Anda di halaman 1dari 15

A.

Penatalaksanaan Medis dan Perawatan


1. Perawatan
Menurut Baihaqi dan Sugiarmin (2006) perawatan yang dapat dilakukan orang tua
terhadap anak yang menderita ADHD antara lain :
a. Terapi medis : Mengendalikan simptom-simptom ADHD di sekolah dan
rumah
b. Pelatihan manajemen orang tua : Mengendalikan perilaku anak yang merusak
di rumah, mengurangi konflik antara orangtua dan anak serta meningkatkan
pro-sosial dan perilaku regulasi diri
c. Intervensi pendidikan : Mengendalikan perilaku yang merusak di kelas,
meningkatkan kemampuan akademik serta mengajarkan perilaku pro sosial
dan regulasi diri
d. Merencanakan program-program bulanan : Melakukan penyesuaian di rumah
dan keberhasilan ke depan di sekolah dengan mengombinasikan perlakukan
tambahan dan pokok dalam program terapi
e. Melakukan konseling keluarga : Coping terhadap stres keluarga dan individu
yang berkaitan dengan ADHD, termasuk kekacauan hati dan permasalahan
suami istri
f. Mencari kelompok pendukung : Menghubungkan anak dewasa dengan orang
tua anak ADHD lainnya, berbagi informasi dan pengalaman mengenai
permasalahan umum dan memberi dukungan moral
g. Melakukan konseling individu : Memberi dukungan di mana anak dapat
membahas permasalahan dan curahan hati pribadinya

2. Pengobatan
Pengobatan terhadap anak dengan ADHD umumnya dilakukan dengan berbagai
pendekatan termasuk program pendidikan khusus, modifikasi perilaku,
pengobatan melalui obat-obatan dan konseling. Disamping pendekatan yang
kontroversial antara lain melakukan diet khusus dan penggunaan obat-obatan serta
vitamin-vitamin tertentu (Delphie, 2006).
Menurut Videbeck (2008) obat stimulan yang sering digunakan untuk mengobati
ADHD antara lain :
a. Metilfenidat (Ritalin)

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 1


Dosis 10-60 dalam 2 – 4 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan pantau
supresi nafsu makan yang turun, atau kelambatan pertumbuhan, berikan
setelah makan, efek obat lengkap dalam 2 hari.
b. Dekstroamfetamin (Dexedrine) amfetamin (Adderall)
Dosis 3-40 dalam 2 atau 3 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan, pantau
adanya insomnia, berikan setelah makan untuk mengurangi efek supresi nafsu
makan, efek obat lengkap dalam 2 hari
c. Pemolin (Cylert)
Dosis 37,5-112,5 dalam satu dosis harian. Intervensi keperawatan pantay
peningkatan tes fungsi hati dan supresi nafsu makan, dapat berlangsung 2
minggu untuk mencapai efek obat yang lengkap

Kebanyakan obat yang digunakan dalam menangani ADHD aman jika


mengikuti perintah dokter. Obat-obatan ini mempunyai toleransi tinggi dan
sedikit efek samping. Bagi beberapa anak, pengobatan akan menaikkan nafsu
makan. Jika obat diminum setelah si anak makan, akan banyak mengurangi efek
sampingnya. Beberapa anak yang menggunakan obat untuk ADHD menunjukkan
pertumbuhan badan yang diluar batas normal. Hubungi dokter anda jika
pertumbuhan si anak terlambat.

Sebagian orang tua merasa khawatir bahwa obat yang diminum akan
memgakibatkan si anak menjadi lebih agresif atau nantinya akan membuat dia
ketagihan obat atau minuman beralkohol. Kekhawatiran ini tidak dapat
dibenarkan. Pada kenyataannya, anak dengan ADHD yang tidak mendapatkan
penanganan yang baik cenderung lebih agresif atau menjadi ketagihan obat-
obatan dan minuman beralkohol

BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN ADHD

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
ADHD terjadi pada anak usia 3 tahun, anak laki – laki cenderung memiliki
kemungkinan4x lebih besar dari perempuan untuk menderita ADHD.
2. Keluhan utama

