Anda di halaman 1dari 16

BAB 21 : PEMILIHAN DAN

Mata kuliah : Internal Audit

KELOMPOK 1 :
Lely Rahmawati 023160024
Febby Hartawan 023161208
Nindya Nuramalia P 023161211
Rivaldo G Kaunang 023161206

UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA BARAT
Kualitas Auditor Internal Profesional

Audit internal profesional membutuhkan seorang staf yang profesional. Lingkup yang luas
dari audit internal modern mensyaratkan pengetahuan yang luas mengenai metode-rnetode dan
teknik-teknik audit. Persyaratan ini menetapkan standar yang tinggi pula dalam audit internal
standar yang sudah tidak bisa dikompromikan lagi.

Lebih baik kekurangan staf daripada menggunakan seorang auditor internal yang hanya
dalam satu penugasan saja dapat merusak kredibilitas yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Oleh karena itu, direktur audit internal harus mempertimbangkan beberapa atribut tertentu seperti
pengetahuan profesional, kemampuan, dan kualitas karakter, dalarn melakukan pengambilan
keputusan pemilihan karyawan dan mempertahankannya.

Pendidikan mampu mengembangkan kemampuan profesional; pengalaman di dunia nyata


kemudian rnengasahnya. Pendidikan akan mengembangkan pengetahuan, keahlian dan disiplin
yang penting dalam kinerja audit internal profesional. Dikarenakan lingkup audit internal yang
luas, merupakan suatu hal yang hampir mustahil bagi seseorang untuk dapat menguasai seluruh
subjek dilalamnya.

Sebuah audit secara keseluruhan hendaknya memiliki kecakapan dalam melaksanakan


setiap penugasan audit atau paling tidak merniliki akses atas kecakapan tersebut. Seorang auditor
seharusnya memuliki kecakapan dalam keahlian utama yang diperlukan dalam melakukan audit
internal yang mendalam.

Bagaimana Memberikan Orientasi

Orientasi, suatu hal yang dapat dibedakan dari pelatihan, berarti memberikan arah yang
tepat kepada auditor-auditor baru. Tujuannya adalah memberikan informasi kepada para staff
sehingga mereka dapat bekerja dengan produktif secepat mungkin. Pada umumnya orientasi
berlangsung paling tidak selama tiga atau empat hari dan hendaknya disusun menjadi 4 tahap :

1. Pengenalan kepada staf


2. Diskusi mengenai kebijakan-kebijakan kantor
3. Metode-metode audit
4. Membaca prosedur-prosedur audit, laporan audit dan kertas kerja

Tujuan Memberikan orientasi kepada anda, sebagai anggota baru audit interna, pada
lingkungan baru anda. Untuk memberikan pedoman melalui penelaahan atas hal-hal administratif
dan teknis terkait sebelum anda ditempatkan dibawah sebuah organisasi audit. Organisasi
Perusahaan Memberikan sebuah gambaran umum dari struktur organisasi perusahaan dengan
nama-nama manajemen kunci Audit internal Menunjukan dimana letak audit internal dalam
organisasi tersebut. Memberikn nama-nama dari pihak yang berhubungan erat dengan fungsi audit.
Menjelaskan tanggung jawab fungsional yang terdapat pada bagian-bagian dalam organisasi audit.

Melakukan Monitoring

Salah satu sudut pandang dari pengembangan staf yang jarang sekali dibahas adalah proses
monitoring. Keuntungan monitoring yaitu :

1. Membuat proses asimilasi yang lebih mudah ke dalam organisasi dan budaya
profesional
2. Terciptanya rasa kesatuan antara mentor dan anak didiknya sehingga
mengembangkan rasa saling percaya dan kompetensi
3. Pengembangan sikap skeptisme profesional yang layak dan kemampuan untuk
menerapkan pertimbangan profesional yang baik
4. Peningkatan keahlian teknis dan manajemen, termasuk penyelesaian masalah,
kemampuan berkomunikasi dan kepeminpinan
5. Memberikan akses pada nasihat mentor yang telah berpengalaman dalam
menghadapi munculnya ketidakpastian yang tidak dapat dielekan lagi dalam
kehidupan pribadi dan prfesional seseorang

