OLEH
Kelompok V
JURUSAN KEHUTANAN
2019
Ega febriani Abas
Kehutanan A2
adminMay 4, 20121
Panas atau kalor adalah salah satu bentuk energi, yaitu energi panas. Jika
suatu benda melepaskan kalor pada benda lain maka kalor yang diterima benda
lain sama dengan kalor yang dilepas benda itu. Pernyataan ini disebut juga
sebagai Asas Black, yaitu jumlah kalor yang dilepas sama dengan kalor yang
diterima. Panas dapat berpindah melalui radiasi, konveksi dan konduksi. Media
yang digunakan dalam perpindahan panas bisa berupa zat padat, cair maupun
udara (gas).
Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Contoh paling
mudah dari perpindahan panas secara radiasi adalah pancaran sinar matahari.
Matahari memancarkan panasnya sehingga sampai ke permukaan bumi melalui
ruang hampa. Di ruang hampa tidak ada zat yang dapat dilalui dan juga tidak ada
zat yang dapat mengalir. Panas matahari tersebut sampai ke bumi secara langsung
atau secara pancaran tanpa melalui zat perantara.
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas karena terjadinya perpindahan zat.
Peristiwa konveksi atau aliran zat terjadi pada perubahan suhu suatu zat.
Contohnya adalah air yang sedang direbus. Zat cair dan gas yang terkena panas
maka molekul-molekulnya bertambah besar dan beratnya tetap, sehingga akan
bergerak ke atas. Gerakan ke atas ini akan diikuti oleh gerakan zat lain secara
terus menerus sehingga terjadi aliran zat karena panas. Dari peristiwa aliran inilah,
maka panas dapat merambat secara konveksi.
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui benda padat. Benda yang
dapat menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Pada umumnya,
konduktor terbuat dari logam. Benda yang sukar menghantarkan panas disebut
isolator. Menurut Wikipedia, pada peristiwa konduksi, panas mengalir melalui
molekul-molekul zat tanpa memindahkan atau menggerakkan molekul zat itu.
Benda padat memiliki kemampuan merambatkan panas secara konduksi yang
berbeda-beda.
Kehutanan A3
Daliana
Kehutanan A4
Kehutanan B1
Intensitas
radiasi matahari yang menyinari bumi juga mengalamipengurangan sehing
ga bukan merupakanradiasi langsung.
Hal ini terpengaruh olehadanya beberapa sebab, yaitu:
1. Adanya proses pemantulanoleh lapisan atmosfer bumi
Radiasi sinar matahari yang masuk kebumi dapat diketahui melalui lama p
enyinaran matahari, yaitu lamanya sinarpancaran matahari sampai kepermukaan b
umi dalam periode satu hariyang diukur dalam satuan waktu jam. Periode satu har
i disebut dengan panjanghari atau jangka waktu matahari beradadi atas cakrawala.
Lamanya sinarmatahari setiap harinya sangat berbedadari satu bulan ke bulan lain
nya dalamwaktu setahun.Biasanya waktu pengamatan lama penyinaran radiasi sin
ar mataharidilakukan pada jam 08.00 hingga 16.00 setiap harinya.
DiIndonesia, maksimaldurasi pancaran sinar matahari rata-
rata terdapat pada bulan Juli dan Agustus, danpancaran radiasi sinar matahari mini
mal terjadi pada bulan Januari.
Hal inimenyebabkan pembagian musim di
Indonesia memiliki dua musim yang tergantung pada lama penyinaran radiasimata
hari, yaitu musim panas dan musimhujan.
Dalam kajian ini,
proses penyinaranmatahari ke bumi dipengaruhi olehbeberapa faktor yang
mempengaruhi penyinaran matahari terhadap
bumi berpengaruh dalam menentukanjumlah dan waktu radiasi pancaran sinarmat
ahari itu sendiri, yaitu sebagai berikutini:
Waktu dan posisi lokasi bumi terhadap matahari
Helvina Andini
Kehutanan B2
Sry mariany
Kehutanan B3
Kehutanan B4
Ahmad sadiqin
Kehutanan C2
Apakah ada sinar lain yang menyertai matahari ketika memasuki bumi?
Dulu, Matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak
penting. Sekarang, Matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang
di galaksi Bima Sakti yang didominasi katai merah.[17][18] Magnitudo absolut
Matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan
Bumi, Matahari adalah benda tercerah di langit dengan magnitudo tampak
−26,74.[19][20] Korona Matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan
menciptakan angin Matahari, yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga
heliopause sekitar 100 au. Gelembung di medium antarbintang yang terbentuk
oleh angin Matahari, heliosfer, adalah struktur bersambung terbesar di Tata Surya.
Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan
G) di zona Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion
di galaksi Bima Sakti.[23][24] Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17
tahun cahaya dari Bumi (bintang terdekat adalah katai merah bernama Proxima
Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya), Matahari memiliki massa terbesar
keempat.[25] Matahari mengorbit pusat Bima Sakti pada jarak kurang lebih
24.000–26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara
galaksi, Matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar
225–250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar
belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi Hydra dengan
kecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap CMB sekitar 370
km/detik ke arah Crater atau Leo.[26]
Sukiadi
Kehutanan C5
Atmosfer di Matahari
. Photosphere
Ini adalah bagian yang terlihat dari matahari. Ketebalannya sekitar 500km.
Lapisan ini merupakan lapisan yang mengemisikan radiasi matahari paling
banyak. Suhu rata-rata sekitar 6000 K.
. Chromosphere
. Corona
Lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi, yaitu sekitar 5.000.000 K. Above
Corona is Magnetosfer