Anda di halaman 1dari 44

Pengabdian Pada Masyarakat

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


Pemanfaatan Teknologi Informasi
Bidang Kesehatan
(Penguatan Kompetensi PMIK
Puskesmas di Bangka Belitung)
Oleh Sustin Farlinda, S.Kom,MT
TI Bidang Kesehatan
• Peralatan Bidang Kesehatan/Medis
• Telemedicine
• Sistem Informasi Bidang Kesehatan
• Electronic Health Record/EHR/EMR (Rekam
Medis Elektronik)
USG (Ultra sonografi).

• USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran


yang memanfaatkan gelombang ultrasonik,
yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz)
yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam
layar monitor.
• Ultrasonography adalah salah satu dari produk
teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat
ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ
atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa
membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi
antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan
teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk
diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra
(image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI
SKEMA CARA KERJA USG

1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada
pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang
yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)
sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut
menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat
diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.Monitor Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data
yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga
di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC
CARA USG MERUBAH GELOMBANG MENJADI GAMBAR
• Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari
Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya,
Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan
lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak
besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang
ultrasonik melalui tulang tengkorak.
• Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat
pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih
berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan
titik-titik berintensitas rendah
JENIS PEMERIKSAAN USG

1. USG 2 Dimensi
• Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar
keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
• Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar
lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti
aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin)
dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari
posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya
dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
• Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat
bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
• Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran
tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
• - Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
• - Tonus (gerak janin).
• - Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
• - Doppler arteri umbilikalis.
• - Reaktivitas denyut jantung janin.
Computed tomography
• ialah sebuah ketentuan medis yang
mempergunakan komputer untuk membikin
kesan tiga dimensi dari bagian tubuh dari
serangkaian sebuah sinar x yang diambilnya
sebagai titik-titik potong di sepanjang sumbu
yang sama. (sumber: wikipedia)
• CT akan membentuk citra yang
menggambarkan distribusi jaringan organ
yang sebenarnya ke suatu irisan tunggal
• Biasanya dipakai untuk melakukan diagnosis
usus, hati, pangkreas, limfa dan ginjal
Magnetic Resonance Imaging
• Menghasilkan suatu citra dari distribusi
jaringan pada bidang tertentu dalam tubuh.
• MRI dapat memberikan struktur jaringan
lunak di sekitar tulang, juga mendiagnosa luka
di sekitar lutut, bahu, pinggang, siku,
pergelangan. Juga permasalahan
jantung, aorta, arteri

