Anda di halaman 1dari 73

MINI PROJECT

INDIKATOR PERILAKU DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


DI PUSKESMAS GIRIAN WERU II KELURAHAN GIRIAN
PERMAI

Oleh :

dr. Eldy Wuwung


dr. Emmanuela Ranita Molenaar
dr. Nindy Pratami Husain
dr. Prilly Vaskah Londok
dr. Rahma Ayu Wulandari

Pembimbing :

dr. Lanny Mamahit, M.Kes

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS GIRIAN WERU II
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Mini Project dengan judul

INDIKATOR PERILAKU DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS


GIRIAN WERU II KELURAHAN GIRIAN PERMAI

Telah dikoreksi, dibacakan dan disetujui pada tanggal 14 Maret 2019

Di Persiapkan Oleh :

Pembimbing Internsip,

dr. Lanny Mamahit, M.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan mini projek ini tepat pada waktunya. Mini projek ini
dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dokter Internsip yang berlokasi di
Puskesmas Girian Weru Dua, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Mini Projek ini bertujuan untuk mengetahui Indeks Keluarga Sehat (IKS) berdasarkan
indikator prioritas keluarga sehat dan masalah-masalah kesehatan yang menjadi prioritas pada
wilayah kerja Puskesmas Girian Weru Dua Periode Maret 2019 – Juli 2019.
Dalam penyusunan mini projek ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dr.
Lanny Mamahit, M. Kes selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan pada
mini projek ini, serta selaku kepala Puskesmas yang telah menyediakan tempat untuk
dilaksanakannya mini projek, seluruh subjek dan responden dalam mini projek ini, serta pihak
lain yang ikut serta memberikan dukungan sehingga mini projek ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan miniproject ini,
sehingga penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan miniproject ini. Kiranya miniproject ini dapat bermanfaat untuk meningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
Akhir kata, kiranya Tuhan Yang Maha Esa sumber kehidupan, sumber berkat, dan
sumber pengetahuan menyertai dan memberkati kita semua.

Bitung, Juli 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Hal ini

berarti bahwa manusia mempunyai keistimewaan dibanding dengan makhluk hidup

yang lain. Salah satu keistimewaan yang menonjol adalah perilakunya. Meskipun

semua makhluk hidup mempunyai perilaku. Namun perilaku berbeda dengan perilaku

makhluk hidup yang lain Menurut pendapat para ahli psikologi modern bahwa

manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, selain dipandang sebagai makhluk biologis,

juga makhluk unik yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya dimuka bumi.

Manusia adalah subjek sekaligus objek, serta makhluk individual sekaligus

social. Namun manusia pada umumnya tidak bersifat pasif, yaitu menerimah keadaan

dan tunduk pada suratan tangan atau kodratnya, tetapi secar sadar dan aktif

menjadikan dirinya sesuatu.proses perkembangan perilaku manusia sebagian

ditentuakan oleh kehendaknya sendiri, dan sebagian bergantung pada alam. Perilaku

manusia melibatkan tiga komponen utama yaitu kondisi lingkungan tempat terjadinya

perilaku tersebut, perilaku itu sendiri dan konsekuensi dari perilaku tersebut.

Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas

organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu

aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai

bentangan yang sangat luas mencakup berjalan, berbicara, berpakaian dan lain

sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir, persepsi dan emosi juga

merupakan perilaku manusia. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon

seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.


Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku,

lingkungan, pelayanan kesehatan dan genetik. Diantara faktor–faktor tersebut

pengaruh perilaku terhadap status kesehatan, baik kesehatan individu maupun

kelompok sangatlah besar. Salah satu usaha yang sangat penting di dalam upaya

merubah perilaku adalah dengan melakukan kegiatan pendidikan kesehatan atau yang

biasa dikenal dengan penyuluhan. Sejauh mana kegiatan tersebut bisa merubah

perilaku masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh faktor–faktor lain yang ikut

berperan dan saling berkaitan dalam proses perubahan perilaku itu sendiri.

Menurut World Health Organization (WHO) sehat keadaan sempurna meliputi

sehat fisik, sehat psikis, sehat sosial, dan spiritual. Menurut Undang-Undang Nomor

23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Secara luas sehat berarti

suatu keadaan dinamis di mana individu dapat menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan internal (seperti psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan

lingkungan eksternal (seperti lingkungan fisik, sosial dan ekonomi) dalam

mempertahankan kesehatannya, pada kesehatan fisik seringkali dipengaruhi oleh

pikiran atau non-fisik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sehat secara fisik maka

non-fisik harus mendukung. Dengan demikian sehat adalah kesejahteraan individu

meliputi fisik, psikis, sosial dan spiritual.

Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya

mencegah atau menghindari penyakit dan mencegah atau menghindari penyebab

datangnya penyakit atau masalah kesehatan (preventif), serta perilaku dalam

mengupayakan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan (promotif). Perilaku

sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku tersebut mencakup;

menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan

narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stres dan perilaku atau gaya hidup lain yang

positif bagi kesehatan.

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatanya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan

diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat

diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum

tentu mereka betul-betul sehat. Berdasarkan uraian di atas, perilaku sehat adalah

perilaku individu yang berkaitan dengan upaya mencegah atau menghindari penyakit

dan penyebab masalah kesehatan (preventif), dan perilaku dalam mengupayakan

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan (promotif). Perilaku tersebut

mencakup, makan dengan menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak

minum minuman keras dan narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stres dan

perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya menjaga

kebersihan lingkungan.

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi

serta berperang penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan

kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas

sumber daya mausia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan. Pembanguan kesehatan pada hakekatnya adakah upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajad

kesehat masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembanguan kesehatan

sanagat ditentukan oleh kesinambungan antara upaya program dan sector serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode

sebelumnya.

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5

Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program ini

didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program

Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat

selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian

direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan

R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,

yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3)

pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan

dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya

promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan

kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimasi

sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care

dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi

perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya

itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.

Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil dari

masyarakat, terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga yang seperti ini disebut rumah

tangga atau keluarga inti (keluarga batih). Keluarga merupakan unit terkecil dari

masyarakat, maka derajat kesehatan rumah tangga atau keluarga menentukan derajat

kesehatan masyarakatnya. Keluarga sehat merupakan keluarga yang anggotanya tidak


sakit badan dan jiwa, cukup makan bergizi, hidup dilingkungan bersih serta perilaku

dan interaksi sesuai dengan etika dan hukum. Tercapainya keluarga yang sehat

dibutuhkan beberapa indikator sebagai pengukur tercapainya sebuah keluarga sehat.

Keluarga sehat penting bagi pertumbuhan dan perekonomian di Indonesia. Hal

ini dikarenakan data estimasi kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2016 di

Provinsi Sulawesi Utara mencapai sekitar 2,4 juta jiwa dengan kepadatan penduduk di

Kota Bitung mencapai sekitar 205 ribu jiwa dengan fasilitas kesehatan yang

memenuhi standar pelayanan berjumlah 54 buah. Berdasarkan data pada tahun 2012

mengenai wanita berstatus kawin usia 15 -49 tahun yang menggunakan KB di

Provinsi Sulawesi Utara sebesar 46,8%. Sedangkan angka kematian bayi mencapai 33

per seribu kelahiran hidup. Hal ini masih jauh dari target MDG’s dimana pada tahun

2015 kurang dari 23. Sedangkan angka kematian balita sebesar 37 per seribu kelahiran

hidup.

Indikator lain yang berlaku dalam tercapainya keluarga sehat adalah kunjungan

ANC ibu hamil yang mencapai 4 kali selama masa kehamilan dan nifas. Berdasarkan

data pada tahun 2013 cakupan K4 di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 95,3%. Hal ini

sudah memenuhi target Renstra pada tahun 2013 yaitu 93%. Cakupan K4 di Kota

Bitung pada tahun 2013 sudah memenuhi target Renstra 2013 yaitu sebesar 99,53%.

Persalinan ibu hamil pada keluarga yang sehat dibutuhkan tenaga kesehatan untuk

menolong. Berdasarkan data pada tahun 2013 di Provinsi Sulawesi Utara mencapai

99,59% yang berarti sudah memenuhi target Renstra 2013 sebesar 89%.

Cakupan kunjungan neonatus pertama di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun

2013 mencapai 86,02%. Hal ini masih dibawah target Triwulan IV yaitu 89%.

Sedangkan pelayanan kesehatan untuk bayi di Sulawesi Utara pada tahun 2014 sudah

mencapai 88,93% yang berarti memenuhi target Renstra yaitu 87%. Cakupan
pelayanan bayi di Kota Bitung untuk tahun 2014 sebesar 83,81%. Success rate TB

Paru di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 94,44% pada tahun 2013 dengan target WHO

sebesar 85%.

Derajat kesehatan keluarga juga sangat ditentukan oleh PHBS dari keluarga

tersebut. Inti dari pengembangan desa dan kelurahan adalah memberdayakan

keluarga-keluarga agar mampu mempraktikkan PHBS. Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai

hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat

mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Berdasarkan data pada tahun 2012

didapatkan persentase rumah tangga yang memiliki kebiasaan hidup bersih dan sehat

di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 70,70% dengan target Renstra tahun 2012 sebesar

60%.

Pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari fungsi UKM dari Puskesmas.

Keluarga merupakan lembaga terkecil dari masyarakat, maka pemberdayaan

masyarakat harus dimulai dari pemberdayaan keluarga. Pemberdayaan masyarakat

yang selama ini dilaksanakan di bidang kesehatan dipandu dengan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Pedoman umum ini menyebutkan bahwa

pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan merupakan kelanjutan dari pemberdayaan

keluarga melalui pengembangan PHBS tatanan rumah tangga. Pengembangan desa

dan kelurahan siaga aktif itu tidak lain bertujuan untuk terciptanya Desa Sehat dan

Kelurahan Sehat.

Kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan UKP tingkat pertama memang dapat

menghasilkan individu sehat, yang diukur dengan Indikator Individu Sehat (IIS).
Tetapi dengan cara ini saja, Kecamatan Sehat akan sulit dicapai. Pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan yang dilakukan di wilayah kerjanya, Puskesmas akan

lebih cepat mencapai Kecamatan Sehat. Pemberdayaan keluarga akan menghasilkan

keluarga-keluarga sehat yang diukur dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS), sedangkan

pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan akan menghasilkan peran serta

masyarakat berupa UKBM seperti Posyandu, Posbindu, Polindes, Pos UKK, dan lain-

lain.

Puskesmas diharapkan dapat menangani masalah-masalah kesehatan dengan

pendekatan siklus hidup (life cycle) melalui pendekatan keluarga dengan mengunjungi

setiap keluarga di wilayah kerja. Berdasarkan perihal yang tercantum diatas, penulis

tertarik untuk melakukan penilaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) dan masalah-masalah

kesehatan yang menjadi masalah prioritas di Puskesmas Girian Weru II tahun 2019,

demi tercapainya tujuan program Indonesia Sehat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP PERILAKU KESEHATAN

Ada beberapa definisi perilaku manusia yang disampaikan oleh beberapa ahli

seperti berikut ini :

a. Skinner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan

respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan

kemudian organisme tersebut merespons, maka teori skiner ini disebut teori “S-O-

R” atau Stimulus Organisme Respons. Skiner membedakannya menjadi dua

respon yaitu :

1) Respondent Respons atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut

eliciting stimulation karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap.

Misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya

terang menimbulkan mata tertutup, dsb. Respondent Respons ini juga

mencakup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah menjadi

sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya dengan

mengadakan pesta dsb.

2) Operant Respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.