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 2


Keluarga mengatakan anaknya tidak bisa diam, kaki atau tangannya
bergerak terus
3. Riwayat penyakit sekarang
Orang tua atau pengasuh melihat tanda – tanda awal dari ADHD :
a. Anak tidak bisa duduk tenang 
b. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
c. Perubahan suasan hati yang yang mendadak/impulsive
4. Riwayat penyakit sebelumnya
Tanyakan kepada keluarga apakah anak sebelumnya pernah mengalami cedera
otak.
5. Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan kepada keluarga apakah ada faktor genetik yang diduga
sebagai penyebab dari gangguan hiperaktivitas pada anak.
6. Riwayat psiko,sosio, dan spiritual
Anak mengalami hambatan dalam bermain dengan teman dan membinahubungan
dengan teman sebaya nya karena hiperaktivitas dan impulsivitas
7. Riwayat tumbuh kembang
a. Prenatal : Ditanyakan apakah ibu ada masalah asupan alcohol atau obat-obatan
selama kehamilan
b. Natal : Ditanyakan kepada ibu apakah ada penyulit selama persalinan.
lahir  premature, berat badan lahir rendah (BBLR)
c. Postnatal : Ditanyakan apakah setelah lahir langsung diberikan imunisasi
apatidak.8.Riwayat imunisasiTanyakan pada keluarga apakah anak mendapat
imunisasi lengkap.Usia <7 hari anak mendapat imunisasi hepatitis B Usia 1
bulan anak mendapat imunisasi BCG dan Polio IUsia 2 bulan anak mendapat
imunisasi DPT/HB I dan Polio 2 Usia 3 bulan anak mendapat imunisasi
DPT/HB II dan Polio 3 Usia 4 bulan anak mendapat imunisasi DPT/HB III
dan Polio 4 Usia 9 bulan anak mendapat imunisasi campak 
8. Pemeriksaan fisik 
Pemeriksaan fisik yang biasanya ditemukan pada anak dengan gangguan
hiperaktif mencakup :
a. Rambut yang halus
b. Telinga yang salah bentuk 
c. Lipatan-lipatan epikantus

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 3


d. Langit-langit mulut yang melengkung tinggi
e. Kerutan-kerutan telapak tangan yang hanya tunggal saja
f. Terdapat gangguan keseimbangan, astereognosis, disdiadokhokinesis serta
permasalahan-permasalahan di dalam koordinasi motorik yang halus.
9. Activity daily living ( ADL )
a. Nutrisi
Anak nafsu makan nya berkurang (anarexia).
b. Aktivitas
Anak sulit untuk diam dan terus bergerak tanpa tujuan
c. Eliminasi
Anak tidak mengelamai ganguan dalam eliminasi
d. Istirahat tidur
Anak mengalami gangguan tidur 
e. Personal Higiane
Anak kurang memperhatikan kebersihan diri nya sendiri dan sulit di atur
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif
2. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan dukungan sosial yang tidak
adekuat.
3. Isolasi sosial menarik diri berhubungan harga diri rendah sekunder terhadap
prestasi yang buruk
4. Resiko cedera berhubungan dengan psikologis (orientasi tidak efektif)
5. Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan gangguan perilaku.

C. Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa 1 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif
a. Tujuan :
Anak mampu untuk mencapai tidur tidak terganggu selama 6 sampai 7 jamn
setiap malam
b. Kriteria hasil:
1) Anak mengungkapkan tidak adanya gangguan-gangguan pada waktu tidur
2) Tidak ada gangguan-gangguan yang diamati oleh perawat

