Makalah Zat Adiktif Dan Zat Aditif PDF
Makalah Zat Adiktif Dan Zat Aditif PDF
Disusun Oleh:
Rombel 3
Pendidikan Kimia 2014
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Zat Aditif dan Zat Adiktif .
Shalawat dan salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
orang-orang yang mengikuti sunnah beliau.
Penulis sampaikan terima kasih kepada Ibu Sri Mantini Rahayu Sedyawati dan pihak-
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Meskipun telah berusaha dengan segala kemampuan namun
penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan di
masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat aditif dan zat adiktif sering dijumpai di sekitar kita. Zat aditif sering kita
konsumsi secara disengaja. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan
selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan
kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin
rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Kepedulian terhadap bahan kimia dalam makanan
yang sering dilupakan. Jajanan anak-anak yang sering dijumpai setiap kali istirahat
sekolah. Bahan yang membuat jecanduan seperti rokok dan bahan yang dapat
membahayakan kita tanpa disadari kita konsumsi. Pengarahan dari orang tua sangat
kurang dan perhatian orang tua sangatlah penting dalam hal ini, karna pengaruh bahan
kimai sangat lah berbahaya bagi keberlangsungan hidup atau kesahatan. Pengaruhnya
tidak secara langsung namun berakibat fatal apabila tidak dicegah dari mulai sekarang.
Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari
seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu. Biasanya si
pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat tersebut.
Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif,
misalnya suku indian merokok dan mengunyah tembakau disetiap upacara adat. Pada
awalnya, semua bahan adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-
tumbuhan itu adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver somniverum), kokain
(Erythroxylum coca), mariyuana (Cannabis indica). Akan tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini manusia
telah dapat membuat bhan-bahan adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama
dengan zat adiktif alami. Zat adiktif sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya
berbeda-beda
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud zat aditif dan zat aditif?
2. Apa macam-macam zat aditif dan zat adiktif?
1
3. Bagaimana dampak zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi zat aditif dan zat aditif.
2. Mengetahui macam-macam zat aditif dan zat adiktif.
3. Mengetahui dampak dari zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan
tentang macam dan dampak zat aditif dan zat adiktif. Selain itu juga dapat mengetahui
cara untuk mengatasi dampak negatif dari zat aditif dan zat adiktif. Lebih jauhnya lagi,
penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mampu menjadi
motivasi untuk sama – sama lebih membuka mata dan membantu dalam hal
penanggulangan dini terhadap penyalaahgunaan zat adiktif.
2
BAB II
ZAT ADITIF
3
B. Macam-macam Zat Aditif
Pengelompokan zat aditif berdasarkan asalnya :
1. Zat aditif alami : berasal dari sumber alami
2. Zat aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia (buatan pabrik)
Pengelompokan zat aditif berdasarkan fungsinya :
1. Pewarna
Tujuan pemberian warna pada makanan adalah agar terlihat menarik dan
menggugah selera makan. Jenis-jenis pewarna, antara lain adalah:
a. Alami
Kuning Kunyit
Hijau Daun suji
Coklat Buah coklat
Merah coklat daun jati
Kuning-merah wortel
Kelebihan dari zat pewarna alami adalah aman dikonsumsi,
menghasilkan aroma yang enak dan khas selain warnanya.
Kekurangan dari zat pewarna alami adalah pilihan warnanya terbatas
dan warnanya tidak tajam seperti pewarna sintetis dan tidak praktis.
b. Sintetik
Tartrazin kuning
Amaranth merah
Sunset yellow orange
Briliant blue FCF biru
Kelebihan dari pewarna sintetik adalah pilihan warna banyak dan
praktis
Kekurangan dari zat pewarna sintetik adalah tidak menghasilkan
aroma, ada pewarna yang tidak cocok untuk makanan dan beresiko
menimbulkan penyakit.
Pewarna sintetik yang berbahaya bagi kesehatan contohnya adalah
pewarna tekstil. Terkadang orang mempergunakan pewarna tekstil
untuk mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok dan tampak
bagus. Tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk makanan,
misalnya :
1) Rodhamin B, karena menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran
pencernaan dan bahaya kanker hati.
2) Metanil yellow, menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan,
iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada
kandung dan saluran kemih.
