SKENARIO 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
1
DAFTAR ISI
Anatomi.......................................................................................................................6
Histologi ....................................................................................................................10
Fisiologi ....................................................................................................................15
Patofisiologi ..............................................................................................................16
Gejalaklinis ...............................................................................................................23
PemeriksaanFisik ......................................................................................................24
PemeriksaanPenunjang .............................................................................................25
2
BAB I
SKENARIO 1
Seorang laki-laki datang dengan keluhan adanya benjolan di belakang leher. Benjolan mulai
dirasakan sejak ± 5 bulan yang lalu, yang makin lama makin membesar. Benjolan tidak terasa
nyeri dan warnanya seperti warna kulit lainnya. Penderita juga mengatakan tidak ada
3
BAB II
KATA KUNCI
4
BAB III
PROBLEM
2. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan benjolan pada belakang leher pasien?
5
BAB IV
PEMBAHASAN
1. BATASAN
Dari gejala yang di alami pasien tersebut yaitu benjolan dibelakang leher maka kami
2. ANATOMI/HISTOLOGI/FISIOLOGI/PATOFISIOLOGI/PATOMEKANISME
A. ANATOMI LEHER
Secara umum anatomi leher dibagi dalam dua bagian yaitu pertama, sebagian
besar dibentuk oleh bagian vertebra servikalis dan otot-ototnya yang disebut
alat dalam leher, pembuluh darah, syaraf dan limfe. Bagian-bagian ini berhubungan
6
Batas leher adalah merupakan bidang yang ditarik melalui tepi inferior
mandibula, apex dari prosesus mastoideus dan tonjolan luar oksipital. Sedangkan
batas bawah leher adalah bidang yang ditarik melalui incissura suprasternal,
Untuk memudahkan pemahaman mengenai anatomi leher, maka leher dibagi atas dua
anterior oleh m. Digastrikus venter anterior sedangkan bagian posterior dibatasi oleh:
Sternocleidomastoideus
Sternocleidomastoideus.
mandibula, di bagian inferior oleh os. Hyoid dan di lateraloleh m. Digastricus venter
anterior.
B. HISTOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
Tulang leher terdiri dari tujuh ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang
ruasnya besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lajunya saraf yang disebut
foramen tranvertalis. Ruas pertama vertebra serfikalis disebut atlas yang
memungkinkan kepala mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontois (aksis)
yang memungkinkan kepala berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas ketujuh mempunyai
taju yang disebut prosesus prominan. Taju ruasnya agak panjang.
8
Otot Leher
a. Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini menuju ke
tulang selangka dan iga kedua. Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah dan
melebarkan mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut, juga
untuk menarik kulit leher ke atas.
b. Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral
proc.mastoidebus ossis temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior.
Fungsinya memiringkan kepala ke satu sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan
rotasi leher, sehingga wajah menghadap ke atas pada sisi yang lain; kontraksi kedua
sisi menyebabkan fleksi leher. Otot ini bekerja saat kepala akan ditarik ke samping.
Akan tetapi, jika otot muskulus platisma dan sternokleidomastoideus sama-sama
bekerja maka reaksinya adalah wajah akan menengadah.
c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis.
Fungsinya adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.
Ketiga otot tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang kepala
ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan
menggelengkan kepala.
1. Lipoma
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang
terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun),
namun juga dapat dijumpai pada anak-anak. Karena lipoma merupakan lemak,
9
Penyakit Kista Di Leher. Penyakit kista di leher merupakan suatu tumor jinak
yang berisi cairan yang berkembang di kelenjar tiroid. Gangguan seperti ini
3. Tumor leher
tumor di leher ditandai dengan benjolan di sekitar leher. Benjolan itu bisa saja
berukuran besar hingga jelas terlihat, atau berukuran kecil hingga sering
diabaikan keberadaannya.