Program Orientasi dan Pelatihan Karyawan Baru Program yang diberikan dibawah ini
bertindak sebagai pelengkap dari pedoman orientasi dan membantu supervisor pelatihan dalam
memberikan informasi tambahan mengenai hal-hal administrasi umum dan aspek-aspek yang lebih
teknis dari pendekatan aktivitas audit kepada para auditor baru.
Program ini juga hendaknya menyertakan informasi-informasi tambahan lainnya apabila
diperlukan. Masa orientasi itu sendiri akan berlangsung tiga sampai lima hari. Tergantung pada
latar belakang individu karyawan tersebut. Petunjuk lisan dan tour yang diberikan hendaknya
disebar diantara waktu membaca sehingga memberikan beberapa variasi selama periode orientasi.

Aktivitas Audit Internal Perkenalkan audit-audit baru pada anggota staff audit Lakukanlah
diskusi mengenai sasaran-sasaran aktivitas audit dan bagaimana mereka diimplementasikan.
Bahaslah secara khusus peluang kenaikan pangkat dan informasikan mengenai kebijakan-
kebijakan perusahaan mengenai pemilihan manajemen Berikanlah para karyawan salinan manual
yang berlaku. Minta mereka membacanya dengan singkat untuk lebih mengenal isinya. Lakukan
diskusi mengenai :

1. Tugas-tugas dan kewajiban jabatan dari seluruh anggota audit internal. Dari
direktir audit internal sampai audit asisten. Berikanlah auditor baru salinan
deskripi kerja mereka dan berikan jawaban apabila mereka mengutarakan
pertanyaan mengenai hal tersebut
2. Standar audit dan hubungannya dengan cakupan audit, pemeriksaan audit dan
catatan-catatan dalam laporan administratif dan komunikasi
3. Piagam audit

Menjelaskan tentang bagaimana pekerjaan audit dikontrol :


1. Skedul kerja jangka panjang
2. Dasar penjadwalan pekerjaan : area-area dimana berdasarkan pengalaman,
memerlukan penelaahan lebih mendalam, daftar akun, kebutuhan
manajemen,dll
3. Diskusikanlah mengenai macam-macam laporan periodik yang akan diberikan
kepada manajemen
4. Diskusikanlah mengenai penugasan pekerjaan
5. Lakukan penelelaahan atas isi perpustakaan yang dimiliki departemen.
Program-program Pelatihan

Setiap aktivitas audit internal hendaknya memiliki program-program pelatihanyang


mampu meningkatkan konsistensi dan kualitas dari semua pekerjaan karyawan profesional sambil
sekaligus memberikan informasi mengenai hal-hal baru dibidang ini.program ini bertujuan
pencapaian individu maupun departemen.

Mendorong Pendidikan yang Berkelanjutan

Banyak orang termasuk audit internal berfikiran bahwa pendidikan adalah sesuatu yang
berhubungan dengan sekumpulan siswa di ruang kelas,arus perubahan teknologi yang kuat dalam
komunitas bisnis hendaknya menjadi pertanda yang jelas seorang auditor belajar mengarungi arus
tersebut atau tetap dipinggiran.

Studi awal

Ide-ide tau teori baru yang dikemukakan dalam jurnal memberikan kepada kita bahwa rasa
baru atau sebuah pertanda atau program di universitaslah yang dapat memberikan sajian penuh.