2. Pemanis
4
Berfungsi menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Bahan ini tidak
atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya
500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat
(kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
Ada 2 jenis pemanis, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.
a. Pemanis alami, berasal dari buah dan madu, jika dikonsumsi secara
berlebihan dapat menyebabkan kegemukan, pemanis ini berbahaya jika
dikonsumsi penderita diabetes.
b. Pemanis buatan, tidak dapat dicerna sehingga tidak dapat dijadikan
sebagai sumber energi. Pemanis buatan merupakan pilihan untuk
penderita dibetes. Contoh pemanis buatan adalah sakarin, natrium
siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam. Pemakaian
berlebihan merangsang tumor kandung kemih dan bersifat
karsinogenik (penyebab kanker).
3. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman
ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan
kornet kalangan.
d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
4. Penyedap rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan.
a. Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari
golongan ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat
(rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)
b. Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak
digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari
dikenak dengan nama vetsin.
5. Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
5
a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium),
digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
b. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak
makanan.
c. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan,
margarin dan mentega.
6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi
yang homogen pada makanan. Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
7. Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat,
aseton peroksida, dan kalium bromat
8. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat
keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat,
amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan
natrium bikarbonat
9. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam
meja)
10. Pengeras.
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium
glukonat (pada buah kalangan)
11. Sekuestran adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan.
Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es
krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA penambah gizi. Zat aditif
yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk
memperbaiki gizi makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A,
dan vitamin D.
6
2. Boraks :Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan
pada otak dan hati.
3. Natamysin : Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
4. Kalium Asetat : Kerusakan fungsi ginjal.
5. Nitrit dan Nitrat : Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa
oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang
ginjal, dan muntah-muntah.
6. Kalsium Benzoate : Memicu terjadinya serangan asma.
7. Sulfur Dioksida : Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi
genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate : Penggunaaan melebihi angka maksimum
tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat : Alergi pada kulit
7
BAB III
ZAT ADIKTIF
3. Opium
8
Getah berwarna putih yang keluar dari kotak biji tanaman papaper sammi
vervum yang kemudian membeku, dan mongering berwarna hitam cokelat dan
diolah menjadi candu mentah atau candu kasar.
4. Morpin
Morphine dalam dunia pengobatan digunakan untuk bahan obat penenang
dan obat untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri, yang bahan bakunya berasal
dari candu atau opium.
5. Tembakau
Tembakau berasal dari tumbuhan yang bernama nicotiana tabacum.
Walaupun orang-orang percaya bahwa rokok meregangkan saraf-saraf, namun
secara ilmiah terbukti bahwa merokok melepaskan zat epinefrin, yaitu hormon
yang menghasilkan stres psikis pada perokok, daripada peregangan. Ketika rokok
dihisap, nikotin diserap oleh paru-paru dan secara cepat berpindah ke aliran darah,
di mana zat tersebut disirkulasikan ke otak.
Nikotin bekerja secara langsung pada jantung untuk mengubah denyut
jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan
jantung, penyakit pembuluh darah lainnya, dan pembengkakan pembuluh darah.
Zat tersebut juga bekerja pada saraf yang mengendalikan pernafasan untuk
mengubah pola pernafasan. Dalam konsentrasi tinggi, nikotin sangat mematikan;
kenyataannya setetes pemurnian nikotin di lidah akan membunuh orang tersebut.
Zat itu begitu mematikan sehingga zat tersebut telah digunakan sebagai pestisida
selama berabad-abad.
Kecanduan rokok adalah sepertiga penyebab dari semua penyakit kanker,
dan kanker yang paling banyak disebabkan oleh rokok adalah kanker paru-paru.
Tingkat keseluruhan kematian yang disebabkan oleh kanker diderita oleh perokok,
dua kali lebih banyak daripada non-perokok. Seperlima dari kematian yang
disebabkan oleh serangan jantung, diakibatkan karena merokok. Perokok pasif
atau perokok sekunder juga meningkatkan resiko banyak penyakit sejenis.
Rokok juga dapat berperan sebagai pintu masuk utama dari bentuk lain
kecanduan narkoba. Sepertiga dari populasi kaum muda yang “bereksperimen”,
akhirnya menjadi kecanduan rokok ketika mereka berusia 20 tahun. Perokok
remaja memiliki kecenderungan 100 kali untuk menghisap ganja dan
menggunakan obat-obatan terlarang lainnya, seperti kokain dan heroin di masa
depan.