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 4


3) Anak mampu untuk mulai tidur dalam 30 menit dan tidur selama 6 sampai 7
jam tanpa terbangun
c. Intervensi :
1) Amati pola tidur anak, catat keadaan-keadaan yang menganggu tidur
Rasional : Masalah harus diidentifikasi sebelum bantuan dapat diberikan
2) Kaji gangguan-gangguan pola tidur yang berlangsung berhubungan
dengan rasa takut dan ansietas-ansietas tertentu
Rasional : Ansietas yang dirasakan oleh anak dapat mengganggu pola tidur
anak sehingga perlu diidentifikasi penyebabnya
3) Duduk dengan anak sampai dia tertidur
Rasional : kehadiran seseorang yang dipercaya memberikan rasa aman
4) Pastikan bahwa makanan dan minuman yang mengandung kafein
dihilangkan dari diet anak
Rasional : Kafein adalah stimulan SSP yang dapat mengganggu tidur
5) Berikan sarana perawatan yang membantu tidur (misalnya : gosok
punggung, latihan gerak relaksasi dengan musik lembut, susu hangat dan
mandi air hangat)
Rasional : Sarana-sarana ini meningkatkan relaksasi dan bisa membuat
tidur
6) Buat jam-jam tidur yang rutin, hindari terjadinya deviasi dari jadwal ini
Rasional : Tubuh memberikan reaksi menyesuaikan kepada suatu siklus
rutin dari istirahat dan aktivitas
7) Beri jaminan ketersediaan kepada anak jika dia terbangun pada malam hari
dan dalam keadaan ketakutan
Rasional : Kehadiran seseorang yang dipercaya memberikan rasa aman

2. Diagnosa 2 : Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan dukungan


sosial yang tidak adekuat.
a. Tujuan:
Anak mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping yang sesuai
dengan umur dan dapat diterima sosial
b. Kriteria hasil:
1) Anak mampu  penundaan pemuasan terhadap keinginannya, tanpa
terpaksa untuk menipulasi orang lain.

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 5


2) Anak mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang dapat
diterima secara sosial
3) Anak mampu mengungkapkan kemampuan-kemampuan koping alternatif
yang dapat diterima secara sosial sesuai dengan gaya hidup dari yang ia
rencanakan untuk menggunakannya sebagai respons terhadap rasa frustasi
c. Implementasi keperawatan:
1) Pastikan bahwa sasaran-sasarannya adalah realistis.
Rasional : Hal ini penting untuk  pasien untuk mencapai sesuatu, maka
rencana untuk aktivitas-aktivitas di mana kemungkinan untuk sukses
adalah mungkin dan kesuksesan ini dapat meningkatkan harga diri anak.
2) Sampaikan perhatian tanpa syarat pada anak.
Rasional : Komunikasi dari pada  penerimaan Anda terhadap anak sebagai
makhluk hidup yang berguna dapat meningkatkan harga diri.
3) Sediakan waktu  bersama anak, keduanya pada saty ke satu basis dan pada
aktivitas-aktivitas kelompok.
Rasional : Hal ini untuk menyampaikan pada anak  bahwa anda merasa
bahwa dia berharga untuk waktu anda.
4) Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-aspek  positif dari dan
dalam mengembangkan rencana-rencana untuk merubah karakteristik
yang melihatnya sebagai negatif.
Rasional : Aspek positif yang dimiliki anak dapat mengembangkan
rencana-rencana untuk merubah karakteristik yang dilihatnya sebagai hal
yang negatif.
5) Bantu anak mengurangi penggunaan penyangkalan sebagai suatu
mekanisme  bersikap membela. Memberikan bantuan yang  positif untuk
identifikasi masalah dan pengembangan dari perilaku-perilaku koping
yang lebih adaptif.
Rasional : Memberikan bantuan yang positif untuk identifikasi amsalah
dan  pengembangan dari  perilaku-perilaku koping yang lebih adaptif.
Penguatan positif membantu meningkatkan harga diri dan meningkatkan
penggunaan  perilaku-perilaku yang dapat diterima oleh pasien.
6) Memberi dorongan dan dukungan kepada anak dalam menghadapi rasa
takut terhadap kegagalan dengan mengikuti aktivitas-aktivitas terapi dan

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 6


melaksanakan tugas-tugas baru. Beri  pangakuan tentang kerja keras yang
berhasil dan  penguatan positif untuk usaha-usaha yang dilakukan
Rasional : Pengakuan dan  pengyatan positif meningkatkan harga diri
7) Beri umpan balik  positif kepada klien jika melakukan perilaku yang
mendekati pencapaian tugas.
Rasional : Pendekatan ini yang disebut shaping adalah  prosedur perilaku
ketika  pendekatan yang beturut-turut akan perilaku yang diinginkan,
dikuatkan secara positid. Hal ini memungkinkan untuk memberikan
penghargaan kepada klien saat ia menunjukkan harapan yang sebenarnya
secara bertahap.

