DISFAGIA
HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
Silvanus Giovanny B. A 2010017016
Pembimbing :
dr. Eva Susanti, Sp.T.H.T-K.L
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan referat ini yang berjudul “Disfagia”.
Referat ini disusun dalam rangka tugas kepaniteraan klinik di Laboratorium Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung dan Tenggorok Universitas Mulawarman RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Pada kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih kepada dr. Eva
Susanti, Sp.T.H.T-K.L selaku dosen pembimbing referat yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam penyusunan referat ini.
Penulis menyadari terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnan referat ini. Akhir
kata, semoga referat ini berguna bagi penyusun sendiri dan para pembaca.
Silvanus Giovanny B. A
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
2.1 Anatomi Faring dan Esofagus................................................................2
2.1.1 Faring....................................................................................................2
2.1.2 Esofagus................................................................................................4
2.2 Fisiologi Menelan.....................................................................................5
2.2.1 Fase oral................................................................................................5
2.2.2 Fase Faringal........................................................................................6
2.2.2 Fase Esofagal........................................................................................6
2.3 Disfagia.....................................................................................................8
2.2.1 Definisi..................................................................................................8
2.2.2 Klasifikasi.............................................................................................8
2.2.3 Diagnosis.............................................................................................12
2.2.4 Tatalaksana........................................................................................15
BAB III..................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................17
3.2 Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan mengenai definisi hingga tatalaksana dari penyakit dengan
gejala Disfagia sehingga dapat dilakukan diagnosis dan penatalaksaan yang tepat,
terutama yang dapat dilakukan oleh dokter umum sebagai pelayanan kesehatan
tingkat pertama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Esofagus
Esofagus adalah tabung muskular yang menghubungkan faring
dengan lambung. Esofagus berukuran panjang sekitar 8 inci dan dilapisi
oleh jaringan merah muda yang lembab disebut mukosa. Esofagus
berjalan di belakang trakea dan jantung, dan di depan tulang belakang.
Tepat sebelum memasuki lambung, esofagus melewati diafragma
(Viswanatha, 2015).
Sfingter esofagus bagian atas (UES) adalah sekumpulan muskulus
di bagian atas esofagus. Otot-otot UES berada di bawah kendali sadar
(involunter), digunakan ketika bernapas, makan, bersendawa, dan muntah.
Sfingter esofagus bagian bawah (Lower esophageal sphincter/LES)
adalah sekumpulan otot pada akhir bawah dari esofagus, yang mana
berbatasan langsung dengan gaster. Ketika LES ditutup, dapat mencegah
asam dan isi gaster naik kembali ke esofagus. Otot-otot LES tidak berada
di bawah kontrol volunteer (Hoffman, 2020)
2.2.4 Tatalaksana
Penatalaksanaan disfagia tergantung pada masing-masing
diagnosis penyakit penyebab keluhan disfagia tersebut, karena disfagia
hanya suatu gejala yang dikeluhkan dari sala satu manifestasi klinis dari
suatu penyakit (underlying disease). Pada gangguan menelan akibat
adanya massa, striktur, akalasia dll biasanya dilakukan terapi operatif.
Namun pada gangguan menelan akibat peradangan dapat diberikan
penatalaksanaan medikamentosa, seperti obat analgesic antipiretik dan anti
inflamasi (Mandelson, 2017).
Merujuk pada lokasi terjadinya disfagia, terdapat penatalaksanan
yang dapat di lakukan, penatalaksanaan pada disfagia orofaringeal yang
disebabkan kondisi sistem saraf umumnya sulit dilakukan, karena masalah
ini biasanya tidak dapat diperbaiki menggunakan obat ataupun tindakan
operatif (National Health Service UK, 2021).
Terdapat 3 cara utama untuk pengelolaan disfagia orofaring agar
tidak berkembang menjadi lebih buruk. (1) terapi menelan, dengan
melakukan speech and language therapist (SLT). (2) perubahan pola
makan, pada disfagia orofaring dapat diberikan makanan yang lembut dan
tambahan cairan agar nutrisi yang dibutuhan pasien tetap terpenuhi. (3)
Tabung makanan dapat digunakan untuk memberikan nutrisi saat pasien
memulihkan kemampuannya untuk menelan. Tabung makanan juga dapat
memudahkan pemberian obat-obatan oral ataupun kebutuhan pasien
lainnya. Terdapat 2 tipe dari tabung makanan yaitu, nasogastric tube dan
percutaneous endoscopic gastrotomy (PEG) tube (National Health Service
UK, 2021).