Subjek Pelatihan Baru untuk Auditor Internal Senior

Institute of Internal Auditor (IIA) telah membuka Vision University, sebuah program
pelatihan bagi direktur audit internal baru. Dibentuk melalui kerja sama dengan Louisiana State
University Center for Internal Auditing. Vision University dirancang untuk memberikan sarana-
sarana yang dibutuhkan oleh seorang direktur audit internal baru untuk dapat langsung bekerja.
Menurut IIA para partisipan dari program ini akan:

1. Menentukan penggunaan model kontrol yang baru dalam mengatur risiko


2. Mencari praktik-praktik terbaik yang diterapkan oleh departemen audit yang maju
3. Menyelidiki bagaimana audit internal dapat bermitra dengan strategi bisnis
4. Belajar mengenai cosourcing outsourcing
5. Mengembangkan pengetahuan mengenai alat-alat dan teknik-teknik evaluasi kontrol yang
baru muncul
6. Menentukan masalah-masalah audit, teknologi yang baru berkembang perdagangan
elektronik, dan organisasi virtual.
Pertemuan Staf

Pertemuan staf dapat digunakan untuk memperkuat pemahaman mengenai petunjuk-


petunjuk administratif yang telah ada dan topik-topik umum seperti penulisan laporan dan
membuat program audit. Pertemuan staf dapat juga digunakan sebagai katup pengaman, dimana
staf diberikan kesempatan untuk mengungkapkan opininya mengenai maslah-masalah seperti
prosedur administratif yang tidak berjalan sebgaimana mestinya, kemungkinan promosi,
penggajian, kurangnya komunikasi, dan masalah-masalah kecil potensial lainnya yang sebaiknya
tidak dibiarkan dan menjadi besar.

Beberapa materi yang dapat dipertimbangkan sebagai topik pertemuan staf antara lain:

1. Membuat program audit


2. Presentasi kertas kerja
3. Penyusunan laporan audit
4. Menjelaskan temuan yang menarik
5. Penggunaan audit proses
6. Mengaudit e-business
7. Prodek baru organisasi

Penerimaan Staf

 Staf audit harus memiliki keseimbangan atas tingkat pendidikan, pengalaman dan bakat.
 Besarnya operasional perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mencari staf dari
ruang lingkup perusahaan sendiri dengan pertimbangan telah memiliki pengetahuan yang
cukup atas operasional internal perusahaan.
 Biasanya, staf yang direkrut memiliki latar belakang pendidikan bersangkutan
menunjukkan minat dan bakat dibidang akuntansi atau bisa juga ditransfer dari
operasional departemen lain dengan pengertian bahwa latar belakang tersebut diharapkan
mempunyai kemampuan untuk melakukan operasional audit.
 Jika perusahaan (personalia) kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang baik dari bagian
accounting, finance, atau bagian lain, sebaiknya memasang iklan dengan keterangan jelas
atas kualifikasi yang dibutuhkan
Institute of Internal Auditors (IIA)

Dengan menghadiri pertemuan chapter IIA lokal, kita juga mendapatkan kesempatan untuk
mendengarkan berbagai makalah pembicaraan mengenai audit dan topik-topik lain yang
berhubungan dengannya. Menduduki jabatan sebagai ketua komisi atau anggota akan menambah
bobot seseorang dan memberikan kesempatan untuk membuat keputusan manajemen, mencoba
ide-ide baru, dan memperluas jaringan kolega-kolega profesionalnya.

Riset

Riset adalah suatu bentuk pendidikan yang memiliki banyak keuntungan sampingan.
Seorang periset dapat menjadi seorang siswa dan juga sekaligus seorang guru, memberikan
pelajaran baik kepada diri maupun kepada orang lain didepartemennya. Pencadangan untuk
melakukan proyek riset hendaknya sudah dibuat dalam rencana tahunan. Proyek tersebut
kemudian diberikan nomor proyek dan anggaran proyeknya. Preset dipilih dari staf-staf yang ada
dengan mempertimbangkan kemampuannya, penerimaan alamiahnya, dan bagaimana riset
tersebut dapat memberikan keuntungan untuknya.