3. Diagnosa 3 : Isolasi sosial menarik diri berhubungan harga diri rendah sekunder
terhadap prestasi yang buruk
a. Tujuan :
Anak dapat mengembangkan hubungan dengan orang lain atau anak lain
b. Kriteria hasil :
1) Berhasil menyelesaikan kewajiban atau tugas dengan bantuan
2) Menunjukkan keterampilan sosial yang dapat diterima ketika berinteraksi
dengan staf atau anggota keluarga
3) Berhasil berpartisipasi dalam lingkungan pendidikan
4) Menunjukkan kemampuan menyelesaikan satu tugas secara mandiri
5) Menunjukkan kemampuan menyelesaikan tugas dengan diingatkan
6) Mengungkapkan pernyataan positif tentang dirinya
7) Menunjukkan keberhasilan interaksi dengan anggota keluarga

c. Intervensi :
1) Identifikasi faktor yang memperburuk dan mengurangi perilaku klien.
Rasional : Stimulus eksternal yang memperburuk masalah klien dapat
diidentifikasi dan diminimalkan. Demikian juga stimulus yang
mempengaruhi klien secara positif dapat digunakan dengan efektif
2) Berikan lingkungan yang sedapat mungkin bebas dari distraksi. Lakukan
intervensi satu pasien-satu perawat dan secara bertahap tingkatkan jumlah
stimulus lingkungan

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 7


Rasional : Kemampuan klien untuk menghadapi stimulus eksternal
terganggu
3) Tarik perhatian klien sebelum memberikan instruksi (yaitu panggil nama
klien dan lakukan kontak mata)
Rasional : Klien harus mendengarkan instruksi sebagai langkah awal untuk
patuh]
4) Berikan instruksi secara secara berlahan dengan menggunakan bahasa
yangs ederhana dan petunjukk yang kongkret
Rasional : Kemampuan klien dalam memahami instruksi terganggu
(terutama jika instruksi tersebut kompleks dan abstraks)
5) Minta klien untuk mengulangi instruksi sebelum memulai tugas
Rasional : Pengulangan menunjukkan bahwa klien menerima informasi
yang akurat
6) Bagi tugas yang kompleks menjadi rugas-tugas kecil
Rasional : Kemungkinan untuk berhasil akan meningkat dengan kurangnya
komponen tugas yang rumit
7) Berikan umpan balik positif untuk pencapaian setiap tahap
Rasional : Kesempatan klien untuk mendapatkan keberhasilan dapat
meningkat dengan memperlakukan setiap tahap sebagai kesempatan untuk
berhasil
8) Izinkan berisitirahat klien dapat berjalan-jalan
Rasional : Energi kegelisahan klien dapat disalurkan melalui cara yang
tepat/dapat diterima sehingga ia dapat menyelesaikan tugas yang akan
datang dengan lebih efektif

9) Jelaskan harapan untuk penyelesaian tugas dengan jelas


Rasional : Klien harus mengerti harapan yang diminta sebelum ia dapat
mengusahakan penyelesaian tugas
10) Bantu klien menyelesaikan tugas pada awalnya
Rasional : Jika klien tidak mampu menyelesaikan menyelesaikan tugas
secara mandiri, memberi bantuan akan memungkinkan klien untuk
berhasil dan menunjukkan cara menyelesaikan tugas