Penatalaksanaan untuk disfagia esofageal dilakukan berdasarkan
penyebab yang mendasarinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
penatalaksanaan disfagia esofageal antara lain: (1) medikamentosa,
misalnya, proton pump inhibitor’s (PPIs) yang digunakan untuk mengatasi
gangguan pencernaan dan dapat meringankan gejala penyempitan atau
jaringan parut pada esofagus. (2) Botox kadang-kadang digunakan untuk
mengobati akalasia, karena memiliki efek melemaskan otot-otot yang
menegang. (3) tindakan operatif diperlukan dalam beberapa kondisi yang
dimana penggunaan medikamentosa tidak dapat membantu. Tindakan
operatif yang dapat dilakukan antara lain endoscopic dilatation dan
penggunaan stent (National Health Service UK, 2021).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Disfagia didefinisikan sebagai kesulitan yang disadarinya dalam
mengalirkan makanan padat atau cair dari mulut melalui esofagus. Penderita
mengeluh sulit menelan atau makanan terasa tidak turun ke lambung. Gangguan
pada proses menelan dapat digolongkan tergantung dari fase menelan yang
dipengaruhinya ataupun faktor lain yang mengakibatkan kesulitan untuk menelan
makanan. Gejala dan tanda yang menyertai disfagia menjadi penting agar dapat
membantu penegakkan diagnosis penyebab dari adanya keluhan gangguan
menelan ini. Penanganan disfagia bergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Adapun tindakan yang dapat dilakukan adalah perubahan pola makan,
penggunaan tabung makanan, pemberian obat-obatan, hingga tindakan operatif.
3.2 Saran
Sebaiknya sebagai tenaga kesehatan, terutama dokter layanan primer yang
akan menjadi lini pertama pelayanan kesehatan, memiliki pengetahuan, dan
keterampilan melakukan pemeriksaan guna membantu menegakkan diagnosis dari
penyakit dengan keluhan disfagia dan memberikan penanganan yang optimal bagi
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Djojoningrat, D. (2014). Pendekatan Klinis Penyakit Gastrointestinal. In Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam (VI, pp. 1732–1733). Jakarta: Interna Publishing.
Hirano, I. (2012). Dysphagia. In Harrison’s Principles of Internal Medicine (18th
ed.). New York: The McGraw-Hill Medical Companies.
Hoffman, M. (2020). Picture of the Esophagus. Retrieved June 7, 2021, from
WebMD website: https://www.webmd.com/digestive-disorders/picture-of-
the-esophagus
Mandelson, M. (2017). Esophageal emergencies, gastroesophageal reflux disease,
and swallowed foreign bodies. In Tintinalli’s Emergency Medicine: A
Comprehensive Study Guide (7th ed.). New York: The McGraw-Hill Medical
Companies.
Nam-Jong, P. (2020). Dysphagia. Retrieved June 7, 2021, from Medscape
website: http://emedicine.medscape.com/article/324096-overview#showall
National Health Service UK. (2021). Dysphagia (swallowing problems).
Retrieved June 8, 2021, from National Health Service website:
https://www.nhs.uk/conditions/swallowing-problems-dysphagia/treatment/
Odufalu, F. (2018). Dysphagia. Missouri Medicine, 115(3), 206–210.
Philpott, H. (2017). Dysphagia: Thinking Outside the Box. World Journal of
Gastroenterology, 23, 6942–6951.
Shaheen, N. (2002). Endoscopic Evaluation and Treatment of Swallowing
Disorders. Gastroenterology, 122(2), 585.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0016-5085(02)80331-6
Soepardi, E. (2012). Disfagia. In Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher (7th ed., pp. 244–252). Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Thompson, L. (2018). Carcinomas of the Nasopharynx and Oropharynx
Histopathology Reporting Guide.
Tjoson, T. (2013). Throat Anatomy. Retrieved June 7, 2021, from Medscape
website: https://emedicine.medscape.com/article/1899345-overview#showall
Viswanatha. (2015). Esophagus Anatomy. Retrieved June 7, 2021, from
Medscape website: https://emedicine.medscape.com/article/1948973-
overview
William F, G. (2001). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20th ed.). Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wolf, D. C. (2009). Dhysphagia. In Clinical Methods: The History, Physical, and
Laboratory Examinations (3rd ed., pp. 430–433). Boston: Butterworths.