan criteria Sampaikan mungkin dan
hasil : perhatian tanpa kesuksesan ini dapat
1. Ekspresi persyaratan meningkatkan harga

3. Perencanaan
verbal dari untuk pasien. diri anak.
aspek-aspek
positif tentang 3. Sediakan 2. Komunikasi dari
diri, waktu bersama pada penerimaan
pencapaian anak, keduanya Anda terhadap anak
masalalu dan pada satu ke sebagai makhluk
prospek- satu basis dan hidup yang berguna
prospek masa pada aktivitas- dapat meningkatkan
depan aktivitas harga diri.
2. Mampu kelompok.
mengungkapk 3. Hal ini untuk
an persepsi 4. Menemani menyampaikan pada
yang positif anak dalam anak bahwa Anda
tentang diri mengidentifikas merasa bahwa dia
3. Anak i aspek-aspek berharga untuk
berpartisipasi positif dari diri waktu Anda.
dalam anak.
aktivitas- 4. Aspek positif
aktivitas baru 5. Bantu yang dimiliki anak
tanpa anak dapat
memperlihatka mengurangi mengembangkan
n rasa takut penggunaan rencana-rencana
yang ektrim penyangkalan untuk merubah
terhadap sebagai suatu karakteristik yang
kegagalan. mekanisme dilihatnya sebagai
bersikap hal yang negatif.
membela.
5. Memberikan
6. bantuan yang positif
Memberikan untuk identifikasi
dorongan dan amsalah dan
dukungan pengembangan dari
4. Implementasi
Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri,
saling ketergantungan / kolaborasi, dan tindakan rujukan / ketergantungan.Implementasi tindakan
keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan.
5. Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan hiperaktif antara lain:
a. Anak mampu memperlihatkan perasaan-perasaan nilai diri yang meningkat saat pulang.
b. Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain.
c. Anak mampu mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping yang sesuai dengan umur dan dapat diterima
sosial.
d. Anak mampu untuk mencapai tidur tidak terganggu selama 6 sampai 7 jam setiap malam.
e. Anak mampu mempertahankan ansietas di bawah tingkat sedang, sebagaimana yang ditandai oleh tidak adanya
perilaku-perilaku yang tidak perilaku yang tidak mampu dalam menanggapi terhadap stres
f. Anak mampu mendemonstrasikan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain tanpa menjadi defensif, perilaku
merasionalisasi atau mengekspresikan pikiran waham kebesaran.
g. Orang tua dapamendemonstrasikan metode intervensi yang lebih konsisten dan efektif dalam berespons perilaku anak.
h. Dapat mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang penyebab masalah perilaku, perlunya terapi dalam kemampuan
perkembangan.
KESIMPULAN
Sindroma hiperaktivitas merupakan istilah gangguan kekurangan perhatian menandakan gangguan-
gangguan sentral yang terdapat pada anak-anak, yang sampai saat ini dicap sebagai menderita
hiperaktivitas, hiperkinesis, kerusakan otak minimal atau disfungsi serebral minimal. (Nelson, 1994).
Ada tiga tipe anak hiperaktif yaitu Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian (in-atensi), Tipe
anak yang hiperaktif dan impulsive dan tipe gabungan. Etiologi dari hiperaktif yaitu Faktor neurologic,
Faktor toksik, Faktor genetic dan Faktor psikososial dan lingkungan.
Daftar Pustaka
Aniez. 2010. Definisi Anak Hiperaktif. From :http://aniezandmyprince.blogspot.com/2010/03/ definisi-anak-hiperaktif.html.
[diakses 29 Maret 2023]

Baniah Sri Handayani. 2011. Penyebab Anak Hiperaktif. From :http://www.ibudanbalita.


com/diskusi/pertanyaan/59679/penyebab-anak-hiperaktif. [diakses 1 april 2023]

Erfansyah, H.R. 2011. Keperawatan Anak Hiperaktif. From : http://erfansyah.blogspot.com /2011/01/kep-anak-hiperaktif.html


[diakses: 1 April 2023 ]
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.

Anda mungkin juga menyukai