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 8


4. Diagnosa 4: Resiko cedera berhubungan dengan psikologis (orientasi tidak
efektif)
a. Tujuan :
Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain
b. Kriteria Hasil :
1) Anak mencari orang lain untuk mendiskusikan  perasaan perasaan yang
sebenarnya.
2) Anak mengetahui, mengungkapkan dan menerima kemungkinan
konsekuensi dari perilaku maladaptif diri sendiri.
c. Implementasi keperawatan 
1) Observasi perilaku anak secara sering. Lakukan hal ini melalui aktivitas
sehari - hari dan interaksi untuk menghindari timbulnya rasa waspada dan
kecugiaan.
Rasional :Anak-anak pada resiko tinggi untuk melakukan  pelanggaran
memerlukan  pengamatan yang seksama untuk mencegah tindakan yang
membahayakan bagi diri sendiri atau orang lain.
2) Observasi perilaku - perilaku yang mengarah pada tindakan bunuh diri.
Rasional : Pernyataan- pernyataan verbal seperti “Saya akan  bunuh diri,”
atau “Tak lama ibu saya tidak perlu lagi menyusahkan diri karena saya”
atau perilaku - perilaku non verbal seperti membagi - bagikan barang -
barang yang disenangi, alam perasaan  berubah.Kebanyakan anak yang
mencoba untuk bunuh diri telah menyampikan maksudnya baik secara
verbal atau nonverbal.
3) Tentukan maksud dan alat - alat yang memungkinkan untuk bunuh diri.
Tanyakan “apakah anda memiliki rencana untuk bunuh diri?” dan
“bagaimana rencana anda untuk melakukannya?”
Rasional : Pertanyaan-pertanyaan yang langsung menyeluruh dan
mendekati adalah cocok untuk hal seperti ini. Anak yang memiliki
rencana yang dapat digunakan adalah  beresiko lebih tinggi dari  pada
yang tidak.
4) Dapatkan kontrak verbal atau tertulis dari anak yang menyatakan
persetujuannya untuk tidak mencelakakan diri sendiri dan menyetujui
untuk menemukan orang lain pada kondisi dimana pemikiran kearah
tersebut muncul.

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 9


Rasional : Diskusi tentang  perasaan-perasaan untuk  mencelakai diri
sendiri dengan seseorang yang dipercaya memberikan suatu derajat
perasaan lega pada anak. Suatu perjanjian membuat  permasalahan
menjadi terbuka dan menempatkan  beberpa tanggung jawab untuk
keamanan dengan anal. Suatu sikap menerima anak sebagai seseorang
yang patut diperhatikan telah disampaikan
5) Bantu anak mengenali kapan kemarahan terjadi dan untuk menerima
perasaan- perasaan tersebut sebagai miliknya sendiri. Apakah anak telah
menyimpan suatu  buku catatan kemarahan dimana catatan yang dialami
dalam 24 jam disimpan.
Rasional : Informasi tentang sumber tambahan dari marahan, respon
perilaku dan persepsia anak terhadapa situasi ini harus dicatat. Diskusikan
apapun data dengan anak anjurkan  juga respon - respon  perilaku
alternatif yang diidentifikasi sebagai maladaptif
6) Bertindak sebagai model  peran untuk ekspresi yang sesuai dari
percobaan.
Rasional : Hal ini vital bahwa anak mengekspresikan perasaan - perasaan
marah, karena  mencelakai diri dan perilaku merusak diri sendiri lainnya
seringkali terlihat sebagai suatu akibat dari kemarahan diarahkan pada diri
sendiri
7) Singkirkan semua benda- benda yang berbahaya dari lingkungan anak.
Rasional : Keamana fisik anak adalah prioritas dari keperawatan, dan juga
untuk menhindari anak melakukannya pada orang lain.
8) Usahakan untuk bisa tetap bersama anak jika tingkat kegelisahan dan
tegangan mulai meningkat.
Rasional : Hadirnya seseorang yang dapat dipercaya memberikan rasa
aman.

5. Diagnosa 5 : Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan gangguan


perilaku.
a. Tujuan:
Anak tidak mengalami keterlambatan perkembangan.
b. Kriteria Hasil:

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 10


Anak akan mencapai tahapan dalam perkembangan yaitu tidak mengalami
keterlambatan 25 % atau lebih area sosial/perilaku pengaturan diri atau
kognitif , bahasa, keterampilan motorik halus dan motorik kasar.
c. Implementasi keperawatan
1) Lakukan pengkajian kesehatan yang seksama (misalnya, riwayat anak,
temperamen, budaya, lingkungan keluarga, skrining perkembangan) untuk
menentukan tingkat fungsional.
Rasional : Hal ini penting untuk  anak dalam mencapai sesuatu, maka
rencana untuk aktivitas-aktivitas di mana kemungkinan untuk sukses
adalah mungkin dan kesuksesan ini dapat meningkatkan perkembangan
anak.
2) Berikan aktivitas bermain yang sesuai, dukung beraktivitas dengan anak
lain.
Rasional : Kenyamanan anak akan membantunya untuk dapat lebih
mengontrol diri.
3) Berkomunikasi dengan pasien sesuai dengan tingkat kognitif pada
perkembangannya.
Rasional : Komunikasi yang efektif akan memudahkan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
4) Berikan penguatan yang positif/umpan balik terhadap usaha-usaha
mengekspresikan diri.
Rasional : penghargaan terhadap prestasi anak akan meningkatkan
kepercayaan diri anak
5) Ajarkan kepada orang tua tentang hal-hal penting dalam perkembangan
anak.
Rasional : Pengetahuan dari orang terdekat akan membantu anak dalam
mencapai tahapan perkembangan yang sesuai dengan umurnya.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada
implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling ketergantungan / kolaborasi, dan
tindakan rujukan / ketergantungan.Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan
dengan rencana tindakan keperawatan. Pelaksanaan / tindakan disesuaikan dengan
intervensi yang telah ditentukan.