Pengembangan Profesional Berkelanjutan

Program Certified Internal Auditor (CIA) mensyaratkan pengembangan profesional yang


berkelanjutan. Untuk mempertahankan status pengembangan profesional yang berkelanjutan,
seorang peraih sertifikat CIA harus menyelesaikan selama 100 jam, program pengembangan
profesional yang dapat diterima dalam jangka waktu tiga tahun. Program pengembangan
profesional yang dapat diterima antara lain adalah:

1. Program-program pendidikan di perguruan tinggi atau seminar


2. Menjadi seorang pembaca, pemimpin diskusi atau instruktur
3. Menulis sebuah buku atau artikel

Program Pelatihan Internal Perusahaan

Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survei terhadap manajemen dan staf
serta melakukan penelaahan terhadap sasaran audit masing-masing departemen. Selain itu,
dilakukan analisis terhadap memo-memo ringkasan audit, yang biasanya dibuat setelah penugasan
audit berakhir, yang mencatat perlunya sebuah subjek mendapatkan pelatihan lebih lanjut.
Penggajian/Kompensasi Eksekutif Pelatihan terhadap kontrol kunci di area
penggajian dan konpensasi pejabat eksekutif,
program audit, studi kasus.
Kontrol Internal Penelaahan atas rekomendasi Komisi
Treadway, SAS terbaru dan sasaran kontrol di
beberapa jenis area.
Mengaudit PC dan LAN Administrasi LAN, penyimpanan data, audit,
dan keamanan.
Penelitian dan Pengembangan Kontrol atas proyek-proyek litbang, fasilitas
litbang dan pendanaan riset, melakukan
penelaahan atas sistem manajemen proyek.
Audit Konstruktif Peluang penggantian biaya dala
masalahmasalah seperti kecurangan,
penyuapan, kelebihan pembebanan, dan
konflik kepentingan

Spesialisasi dalam Audit Internal

Audit internal berkembang semakin kompleks setiap tahunnya. Dewasa ini terdapat dua
organisasi yang bergerak untuk memberikan sertifikasi spesialis disamping Certified Internal
Auditor (CIA) yang sudah umum. IIA telah mengembangkan sertifikasi spesialis pernyataannya,
yaitu certification i n cntrol self-assessment (CCSA), disamping Board of Environmental Auditor
Certification (BEAC), yang juga telah mengembangkan sertifikasi pertamanya.

Disamping lulus dari ujian, pelamar sertifikasi CCSA harus mampu menunjukkan keahlian
melakukan fasilitas yang baik. Calon tersebut akan diamati dalam sebuah setting fasilitas, seperti
sebuah seminar atau pertemuan, dimana keampuannya akan dinilai oleh pengamat yang memenuhi
kualifikasi.
Evaluasi Staf

Sasaran utama dari evaluasi staf adalah untuk memberikan saran kepada para karyawan
mengenai status pekerjaan mereka dan mengidentifikasikan kelemahan maupun kesempatan yang
dapat mereka capai untuk meningkatkan kontribusi secara keseluruhan pada departemen yang
bersangkutan dan juga menginformasikan kekuatan, kelemahan, dan kemajuan mereka. Proses
evaluasi harus memperhitungkan pengetahuan, keahlian, dan disiplin ilmu yang diperlukan untuk
melakukan suatu penugasan audit.

Diantara hal-hal tersebut diatas, salah satu yang penting adalah kemampuan analitis, yang
ditunjukkan melalui kemampuan dalam berfikir logis dan menyelesaikan masalah secara
sistematis.

Tujuan dari formulir penilaian kinerja staf adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
kualifikasi tingkat pekerjaan staf anggota audit dan juga prospek yang ada untuk peningkatan di
masa datang. Laporan penilaian kinerja diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan
perubahan kompensasi dan promosi, juga merupakan sarana peringkasan informasi untuk
membantu pelaksanaan bimbingan dan pelatihan yang efektif bagi staf anggota yang bersangkutan.