Perangsang ini disebut organisme reinforcing stimulation atau reinforcer ,

karena memperkuat respon. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya atau job
skripsi). Kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya (stimulus baru)

maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan

tugasnya.

b. Robert Kwik ( 1974 ) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan

suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Perilaku tidak

sama dengan sikap. Sikap adalah hanya suatu kecenderungan untuk mengadakan

tindakan terhadap suatu obyek, dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda-

tanda untuk menyenangi atau tidak menyenangi obyek tersebut. Sikap hanyalah

sebagian dari perilaku manusia.

c. Menurut Sunaryo ( 2004), yang disebut perilaku manusia adalah aktivitas yang

timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung

maupun tidak langsung.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku

manusia adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang dapat diamati

secara langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEHAT

Menurut Green (dalam Notoatmodjo, 2014) perilaku individu dipengaruhi oleh 3

faktor, yaitu:

a. Faktor predisposisi (predisposing), yaitu faktor yang mempermudah atau

mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang. Faktor ini terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan sebagainya.

b. Faktor pemungkin (enabling), yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang

memfasilitasi individu untuk berperilaku. Faktor ini terwujud dalam ketersediaan


sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku sehat. Ketiadaan

fasilitas dapat menurunkan niat individu untuk berperilaku sehat.

c. Faktor penguat (reinforcing), yaitu faktor-faktor yang mendorong atau mendukung

dan memperkuat terjadinya perilaku. Faktor ini terwujud dalam adanya dukungan

sosial, sikap dan perilaku petugas kesehatan serta adanya referensi dari pribadi

yang dipercaya.

Sementara itu, menurut Karr (dalam Notoatmodjo, 2014) menyebutkan bahwa

adanya beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku sehat. Faktor-faktor tersebut

yaitu:

a. Niat (Behaviour intention)

Adanya niat individu untuk bertindak sehubungan objek atau stimulus diluar

dirinya. Seseorang untuk bertindak sehubungan dengan objek atau stimulus di luar

dirinya. Misalnya, pria mau menggunakan alat kontrasepsi apabila dia memiliki niat

untuk menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

b. Dukungan sosial (Social support)

Dukungan dari masyarakat sekitar mempengaruhi perilaku individu. Di dalam

kehidupan masyarakat, perilaku individu cenderung memerlukan penghargaan dari

masyarakat. Seminimalnya dalam berperilaku sehat tidak menjadi gunjingan di

masyarakat. Selain itu, dukungan sosial dinilai sukses dalam mempengaruhi perilaku

sehat individu. Menurut banyak penelitian, keberadaan dukungan sosial amatlah

penting dalam mempengaruhi perilaku sehat. Seringkali ditemui kegagalan atau

keberhasilan yang bersifat sementara di dalam penyelenggaraan promosi kesehatan,

karena dukungan sosial kurang bahkan tidak ada. Seringkali upaya menerapkan

perilaku sehat sia-sia karena kurangnya dukungan sosial.


c. Akses Informasi (Accessebility of information)

Akses informasi adalah tersedianya informasi-informasi terkait dengan tindakan

yang akan diambil seseorang. Informasi yang cukup dapat menghasilkan pengetahuan

terkait bagaimana mencegah suatu penyakit, sehingga individu dapat mengenali

permasalahan yang ada. Hal ini mendorong untuk berperilaku sehat.

d. Otonomi Pribadi (Personal autonomy)

Otonomi pribadi adalah kewenangan berperilaku yang ditentukan berdasarkan

keinginan diri sendiri. Dalam pengambilan keputusan yang bebas oleh individu saat

ini dinilai masih sukar. Misalnya di Indonesia, istri harus tunduk terhadap suami.

Sehingga ruang pengambilan keputusan tergantung suami.

e. Situasi yang memungkinkan (Action situation)

Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan meliputi pengertian yang luas,

baik itu berkaitan dengan fasilitas yang tersedia maupun kemampuan yang tersesdia.

Tersediannya fasilitas dan kemampuan membuat individu mampu mewujudkan sikap.

Tindakan tidak akan terlaksana tanpa adanya sarana dan prasarana.

Lebih sederhana lagi menurut World Health Organization (WHO) yang

menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang menentukan perilaku sehat

individu. Yaitu:

a. Pemikiran dan perasaan. Pertimbangan-pertimbangan pribadi terhadap objek atau

stimulus merupakan modal awal untuk berperilaku. Didasarkan pertimbangan

untung ruginya, manfaat dan sumber daya atau uang yang tersedia dan sebagainya.

b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang yang dipercayai. Seringkali perubahan

perilaku masyarakat bergantung acuan kepada tokoh masyarakat setempat.

Lingkungan sosial individu lebih sukses mempengaruhi perilaku individu tersebut.

Adanya dukungan sosial atau sebaliknya menimbulkan konsekuensi yang baik


untuk mengubah kebiasaan di kalangan masyarakat. Bagi remaja sendiri, perilaku

sehat bergantung acuan lebih kepada orangtua atau keluarga dan teman sebaya.

c. Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung terjadinya perubahan perilaku.

Dalam teori Green, sumberdaya ini adalah sama dengan faktor enabling (sarana

dan prasarana).

d. Sosiobudaya setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku

seseorang. Hal ini dapat terlihat dari perilaku tiap-tiap etnis berbeda-beda, karena

memang masing-masing etnis mempunyai budaya yang berbeda yang khas.

Dari uraian ketiga teori di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku individu atau

masyarakat tentang kesehatan ditentukan dan dibentuk oleh pengetahuan yang

diterima. Kemudian timbulah persepsi dari individu dan memunculkan niat, sikap,

keyakinan yang dapat mewujudkan keinginan menjadi suatu perbuatan. Penguatan

konsep mulai dari “tahu” menjadi “mau” dan “mampu”, akan terlaksana apabila ada

faktor eksternal yang mempengaruhi situasi di luar diri individu, seperti: dukungan

sosial, fasilitas yang tersedia dan sarana serta prasarana yang mendukung.

C. PENDEKATAN KELUARGA DALAM PENCAPAIAN PRIORITAS

PEMBANGUNAN KESEHATAN

1. Konsep pendekatan keluarga

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan

jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di

wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya

menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar

gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya. Keluarga sebagai fokus


dalam pelaksanaan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga. Keluarga

memiliki lima fungsi, yaitu:

a. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk

mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan

dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan

psikososial anggota keluarga.

b. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu

yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan

sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina

sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

c. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk

mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat dalam mengembangkan kemampuan

individu meningkatkan penghasilan agar memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah

untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di

bidang kesehatan.Tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:

 Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya.

 Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat.

 Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.

 Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarganya.


 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fafsilitas kesehatan.

Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan

pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya

Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut:

1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data profil kesehatan keluarga

dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.

2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan

preventif.

3. Kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.

4. Pemanfaatan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga untuk

pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.

Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan

memanfaatkan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga (family folder).

Dengan demikian,pelaksanaan upaya Perkesmas harus diintengrasikan ke dalam

kegiatan pendekatan keluarga. Dalam menjangkau keluarga, Puskesmas tidak hanya

mengandalkan UKBM yang ada sebagaimana selama ini dilaksanakan, melainkan juga

langsung berkunjung ke keluarga. Perlu diperhatikan, bahwa pendekatan keluarga

melalui kunjungan rumah ini tidak berarti mematikan UKBM-UKBM yang ada, tetapi

justru untuk memperkuat UKBM-UKBM yang selama ini dirasakan masih kurang

efektif.
Gambar 2. Konsep Pendekatan Keluarga

Puskesmas akan dapat mengenali masalah-masalah kesehatan dan PHBS yang

dihadapi keluarga secara lebih menyeluruh (holistik) melalui kunjungan keluarga

dirumah. Anggota keluarga yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan kemudian

dapat dimotivasi untuk memanfaatkan UKBM yang ada dan/atau pelayanan

Puskesmas. Keluarga juga dapat dimotivasi untuk memperbaiki kondisi kesehatan

lingkungan danberbagai faktor risiko lain yang selama ini merugikan kesehatannya,

dengan pendampingan dari kader-kader kesehatan UKBM dan/atau petugas

profesional Puskesmas (gambar 2). Untuk itu, diperlukan pengaturan agar setiap

keluarga di wilayah Puskesmas memiliki Tim Pembina Keluarga.


Gambar 3. Mekanisme Interaksi Puskesmas-Keluarga-UKBM

Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang

mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan

masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasarkan

pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga (gambar 3). Tujuan dari

pendekatan keluarga adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan

komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif

dan rehabilitatif dasar.

2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) kabupaten/kota dan

provinsi, melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan.

3. Mendukung pelaksanaan JKN dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

menjadi peserta JKN.


4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam Renstra

Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

1. Keluarga sebagai fokus pemberdayaan

Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil dari

masyarakat, terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga yang seperti ini disebut rumah

tangga atau keluarga inti (keluarga batih),sedangkan keluarga yang anggotanya

mencakup juga kakek dan atau nenek atau individu lain yang memiliki hubungan

darah, bahkan juga tidak memiliki hubungan darah (misalnya pembantu rumah

tangga), disebut keluarga luas (extended family). Keluarga merupakan unit terkecil

dari masyarakat, maka derajat kesehatan rumah tangga atau keluarga menentukan

derajat kesehatan masyarakatnya.

Derajat kesehatan keluarga sangat ditentukan oleh PHBS dari keluarga

tersebut. Inti dari pengembangan desa dan kelurahan adalah memberdayakan

keluarga-keluarga agar mampu mempraktikkan PHBS. Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai

hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat

mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Penerapan PHBS dapat dipraktikan dalam

segala bidang, yaitu:

a. Bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan

harus mempraktikkan perilaku mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air

bersih, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di

dalam ruangan, dan lain-lain.

b. Bidang kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana harus mempraktikkan

perilaku meminta pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan, menimbang balita


dan memantau perkembangannya secara berkala, memberikan imunisasi dasar

lengkap kepada bayi, menjadi aseptor keluarga berencana, dan lain-lain.

c. Bidang gizi dan farmasi harus mempraktikkan perilaku makan dengan gizi

seimbang, minum TTD selama hamil, memberi bayi ASI eksklusif, dan lain-lain.

d. Bidang pemeliharaan kesehatan harus mempraktikkan perilaku ikut serta dalam

jaminan pemeliharaan kesehatan, aktif mengurus dan atau memanfaatkan UKBM,

memanfaatkan Puskesmas dan sarana kesehatan lain, dan lain-lain.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus dipraktikkan di semua bidang

kesehatan masyarakat karena pada hakikatnya setiap masalah kesehatan merupakan

hasil perilaku, yaitu interaksi manusia (host) dengan bibit penyakit atau pengganggu

lainnya (agent) dan lingkungan (environment).

Pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari fungsi UKM dari Puskesmas.

Keluarga merupakan lembaga terkecil dari masyarakat, maka pemberdayaan

masyarakat harus dimulai dari pemberdayaan keluarga. Pemberdayaan masyarakat

yang selama ini dilaksanakan di bidang kesehatan dipandu dengan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Pedoman umum ini menyebutkan bahwa

pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan merupakan kelanjutan dari pemberdayaan

keluarga melalui pengembangan PHBS tatanan rumah tangga. Pengembangan desa

dan kelurahan siaga aktif itu tidak lain bertujuan untuk terciptanya Desa Sehat dan

Kelurahan Sehat.

Kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan UKP tingkat pertama memang dapat

menghasilkan individu sehat, yang diukur dengan Indikator Individu Sehat (IIS).

Tetapi dengan cara ini saja, Kecamatan Sehat akan sulit dicapai. Pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan yang dilakukan di wilayah kerjanya, Puskesmas akan
lebih cepat mencapai Kecamatan Sehat. Puskesmas melaksanakan pemberdayaan

keluarga dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan serta pembinaan desa

dan kelurahan. Pemberdayaan keluarga akan menghasilkan keluarga-keluarga sehat

yang diukur dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS), sedangkan pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan akan menghasilkan peranserta masyarakat berupa

UKBM seperti Posyandu, Posbindu, Polindes, Pos UKK, dan lain-lain.

Kegiatan Puskesmas dalam pelaksanaan pembangunan wilayah berwawasan

kesehatan akan menghasilkan tatanan-tatanan sehat, seperti sekolah sehat, pasar sehat,

kantor sehat, masjid dan mushola sehat, dan lain-lain yang diukur dengan Indikator

Tatanan Sehat (ITS), dan masyarakat sehat yang diukur dengan Indikator Masyarakat

Sehat (IMS). Kesemua upaya Puskesmas tersebut akhirnya akan bermuara pada

terciptanya Kecamatan Sehat, seperti pada skema gambar 4.