9
Merokok sangat berbahaya terutama bagi para remaja karena tubuh
mereka masih dalam tahap perkembangan dan perubahan, serta zat tersebut dapat
berpengaruh negatif pada proses ini.
tembakau adalah zat berbahaya. Zat ini membuat kecanduan, merusak kesehatan
dan menyebabkan pengurangan tenaga dan penyakit yang mengubah kehidupan
yang mematikan. Tembakau dikemas dan dijual seperti rokok.
6. Ekstasi (Metilendioksimetamfetamin)
MDMA atau ekstasi, begitu orang mengenalnya, struktur kimia dan
efeknya sejenis dengan amfetamin dan bersifat halusinogen. Ekstasi biasanya hadir
dalam dalam bentuk tablet berbagai warna dengan desain yang berbeda. Ekstasi
juga dapat berupa bubuk atau kapsul. Seperti narkoba lainnya, tidak ada
pengawasan terhadap kekuatan dan kebersihan dari zat tersebut. Tidak ada jaminan
bahwa sebuah pil ekstasi mengandung MDMA secara keseluruhan, karena zat-zat
tersebut sering dicampur dengan zat-zat berbahaya lainnya. Nama lain: Inex, XTC,
Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.
7. Ganja
Ganja (Cannabis sativa) adalah obat depresan terbuat dari daun tanaman
cannabis. THC (Delta 9 tetrahidrokanibinol) adalah salah satu dari 400 zat kimia
yang ditemukan di dalam ganja dan yang menyebabkan efek perubahan suasana
hati. Sebagai obat depresan, ganja memengaruhi sistem saraf dengan
memperlambat aktivitas otak.
Ganja hadir dalam berbagai bentuk. Ganja adalah tembakau hijau-seperti
campuran daun. Hasis dan minyak hasis adalah bentuk yang lebih kuat dampaknya
dari ganja. Hasis adalah hasil lelehan dari tanaman yang dijual dalam bentuk
minyak atau blok kecil hasil pemadatan. Ganja mempunyai beberapa nama
populer seperti dele, daun, cimeng, Pot, Weed, dan lain-lain.
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika
Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas.
Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan
terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara
berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan
cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum
Bhang.
8. Alkohol
10
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain
alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada
minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan
alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah
etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas
lagi. Alkohol juga bisa sebagai pengawet hewan.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon
lain.
Alkohol adalah zat pengalih suasana hati. Zat tersebut ,merupakan sebuah
depresan yang mengurangi aktivitas otak dan sistem saraf. Minuman beralkohol
mengandung zat etanol dan mempunyai warna dan rasa yang berbeda-beda,
tergantung bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatannya. Alkohol tersaji dalam
banyak variasi termasuk bir, anggur, brandy, arak, whisky, dan lain-lain.
9. Barbiturates
11
bersamaan dengan alkohol. Risiko penggunaan barbiturat juga meningkat bila obat
tersebut disuntikkan.
Tubuh dapat dengan cepat menjadi toleran terhadap barbiturate, yang
mengakibatkan ketergantungan fisik dan mental. Sakaw dapat menunjukkan gejala
mudah marah, tidak bisa tidur, sakit-sakitan, tidak bisa diam, kejang-kejang, dan
halusinasi.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang zat aditif dan zat adiktif, dapat disimpulkan bahwa:
1. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Dan zat
adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
2. Zat aditif diantaranya adalah pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa,
antioksidan, pengemulsi, pemutih dan pematang tepung, pengatur keasaman,
anti kempal, pengeras, sekuestran. Dan zat adiktif macamnya adalah heroin,
kokain, opium, morpin, tembakau, ekstasi, ganja, alcohol, dan barbiturates.
3. Zat aditif dan zat adiktif dalam jangka yang lama dapat merusak organ dalam
tubuh manusia.
B. Saran
1. Perlu pengawasan yang ketat dan pengendalian di dalam ketersediaan
narkotika yang digunakan untuk obat-obatan dan pelayanan kesehhatan juga
pengembangan Ilmu Pengetahuan.
2. Tindakan yang tegas kepada pelaku kejahatan narkoba dengan hukuman yang
berat untuk membuat jera pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14