Faktor kinerja

1. Jumlah pekerjaan – Pencapaian diukur terhadap persyaratan untuk posisi tersebut; hasil
diukur terhadap sasaran yang ingin dicapai. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab auditor.
2. Kualitas pekerjaan – Tingkat kesempurnaan hasil akhir pekerjaan; kelemgkapan, akurasi,
dan nilai keseluruhan dari penugasan yang telah diselesaikan, termasuk kecukupan dan
kejelasan kertas kerja.
3. Pengetahuan audit – Pemahaman dasar atas prinsip audit serta kebijakan dan prosedur
operasional perusahaan.
4. Perencanaan - Merencanakan pekerjaan dengan sistematis dan praktis, dan menentukan
prioritas-prioritas logis untuk dapat melakukan audit yang lebih efisien.
Karakteristik Pribadi

 Kreativitas – Kemampuan untuk menerapkan imajinasi dan orisinalitas ke dalam


pekerjaannya sehingga menumbuhkan aplikasi atau prosedur baru yang inovatif.
 Inisiatif – memulai segala sesuatu tanpa diperintah, atas keinginan diri sendiri.
 Gigih – Memiliki tekad. Berusaha mencapai sasaran dengan tak kenal lelah. Tidak
mudah menyerah dalam pemenuhan tujuan audit.
 Persuasif – Kemampuan untuk memengaruhi orang lain.
 Percaya diri – Kemampuan untuk tetap bersikap tenang, yakin pada diri sendiri dan
siap menghadapi segala sesuatu.
 Sikap – Antusiasme pada pekerjaan, kesetiaan pada perusahaan, dan kemampuan
untuk menerima kritikan yang membangun.

Sebuah perusahaan melakukan percobaan mengenai penggunaan formulir evaluasi unik


yang terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama mencoba untuk menghubungkan kontribusi dan
kinerja individu dengan sasaran dari departemen audit. Bagian kedua berhubungan dengan
karakteristik karyawan itu sendiri.

KONTROL INTERNAL

1. Mendorong pelaporan dan manajemen keuangan yang lebih baik di setiap lini manajemen.
2. Mengawasi dan mengevaluasi administrasi kontrak.
3. Mendukung program komunikasi/pengajaran antarorganisasi.
4. Melakukan penelaahan biaya akhir tahun.
5. Mengawasi ketaatan terhadap Standar Perilaku dan Pernyataan Kebijakan Perusahaan.

KUALITAS LINGKUNGAN

1. Menyelesaikan 70+ audit/penelaahan terbatas.


2. Mengkomunikasikan masalah-masalah lingkungan kepada manajer audit lingkungan.
3. Membantu pelaksanaan program audit kepatuhan.
4. Melakukan koordinasi dengan hukum dan hubungan lingkungan
Kualifikasi Staf Audit
Masalah utama dan yang sangat penting adalah menentukan kualitas staf sejak awal
berdasarkan bakat dan pengetahuan tentang dunia usaha (business sense). Seseorang yang
memiliki bakat tersebut akan bisa membedakan antara hal penting dan yang sepele. Untuk itu,
auditor harus memiliki hal-hal berikut:
Pengetahuan accounting dan finance.
Kemampuan berpikir secara logis.
Kemampuan untuk mengemukakan pendapat, baik lisan maupun tulisan.
Objektif dan berpikir wajar (fairness).
Sifat yang jujur.
Penetahuan mengenai industri perusahaan.
Pengetahuan mengenai bisni