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 11


E. Evaluasi Keperawatan
Hasil yang diharapkan dari pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan
hiperaktif antara lain:
1. Anak dapat mengembangkan hubungan dengan orang lain atau anak lain
2. Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain.
3. Anak mampu mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping yang
sesuai dengan umur dan dapat diterima sosial.
4. Anak mampu untuk mencapai tidur tidak terganggu selama 6 sampai 7 jam setiap
malam.
5. Anak tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, suatu
kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (Sulit
memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (Ketidak beresan kecil di otak),
Minimal Brain Damage (Kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (Terlalu
banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 - 5% anak
usia sekolah menderita ADHD (Permadi, 2009).
Belum ada kepastian faktor apa yang menyebabkan seorang anak dapat
menderita ADHD, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik,

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 12


neurologik dan proses dalam otak, neurotransmitter, lingkungan, psikososial
merupakan faktor penyebab dari gangguan ini.
Pada umumnya terdapat beberapa tes penunjang dalam menentukan bahwa
anak menderita ADHD atau tidak, namun yang sering dilakukan dan merupakan
tugas perawat adalah melakukan pengkajian dengan mengguanakan formulir
deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas/GPPH
(Abbreviated Conners Ratting Scale).

B. Saran
Setelah mengetahui banyak hal mengenai ADHD yang telah dipaparkan dia
tas, sudah sepantasnya sebagai mahasiswa calon tenaga kesehatan
mengaplikasikan ilmu tersebut untuk melakukan asuhan keperawatan pada anak
berkebutuhan khusus seperti anak ADHD. Bukanlah hal yang mudah untuk
melakukan asuhan keperawatan pada anak ADHD mengingat mereka kurang
konsentrasi dan memiliki perilaku maladaptif. Maka dari itu diperlukan
pengetahuan yang lebih luas dan ketrampilan yang mendukung agar dapat
melakukan asuhan keperawatan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Logaritma, Nia. 2012. Laporan Pendahuluan dan Askep Anak Hiperaktif.
http://www.academia.edu/6559812/Laporan_Pendahuluan_dan_Askep_Anak_Hiperaktif
. Diakses tanggal 4 Maret 2017
Meliastari. 2012. Mengurangi Hiperaktifitas Pada Anak Attention Deficit/Hiperactivity
Disorder (Adhd) Melalui Permainan Tradisional Teropa Tempurung (Single Subject
Research Kelas Iii Di Slb Negeri Lima Kaum).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24428&val=1496. Diakses 6 Maret
2017

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 13


Rudolph, Abraham M. Dkk. 2014. Buku Ajar Pediatri Rudolph Ed 20 Volume 1. Jakarta :
EGC
Rudolph, Abraham M. Dkk. 2007. Buku Ajar Pediatri Rudolph Ed 20 Volume 3. Jakarta :
EGC
Siswati, Novita. 2010. Pengaruh Social Stories Terhadap Keterampilan Sosial Anak Dengan
Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (Adhd) Studi Eksperimental Desain Kasus
Tunggal Di Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/download/2955/2641. Diakses 4
Maret 2017

ASUHAN KEPERAWATAN
ADHD (Attention Deficit Hyperaktivity Disorder) PADA ANAK

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 14


Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Keperawatan Anak II

Oleh :
KELOMPOK 16
MUNIFAH (010114A072)
NURUL QOYYIMAH S. (010114A098)
SARI RUMANIA (010114A107)
WULANDARI (010114A128)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017

ASKEP ADHD KELOMPOK 16 15

Anda mungkin juga menyukai