E. GEJALA KLINIS
1. Lipoma
area punggung, paha, leher, lengan, perut, atau bahu. Berikut ini adalah
Lipoma biasanya memiliki diameter 1-3 cm. Lipoma dapat tumbuh dan
menjadi lebih besar, namun umumnya diameternya tidak lebih dari 5 cm.
Jika ditekan menggunakan jari, lipoma akan mudah bergerak, serta terasa
Jika lipoma tumbuh makin besar dan mengandung banyak pembuluh darah
Jika bertahan selama beberapa tahun, ukuran lipoma tidak akan berubah
10
2. Kista pada leher
-Sakit tenggorokan
-Perubahan suara atau menjadi serak dan tidak membaik setelah beberapa
minggu.
-Kelemahan otot
-Gangguan Tidur
-Rasa Gugup
-Benjolan Tenggorokan
-Pembengkakan Leher
-Sesak Nafas
3. Tumor leher
11
Adanya benjolan atau massa pada leher, yang biasanya tidak terasa
Sariawan
Nyeri leher
Pembengkakan
lanjut
Perubahan kulit
Identitas pasien :
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Anamnesis:
12
1. Benjolan di belakang leher sejak 5 bulan yang lalu.
Riwayat Pengobatan
Riwayat sosial
13
PEMERIKSAAN FISIK PASIEN
1. Keadaan umum :
2. Vital sign :
Nadi : X/menit.
Suhu : OC
RR : X/menit
3. Pemeriksaan fisik
1. Kepala Leher :
2. Thorax
3. Abdomen :
4. Ekstremitas
5.
DL:
FL :
SE dan GDA :
14
BAB V
1. Lipoma
15
BAB VI
1. GEJALA KLINIS
Identitas pasien :
Nama :
Umur :
Pekerjaan ortu :
Alamat :
Anamnesis:
Riwayat Pengobatan
Keadaan umum :
Vital sign :
Nadi : /menit.
16
Suhu :C
RR : X/menit
6. Pemeriksaan fisik
membesar
8. Thorax
Paru :
Jantung :
9. Abdomen :
10. Ekstremitas
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
1. Lipoma
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang
terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun),
namun juga dapat dijumpai pada anak-anak. Karena lipoma merupakan lemak,
Penyakit Kista Di Leher. Penyakit kista di leher merupakan suatu tumor jinak
yang berisi cairan yang berkembang di kelenjar tiroid. Gangguan seperti ini
17
disebabkan karena kurangnya yodium dalam makanan, gangguan autoimun yang
3. Tumor leher
tumor di leher ditandai dengan benjolan di sekitar leher. Benjolan itu bisa saja
berukuran besar hingga jelas terlihat, atau berukuran kecil hingga sering
diabaikan keberadaannya.
18
BAB VII
HIPOTESIS AKHIR
Dari Analisis Diferential Diagnosis Dapat kami simpulkan bahwa pasien menderita lipoma pada
leher.
19
BAB VIII
MEKANISME DIAGNOSIS
Vital sign
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit keluarga:
Riwayat Pengobatan Nadi : X/menit.
RR : X/menit
semakin membesar
2. Thorax :
3. Paru :
4. Jantung :
5. Abdomen :
6. Ekstremitas :
20
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Lipoma
2. Kista pada leher
3. Tumor pada leher
21
BAB IX
A. PENATALAKSANAAN
a) Teknik eksisi
Tujuan dilakukan eksisi lipoma adalah biasanya untuk kepentingan kosmetik.
