Anda di halaman 1dari 5

BACAAN GHORIB

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Praktikum Qira’at dan Ibadah

Dosen Pembimbing:

H ROSWAN RIO UTOMO LC, MA.

Disusun Oleh:

Noor Afifatun Ni’matillah (11190340000144)


Radita Aulia Afdillah (11190340000154)
Lutfiah Mawaddah (11190340000161)
Tazkia Syahiida (11190340000166)
Dinda Ayu Lestari (11190340000167)
Aisy Zahirulfath (11190340000168)
Saidah (11190340000170)
Khoiruzzadit Taqwa (11190340000171)
Dhiyak Nabil Syubbani (11190340000173)
Yazid Bustomi (11190340000180)

Jurusan Ilmu Al-qur’an dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2019
KATA PENGANTAR
PEMBAHASAN

A.GHORIB

1.Pengertian Ghorib

Ghorib menurut bahasa artinya tersembunyi atau samar, sedangkan menurut istilah ulama’ Qurro’,
Ghorib artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus dikarenakan samanya pembahasan atau karena
pelitnya permasalhan baik dari segi huruf, lafazd, arti maupun pemahaman yangb terdapat dalam Al-
qur’an. Adapun bacaan-bacaan yang dianggap ghorib (tersembunyi atau samar) dalam qiro’ah Imam
Ashim riwayat Hafs diantaranya adalah: Imalah, Isymam, Tashil, Naql.

Ghorib artinya asing. Bacaan ghorib adalah bacaan asing. Yaitu bacaan yang tidak sebagaimana
biasanya sehingga dikhawatirkan salah dalam membacanya. Agar tidak membiarkan terjadinya
kesalahan, alangkah baiknya apabila kita mencatat
PEMBAHASAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. GHORIB

1. Pengertian Ghorib

Gharib menurut bahasa artinya tersembunyi atau samar, sedangkan menurut istilah
Ulama qurra’, gharib artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus dikarenakan samarnya
pembahasan atau karena peliknya permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun
pemahaman yang terdapat dalam Al-Quran. Adapun bacaan-bacaan yang dianggap gharib
(tersembunyi/samar) dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs diantaranya adalah : Imalah,
Isymam, Saktah, Tashil, Naql, Badal dan Shilah.

Ghorib artinya asing. Bacaan ghorib adalah bacaan asing.Yaitu bacaan yang tidak
sebagaimana biasanya sehingga dikhawatirkan salah dalam membacanya. Agar tidak turut latah
dan membiarkan terjadinya kesalahan,alangkah baiknya apabila kita mencatat ayat-ayat yang
mengandung bacaan ghorib.

Lafal gharib berasal dari bahasa Arab, yakni bentuk jamak dari gharibah yang berarti
asing atau sulit pengertiannya apabila dihubungkan dengan al-Qur‟an maka yang dimaksudkan
adalah ayat-ayat al-Qur‟an yang sukar pemahamannya sehingga hampir-hampir tidak
dimengerti. Banyak lafal dalam ayat-ayat al-Qur‟an yang aneh bacaannya. Maksud aneh adalah
ada beberapa bacaan tulisan al-Qur‟an yang tidak sesuai dengan kaidah aturan membaca yang
umum atau yang biasa berlaku dalam kaidah bacaan bahasa arab. Hal ini menunjukkan adanya
keistimewaan al-Qur‟an yang mengandung kemukjizatan yang sangat tinggi, disinilah letak
kehebatannya sehingga kaum sastrawan tidak mampu menandinginya. Dari segi tulisan, mushaf
yang kita terima ini tidak ada masalah karena telah dipersatukan tulisannya oleh khalifah
Usman.[1]

Anda mungkin juga menyukai