Sewaktu di rumah sakit seorang penderita yang akan mendapat antibiotic ampicillin
intra muscular, sebagai protocol standar rumah sakit perlu dilakukan tes alergi
intradermal (skin test) terhadap obat tersebut.
Sebutkan manfaat dilakukan skin test intradermal tersebut
Sebutkan kontra-indikasi dilakukan skin test intradermal tersebut
Sebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk tindakan tersebut, jelaskan dosis dan
konsentrasi antibiotic yang disuntikkan
Sebutkan tahapan-tahapan untuk melakukan skin test intradermal dan interpretasi
hasil test tersebut
Jika terjadi reaksi anafilaksis, maka sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mengatasi reaksi tersebut
Jika terjadi reaksi alergi berupa gatal-gatal, maka sebutkan langkah-langkah untuk
mengatasi hal tersebut
Sebelum dilakukan tindakan medic tersebut perlu penandatanganan persetujuan
tindakan medis, maka sebagai dokter apa saja yang perlu dijelaskan
Apakah pada skin test intradermal diperlukan control positif dan negative, jelaskan!
Untuk mendeteksi TB pada anak, riwayat kontak TB dapat diketahui dari hasil tes
Mantoux
Obat yang digunakan untuk test mantoux itu apa, dan berapa jumlah yang disuntikkan
serta berapa konsentrasinya?
Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan tes mantoux dan
pembacaan hasilnya kapan dilakukan
Jelaskan interpretasi hasil tes mantoux
Jelaskan pada test mantoux apakah menggunakan control positif dan negative
Pada skin prick test sering digunakan control positif dan control negative sebagai
pembanding
Sebutkan control negative yang digunakan
Sebutkan control positif yang digunakan dan berapa konsentrasinya
Apakah artinya jika control positif didapatkan hasil bacaan yang negative?
Apakah artinya jika control positif didapatkan hasil bacaan yang positif?
Jawaban :
A. manfaat skin test
1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian
obat.
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin
tes).
4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).
5. Vaksinasi
Dosis yang dirokumendasikan berkisar 0,005 sampai 0,02 ml, tapi biasanya dipakai
0,01 ml. Konsentrasinya adalah 1:500 (weight/volume) atau 1:500 mg/ml, atau 0,002
mg/ml.2
D. Persiapan Pasien
Berikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan diberikan
kepadanya.4
Diminta menghentikan konsumsi beberapa obat1, yaitu:
Antihistamin generasi pertama harus dihindari minimal 72 jam sebelum tes.
Antihistamin generasi kedua harus dihentikan minimal satu minggu sebelumnya.
Kortikosteroid sistemik jangka singkat dosis rendah (<20 mg prednison) dihentikan 3
hari, dan dosis tinggi harus dihentikan 1 minggu. Sedangkan kortikosteroid jangka
lama perlu dihentikan minimal 3 minggu sebelum dapat dilakukan tes. Kortikosteroid
topikal cukup dihentikan 1 hari menjelang tes.
Antidepresan trisiklik dihentikan 1-2 minggu sebelum tes.
Beta adrenergik dihentikan 1 hari sebelumnya.
Pelarutan Obat
Cuci tangan, gunakan sarung tangan
Siapkan spuit 5 cc
Lap tutup vial aqua bidestilata dan cefotaksim dengan menggunakan kapas beralkohol
Ambil aqua bidestilata dengan menggunakan spuit 5 cc sebanyak 4 cc
Masukkan 4 cc aqua bidestilata dalam spuit tersebut ke dalam vial cefotaksim,
kemudian kocok sampai homogen. Dengan begitu konsentrasi cefotaksim menjadi
1:250
Ambil spuit 1 cc, tukar jarumnya dengan jarum pada spuit 5 cc
Ambil aqua bidestilata dengan menggunakan spuit 1 cc yang jarumnya sudah diganti
tersebut, sebanyak 0,9 cc
Ambil larutan cefotaksim sebanyak 0,1 cc menggunakan spuit yang tadi sudah diisi
0,9 cc aqua bidestilata, lalu kocok. Konsentrasinya sekarang menjadi 0,1 mg/ml
Tukar lagi jarum spuit 1 cc dengan jarum yang seharusnya
Skin test siap dilaksanakan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, dokter harus memperhatikan beberapa hal
sebelum tes alergi dilakukan.
Sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum tes alergi dilakukan, hentikan semua obat
yang anda minum, karena beberapa jenis obat dapat mempengaruhi hasil tes.
Bilamana ada keraguan, anda dapat berkonsultasi dengan dokter anda.
Tiga hari sebelum tes alergi dilakukan, hindarkan pemakaian krim dan pelembab pada
lengan bawah anda.
Tiga hari sebelum tes dilakukan, jangan mengkonsumsi beberapa jenis makanan
H. Untuk kontrol positif digunakan 0,01% histamin pada uji intradermal, sedangkan
kontrol negatif dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan reaksi dermografisme
akibat trauma jarum. Untuk kontrol negatif digunakan pelarut gliserin. Kontrol positif
dan negatuf penting untuk skin test intradermal untuk menilai ukuran bentol dengan
membandingkan bentol yang timbul akibat alergen dengan bentol positif histamin dan
bentol negatif larutan kontrol.
A. Tes mantoux itu dilakukan dengan menyuntikan suatu protein yang berasal dari
kuman TBC sebanyak 0,1ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan
bawah kiri.
Catatan
a. Perhatikan cara penyimpanan PPD sesuai petunjuk pada kemasan
b. PPD aman bagi bayi berapapun usianya bahkan aman pula bagi wanita hamil
c. Tes Mantoux bukan merupakan kontra indikasi bagi:
- Pasien yang pernah diimunisasi BCG
- Pasien yang pernah dilakukan tes Mantoux sebelumnya dan hasilnya positif
(dalam hal ini pengulangan diperlukan karena hasil tes Mantoux sebelumnya tidak
tercatat dengan baik)
- Pasien sedang dalam kondisi demam, sakit, maupun pasien dengan
imunokompromais
d. Adanya parut yang besar pada bekas tes Mantoux sebelumnya merupakan
petunjuk hasil positif pada tes terdahulu dan tidak perlu diulang. Namun perlu
ditekankan bahwa tes Mantoux menggunakan PPD dan bukan vaksin BCG.
Pembacaan
1. Hasil tes Mantoux dibaca dalam 48-72 jam, lebih diutamakan pada 72 jam
- Minta pasien control kembali jika indurasi muncul setelah pembacaan
- Reaksi positif yang muncul setelah 96 jam masih dianggap valid
- Bila pasien tidak control dalam 96 jam dan hasilnya negative maka tes
Mantoux harus diulang.
C. Penilaian uji tuberkulin dilakukan 48–72 jam setelah penyuntikan dan diukur
diameter dari pembengkakan (indurasi) yang terjadi.
1. Pembengkakan : 0–4mm,uji mantoux negatif.
(Indurasi) Arti klinis : tidak ada infeksi
Mikobakterium tuberkulosa.
3.
D. Jika larutan garam, kontrol negatif, memberikan reaksi positif maka disimpulkan
demografisme. Hal ini bias dilihat pada pasen-pasien yang timbul wheal maupun flare
jika mendapat tekanan pada kulit.
REFERENSI
James T.Lim MD, PH.D Allergy Testing dalam Journal American Family Physician,
volume 66, nomor 4, Mayo Clinic and Foundation, Rochester, Minnesota, 15 Agustus,
2002. Hal : 621 – 624.