Pertemuan Staf
Pertemuan staf dapat digunakan untuk memperkuat pemahaman mengenai petunjuk-
petunjuk administratif yang telah ada dan topik-topik umum seperti penulisan laporan dan
membuat program audit. Untuk masalah-masalah rumit yang membutuhkan studi lebih lanjut,
pertemuan ini dapat menjadi ruarigan kelas yang mengajarkan mengenai teknik-teknik seperti
penggunaan computer dalam sampling, pembuatan model, teori probabilita, penentuan risiko, dan
metode riset lainnya.
Pertemuan staf dapat, juga digunakan sebagai katup pengaman, di mana staf diberikan
kesempatan untuk mengungkapkan opininya mengenai masalahmasalah seperti prosedur
administratif yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, kemungkinan promosi, penggajian,
kurangnya komunikasi, dan masalah kecil potensial lainnya yg sebaiknya tdk dibiarkan dan
menjadi besar. Beberapa materi yang dapat dipertimbangkan sebagai topik pertemuan staf antara
lain:
 Membuat program audit.
 Presentasi kertas kerja.
 Penyusunan laporan audit.
 Mengembangkan temuan.
 Menjelaskan temuan yang menarik.
 Pemilihan sampel.
 Menentukan tingkat keyakinan dan batas ketelitian.
 Penggunaan audit proses.
 Mengaudit e-business.
 Menentukan teknik sampling yang dapat digunakan untuk keadaan yang berbeda-
beda.
 Survei versus pemeriksaan terinci.
 Apa bukti yang dapat diterima dari sebuah tindakan perbaikan.
 Produk baru organisasi.
 Sistem baru organisasi.
 Masalah-masalah lingkungan.
 Presentasi oleh perwakilan dari departemen lain.
 Kontrol kualitas audit internal.

Bagaimana Memilih Seorang Auditor Internal


Untuk mendapatkan tenaga audit yang professional maka perlu menarik calon auditor
internal yaitu :
1. pertama melakukan wawancara
2. kedua, melakukan tes.

Selanjutnya Pertanyaan yang perlu diajukan kepada seorang calon yang tidak berpenga laman
meliputi :

1. Bagaimanakah konsep Anda menkenai audit internal?


2. Bagaimana Anda mengetahui hal tersebut? Mengapa Anda berpikir akan menyukainya?
3. Penugasan seperti apa yang paling Anda sukai?
4. Apakah Anda memiliki minat-minal lain yang mungkin berhubungan dengan audit
internal.
5. Apakah tujuan pribadi Anda?
Persyaratan Auditor Intern

Audit internal professional membutuhkan seorang staf yang professional. Persyaratan yang
diperlukan adalah memiliki pengetahuan yang luas mengenai metode-metode dan tehnik-tehnik
audit. Lebih baik kekurangan staf daripada menggunakan seorang auditor internal yang tidak
professional yang dapat merusak kredibilitas yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, direktur audit internal harus mempertimbangkan beberapa atribut tertentu,
seperti pengetahuan professional, kemampuan, dan kualitas karakter, dalam melakukan
pengambilan keputusan pemilihan karyawan dan mempertahankannya. Dikarenakan lingkup audit
internal yang luas, merupakan suatu hal yang mustahil bagi seseorang dapat menguasai seluruh
subjek didalamnya. Sebuah tim audit secara keseluruhan hendaknya memiliki kecakapan dalam
melaksanakan setiap penugasan audit-atau paling tidak memiliki akses atas kecakapan tersebut.

Setiap auditor internal hendaknya memiliki pengetahuan dan keahlian sebagai berikut :

1. a. kecakapan dalam menerapkan standar, prosedur dan tehnik audit internal

b. kecakapan dalam prinsip-prinsip dan tehnik akuntansi

c. pemahaman prinsip-prinsip manajemen

d. apresiasi atas subjek-subjek mendasar seperti akuntansi, ilmu ekonomi, hukum,


perpajakan, keuangan, metode kuantitatif dan tehnologi informasi. Apresiasi
berarti kemampuan untuk mengenali adanya masalah atau hal yang berpotensi
menjadi masalah.