Gambar 4. Upaya Puskesmas Untuk Mencapai Kecamatan Sehat

Pentingnya pendekatan keluarga juga diamanatkan dalam Renstra

Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019. Dalam Renstra disebutkan bahwa salah

satu acuan bagi arah kebijakan Kementerian Kesehatan adalah penerapan pendekatan

pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkesinambungan (continuum of care).

Hal ini berarti bahwa pelayanan kesehatan harus dilakukan terhadap seluruh tahapan
siklus hidup manusia (life cycle), sejak masih dalam kandungan, sampai lahir menjadi

bayi, tumbuh menjadi anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa muda (usia

produktif), dan akhirnya menjadi dewasa tua ata usia lanjut (lihat gambar 5). Untuk

dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan terhadap seluruh

tahapan siklus hidup manusia, maka fokus pelayanan kesehatan harus pada keluarga.

Pemberian pelayanan kesehatan pada individu harus dilihat dan diperlakukan sebagai

bagian dari keluarganya.

Gambar 5. Pendekatan Siklus Hidup Untuk Mencapai Keluarga Sehat

Gambar 6. Pelayanan Puskesmas Terintegrasi dan Mengikuti Siklus Hidup


Puskesmas diharapkan dapat menangani masalah-masalah kesehatan dengan

pendekatan siklus hidup (life cycle) melalui pendekatan keluarga dengan mengunjungi

setiap keluarga di wilayah kerja. Upaya mewujudkan Keluarga Sehat menjadi titik

awal terwujudnya masyarakat sehat (lihat gambar 6). Upaya membina PHBS di

keluarga merupakan kunci bagi keberhasilan upaya menciptakan kesehatan

masyarakat. Oleh sebab itu, Indikator Keluarga Sehat sebaiknya dapat sekaligus

digunakan sebagai indikator PHBS.

3. Pelaksanaan pendekatan keluarga

Satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak)

sebagaimana dinyatakan dalam kartu keluarga. Keluarga yang terdapat kakek dan atau

nenek atau individu laindalam satu rumah tangga, maka rumah tangga tersebut

dianggap terdiri lebih dari satu keluarga.Suatu keluarga dinyatakan sehat atau tidak

digunakan beberapa penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program

Indonesia Sehat telah disepakati adanya dua belas indikator utama untuk penanda

status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai

berikut.

a. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

d. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

e. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan

f. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur

h. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

i. Anggota keluarga tidak ada yang merokok


j. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

k. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

l. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat

(IKS) dari setiap keluarga, sedangkan keadaan masing-masing indikator

mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan. Pelaksanaan

pendekatan keluarga ini memiliki tiga hal yang harus diadakan atau dikembangkan,

yaitu:

a. Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga.

Instrumen yang diperlukan di tingkat keluarga adalah sebagai berikut:

1. Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga), berupa family folder, yang

merupakan sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data individu

anggota keluarga. Data keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ketersediaan

air bersih dan akses/penggunaan jamban sehat). Data individu anggota keluarga

mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan lain-lain)

serta kondisi individu yang bersangkutan, seperti mengidap penyakit (hipertensi,

tuberkulosis, dan gangguan jiwa) dan perilakunya (merokok, ikut KB, memantau

pertumbuhan dan perkembanganbalita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).

2. Paket Informasi Keluarga (selanjutnya disebut Pinkesga), berupa flyer, leaflet, buku

saku, atau bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga sesuai masalah kesehatan

yang dihadapinya, misalnya: Flyer tentang Kehamilan dan Persalinan untuk keluarga

yang ibunya sedang hamil, Flyer tentang Pertumbuhan Balita untuk keluarga yang

mempunyai balita, Flyer tentang Hipertensi untuk mereka yang menderita hipertensi,

dan lain-lain.
b. Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga.

Forum komunikasi yang digunakan untuk kontak dengan keluarga dapat berupa

forum-forum berikut.

1. Kunjungan rumah ke keluarga-keluarga di wilayah kerja Puskesmas.

2. Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group

discussion (FGD) melalui Dasawisma dari PKK.

3. Kesempatan konseling di UKBM-UKBM (Posyandu, Posbindu, Pos UKK,

dan lain-lain).

4. Forum-forum yang sudah ada di masyarakat seperti majelis taklim, rembug

desa, selapanan, dan lain-lain.

c. Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas.

Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra dapat diupayakan dengan menggunakan

tenaga-tenaga berikut:

1. Kader-kader kesehatan, seperti kader Posyandu, Posbindu, Poskestren, PKK, dan lain-

lain.

2. Pengurus organisasi kemasyarakatan setempat, seperti pengurus PKK, pengurus Karang

Taruna, pengelola pengajian, dan lain-lain.

4. Pendekatan keluarga sebagai kunci keberhasilan

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pendekatan keluarga mutlak harus dilakukan

untuk melengkapi dan memperkuat pemberdayaan masyarakat. Data Riskesdas menunjukkan

hal itu. Sebagai contoh berikut ini disajikan bukti tentang pentingnya pendekatan keluarga

dalam penanggulangan stunting dan pengendalian penyakit tidak menular.

a. Pendekatan keluarga dalam penanggulangan stunting

Riskesdas tahun 2013 menemukan bahwa proporsi bayi yang lahir stunting (panjang badan

<48 cm) adalah sebesar 20,2%, sementara pada kelompok balita terdapat 37,2% yang
menderita stunting. Ini menunjukkan bahwa dalam perjalanan dari saat lahir ke balita,

terjadi pertumbuhan yang melambat, sehingga proporsi stunting justru bertambah.

Penanggulanganstunting harus dilakukan deteksi dan intervensi sedini mungkin dengan

melakukan pemantauan pertumbuhan secara ketat, melalui penimbangan bayi/balita di

Posyandu setiap bulan. Data Riskesdas ternyata menunjukkan bahwa proporsi balita yang

tidak pernah ditimbang selama 6 bulan terakhir cenderung meningkat, yaitu dari 25,5%

pada tahun 2007 menjadi 34,3% pada tahun 2013. Ada sepertiga jumlah bayibalita yang

tidak terpantau, jika kita hanya mengandalkan Posyandu. Oleh karena itu, mereka yang

tidak datang ke Posyandu harus dikunjungi ke rumahnya. Pendekatan keluarga mutlak

harus dilakukan, bila kita ingin deteksi dini stunting terlaksana dengan baik.

b. Pendekatan keluarga dalam pengendalian penyakit tidak menular

Salah satu penyakit tidak menular yang cukup penting adalah hipertensi (tekanan darah

tinggi). Prevalensi hipertensi pada orang dewasa menurut Riskesdas tahun 2013 adalah

25,8% atau sama dengan 42,1 juta jiwa. Dari sejumlah itu baru 36,8% yang telah kontak

dengan petugas kesehatan, sementara sisanya sekitar 2/3 tidak tahu kalau dirinya

menderita hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa bila tidak menggunakan pendekatan

keluarga, 2/3 bagian atau sekitar 28 juta penderita hipertensi tidak akan tertangani. Sekali

lagi, hal ini menunjukkan bahwa pendekatan keluarga mutlak harus dilakukan bila kita

ingin pengendalian penyakit hipertensi berhasil.

D. PERAN PUSKESMAS DALAM PENDEKATAN KELUARGA

1. Penguatan subsistem dalam sistem kesehatan nasional

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagaimana dimaksudkan dalam Peraturan

Presiden Nomor 72 Tahun 2012 bertujuan untuk menjamin terselenggaranya

pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa, baik pemerintah, pemerintah


daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta

secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi- tingginya. Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan

pembangunan kesehatan adalah kombinasi dari pendekatan sistem, kontingensi, dan

sinergi yang dinamis melalui pengelompokan subsistem dari SKN yang terdiri dari tujuh

subsistem berikut.

1. Subsistem upaya kesehatan.

2. Subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan.

3. Subsistem pembiayaan kesehatan.

4. Subsistem sumber daya manusia kesehatan.

5. Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6. Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan.

7. Subsistem pemberdayaan masyarakat.

Percepatan pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat dilakukan

dengan melakukan penguatan subsistem-subsistem dari SKN. Dengan diterapkannya

pendekatan keluarga, maka penguatan subsistem upaya kesehatan, subsistem pembiayaan

kesehatan, dan subsistem pemberdayaan masyarakat menjadi penting untuk dilakukan.

Penguatan subsistem upaya kesehatan dilakukan dengan menciptakan

keseimbangan pelaksanaan UKP dan UKM melalui pengutamaan kegiatan promotif dan

preventif. Puskesmas harus dikondisikan tidak terfokus hanya melaksanakan UKP,

melainkan juga UKM secara seimbang. Sasaran upaya kesehatan harus ditegaskan bukan

sekedar individu/perorangan, melainkan juga keluarga, kelompok, dan masyarakat. Setiap

program kesehatan hendaknya mengarahkan kegiatannya kepada keluarga, kelompok, dan

masyarakat.
Penguatan subsistem pembiayaan kesehatan untuk UKP dan UKM dilakukan,

salah satunya, melalui pemberian JKN berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun

2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Untuk itu, sejak 1 Januari 2014 telah

diberlakukan SJSN bidang kesehatan atau JKN dan pemberian Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) Puskesmas oleh pemerintah pusat.

Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh

subsistem pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya memberdayakan perorangan,

melainkan juga keluarga dan masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan semata-

mata sebagai sasaran pembangunan kesehatan, melainkan juga sebagai subjek atau

penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan. Pendekatan keluarga yang

diimplementasikan, maka subsistem pemberdayaan masyarakat harus diperkuat dengan

mengembangkan kegiatan-kegiatan yang menjangkau keluarga, kelompok, dan

masyarakat.

2. Peran puskesmas dalam pembangunan kesehatan

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat). Puskesmas bertanggung

jawab atas satu wilayah administrasi pemerintahan, yakni kecamatan atau bagian dari

kecamatan. Di setiap kecamatan harus terdapat minimal satu Puskesmas. Untuk

membangun dan menentukan wilayah kerja Puskesmas, faktor wilayah, kondisi geografis,

dan kepadatan/jumlah penduduk merupakan dasar pertimbangan. Penyelenggaraan

Puskesmas terdapat 6 (enam) prinsip berikut yang harus ditaati:


a. Prinsip paradigma sehat

Berdasarkan prinsip paradigma sehat, Puskesmas wajib mendorong seluruh

pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko

kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Paradigma adalah

cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya, yang akan memengaruhinya dalam

berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (psikomotorik). Paradigma juga

dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam

memandang realitas di sebuah komunitas. Dengan demikian, Paradigma Sehat dapat

didefinisikan sebagai cara pandang, asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang mengutamakan

upaya menjaga dan memelihara kesehatan, tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan.

Dengan Paradigma Sehat maka orang-orang yang sehat akan diupayakan agar tetap

sehat dengan menerapkan pendekatan yang holistik. Selama ini cara pandang, asumsi,

konsep, nilai, dan praktik yang berlaku tampaknya masih menitikberatkan pada

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan – Paradigma Sakit. Apalagi dengan

dilaksanakannya JKN yang saat ini masih lebih memperhatikan penyembuhan penyakit

dan pemulihan kesehatan bagi perorangan. Oleh sebab itu, dalam kurun waktu lima tahun

ke depan harus dilakukan perubahan, agar Paradigma Sehat benar-benar diterapkan dalam

membangun kesehatan masyarakat, termasuk dalam pelaksanaan JKN. Perubahan yang

dimaksud mencakup perubahan pada penentu kebijakan (lintas sektor), tenaga kesehatan,

institusi kesehatan, dan masyarakat sebagaimana disajikan dalam tabel 1 berikut.


Tabel 1. Perubahan Paradigma ke arah Paradigma Sehat
b. Prinsip pertanggungjawaban wilayah.

Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah, Puskesmas menggerakkan dan

bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Pembangunan

kesehatan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa

Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di

wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan Puskesmas

bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya. Puskesmas sebagai

penanggung jawab wilayah bertugas untuk melaksanakan pembangunan kesehatan guna

mewujudkan Kecamatan Sehat, yaitu masyarakat yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi kesadaran, kemauan,

dan kemampuan untuk hidup sehat.

 Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu secara adil dan merata.

 Hidup dalam lingkungan yang sehat.

 Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu maupun keluarga, kelompok,

dan masyarakat.

c. Prinsip kemandirian masyarakat.

Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat, Puskesmas mendorong kemandirian

hidup sehat bagi individu, keluarga, dan kelompok/masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat. Pemberdayaan adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non-instruktif, guna

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individu, keluarga, dan kelompok/masyarakat

agar dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki, serta
merencanakan dan melakukan pemecahan masalah tersebut dengan memanfaatkan potensi

yang ada.

Pemberdayaan mencakup pemberdayaan perorangan, keluarga, dan

kelompok/masyarakat. Pemberdayaan perorangan merupakan upaya memfasilitasi proses

pemecahan masalah guna meningkatkan peran, fungsi, dan kemampuan perorangan dalam

membuat keputusan untuk memelihara kesehatannya. Pemberdayaan keluarga merupakan

upaya memfasilitasi proses pemecahan masalah guna meningkatkan peran, fungsi, dan

kemampuan keluarga dalam membuat keputusan untuk memelihara kesehatan keluarga

tersebut. Pemberdayaan kelompok/masyarakat merupakan upaya memfasilitasi proses

pemecahan masalah guna meningkatkan peran, fungsi, dan kemampuan

kelompok/masyarakat dalam membuat keputusan untuk memelihara kesehatan

kelompok/masyarakat tersebut.

Pemberdayaan dilaksanakan dengan berbasis pada tata nilai perorangan, keluarga,

dan kelompok/masyarakat sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan sosial budaya setempat.

Pemberdayaan dilakukan melalui pendekatan edukatif untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat, serta kepedulian dan peran aktif dalam berbagai

upaya kesehatan.

d. Prinsip pemerataan

Berdasarkan prinsip pemerataan, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya

secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan.

Puskesmas harus dapat membina jejaring/kerjasama dengan fasilitas kesehatan tingkat

pertama lainnya seperti klinik, dokter layanan primer (DLP), dan lain-lain yang ada di

wilayah kerjanya.
e. Prinsip teknologi tepat guna

Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan

kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan

pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

f. Prinsip keterpaduan dan kesinambungan

Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan, Puskesmas

mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program

dan sektor serta melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan manajemen

Puskesmas.

Berkaitan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut, Puskesmas tetap melakukan

upaya kesehatan lainnya diluar dua belas indikator keluarga sehat di wilayah kerjanya.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang

Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, Puskesmas

mengoordinasikan dan membina desa-desa dan/atau kelurahan-kelurahan di wilayah

kerjanya untuk menjadi Desa/Kelurahan Siaga Aktif.

Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial telah ditetapkan Peraturan Presiden R.I. Nomor 12 Tahun

2013 tentang Jaminan Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) tersebut, maka

sejak 1 Januari 2014 telah diberlakukan JKN sebagai bagian dari SJSN. Jaminan

Kesehatan Nasional merupakan salah satu dari tiga pilar dalam Program Indonesia Sehat.

Cakupan kepesertaan JKN dicapai secara bertahap dan ditargetkan pada tahun 2019
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan

Program JKN menegaskan bahwa “pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang

dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.” Pelayanan kesehatan tingkat pertama

yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh FKTP, yaitu

Puskesmas, klinik, dan praktik perorangan, termasuk dokter layanan primer (DLP).

Pelayanan kesehatan tingkat pertama ini meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik

yang mencakup:

1. Administrasi pelayanan

2. Pelayanan promotif dan preventif (perorangan, berupa: penyuluhan kesehatan

perorangan, imunisasi dasar, keluarga berencana, dan skrining kesehatan)

3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

4. Tindakan medis non spesialistik baik operatif maupun non operatif

5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis

7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama, dan

8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) melakukan pembayaran kepada

FKTP secara praupaya berdasarkan kapitasi atas jumlah peserta yang terdaftar di FKTP

bersangkutan. Keberhasilan JKN juga ditentukan oleh ketersediaan (availability) dan

kesiapan (readiness) pelayanan kesehatan. Pilar JKN harus diperkuat oleh pilar penguatan

pelayanan kesehatan, yang mencakup:

1. Peningkatan akses, terutama untuk FKTP

2. Optimalisasi sistem rujukan, dan

3. Peningkatan mutu.
Puskesmas akan semakin disibukkan oleh UKP saat JKN harus dilaksanakan di

Puskesmas. Betapapun Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

mengamanatkan bahwa Puskesmas harus melaksanakan prinsip keterpaduan dan

kesinambungan, dengan mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM

dan UKP.

3. Fungsi puskesmas dalam pembangunan kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menegaskan adanya dua

fungsi Puskesmas sebagai berikut.

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama, yakni kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan

dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama, yakni kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan

pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan

penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan.

Fungsi UKM dan UKP harus seimbang, agar upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat dapat tercapai. UKP saja dengan program JKN yang diikuti oleh seluruh

rakyatpun belum cukup untuk mengangkat derajat kesehatan masyarakat. Memang rakyat

merasa senang karena setiap kali sakit mendapat pelayanan kesehatan gratis, tetapi derajat

kesehatan tidak akan naik selama UKM tidak dikerjakan.

Penguatan UKM di Puskesmas mutlak diperlukan, yang mencakup dua macam

UKM, yaitu UKM esensial dan UKM pengembangan. Puskesmas wajib melaksanakan

UKM esensial yang meliputi:

1. Pelayanan promosi kesehatan.

2. Pelayanan kesehatan lingkungan.


3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.

4. Pelayanan gizi.

5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (baik penyakit menular maupun

penyakit tidak menular).

Puskesmas dapat menambah pelayanannya dengan melaksanakan UKM

pengembangan bila UKM esensial telah dapat dilaksanakan. Pelaksanaan UKM tidaklah

mudah, karena terdapat tiga kegiatan utama berikut yang harus dilakukan:

1. Mengupayakan agar pembangunan semua sektor berwawasan kesehatan.

Pembangunan di sektor lain harus memperhitungkan kesehatan, yakni mendukung atau

minimal tidak merugikan kesehatan. Wujud kegiatannya adalah dengan mengembangkan

konsep institusi sehat seperti sekolah sehat, pesantren sehat, masjid sehat, pasar sehat,

warung sehat, kantor sehat, dan lain-lain.

2. Memberdayakan masyarakat, yakni mengorganisasikan gerakan atau peran serta

masyarakat untuk pembangunan kesehatan, yang berupa berbagai bentuk UKBM seperti

Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular, UKS, Saka Bhakti Husada (SBH), Pos

Kesehatan Pesantren (Poskestren), dan lain-lain.

3. Memberdayakan keluarga, yakni menggugah partisipasi segenap keluarga (sebagai

kelompok masyarakat terkecil) untuk berperilaku hidup sehat, mencegah jangan sampai

sakit, bahkan meningkatkan derajat kesehatannya. Pendekatan keluarga inilah yang

diuraikan dalam pedoman ini, karena memberdayakan masyarakat saja tidaklah cukup.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan perannya sebagai

penanggung jawab wilayah, Puskesmas memiliki dua upaya yang harus dilaksanakan

secara seimbang, yakni UKP dengan pendekatan JKN dan Penguatan Pelayanan

Kesehatan, serta UKM dengan pendekatan Pemberdayaan Keluarga, Pemberdayaan

Masyarakat, dan Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Kedua upaya tersebut secara


sinergis akan menuju kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat di wilayah kerja

Puskesmas.

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh

jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Jaringan

pelayanan Puskesmas mencakup fasilitas berikut:

1. Puskesmas pembantu yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu

lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.

2. Puskesmas keliling yang memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak

(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.

3. Bidan desa yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam wilayah

kerja Puskesmas. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan adalah klinik, rumah sakit, apotek,

laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Puskesmas dapat berkoordinasi

dan memberikan instruksi langsung kepada jaringannya dalam melaksanakan peran dan

fungsinya. Puskesmas menjalankan peran dan fungsinya agar dapat melaksanakan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam mencapai tujuan menuju Indonesia

Sehat.

4. Pelaksanaan pendekatan keluarga oleh puskesmas

Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat

Puskesmas dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga menggunakan Prokesga

oleh Pembina Keluarga (dapat dibantu oleh kader kesehatan).

2. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data

Puskesmas.
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana

Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas.

4. Melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif oleh Pembina Keluarga.

5. Melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung) melalui pendekatan

siklus hidup oleh tenaga kesehatan Puskesmas.

6. Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola data

Puskesmas.

Kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan ke dalam langkah-langkah

manajemen Puskesmas yang mencakup P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan-Pelaksanaan),

dan P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan Cross-Sectional

untuk mengetahui perilaku kesehatan masyarakat.

B. TEMPAT DAN WAKTU

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Girian Weru pada November 2018 -

Maret 2019.

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi Penelitian

Semua keluarga di wilayah jangkauan Puskesmas Girian Weru kelurahan

Girian Permai.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian diambil secara simple random sampling.

D. BESAR SAMPEL

Besar sampel penelitian ini di ambil secara Simple random sampling dengan

menggunakan rumus Slovin : n = N

1 + N ( d )2

Keterangan :

n : besar sampel

N : jumlah populasi Puskesmas Girian Weru di Kelurahan Girian Weru II.


d: nilai presisi 90% atau sig = 0,1. Sehinggal, jumlah sampel yang digunakan

adalah

n = N

1 + N ( d )2

n = 359

1 + 359 (0,1)2

n = 359

1 + 359 ( 0,01 )

n = 78,2 dibulatkan menjadi 80 sampel.

E. ALAT PENGUMPULAN DATA

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah formulir PIS PK (Program

Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga). Adapun bagian test adalah

formulir berisi tentang 12 indikator keluarga sehat dengan fokus Indikator

Perilaku dan Kesehatan Lingkungan yang terdiri dari :

1. Tidak ada anggota keluarga yang merokok

2. Keluarga memiliki akses terhadap air bersih

3. Keluarga memiliki akses atau mrnggunakan jamban sehat


F. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI

1. Kriteria inklusi

Masyarakat jangkauan wilayah Puskesmas Giriam Weru di Kelurahan Permai

yang bersedia mengisi formulir PIS PK dengan lengkap.

2. Kriteria Eksklusi

Masyarakat jangkauan wilayah Puskesmas Giriam Weru di Kelurahan Girian

Permai yang tidak bersedia mengisi formulir PIS PK dengan lengkap.

G. VARIABEL PENELITIAN

Variabel bebas (independen) : indeks keluarga sehat dan masalah kesehatan

H. MANAJEMEN DAN ANALISIS DATA

Data diolah menggunakan program Microsoft Excel dengan dianalisis

menggunakan univariat (maximum, minimum).

1. Menghitung Indeks Keluarga Sehat (IKS)

IKS masing-masing keluarga dihitung dengan rumus:

Dengan menggunakan formula {1 / (12-Σ N)}, artinya indeks KS dihitung

berdasarkan jumlah indikator bernilai ‘1’ dibagi jumlah indikator yang ada di

keluarga (12-ΣN).

Hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori

kesehatan masing-masing keluarga dengan mengacu pada ketentuan berikut:


1) Nilai indeks > 0,800 : keluarga sehat

2) Nilai indeks 0,500 – 0,800 : pra-sehat

3) Nilai indeks < 0,500 : tidak sehat

2. Menghitung IKS Tingkat RT/RW/Kelurahan/Desa

IKS tingkat RT/RW/kelurahan/desa dihitung dengan rumus:

Hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori masing-

masing RT/RW/kelurahan/desa dengan mengacu pada ketentuan berikut:

1) Nilai IKS tingkat RT/RW/ Kelurahan/Desa > 0,800 : RT/RW/Kelurahan/Desa

Sehat,

2) Nilai IKS tingkat RT/RW/Kelurahan/Desa = 0,500–0,800:

RT/RW/Kelurahan/Desa Pra Sehat

3) Nilai IKS tingkat RT/RW/ Kelurahan/Desa < 0,500 : RT/RW/Kelurahan/Desa

Tidak Sehat

Cakupan masing-masing indikator dihitung dengan rumus:

*) Jumlah seluruh keluarga yang memiliki indikator yang bersangkutan sama

artinya dengan jumlah seluruh keluarga yang ada di RT/RW/kelurahan/desa

dikurangi dengan jumlah seluruh keluarga yang tidak memiliki indikator yang

bersangkutan (N).
3. Menghitung IKS Tingkat Kecamatan

IKS tingkat kecamatan dihitung dengan rumus:

Hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori

kecamatan dengan mengacu pada ketentuan berikut:

1) kecamatan dengan Keluarga Sehat, bila IKS tingkat kecamatan > 0,800

2) kecamatan dengan Keluarga Pra Sehat, bila IKS tingkat kecamatan=

0,500–0,800

3) kecamatan dengan Keluarga Tidak Sehat, bila IKS tingkat kecamatan <

0,500

Cakupan masing-masing indikator dihitung dengan rumus:

*) Jumlah seluruh keluarga yang memiliki indikator yang bersangkutan sama artinya

dengan jumlah seluruh keluarga yang ada di kecamatan dikurangi dengan jumlah

seluruh keluarga yang tidak memiliki indikator yang bersangkutan (N).


BAB IV
HASIL PENELITIAN

INDIKATOR
No. Keluarga Keluarga Ʃ Indikator
KEPALA Keluarga Penderita Penderita
Penderita
sudah mempunya
Kelu Ibu Bayi Bayi gangguan Anggota Keluarga bernilai 1 / IKS KESIMPULAN
KELUARGA mengikuti
melakukan mendapat mendapat
Balita tuberkulosis hipertensi
jiwa keluarga
menjadi
mempunyai
i akses
(12- Ʃ N )
arga program
Keluarga
persalinan imunisasi air susu
mendapatkan
pematauan
paru
mendapatkan
melakukan
pengobatan
mendapatkan tidak
anggota
Jaminan
akses
atau
mengguna
di fasilitas dasar ibu (ASI) pengobatan ada yang sarana air
Berencana pertumbuhan pengobatan secara Kesehatan kan
kesehatan lengkap eksklusif dan tidak merokok bersih
(KB) sesuai standar teratur Nasional jamban
ditelantarkan
(JKN) sehat

ALIM SEKEY
1 N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

USMAN HENAULU
2 Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

AHMAD PIA
3 Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6)) 0,833 KELUARGA SEHAT

STEVI GEBRILA
4 SYADIK Y N Y Y Y N N N T T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

MASRI ANUNA
5 N N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

HAMSAH PONGOLIU
6 N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

ARSAD SANANG
7 N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

JULIN TALUSAN
8 N N N N N N N N Y Y Y Y 8/(12 - 4) 1 KELUARGA SEHAT

SALMON LABERU
9 Y N Y Y Y N N N Y Y Y Y 8/(12 - 4) 1 KELUARGA SEHAT

SAIFUL TOU
10 N N N N N N N N Y T Y T 3/(12 - 8) 0.750 KELUARGA PRA- SEHAT

SUTISNA DAWALI
11 N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8)) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

ABDUL KADIR LAENE


12 N N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,800 KELUARGA SEHAT

HALINA DAMONGI
13 N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,750 KELUARGA PRA-SEHAT

FAUZI
14 TAKAHINDANGEN Y N Y Y Y N N N Y T Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT
MUHIDIN PIDO
15 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

SAKIR DARISE
16 Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

SUEP
17 Y N N N N N Y N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

SULARDI, SE
18 Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

IRFAN MOKOGINTA
19 Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

ISKANDAR HARUN
20 N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8)) 1 KELUARGA SEHAT

MUHAMMAD FAJRIN
21 N N Y Y Y N N N T Y Y Y 6/(12 - 5) 0,857 KELUARGA SEHAT

MANSUR NIKMATI
22 Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

MUHAMMAD BILAL
23 ABDUL N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

AGUSSALIM
24 N N N N Y T N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

SETAT
25 Y N Y Y Y N N N Y T Y T 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

FANDY HARUN
26 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

HALIM WANGI
27 N N N N N Y Y N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

ANWAR DJOSARI
28 Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0.667 KELUARGA PRA-SEHAT

DJUFRI DUNGGIO
29 Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

HARIS SUMOLANG
30 T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

ABDUL KASIM
31 N N N N N Y Y N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

ANGGI RISKI MADIRO


32 Y N N Y Y N N N T Y Y Y 6/(12 - 5) 0,857 KELUARGA SEHAT

SYARIFUDIN PATTA
33 N N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

KARTINI DJIBRAN
34 N N N N N N Y N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

HASYIM ABUBAKAR
35 T N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7)) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT
MAYI RICHI FRANGKY
36 KUMOIS Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

HIDAYAT BANDUGE
37 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

SIRADJUDDIN GOBEL
38 N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

MUH. AKBAR
39 Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

HASAN
40 N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

SAFII LAPEPO
41 Y N Y Y Y N T N T Y Y Y 7/(12 - 3) 0,778 KELUARGA PRA-SEHAT

SULEMAN GILANTIA
42 Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

RIDWAN NASARU
43 N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

MARYAM SAMAN
44 N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

DJUMA STIRMAN
45 Y Y N N N N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

SUDIRMAN SAMAN
46 N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

MASRI TAMAPEKU
47 Y N N N Y N N N Y T Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

RAHMAD
48 HOROMAENG Y Y N Y Y N N N T T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

MUHAMMAD LAHIMA
49 Y Y N Y Y N N N T T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

KAHARUDIN ISILI
50 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

SAIFUL HARUN
51 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

FATMA MAHMUD
52 N N N N N Y N N T T Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

ABDUL AZIS USMAN


53 Y N N N N N T N Y T Y Y 4/(12 - 6)) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

FATMA BATJO
54 N N N N N Y N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

SADLI MONOARFA
55 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

SRI HARYANTO
56 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT
DHIMAS SAFARI
57 N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

ABDULLAH NUKU
58 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

ABDUL GAFAR DJIBU


59 N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

MOCHTAR LENGKONG
60 Y N N N N N T N Y T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

WANI MANYULU
61 N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

ABDUL HAMID HI
62 PANNU Y N Y T Y N N N T T Y Y 5/(12 - 4) 0,625 KELUARGA PRA-SEHAT

SOFYAN MUSTAFA
63 Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

SUKIRAN SAMAN
64 Y N N N N N N N T T T T 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

HERMAN BULA
65 Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

HERMAN PALOWA
66 Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

RIMAN S. DAMA
67 Y Y N T Y N N N T Y Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

M. RUSLAN HI PADU
68 Y N N N N T N N Y T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

ISMAIL ALI
69 Y N N N N N N N N T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

EFENDI MAKSUD
70 N N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 8) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

DJAMALUDIN LOWING
71 Y Y N Y Y N N N T Y Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

YUNUS ABDULLAH
72 N N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 8) 0,500 KELUARGA PRA-SEHAT

KISMAN LARUFI
73 Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT

YANTO LABAURI
74 Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1,000 KELUARGA SEHAT

NURAINI MIDU
75 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

UMAR BEI MIDU


76 N N N N N N N N Y N Y Y 3/(12 - 9) 1 KELUARGA SEHAT

ALIMUDDIN
77 SYAMSUDIN Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT
FAUZAN PONENGOH
78 Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT

SAMSUDIN PATTA
79 Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

ISKANDAR MUCHTAR KELUARGA PRA-


80 Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6
SEHAT
81 SAMAN SULEMAN Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

82 CIKWAN HUSUNA Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

83 ROMY SAMAN Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

84 RONNY SAMAN Y N N N Y N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

85 MUHAMMAD FAUZAN Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

86 RIZAL DARES N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

87 AMIN LAIYA T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

88 MANSUR WALANGADI Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

89 TAHIR NULUSI Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

90 HANSA NAPU T N N N N Y N N Y T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

91 SAIPUL D TULUKI T N N N Y N N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

92 WAHIDIN ISMAIL T N N N N N Y N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

93 KISMAN ABUDI T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

94 ARSAN HUSAIN T N N N Y N N N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

95 EGIANTO SUMELE Y N N N Y N T N T Y Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT

96 ARIEF DJUMAEDY T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

97 ZULFIKAR T N N N Y N N N T T Y Y 3/(12 - 5) 0,429 KELUARGA PRA-SEHAT

98 RIYANTO S. YUSUF T N N N Y N N N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

99 IBRAHIM MAKILUMAU Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

100 ISMAIL T JAFAR T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

101 RONI NOYA Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

102 NAZIR DUNGGA T N N N N N T N T T Y Y 2/(12 - 6) 0,333 TIDAK SEHAT

103 GUNTUR PUYUNI T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

104 PANDRIS PUYUNI T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT


105 ASRI BABA T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

106 SARTON YUSUF Y N N N N N T N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

107 MARYAM PONENGOH N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

108 RAJAB PAPUTUNGAN N N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

109 WAWAN T Y N Y Y N N N T T Y Y 5/(12 - 4) 0,625 KELUARGA PRA-SEHAT


MANGENDEGE
110 HASAN IBRAHIM Y N N N N T T N T T Y Y 3/(12 - 5) 0,429 TIDAK SEHAT

111 IWAN HS. DUNGGA N N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

112 RIZAL Y N Y Y Y N N N T T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

113 HERMAN SUTOMO Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

114 HADI MAKATEY Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

115 ARYANTO NONGE Y N N N N N T N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

116 JALALUDIN NUKU Y Y N Y Y N N N T T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

117 NURMALA TANGAHU N N N N N Y N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

118 SUTRAYANI ADAMPE N N N N Y N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

119 KASMAN MANILOT T N N N Y N N N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

120 GUNTUR WICAKSONO T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

121 HERY YASIN Y N N N N Y N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

122 HARDI ARSAD Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

123 AMIRUDIN KARIM Y N N N T N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

124 DAUD NEU T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

125 MUSTAPA KAYA Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

126 BUANG GIU N N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 8) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

127 KARIM BATALIPU N N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 8) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

128 ACE KADIR T N N N N N Y N Y T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

129 ISMAIL MA'ARUF T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

130 ROKIM Y Y N Y Y N N N T T Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

131 HASAN ANANG T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

132 BAHRUDIN LASABUDA Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

133 MEYER NGANGI Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1.000 KELUARGA SEHAT


134 ROCKY ALBERT Y N N N N N N N Y T Y Y 5/(12 - 7) 1.000 KELUARGA SEHAT
DAVID
135 LUKMAN ANTUKE T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

136 ELISABETH N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0.75 KELUARGA PRA-SEHAT


KALESARAN
137 HOK SALIM N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0.75 KELUARGA PRA-SEHAT

138 ALWIN DOLFIE YERRI Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


SANGEROKI
139 MARCELUS TETHOOL Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

140 MARSIANUS Y N N N N N N N T Y Y Y 7/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


SALELENG
141 RUSDIN GOBEL N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

142 KALEBOS DEREK Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1.000 KELUARGA SEHAT

143 ARKHILAUS N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


TAALINTONGAN
144 ROYKE SEPANG Y N N N Y N T N Y T Y Y 5/(12-5) 0.714 KELUARGA PRA-SEHAT

145 RIDWAN SUMAA N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12-8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

146 FIRELLY JUNIOR Y Y N N N N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1.000 KELUARGA SEHAT


NELWAN
147 JOHNNY A. KALALO Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

148 FRANS ROBERT AIDY Y N N N N N Y N Y T Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT


SUMENDAP
149 RUDDY MIJNHARD N N N N N N Y N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT
LONGDONG
150 RICKY ALEXANDER N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

151 JERRY PANAY T N N N Y N N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 667 KELUARGA PRA-SEHAT

152 MUHAMMAD ANDIKA Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1.000 KELUARGA SEHAT


AKUBA
153 REZA RIFKI PUTRA N N Y Y Y N N N T T Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT
MOKODOMPIT
154 AHMAD DOPA Y N N N Y N T N T Y Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT

155 SULEMAN RAHMAN T N N N Y N N T T Y Y 3/(12-5) 0,429 TIDAK SEHAT

156 ISMAIL PADJA N T N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

157 FEBRY RAJAB N N N N N N N T Y N N 1/(12 - 9) 0,333 TIDAK SEHAT

158 MUHAMMAD YUSUF N T N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 0,333

159 FEBRY RAJAB Y Y N N T N T N T Y Y Y 5/(12 - 4) O,625 KELUARGA PRA-SEHAT

160 ANTON NUR T N N N N N T N T T Y Y 2/(12 - 6) 0,333 TIDAK SEHAT

161 SUPADI Y T N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 6) C KELUARGA PRA-SEHAT


162 HAMID RAJAB N T N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

163 SENTINUWO T T N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT


SALAMATE
164 RESKI GANI T T N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

165 MARRY ROS PARERA N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

166 BERTY DODI SAMPUL Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

167 ALEXANDER SAMPUL T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

168 JEFRI ADRIAN Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

169 NARTONO NOLFI Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


TATONTOS
170 SANTJE LOMBO T N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

171 DINCE SABURO N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

172 JULIE YANNES Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


SEPANG
173 RICHARD SMITH THEO Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

174 DARNI DANIEL Y N Y T Y N N N T Y Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT


KAWILARANG
175 SAM JOSE LAMBATIR T N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

176 YAN YUN SEPANG T N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

177 JIMMY FRANSISCO N N Y T Y N N N Y T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT


WAGIU
178 JOHANIS ALEXANDER Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1.000 KELUARGA SEHAT
LAMBATIR
179 DIDIK EKA PRASETYO Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

180 MOHAMMAD Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1.000 KELUARGA SEHAT


SOLEMAN PANTO
181 ALFIAN Y N N N N N T N Y T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

182 POPI KERE N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1.000 KELUARGA SEHAT

183 AGUSTINUS KORAAG Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

184 KASIH BINOWO Y Y N N N N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1.000 KELUARGA SEHAT

185 THENNY SALAWATI Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

186 IVONNE TELMI Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT


LUNTUNGAN
187 ALEX BAWOLE T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

188 ABIDEN SIJABAT T N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

189 MADE RAJAN Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT


190 PAULUS MANEKING Y N N N N N N N T T Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

191 AGUSTINUS SIJABAT T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

192 ELISABET MANOPO N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

193 KRES DINGO Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

194 JUMADIL MANDA Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

195 JONWARD KATEMUNG N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

196 MEIDY ROYKE Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT


RUNTUPALIT
197 JUSTINUS KORENUS T Y N Y N N N N Y T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT
HUKUBUN
198 BOY RUDOLF T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT
NIKOLAS KANDOU
199 USMAN IBRAHIM N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

200 ADAM SUMA BUSA Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

201 ANGGA MERTOSONO N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

202 ERNI HASAN N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

203 DADANG KOMARA Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

204 MURSIDIN Y Y N N N N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1.000 KELUARGA SEHAT

205 YANTO MANOPPO T N N N N N N N T T Y Y 2 / (12-7) 0,4 TIDAK SEHAT

206 ROMMY GASOLO Y N N N N N N N T T Y Y 3 / (12-7) 0,600 KELUARGA PRA-SEHAT

207 TAMRIN ASWAD Y N N N N N N T Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,83 KELUARGA SEHAT

208 SOFYAN DUAYAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

209 AMIR HAMZAH T N N N Y N N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

210 ANDRY RONAL Y Y N Y Y N N N T Y Y Y 7/ (12-4) 0,875 KELUARGA SEHAT


PAKASI
211 MUHSIN DATAU Y N N N Y N T N Y Y Y Y 6/(12 - 5) 0,875 KELUARGA SEHAT

212 ISFANDI SOLEMAN N N N N Y N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

213 RENDI BUS N N N N Y T N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT


RUMENGAN
214 AHMAD MUSA Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

215 DEMAS RATU Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

216 SURYANTO T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,075 KELUARGA PRA-SEHAT


MAHARUNG
217 PUASA PONTOLAENG T N N N N N T N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT
218 JAMALUDIN KAEHE Y N N N N N N N T T Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

219 VIJAY BELUNG T N N N N N N N Y T Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

220 ZULKIFLY DJIHAT T N N N N N T N Y T Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT


ADAM
221 SANCO WAHONGAN Y N N N N N T N T T Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

222 SATIA PONTOLAENG T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

223 ZAINAL T N Y Y Y N N N T T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


TAKAHINDANGEN
224 SUPRIYADI N N N N N N N N Y T Y Y 6/(12 - 5) 0,857 KELUARGA SEHAT
PANIGORO
225 USMAN RAUF N N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

226 ADRIAN MANDEROS Y Y N N N N N N T Y Y Y 4/(12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT

227 STEFIANUS GENTE Y Y N Y Y N N N T Y Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

228 ABDUL RAHMAN T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


SUARAH
229 YUSUF HUSAIN T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

230 HENDRA ADRIAN N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

231 JOHNY MANGUNDAP T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

232 HILMAN THAYEB Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

233 STADY STEVEN Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT


UMBOH
234 FRANGKLYN PIETERZ Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

235 BONY FAIR Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


MAHALING
236 KUSMAYADI TOMPOH Y N Y T Y N N N T T Y Y 5/(12 - 4) 0,625 KELUARGA PRA-SEHAT

237 SAM IBRAHIM N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

238 IKBAL ABDULLAH N N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

239 IDRIS BADARAB Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

240 MELISA ESTERLINA Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT


SUDAHYO
241 INA ABDJUL N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

242 IRVAN BAWEMBANG N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

243 HENDRIK PAPARANG Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

244 IMRAN IBRAHIM Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

245 DIDI BADARAB T N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT


246 RUSIANTO BANDU Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

247 ASWADI DATAU N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

248 SAFRIZAL HAYAT T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

249 FAIZ LAWARAKAN T Y Y Y Y N N N T Y T T 5/(12 - 3) 0,556 KELUARGA PRA-SEHAT

250 RAMBLY IBRAHYM T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

251 SAMIN PINBAUN T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

252 MARCHEL PUNU T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

253 SABRI TULLIKRAM Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

254 HANGATO TAHIR Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

255 NOFITA TOHIR N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

256 FARIDA BESSE T N N N N N T N Y T Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

257 HALID KADIR N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

258 USMAN S. GALA T N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

259 NOLDI PATAMANI T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

260 IMPIAN INGKIRIWANG T N N N Y N N N Y Y Y Y 5 / (12-6) 0,833 KELUARGA SEHAT

261 BAHARUN DANDEL T N N N N T N N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

262 BAHARUDIN N N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


ABDULLAH
263 GUSTIN SALAMATE Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

264 SABRIN HASAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

265 RAUF Y N Y Y Y N N N T Y Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT


TAKAHINDANGEN
266 AGUS LUMELING N N N N N N N N T Y Y T 2/(12 - 8) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

267 NAZARUDIN SAKURA N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

268 JAMIAD D.A T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


MANTULANGI
269 YERRI JACOBUS T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

270 TAZMIL T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


KATIANDAGHO
271 DJAKARIA Y. IBRAHIM N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

272 KHAIRUL MAJID N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


SUWARA
273 ANWAR ABRAM N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT
274 FUAD BACHDAR N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

275 ARIFIN MOPANGGA T N N N N N N N N Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

276 FADLAN LAWARAKAN T N N N N N N N T T T Y 1/(12 - 7) 0,2 TIDAK SEHAT

277 MARWAN AROHLIS N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


PAPUAS
278 SYARIFUDIN BITO T N N N Y N N N Y Y Y Y 5 / (12-6) 0,833 KELUARGA SEHAT

279 ASNI BOBANA N N N N N Y T N Y Y Y Y 5 / (12-6) 0,833 KELUARGA SEHAT

280 HERDIK BARING N N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

281 HIDAYAT SALAMATE N N N N N N T N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

282 SURIANI DUE T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

283 HEINGSTZ MINGGU T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

284 YATNAWATI SANUSI Y Y N Y Y N N N T T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

285 YANETTH SYANET Y N Y T Y T N N T T Y Y 5/(12 - 3) 0,556 KELUARGA PRA-SEHAT


MAMELAS
286 LISYE MAKATEMPUGE N N Y T Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT

287 RUDOLF LASAMAHU T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

288 RAHMAD MISA N N N N N Y T N Y Y Y Y 5 / (12-6) 0,833 KELUARGA SEHAT

289 DJAINUDI KARIM N N N N N Y T N Y Y Y Y 5 / (12-6) 0,833 KELUARGA SEHAT

290 FEBRI RAKINAUNG T N N N N N T N Y T Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

291 WIDYA WATI SANUDIN Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

292 NURUL NURHAMA T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

293 MICHAEL PUNU Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

294 FEBRI RAKINAUNG Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

295 STENLI MENGGASA N N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

296 YOSEP KAWANGUNG T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

297 BONI FRANKY T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


KATUUK
298 LILIES PONAMON Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

299 VOUKE IBRAHIM T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


KAUNANG
300 HERMON DORAH Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

301 DJERRY TAWALUJAN Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT


302 SOPYAN AKUB Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

303 HENGLY YAKTON Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


RUITANG
304 BUDIONO EKA MAIT Y N Y T Y N N N T T Y Y 5/(12 - 4) 0,625 KELUARGA PRA-SEHAT

305 FOKE LUMAUT N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

306 ROBERT LAUTAN N N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

307 MATTINETTA Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

308 RIVO KENEDI Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT


MAMESAH
309 YUDO KADARUSMAN N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

310 JOUKE JEFFRY N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT


RAINTUNG
311 AMBO MAI Y N Y Y Y N N N T Y Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

312 IDA FRIDA N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


SUKMAWINATA
313 HADI RIANTO T N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

314 MARDI SISWOYO Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

315 SEBEDIUS N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT


MAKAGANSA
316 FERRY KAHIKING T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

317 FAIZ LAWARAKAN T Y Y Y Y N N N T Y T T 5/(12 - 3) 0,556 KELUARGA PRA-SEHAT

318 ARIFIN MARTASONO N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

319 MUHTAR KAHARU T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

320 LENDY PUNU T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

321 REIN TIANUS Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


SAHEMPA
322 KRES CHRISTIANUS Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT
LIGOH
323 MICHAEL N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT
REMPOWATU
324 JOPIE AGUST T N N N N N T N Y T Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT
MBERATO
325 FORNIKA BAWOLE N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

326 DJUMADI IDRIS T N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

327 STENLY T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


TALUMESANG
328 MUHAMAD MAULANA T N N N Y N N N Y Y Y Y 5 / (12-6) 0,833 KELUARGA SEHAT

329 DEMAS GANAP T N N N N T N N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT


330 SWESTY MAKAGANSA N N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

331 CHANDRA ANDREAS Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


TAULA
332 JOHNY MANGUNDAP T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

333 ANDRIANTO LAKORO Y N Y Y Y N N N T Y Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

334 NUR ALAM ABIDIN N N N N N N N N T Y Y T 2/(12 - 8) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

335 THEODOOR F N N N N N N N N T Y Y T 2/(12 - 8) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT


LUMEMPOUW
336 TUKINO T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

337 MARCO WELLEM Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT


KUMENTAS
338 IBRAHIM WOWOR Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

339 ANDREAS Y N Y T Y N N N T T Y Y 5/(12 - 4) 0,625 KELUARGA PRA-SEHAT


THEODORIC
MUTONENG
340 HENDRIK SUNDANA N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

341 ANGGA FEBRIO T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT


LIMPONG
342 FERDY AMBAT Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

343 YOSPA MANABUNG T N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

344 HARIS LAMADI N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

345 ABD. HARIS SUDDIN N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

346 MATHIAS ALING Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


PADOMA
347 YOSEP LALOMPOH Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

348 MICHAEL T N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT


REMPOWATU
349 MAXI SOSTENES Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT
SANGKA
350 CELSIUS LUMISANG N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

351 MARCHELEN T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


DIANDRA FEBRIANTI
KATILI
352 PURNOMO MELANGI T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

353 FRENDY JULIANTO Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12-7) 1 KELUAGA SEHAT


DARONDO
354 NETTY POTOBODA N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

