PULAU CUBADAK
Dr. Ir. Eni Kamal*
Email: ekamal898@yahoo.com
Riri Rahmahwati Joni**
Email: ririrahmahwati oni29495@gmail.com
Susi Erienti***
Email: susierienti@gmail.com
Kawasan Mandeh merupakan salah satu kawasan ekowisata bahari yang terletak di Sekitar Jorong Carocok, Kecamatan Koto IX Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis
Kenagarian Mandeh terletak pada posisi 01º 22’ 01’’ – 1⁰⁰26’ 06’’ LS dan 100º 50’ 54” – 100⁰⁰ 55’ 36’’ BT (Fuadi, 2016). Kawasan Mandeh yang dijuluki sebagai The Paradise in The South, memiliki luas ± 18.000 Ha yang
terdiri dari pulau-pulau kecil, yaitu Pulau Cubadak, Pulau Pagang, Pulau Sirojong, Pulau Setan, Pulau Marak, Pulau Pasumpahan, Pulau Pamutusan, Suwarnadwipa, Teluk Sikulo dan lain sebagainya (Ridwan, 2013 dalam
Mukhtar, 2016). Salah satu ekowisata bahari di kawasan mandeh adalah ekowisata mangrove.
Ekowisata mangrove merupakan suatu upaya mengurangi dampak wisata massal di kawasan Mandeh yang dapat mengancam kelestarian ekosistem. Teluk kapo-kapo yang terletak di pulau cubadak meru-
pakan salah satu pulau dengan mangrove terlebatnya. komposisi mangrove di Teluk Kapo-kapo terdiri dari 3 famili, 5 genus, 6 spesies yang didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata pada tingkat pertumbuhan sapling.
Kondisi lingkungan teluk Kapo-kapo didominasi oleh substrat berupa lumpur berpasir, suhu rata-rata berkisar 30,09⁰⁰C, pH rata-rata 6,64 dan salinitas 30,73 ppm (Anggraini, 2018). Di sisi lain, pulau Harimau yang
terletak di Kabupaten Pasaman memiliki komposisi mangrove 24 famili dan 36 spesies yang juga didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata (Kamal dan Haris, 2014). Untuk Kondisi lingkungan Pulau Harimau didominasi
oleh substrat berupa lumpur berpasir, suhu rata-rata 29⁰⁰C, pH rata-rata 8 dan salinitas 35 ppm (Kamal dan Haris, 2014). Terlihat perbedaan yang sangat signifikan antara Pulau Kapo-Kapo dengan Pulau Harimau,
dimana jumlah famili dan spesies Rhizopora Apiculata lebih banyak di Pulau Harimau. Hal ini membuktikan bahwa suhu, pH, serta salinitas berpengaruh penting dalam perkembangan mangrove.
Daun Buah
1. Berkulit 1. Bulat memanjang
2. Warna daun mix anatara hijau tua dan hijau muda (tengah) 2. Warna coklat
dan kemerahan (bawah) 3. Panjang 2-3,5 cm
3. Panjang gagang daun 17-35 mm dan warna kemerahan 4. Berisi satu biji fertil
4. Bentuk elips meruncing Hipkotil
5. Ujung meruncing 1. silendris
6. Ukuran 7-19 x 3,5-8 cm 2. Berbintil
3. Warna hijau jingga
Penyebaran: Sri Lanka, seluruh Malaysia dan Indonesia hingga Australia Tropis dan Kepulauan Pasifik Memesan : Malpighales
Keluarga : Rhizophoraceace
Fuadi, K., Yoswaty, D., & Thamrin. (n.d.). KAJIAN POTENSI EKOWISATA BAHARI KENAGARIAN MANDEH KECAMATAN
KOTO XI TERUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT. 1-12.
Nama Binomial
Mukhtar, P. D., Rudiyanti, S., & Purw, F. (2016). ANALISIS KESESUAIAN WISATA DI PANTAI NYALO [KAWASAN MANDEH]. Rhizophora Apiculata
Diponegoro Journal Of Maquares , 420-426
Kamal, E., & Haris, H. (2014 ). Komposisi dan Vegetasi Hutan Mangrove di Pulau-Pulau Kecil, di Pasaman Barat. Ilmu Kelautan , 113–120
*Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta **Jurusan Ilmu Lingkungan S2, Universitas Negeri Padang ***Jurusan Ilmu Lingkungan S2, Universitas Negeri Padang