Contoh: dapat dilakukan dengan mengukur kadar


hidrogen dalam bidang tersebut.
Ada beberapa kelebihan MRI
dibandingkan dengan pemeriksaan CT
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa
kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum
tulang serta
muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan
lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional
seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan
spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang,
tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
Penggunaan Telemedicine
• Adalah perawatan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter atau perawat yang dilakukan dari
jauh
• Cocok dan bermanfaat untuk masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil
• Ada yang syncronous telemedicine (real time), bisa
berbentuk telepon, atau pun robot bedah. Kedua
pihak harus hadir bersamaan dan diperlukan
penghubung agar terjadi interaksi real time.
• Ada yang asyncronous telemedicine ( store and
forward) mencakup pengumpulan dan pengiriman
data ke seorang dokter spesialis. Kedua pihak tdk hrs
hadir bersamaan
• Dokter melihat pasien dari jarak jauh
Contoh aplikasi telemedicine
• Easy call me: dokter memberikan no HP agar
dpt dihubungi pasien kapan saja
• Smart home smart patient: monitoring pasien
di rumah
Contoh aplikasi telemedicine………
• MTV (Mobile Telemedicine Vehicle): unit gawat
darurat dmn dokter bs mangobati pasien dmn sj
selama dijangkau oleh kendaraan MTV. MTV
mengangkut peralatan diagnosis yang terhubung ke
satelit untuk berkomunikasi dg dokter ahli di LLUMC
(Loma Linda University Medical Center), cocok di
daerah bencana
• Robotic Telemedicine
• Sistem pakar
Teknologi telemedicine
• Jaringan internet
• Satelit
• Hp
• Teknologi multimedia
• Plug-play devices
• Aplikasi chatting
• Pengolahan citra
• Kompresi data
Sistem Informasi Kesehatan
Tujuan (Hannah et al., 2006):
• Mengurangi redundansi data
• Menyediakan data yang berkualitas
• Memelihara integritas data
• Memelihara keamanan data
• Memudahkan antarmuka dengan kemajuan
teknologi
• Memudahkan akses ke data yang terintegrasi.
Klasifikasi SI Kesehatan
Secara fungsional terbagi menjadi
• SI Rumah sakit
• SI Kesehatan Publik
• SI Klinis
Sistem Informasi Rumah Sakit
• Sistem ini mendukung dokter, perawat dan
lembaga penyedia jasa kesehatan dalam
melayani pasien
SI Kesehatan Publik
• Muncul karena tuntutan akan integrasi
informasi yg tersebar.
• Memiliki cakupan lebih luas dari sebuah
Rumah sakit
• Misal untuk pemantauan epidemi
Sistem Informasi Klinis
Yaitu sistem yang mendukung dokter dalam
mendiagnosa penyakit dan menentukan
tindakan medis
• Tujuan:
1. Pertimbangan ekonomis (efisiensi) dan
meningkatkan kualitas layanan
DIAGRAM HUBUNGAN sim-rs dan
rm
Penjelasan
 Terdapat 2 jenis pengumpulan data yaitu INDIVIDUAL
BASED dan COMMUNITY BASED 7.
 INDIVIDUAL BASED berasal dari kartu atau status
rekam medis yang direkapitulasi. Hasil rekapitulasi ini
dapat digunakan untuk kepentingan institusi dan juga
untuk kepentingan masyarakat.
 COMMUNITY BASED berasal dari hasil surveillance
atau studi yang dilakukan di masyarakat. Hasil –hasil
tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
masyarakat dan juga kepentingan individu.
Penjelasan…
 Pemanfaatan informasi yang berasal dari Puskesmas dapat berupa ;
1. Cakupan Program misalnya Cakupan KIA , Gizi, Cakupan Imunisasi dll
2. Gambaran kunjungan di Puskesmas
3. Gambaran 10 penyakit terbanyak berdasarkan umur dan jenis kelamin,
penyakit menular dan penyakit tak menular ( Communicable diseases , Non
Communicable diseases )
4. Gambaran penyebab kematian berdasarkan umur, penyakit menular dan
penyakit tak menular ( Communicable diseases , Non Communicable
diseases )
5. Gambaran penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
6. Gambaran penggunaan obat di Puskesmas
7. Gambaran hubungan antara pola penyakit dan pola penggunaan obat
8. dll
Penjelasan…
 Pengumpulan data dari masyarakat dapat memberikan informasi tentang :
1. Health determinants (sosioeconomi, lingkingan, perilaku dan faktor genetic)
2. Masukan (inputs) untuk sistem kesehatan dan proses yang berhubungan
dengan
penggunaan masukan seperti kebijakan, organisasi, infrastruktur kesehatan,
fasilitas dan peralatan, biaya, sumber daya manusia, pendanaan kesehatan dan
sistem informasi kesehatan sendiri.
3. Performance or outputs (keluaran) dari keberhasilan atau kegagalan sistem
kesehatan seperti availability, quality dan penggunaan informasi kesehatan serta
sarana kesehatan (utility).
4. Health outcomes (mortality, morbidity, disability, well-being, disease outbreaks
and health status)
5. Health inequities in determinants, coverage and use of services, and outcomes,
including sex, socioeconomic status, ethnic group and geographical location.
Knapa sim dibutuhkan?
 Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun
data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga mengakibatkan :
1.        Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan
duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan
menjadi lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup
luas.
2.        Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan
data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
3.        Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual
menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak
singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya
perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka
perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi
data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya
makan dengan seenaknya dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu
prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit.
4.        Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus
direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang
dapat dipercaya kebenarannya.
Continued…
 Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data
berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan
prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang
tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan
manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru
guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan
baik.
  Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi
Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksananya
penerapan system informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:
1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan system karena system tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah system
dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
Bagaimana SIM sukses diimplementasikan?
 Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang
dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi,
yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam
membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian
dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen
yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan
pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.

 Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi


satu      kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan
efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan
ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna
sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung,
perubahan pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek
baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
Continued..
 Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli
dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam
membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen
Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-
orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan system informasi
manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).
 
 Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting
dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah
Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network). Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :
 Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat
 Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi
menangani proses maupun penampungan data
Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan  kemudahan
pengembangan di masa yang akan datang
Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor
maupun pasar
 Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa
depan tentunya
Pendekatan sistem
 1.       Systems Approach
Pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai
suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam
organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan
dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.
 2.       Top-Down Approach
Pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan,
maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
 3.       Modular Approach
Pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul
yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu
yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
 4.       Evolutionary Approach
Pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan
perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan
suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
Kendala implementasi
 ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan system informasi
yang terintergrasi dan berbasi komputer.
 penyajian data yang belum semua menjadi data electronic yang
akan memudahkan pada proses migrasi data.
 Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur
sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.
 koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit
masing-masing berubah-ubahnya kebijakan
 Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke
komputerisasi
 pemahaman yang belum merata antara SDM terkait
 dan lain-lain
Sistem Informasi Geografis
• SIG menggabungkan gambar dan informasi.
• Antarmuka ini mudah dibaca
• Misalnya : monitoring perkembangan penyakit
yang memerlukan penanganan segera seperti
flu burung
Sistem Informasi Farmasi
• Digunakan di instalasi farmasi untuk
mengelola pemesanan, persediaan dan
distribusi obat-obatan
Contoh RS LN sdh menggunakan
EMR
Alat Scanner
Hasil Scan disimpan dalam storage
EMR Document Imaging

Anda mungkin juga menyukai