Essay Society 5.0
Essay Society 5.0
Pertemuan forum ekonomi dunia di Davos, Swiss Negara matahari terbit melahirkan
terobosan terbarunya yang disampaikan oleh perdana mentri Shinzo Abe bahwa jepang akan
melakukan distribusi besar-besaran didunia teknologi dan sisi humanisme. Konsep ini dikenal
dengan Society 5.0 atau “Super Smart Society” yang Akhir tahun ini di Indonesia sudah mulai
diperbincangkan.
Society 1.0 ditandai dengan masyarakat berburu dan berkumpul serta hidup berdampingan
dengan alam.
Society 2.0 ditandai dengan munculnya sekelompok orang yang bersosialisasi dengan budidaya
pertanian, peningkatan organisasi dan membangun jiwa kebangsaan.
Revolusi tahap ke-2 dimana ditandai dengan kemajuan teknologi dan ekonomi dengan adanya
pengembangan kapal tenaga uap, rel dan diakhiri pada abad ke 19 dengan adanya mesin
pembakaran dan tenaga pembangkit listrik.
Tepatnya pada tanggal 21 Januari 2019 Pemerintah jepang meluncurkan society 5.0
dengan ditandai perkembangan kehidupan masyarakat dengan ditekankan pada kemajuan
teknologi yang digunakan. Society 5.0 berarti masayarakat 5.0 adalah konsep perkembangan
masyarakat yang berpusat pada manusia (human centered) dan berabasis teknologi (tectonology
based) yang dikembangkan oleh jepang.
Society 5.0 mengedepankan dalam integrasi dunia maya dan ruang fisik. Sedangkan
peran manusia didalamnya sebagai pusat control (human-centered) dan menghapus kesenjangan
antar manusia.
1. Jumlah penduduk yang mengalami penurunan dalam dekade terakhir. Ada lebih dari 5
juta penduduk jepang (26%) yang berusia lebih dari 65 tahun sehigga dapat berpengaruh
terhadap pekerjaan. Maka dari itu jepang menggunakan otaknya dengan merancang suatu
terobosan yang dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menerapkan
society 5.0.
Mengapa penduduk jepang menurun? Ada beberapa factor kompleks diantanya:
Akibat dari Perang Dunia II yang menyisakan kesengsaraan yang pedih dengan
meninggalnya ratusan ribu jiwa penduduk jepang,
Bencana alam yang sering terjadi di Negara Jepang sehingga sekarang sudah
dibuat bangunan-bangunan yang tahan terhadap bencana alam seperti rumah
yang tahan terhadap gempa
Menurunnya minat terhadap menikah. Alasnya adalah biaya hidup yang mahal
seperti tempat tinggal dan pendidikan anak tidaklah murah, para wanita di Jepang
lebih mementingkan karier terus bekerja dan tidak menikah
Adanya robot penghibur pria yang (robot android) yang sangat mirip manusia
sehingga para pria yang enggan untuk berkeluarga namun tidak mau kesepian
akan membeli robot tersebut.
Dengan sedikitnya jumlah penduduk dan angka penduduk produktif di Jepang tidak membuat
jepang keteteran. Jepang menggunakan otaknya dalam menyelesaikan kekhawatiran akan
keefisiensian suatu kerjaan sehingga untuk membantu pekerjaannya, masyarakat di Jepang
menerapkan Society 5.0
2. Society 5.0 di luncurkan bertujuan untuk mengantisipasi revolusi 4.0. yang akan
mendegradasi(menurunkan) peran manusia. Untuk itualah konsep society 5.0 sebagai
jawabannya. Yaitu sebuah konsep yang berpusat pada manusia dengan menggunakan
basis teknologi. Konsep ini menyebabkan manusia tidak kehilangan peranya dalam era
digital. Manusia sebagai masyarakat tetap hidup sebagai pusat peradaban. Karena pada
era revolusi 4.0 banyak pekerjaan yang hilang sedangkan muncul pekerjaan baru hanya
beberapa. Menurut penelitian saat kita masuk era Revolusi Industri 4.0 maka akan ada 3,7
juta pekerjaan baru akan muncul sebagai dampak ekonomi digital dan 52,6 juta pekerjaan
berpotensi hilang.
3. Negara Jepang dengan menerapkan society 5.0 dapat memimpin dunia dalam
transformasi berikutnya. Namun bukan hanya mencakup teknologi saja melainkan
menjangkau pada digitalisasi masyarakat itu sendiri.