355 DON PEDRO Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


LAMBATIR
356 YULIANTI DAUD N N N N Y N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT
357 SUTRISNO T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT
RAJAGUKGUK
358 HARUN PALAI T N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

359 ENDIK RAHMATUL Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT


JAYA
360 RUSDYANTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT
MAKAHINDA
361 ISMET HUSAIN Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,83 KELUARGA SEHAT

362 GANI ASRI MUHARAM Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

363 NUR WALUYAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12-8) 1 KELUARGA SEHAT

364 PUTU ADI SANJAYA N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12-8) 1 KELUARGA SEHAT

365 IBRAHIM N N N N Y N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT


MARASABESSY
366 MIQDAD NGADI N Y N T Y N N N Y Y Y Y 3/(12 - 8) 0,85 KELUARGA SEHAT

367 MOCHTAR PONTOLULI N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT

368 SUMARDI N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

369 KAMARIA IBRAHIM N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUAARGA PRA- SEHAT

370 RUMONDOR Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,83 KELUARGA SEHAT


LENGKONG
371 DOLVI SINADIA Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,66 KELUARGA PRA- SEHAT

372 BUDI PURWANTO T N N N N N N N Y Y T Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

373 FARLY ARNOLD Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT


MAMAHIT
374 TOMMY AMBAT T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

375 JIMMY MAXMILIAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -8) 1 KELUARGA SEHAT


RUMBAYAN
376 MARULAK SILALAHI N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

377 BAMBANG TRIANTO N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT

378 AMOS ISTIADI N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


MANULANG
379 IZAAK BERHITU Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

380 ARIYANTO B. AMING Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,83 KELUARGA SEHAT

381 IMRAN STIRMAN Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

382 RAHMAT LAIYA N N N N N N N N T Y Y Y 3(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT

383 RAYATMAN Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT


BUTARBUTAR
384 KYGEN EDGAR N N N N Y N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,66 KELUARGA PRA- SEHAT
LUMANGKUN
385 OLGA LINOLINDA N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT
TUTUROONG
386 NOLVI BUDIMAN Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,66 KELUARGA PRA- SEHAT

387 VENTJE ALEXANDER N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


YOPI PONDAAG
388 HANDRI GUSTI Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT
PAENDONG
389 SUHARTONO T N N N N N Y N Y T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT
SANTANA
390 MUCHTAR THAYIB N N N N N N Y N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

391 AGUSTINO Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT


MARCELLINO PALIT
392 NARDONIUS PAATH N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

393 MELKIOR WOWILING Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

394 ARNOLD MAHALING Y N N N T N N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT


RAKINAUNG
395 DONNY IMANUEL Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT
PATTYRANIE
396 DOLFI ANDRIS Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT
SALALE
397 ANDERI JAMES MARIO Y N N N NN N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT
RAKIAN
398 ELFRIS HERMAN N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT
MASIALU
399 HENDRA VICTOR Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT
SAKUL
400 ALEXANDER Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT
PARENGKUAN
401 ROBERT OKTAVIANUS Y N Y Y T N N N T Y Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT
BULANGTIMUHE
402 RIVAI TOWOLIU Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

403 JUDHY RUDDY Y N NN N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT


MAKATIPU
404 VICKY WANEY Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

405 HENDRIK WAROUW N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

406 MUH. YUNUS Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

407 SYAHRIL SAKIR Y Y N N Y N N N T Y Y Y 6/(12 - 5) 0,857 KELUARGA SEHAT

408 REVRIN GAMAL T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT


WOKAS
409 SIRVAN KATILI Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

410 MUHAMAD SAID N N N N N N Y N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT


KAMINANG
411 SOFYAN NUSA Y Y N N Y N N N Y Y Y Y 7/(12 - 5) 1 KELUARGA SEHAT

412 MARSHAL JOSEPH Y Y N N Y N N N Y T Y Y 6/(12 - 5) 0,857 KELUARGA SEHAT


DATU

413 SUMARNO N Y N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

414 GAYUS MEYTEN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


IMMANUEL MICHAEL
KAWATU
415 YOUKE FRANS PAOKI N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

416 RAMLAN HUNTUA T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

417 ELISABETH MARTELU N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

418 WILEM PANDE N N N N Y N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

419 ARSONI SUAIBA Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT

420 MAHMUD PANGGATO Y N Y Y Y T N N Y Y Y Y 8/(12 - 3) 0,889 KELUARGA SEHAT

421 NICK FRANSISKUS Y N N N T N N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT


IGNASIUS PUNAY
422 FIN MUSA N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,750 KELUARGA PRA- SEHAT

423 ADELINA KANDOU T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,800 KELUARGA PRA- SEHAT

424 SESKA ROTTI N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,600 KELUARGA PRA- SEHAT

425 NICLAS WIJAI NUSA N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT

426 RAHMAN WATULEA T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

427 JEFFERSON E A Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT


MAKISURAT
428 SOFIAN SAID Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1,000 KELUARGA SEHAT

429 RIDWAN S. LIKO T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

430 ISHAK AHMAD T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

431 HARIS PITER N N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 8) 0,5 KELUARGA PRA- SEHAT

432 DJAMALUDIN HAMZAH N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

433 HASAN ABDULLAH T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

434 FENIEL RAHAJAAN Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

435 THESNO MULYADI DJ Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1 KELUARGA SEHAT

436 JULHARI ADRIAN T N N N Y N N N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

437 SAFIETJE N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


MAKAPUNAS
438 MARLON SAMY N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT
RISART
RATULANGKOW
439 DEWI ALFIAH N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT

440 YANTO SUTRISNO Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT


AKUMI
441 TAHER ABDUL Y N N N N N T N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA- SEHAT

442 DIDIN SAGU T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

443 FRANKY JACKSON N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


PADANG
444 DENNY MARTUA N Y N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT
SIAGIAN
445 ANNIE ANNEKE N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT
SAMBEKA
446 OLIVIA GRIFFITH T N Y Y Y N N N T T Y Y 5/(12 - 4) 0,625 KELUARGA PRA- SEHAT
DONDOKAMBEY
447 LARRY CARLY SOMBA Y N N N Y N T N T Y Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA- SEHAT

448 REYKSANDRO N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT


SUMENDA
449 CELCIUS STENLY Y N N N Y N T N T Y Y Y 4/(12 - 8) 0,714 KELUARGA PRA- SEHAT
MANGIBER
450 JAN KENEDI AMBA Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

451 JACK ROLAND Y Y N N Y N N N Y Y Y Y 7/(12 - 5) 1 KELUARGA SEHAT


WALANGITAN
452 FANNY WALANGITAN N N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA- SEHAT

453 MARKUS SOLANG N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

454 HANTJE PORAWOUW Y Y N N N N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

455 SAMMY LOMBOGIA Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

456 RINEDY STEVANUS T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT


KAUNANG
457 VANNY PANGEMANAN Y N N N Y N N N Y T Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

458 JOHANIS T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT


CHRISOSTOMUS
LONDO
459 MUHAMMAD DJAFAR Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

460 FRANKY ADRIAN T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


DARONDO
461 ARSAD LAUNDE Y N N N N Y T N T Y Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELURGA PRA- SEHAT

462 ANDI MAKU Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

463 ARIE KURNIAWAN Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT


CHANIAGO
464 ALEXANDER SIMON Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT
BUDIMAN
465 YENNY WAURAN T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT
466 JEANE WANGKO N N N N N T N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

467 WENNY WALANGITAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

468 AUDY YANES BUJUNG N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

469 JEINNY TENGKER Y N N N N N N N Y T Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

470 AMSUN LAKORU N N N N Y N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

471 RISTON N N N N N N N N T Y Y Y 5/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA- SEHAT


TAKASIHAENG
472 MUSLIHU PILOHIMA Y N N N Y N N N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT

473 GUNAWAN WAGIMAN Y N N N N N N N Y Y Y Y 5(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

474 DAHLAN BAWATA Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA- SEHAT

475 MANSES HONGA Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

476 VICKY PAENDONG N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

477 SALMON GETA Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

478 SYARIFUDIN MAHMUD N N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

479 SITI PAKAYA N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

480 NOLDI MBANI Y N N N N N T N Y Y Y Y 5(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

481 YOOMI KUKUS N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

482 IVAN JENLY PIOH N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

483 KEVIN JONES Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT


PATTIREUW
484 LUSJE MAMONTOH T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

485 STENLY WENSEN Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA- SEHAT

486 FEIDY JEINY KEMUR N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

487 ANDIE MURTONO Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

488 JOHNRY TAHUMIL Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

489 NOSER Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

490 JECXON HERCULES Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT


PANGISIAN
491 STEVEN Z.T. PARERA Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

492 FERRY JEFRI LANGI N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1 KELUARGA SEHAT

493 ADE PRAMANA Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT


FEBRIANSYAH
494 HARIYANTO MAHMUD Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT

495 NOLDY MARTINUS Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1 KELUARGA SEHAT


SAMPELO
496 H. ASIDO LAMJAH Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1 KELUARGA SEHAT

497 ADE GUNAWAN Y Y N Y Y N T N T Y Y Y 7/(12 - 3) 0,778 KELUARGA PRA-SEHAT

498 JEFLY JOLY Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1. 000 KELUARGA SEHAT


SUMURUK
499 SILCE SALELE Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 - 7) 1. 000 KELUARGA SEHAT

500 BERTY MEIJONO T N N N Y N T N T T Y Y 3/(12 - 5) 0,429 TIDAK SEHAT


LOMBOAN
501 MELKI MOKODONGAN Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

502 PRENKY KARAKI T N N N N N N N Y T Y T 3/(12 - 7) 0. 600 KELUARGA PRA-SEHAT

503 REFLI KAUNANG T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0. 600 KELUARGA PRA-SEHAT

504 AHMAD ZUNAIDI, SPI Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 - 6) 1. 000 KELUARGA SEHAT

505 TOMMI TONE Y N Y Y Y N T N T Y Y Y 7/(12 - 3) 0,778 KELUARGA PRA-SEHAT

506 AFRIZAL BUTAR- Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT


BUTAR
507 ALFRITS WENI TATILU Y Y N Y Y N N N T Y Y Y 7/(12 - 4) 0,875 KELUARGA SEHAT

508 FEKKY SUMILAT Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

509 MARTINUS STEFI Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT


WONGKAR
510 YULIUS WAROUW T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

511 HUNAIS Y N N N Y T N N T Y Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT

512 LIBERATUS SUARLIAK Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

513 YUDI ISON SUANDI Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


TUHULELE
514 MARLON CRISTINUS Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT
TAHE
515 AYUB NURUDIN T N N N N T T N Y T Y Y 3/(12 - 5) 0,429 TIDAK SEHAT

516 RUHAIMI MADENGKE N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1,000 KELUARGA SEHAT

517 KUSTIYONO WIHARJO Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

518 AMIR BILAHMAR T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

519 REDDY ZAIRIN Y N N N Y N N N T T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

520 I WAYAN SUJANA N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1,000 KELUARGA SEHAT

521 HENNY ELEAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1,000 KELUARGA SEHAT


522 MOCH. ABDUL CHALIM Y N Y Y T N T N T T Y Y 5/(12 - 3) 0,556 KELUARGA PRA-SEHAT

523 JEMMY WORAN Y N N N T N Y N T Y Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT

524 ABDUL RAHMAN Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT


DAHEBUNG
525 JOY EFENDY Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

526 AGUS KAHARU N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

527 BENARD SASAUW T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

528 VICTOR REFI MAITIMU T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

529 SAFAAT DARISE Y N T Y T N T N T Y Y Y 5/(12 - 3) 0,556 KELUARGA PRA-SEHAT

530 SUPARMAN N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

531 ARI MURJOKO Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

532 LA JUMAU T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

533 RIKI IBRAHIM N N Y Y Y N N N Y T Y Y 6/(12 - 5) 0,857 KELUARGA SEHAT

534 STEFANUS LAGA Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT


DONI HAJON
535 DARWIN ADAM Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

536 YEREMIA DJANGKALI Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

537 SOFYAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1,000 KELUARGA SEHAT


RINGKUANGAN
538 MEYDI TIMI KESSEK Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

539 SUARDI AWING T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

540 YULIUS YOHAN N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1,000 KELUARGA SEHAT


TENDEAN
541 ANEKE ROSALI N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT
LAHAWIA
542 HAJURI KHARIE Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

