LECTURE NOTES
1444F – Management Audit and Professional Ethics
LEARNING OUTCOMES
On successful completion of this topic, students will be able to understand each phase of
management audit
OUTLINE MATERI :
1444F – Management Audit and Professional Ethics
ISI
AUDIT PENDAHULUAN
Titik awal dalam audit manajemen adalah keputusan manajemen mengenai wilayah operasional
manakah yang akan diaudit. Berdasarkan keputusan manajemen tersebut, auditor manajemen
kemudian akan memulai tahapan perencanaan dari audit manajemen. Tujuan utama tahap
perencanaan adalah sebagai berikut:
Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih
ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. Beberapa
hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit, antara lain sebagai
berikut:
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang dikelola oleh
perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. Setiap objek audit memiliki
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan sistem
pendelegasian wewenang yang diselenggarakan pada perusahaan tersebut.
1444F – Management Audit and Professional Ethics
Auditor harus menentukan tujuan audit manajemen yang dilakukan, dalam rangka
menyajikan/membuat program kerja audit. Tujuan audit harus mengacu pada alasan
mengapa audit harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada penugasan audit.
Ruang lingkup audit menunjukkan area dari tujuan audit. Penentuan ruang lingkup audit
harus mengacu pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu
maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di perusahaan.
Dari hasil audit pendahuluan, akan didapatkan kesimpulan hasil audit pendahuluan yang memuat
hal-hal sebagai berikut:
1. Daftar bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan audit
pada tahap audit selanjutnya.
1444F – Management Audit and Professional Ethics
6. Bukti-bukti yang diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit
sementara yang telah ditetapkan.
3. Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan adanya
pemisahan fungsi yang memadai.
4. Sistem pembuatan kebijakan dan praktik yang sehat pada masing-masing unit organisasi.
5. Sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan bahwa
kebijakan dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan baik.
Setelah informasi yang dibutuhkan telah didapatkan, kemudian bagaimana kita menggunakan
informasi tersebut? Data-data tersebut harus digunakan untuk membantu memutuskan wilayah
operasional yang spesifik untuk diaudit di dalam pelaksanaan audit manajemen. Tujuan
umumnya adalah untuk mengarahkan perhatian pada masalah yang memang benar-benar
penting. Mengidentifikasi wilayah kritis ini merupakan komponen penting dalam audit
1444F – Management Audit and Professional Ethics
manajemen. Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi wilayah yang kritis diantaranya
adalah:
Informasi yang diperoleh dapat mengungkapkan aktivitas penting/kunci yang sulit untuk
dilakukan kontrol terhadap aktivitas yang bersangkutan.
Diskusi dengan pihak terkait juga membantu untuk identifikasi wilayah yang kritis.
1. Rencana yang sistematis untuk program kerja yang akan dilakukan dalam audit yang
dapat dikomunikasikan kepada seluruh auditor.
1444F – Management Audit and Professional Ethics
3. Sebuah dasar dimana supervisor dan auditor lainnya dapat membandingkan kinerja
dengan rencana yang telah disetujui, standar audit, dan kebutuhan yang diperlukan.
4. Membantu dalam melatih staf auditor yang belum berpengalaman dan melengkapi
mereka dengan ruang lingkup, tujuan, dan langkah-langkah kerja dari audit manajemen.
5. Sebagai dasar dari ringkasan catatan dari pekerjaan yang dilakukan di dalam audit
manajemen.
1. Program kerja audit manajemen harus tailor-made untuk memenuhi tujuan utama audit
manajemen tersebut dilakukan, siapa saja yang terlibat dalam audit, sistem dan prosedur,
tingkat kesulitan, dan sebagainya.
2. Setiap program kerja harus secara jelas menerangkan pekerjaan yang harus dilakukan dan
alasannya.
3. Program kerja haruslah fleksibel dan memungkinkan adanya inisiatif dari auditor untuk
melakukan hal-hal yang belum tertera dalam program kerja.
1. Identifikasi wilayah operasional yang kritis dan kontrol yang terkait pada wilayah
operasional dan wilayah yang memiliki risiko.
1444F – Management Audit and Professional Ethics
3. Identifikasi langkah kerja yang dibutuhkan untuk dapat mencapai jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan kunci.
4. Pengembangan rencana kerja untuk setiap wilayah yang akan diaudit; termasuk
penugasan staf, schedule, dan budget.
1444F – Management Audit and Professional Ethics
SIMPULAN
Dalam pembahasan kali ini, kita dapat mengetahui bagaimana pentingnya perencanaan audit dan
audit pendahuluan sebagai langkah awal di dalam audit manajemen. Setelah semua informasi
yang diperlukan dalam perencanaan dan audit pendahuluan, maka langkah berikutnya adalah
mengidentifikasikan area yang kritis.
Kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun sebuah program kerja audit manajemen,
dimana kita telah ketahui bagaimana keuntungan menggunakan sebuah program kerja audit
manajemen. Satu hal yang pasti, bahwa program kerja audit manajemen tidak dapat meniru
program kerja sebelumnya karena setiap program kerja harus disesuaikan dengan tujuan dan area
pemeriksaan yang spesifik dan tidak dapat dipersamakan satu sama lain. Oleh karena itulah,
program kerja audit manajemen merupakan program kerja yang unik dan tailor-made, dirancang
sesuai dengan tujuan, kebutuhan, keadaan, dan keperluan.
1444F – Management Audit and Professional Ethics
DAFTAR PUSTAKA
2. Rob Reider. (2002). Operational Review: Maximum Results at Efficient Costs. 3rd
Edition. John Wiley & Sons, New Jersey.
3. http://www.ehow.com/list_6426144_record-management-audit-procedures.html