2. keahlian dalam berhubungan dengan orang lain dan mampu berkomunikasi dengan
efektif.
3. Direktur audit internal hendaknya menetapkan criteria tingkat pendidikan dan
pengalaman yang sesuai dengan mempertimbangkan pekerjaan dan
pertanggungjawaban yang akan dilakukan.
4. Memiliki pengetahuan dan keahlian dasar dalam pelaksanaan profesi seperti
standar, prosedur dan tehnik melakukan audit internal.

Metode Seleksi

Dalam melakukan seleksi seorang auditor internal, seorang direktur audit dapat melakukan metode
seleksi wawancara dan melakukan tes.

Wawancara

Wawancara dengan seorang calon auditor harus terencana dan terorganisasi dengan
baik. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada seorang calon auditor antara lain dapat
berkisar seputar bagaimana konsep pelamar mengenai audit internal.

Tes:

Tes standar seperti tes kecerdasan, tes kemampuan dan ujian sertifikasi CIA (certified
internal auditor). Perlu juga dilakukan tes kemampuan menulis dengan mengajukan pada
pelamar sebuah pernyataan mengenai sebuah situasi audit dan minta pelamar menulis
sebuah laporan dengan format yang ditentukan misalnya mencantumkan
a) latarbelakang informasi
b) tujuan audit
c) lingkup audit
d) opini auditor dan
e) rekomendasi tindakan perbaikan.

Tes kemampuan menyusun pokok pikiran


Tes kemampuan membedakan fakta dengan dugaan

Kesempatan untuk Berkembang

Auditor yang memiliki kemampuan yang mumpuni dan berprestasi untuk level senior akan
mendapatkan perhatian atau kesempatan untuk menduduki jabatan tertentu, baik diunit usaha
maupun di anak perusahaan (baik ada permintaan maupun penempatan).

Tanggung Jawab Staf Audit

1. General Manager Internal Audit

 Supervisi audit induk dan anak perusahaan.

 Identifikasi masalah yang harus dirundingkan dengan manajemen.

 Membuat rencana kerja audit, ruang lingkup pemeriksaan dan pelaksanaan audit
program, serta melaporkan semua aktivitas kepada Direktur Internal Audit.

2. Senior/Audit Manager

 Membuat laporan hasil audit dengan mengidentifikasi masalah.

 Supervisi penempatan audit staf, luas ruang lingkup pemeriksaan dan pelaksanaan audit
program.

 Mendiskusikan permasalahan dengan General Manager Internal Audit.


3. Audit Senior 1, 2, 3

 Bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan audit di lapangan.

 Merencanakan ruang lingkup pemeriksaan dan program individu untuk dapat berdiskusi
atau berkonsultasi dengan General Manager Internal Audit/Senior Audit Manager/Audit
Manager serta menentukan atau mengatur staf audit yang akan melaksanakan tugas.

4. Audit Assitant

Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan dengan petunjuk jelas dan sasaran yang pasti.

Evaluasi atas Prestasi Staf

Evaluasi atas kemampuan staf audit harus dilakukan secara terus-menerus. Penilaian
dilakukan berdasarkan setiap tugas yang diberikan. Laporan evaluasi harus dibuat oleh atasan
langsung dari staf yang bersangkutan dan hal tersebut harus didiskusikan antara staf tersebut
beserta atasannya dan Direktur Internal Audit. Laporan evaluasi sangat penting dibuat, baik bagi
keperluan staf yang bersangkutan maupun bagi keperluan Internal Audit Departemen, karena
menyajikan informasi berikut:

 Tingkat kemampuan staf.

 Menilai kemungkinan staf tersebut dapat dikembangkan di masa yang akan datang.

 Penilaian kenaikan grade dan kompensasi yang diberikan perusahaan.

 Dasar untuk meningkatkan kemampuan staf (mengikuti training secara terus-menerus).

Anda mungkin juga menyukai