543 LEKSI KOBANDAHA T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

544 REAGEN DAMOPOLI Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

545 IBRAHIM N N N N Y N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


TALANGGERA
546 JEFLIN LEONARD N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT
LAPAEHE
547 MARTJE MARCUS N N N N N N Y N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

548 MANAHAR SIANIPAR Y N N N N N T N Y T Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

549 DECKY DANIEL Y N N N N N T N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT


NICOLAAS
550 NURSARIN Y N N N N N N N T Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

551 DJABIR RAUF Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

552 ERWIN ENUS Y N N N N N Y N Y Y Y Y 6/(12-6) 1,000 KELUARGA SEHAT

553 RIO ROLLY N N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


PANGALILA
554 MELKY TAMBAHANI Y N Y Y Y N T N Y Y Y Y 8/(12 - 3) 0,889 KELUARGA SEHAT

555 STENI DALANTA T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

556 ALMES MANAMURI Y N N N N N T N T Y Y Y 4/(12 - 6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

557 MIHWAN TALUNDRU Y N Y Y Y N T N T Y Y Y 7/(12 - 3) 0,778 KELUARGA PRA-SEHAT

558 SUDIRMAN DASON T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

559 ARYANTO MUSLIM Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

560 CHARLES SAP N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 8) 1,000 KELUARGA SEHAT


SALENDAH
561 BAMBANG PERMADI N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT
SAPUTRA PRABOWO
562 GERALDO Y Y N N Y N N N T Y Y Y 6/(12 -5) 0,857 KELUARGA SEHAT
BAWANGUN
563 FRANKI ANTU N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

564 PATTA LAUK N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

565 WALANGITAN T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT


EVERSON SANDICIA
HERLING SANGIAN
566 RYANT ROCHAEDAN Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT
OMBINGO
567 ASRAWATI TAHALA N N N N Y N N N Y Y Y Y 5/(12-7) 1,000 KELUARGA SEHAT

568 SLAMET SARWONO N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

569 STENLY PANTOW N N N N N N T N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

570 SUGIRNO LAPASIA T N N N Y N N N T Y Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

571 RAJAB HARIKOTA T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

572 ABRAHAM PAPILAJA Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

573 ZULKIFLI T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


DJOJOSUROTO
574 EKA KARNAWAN Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT
SIWANDORO
575 SIRILUS KANTUR Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

576 MARKUS PALAR T N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 - 7) 0,8 KELUARGA PRA-SEHAT

577 CELCIUS MANOPO N N Y Y Y N N N T T Y Y 5/(12 - 5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT


578 LIUS ALDRIANTO T N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT
PENGUSI
579 MADONG SALIHU Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

580 TAKDIR ARIEF T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

581 CHRISTIANTO Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT


MALANGKADING
582 NINO KADIR Y N N N N T N N T Y Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

583 ABETNEJO T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


PANGULIMANG
584 SABRINA A ABDULLAH Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT

585 DONY MANEIN T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

586 RUNTU TAANGGA T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

587 JOSHUA MALING T N N N T N N N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

588 BAMBANG PERMADI Y N N N N N N N T Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT


SAPUTRA PRABOWO
589 SUNARDI ASNAWI Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

590 MANUEL BEMBOA Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

591 FITRIA PASIAK N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -8) 1,000 KELUARGA SEHAT

592 PALE RASID T N N N N N T N T T Y Y 2/(12 - 6) 0,333 TIDAK SEHAT

593 HUSEIN MOHUNE T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

594 SILFIA TAMPOLO N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

595 RUSTAM HASIM T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

596 JABAL NUR Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT

597 MOCHAMAD CHOIRUL T N N N N N N N Y Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT


CHOMARI
598 DJAHARA PONNY N N N N N N Y N T Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT

599 DARWIS T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

600 HAPIPA UTINA N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -8) 1,000 KELUARGA SEHAT

601 ARIFIN ISPAER Y N N N Y N T N T Y Y Y 5/(12-5) 0,714 KELUARGA PRA-SEHAT

602 HERU SETIYANA Y N N N Y N N N T T Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

603 FEBRIAN N N N N N Y T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT


SAMALUKANG
604 NANCY PANGEMANAN N N N N N N T N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

605 JONI SAMSUL LATIH Y N N N N N N N T Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT


606 AGUS DJAFAR Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 -7) 1,000 KELUARGA SEHAT

607 IRFANDI RAHMAN Y N Y T Y N N N T Y Y Y 6 / (12-4) 0,750 KELUARGA PRA-SEHAT

608 FERRY MON T. T N N N N T T N T T Y Y 3/(12 - 5) 0,429 TIDAK SEHAT


AWAWANGI
609 RUSLIN FRETTI OLIVIA N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -8) 1,000 KELUARGA SEHAT
TATIMU
610 RUSDI SUBU Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

611 ABDUL RASYID Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

612 ZABIRUDIN R. LUAWO T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

613 RIZAL BENYAMIN Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT


BAWOLE
614 REGINA DAMURA T N N N N N N N T T Y Y 2/(12 - 7) 0,4 TIDAK SEHAT

615 STENLY DAUD SIAR T N N N N N N N Y Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT

616 YASIN HASAN Y N N N Y Y N N Y Y Y Y 7/(12 -5) 1,000 KELUARGA SEHAT

617 FREDRIK WENAS N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

618 RASDI RAUF Y N N N Y N N N T T Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

619 JANTER LIWANGUNIE T N N N N N T N Y Y Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

620 RAOLY MOKODOMPIT N N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

621 SUFIAN NUKU Y N N N N N N N T Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT

622 SAMSUDIN T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


LANONGBUKA
623 SARLIS ROBERT T N N N N N N N Y Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT
TAMPIL
624 ADITIYA IGRISA T N N N N N N N Y Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT

625 HAPSA HUSUMA N N N N N N N N T T Y Y 2 / (12-8) 0,500 KELUARGA PRA-SEHAT

626 HAMZAH UNA Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 -7) 1,000 KELUARGA SEHAT

627 MUHAMMAD IRFAN Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT


PANIGORO
628 FARIDS SUGEHA T N N N Y N N N T Y Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

629 MOCHAMMAD Y N Y Y Y N N N T Y Y Y 7/(12 -4) 0,875 KELUARGA SEHAT


AMIRULLAH SYUHUD
630 GENEVIVA VIOLETA P N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -8) 1,000 KELUARGA SEHAT

631 SAMIN S. LATIF T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

632 INYO ASSA N Y N N Y T N N Y Y Y Y 6/(12 -5) 0,857 KELUARGA SEHAT

633 NIXON Y N N N N N T N Y Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT


TAKALAMINGANG
634 SAPIAH HAMZAH N N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 8) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

635 REYNALDY T N Y Y Y N N N Y Y Y Y 7/(12 -4) 0,875 KELUARGA SEHAT


TAKALAMINGANG
636 DIAN JULYANA Y N N N Y N N N Y Y Y Y 6/(12 -6) 1,000 KELUARGA SEHAT
ADITYA
637 LA ONI Y N N N Y N N N T T Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

638 MUHAMMAD RIKO T N N N N N N N Y T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

639 RICHARD HALAUWET T N N N Y N N N T Y Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

640 NUR FADILA KAHIKING N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -8) 1,000 KELUARGA SEHAT

641 I KETUT SULANTARA Y N N N Y N N N T Y Y Y 5/(12 - 6) 0,833 KELUARGA SEHAT

642 PUTIA KRISTIANI T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT


MEKEL
643 MATIUS NGONGARE T N N N N N T N Y Y Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

644 THEDORESKI Y N N Y Y N N N Y T Y Y 6/(12 -5) 0,857 KELUARGA SEHAT


SUMOLANG
645 YUNIAR ISTIQOMAH Y N N N N N N N Y Y Y Y 5/(12 -7) 1,000 KELUARGA SEHAT

646 MUHRIJUN HARMAN T N N N N N T N T Y Y Y 3/(12 - 6) 0,5 KELUARGA PRA-SEHAT

647 NOLDY TAKARANIA T N N N N N N N Y Y Y Y 4 / (12-7) 0,800 KELUARGA PRA-SEHAT


CHRISTOFFEL
648 RIDWAN Y N N N N N N N T T Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

649 IBRAHIM AR. SALAM T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

650 FREDY DAADA N N N N N N Y N Y Y Y Y 5/(12 -7) 1,000 KELUARGA SEHAT

651 ARJUNA NAKE Y Y N Y Y N N N T T Y Y 6/(12 - 4) 0,75 KELUARGA PRA-SEHAT

652 MAKMUR SIANIPAR Y N N N N N T N T Y Y Y 4 / (12-6) 0,667 KELUARGA PRA-SEHAT

653 ISFANTO DUNGGIO T N N N N N N N T Y Y Y 3/(12 - 7) 0,6 KELUARGA PRA-SEHAT

654 BARANTIAN JANEKE N N N N N N N N Y Y Y Y 4/(12 -8) 1,000 KELUARGA SEHAT


NURJANA
Keluarga Ibu Bersalin Bayi Mendapat Bayi diberi ASI Pertumbuhan Penderita TB Penderita Penderita gangguan
ikut di Fasilitas Imunisas Dasar Ekslusif selama 6 balita Paru berobat Hipertensi berobat jiwa diobati dan
Program Kesehatan Lengkap bulan dipantau sesuai sesuai standart tidak ditelantarkan
KB standart
ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
Sehat 183 41 206 18 171 53 220 4 Sehat 198 26 203 21 217 7 0 224
Pra sehat 307 94 368 33 321 80 316 85 Pra sehat 296 105 323 78 256 145 11 390
Tidak Sehat 9 20 18 11 8 21 4 25 Tidak Sehat 12 17 22 7 0 29 2 27
Jumlah 499 155 592 62 500 154 540 114 Jumlah 506 148 548 106 473 181 13 641

Tidak ada angora Keluarga memiliki Keluarga memiliki Sekeluarga sudah


keluarga yang sarana air bersih jamban sehat menjadi peserta JKN
merokok
ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
Sehat 113 111 224 0 224 0 224 0

Pra sehat 25 376 382 19 397 4 346 55


Tidak Sehat 0 29 8 21 14 15 2 27

Jumlah 138 516 41 39 635 19 572 82


90
80 80 80
70
60
50 52

40 41 39
30 28 61 61
20 45
29 32
10
12 16 07 12 07 127 0 0 127 0 0
0 0 0 0 0
ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
Tidak Merokok Memiliki JKN Air Bersih Mempunyai Jamban

Sehat Pra sehat Tidak Sehat Jumlah


BAB V
PENUTUP

Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) bertujuan untuk menentukan

tingkatan keluarga menurut status kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut.

Perhitungan IKS ini dapat dilakukan secara manual maupun perhitungan langsung

melalui program entry. Pengumpulan data dilakukan dengan menjalankan kuisoner

pada kelurahan Girian Permai. Total terdapat 7 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas

Girian Weru II, antara lain kelurahan Girian Atas, Girian Bawah, Girian Permai,

Girian Weru I, Girian Weru II, Girian Indah, dan Wangurer.

Setiap kuisoner terdapat 12 indikator sebagai penilaian yang menjadi tolak

ukur IKS di setiap keluarga. Hasil pengisian kuisoner dari lapangan kemudian

dipindahkan ke matriks untuk dilakukan rekapitulasi. Hasil rekapitulasi nantinya dapat

menentukan IKS di setiap keluarga, kelurahan, dan tingkat Puskesmas. Kategori IKS

yang digunakan, yakni :

a. Sehat : jika IKS > 0,80

b. Pra Sehat : jika IKS 0,50 – 0,80

c. Tidak Sehat : jika IKS < 0,50

Hasil IKS didapatkan pada kelurahan Girian Permai, yakni sebesar keluarga

sehat 34%, pra sehat 61.31 % dan sakit 4,43% dari 654 sampel penelitian yang di

teliti.
DAFTAR ISI

1. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta.2007.
2. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
3. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
4. Winarto, Joko. 2011. Teori B.F Skinner, (online), diakses 25 November 2011.
(http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner)

Anda mungkin juga menyukai