Sebelum dilakukan eksisi lipoma, harus dipersiapkan alat dan bahan yang
digunakan. Lipoma dapat dilakukan dalam anestesi lokal maupun umum
tergantung pada lokasi dan ukuran lipoma itu sendiri. Posisinya tergantung posisi
lesi. Prosedur eksisi lipoma yaitu :
1) Bersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptik
2) Lakukan anestesi lokal field block infiltrations dengan lidacaine 2%
3) Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier dengan panjang sejajar dengan
garis Langers
4) Insisi dilakukan di atas lesi sepanjang garis langers sampai subkutis
5) Dengan menggunakan daun gunting, perdalamkan insisi dan buka ruang antara
kapsul dengan jaringan lemak sekitarnya
6) Gunakan satu jari untuk mengorek lipoma
7) Hentikan setiap titik perdarahan dengan diatermi atau benang jahit halus yang
bisa diserap
8) Hilangkan sisa ruang dengan beberapa jahitan terputus yang bisa diserap. Kulit
ditutup juga dengan beberapa jahitan terputus yang bisa diserap
9) Kirim massa untuk pemeriksaan patologi anatomi
Beberapa hal yang harus diperhatikan sewaktu melakukan eksisi lipoma yakni
untuk meminimalkan panjang insisi, bisa dilakukan sayatan sepanjang 2-3 cm dan
insisi ke dalam kapsul. Untuk mengeluarkan lipoma, teknik pencet dapat
digunakan dengan memijat lipoma antara telunjuk dan ibu jari. Jika terjadi
perdarahan, suction drain kecil dapat dimasukkan.
22
2. Ukuran lipoma lebih dari 3 inchi, karena semakin besar akan semakin berisiko
untuk menjadi keganasan
3. Lipoma telah mengganggu fungsi organ sekitarnya
4. Lipoma mengganggu fungsi jaringan sekitar dan tidak dapat digerakkan
5. Lipoma mengganggu kosmetik, tidak sedap dipandang
Persiapan pre-operasi
1. Puasa minimal 8 jam sebelum operasi
2. Mandi pagi seperti biasa sebelum dilakukan operasi
b) Teknik non eksisi
Disamping teknik operatif, terdapat teknik non operatif yakni teknik injeksi
steroid dan lipusuction. Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat lokal,
kemudian lipoma mulai mengecil. Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan
diameter kurang dari 1 inch. Perbandingan 1:1 campuran antara llidocaine dan
triamcinolone acetonide, dalam dosis 10 mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi,
prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval bulan. Volume steroid
tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah
injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul dalam 3-4
minggu. Komplikasi amat jarang apabila injeksi memenuhi standar prosedur yaitu
jumlah yang sesuai dosis, menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah
lipoma. Perawatan ini menyusutkan lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan
sepenuhnya menghapuskan tumor ini. Steroid suntikan secara khas menggunakan
dengan tumor lebih kecil-kecil itu kurang dari 2,5 cm di dalam garis tengah. Suntikan
terbaik dilakukan di atas lipoma, kurang dari 1 inch di dalam garis tengah.
Liposuction dapat dilakukan untuk memindahkan lipoma kecil sampai dengan
lipoma yang besar, apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik harus dihindarkan.
Eliminasi lipoma secara total tidak biasa dilakukan dengan liposuction. Campuran
lidocain biasanya digunakan untuk anestesi pada liposuction. Perawatan ini
menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan tumor
yang besar.
23
BAB X
A. PROGNOSIS
Penyebab lipoma tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kecenderungan untuk
B. KOMPLIKASI
Lipoma subkutan jarang menimbulkan komplikasi, tetapi nodul besar dapat
mengganggu fungsi otot atau dapat menyebabkan nyeri saraf. Lipoma terjadi pada
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Kumar V, Cotran RS, Robbin SL. 2012. Buku ajar patologi. Edisi ke-7 (2).Jakarta :
EGC.
2. Staff pengajar bagian ilmu penyakit kulin dan kelamin FKUI Jakarta. 2010.Ilmu
3. World Health Organization. 2006. Patology & Genetic tumours of soft tissue and
4.Nickloes,AT.Sutphin,Lipoma.Availableathttp://emedicine.medscape.com/article/hem
5. Anders KH, Ackerman AB. 2004. Neoplasms of the subcutaneous fat. In :Freedberg
IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, et al, eds. Fitzpatricks
25