DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
PENDIDIKAN FISIKA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun laporan Makalah ini. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika SMA.
Sebelumnya, kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan Makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan yang
menyebabkan ketidak sempurnaan pada Makalah ini. Dari itu, kami harap,dosen pengampu
dapat memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat diterima dan dinilai dengan objektif oleh dosen pengampu.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
1.1.Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.3.Tujuan ....................................................................................................... 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik dibedakan menjadi dua bagian yaitu listrik statis dan listrik dinamis.Listrik
dinamis membahas tentang muatan listrik yang bergarak sehingga menghasilkan arus
listrik.Listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam,dimana kita dapat
mengetahui bagaimana gaya yang dialami muatan serta mengenai medan,potensial dan
juga energi yang dihasilkan dari interaksi muatan tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.
1.3 Manfaat
Menanamkan pengetahuan kami terutama tentang listrik arus searah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Listrik Arus Searah
Dari beberapa asas tersebut,kita dapat mengatakan bahwa arus listrik ditimbulkan
oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak.Bila dalam suatu
penghantar terus menerus terjadi perpindahan muatan atau elektron,maka dalam penghantar
itu terjadi arus listrik.
Kuat arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir melalui penampang suatu
kawat penghantar per satuan waktu. Jadi,bila sejumlah muatan q mengalir melalui
penampang penghantar dalam waktu t,maka kuat arus i yang mengalir besarnya
𝑞
𝑖=
𝑡
Hambatan
𝑅~𝑙
5
Hambatan dapat dianalogikan sebagai lalu lintas. Pada saat terjadi
kemacetan,arus lalu lintas berjalan dengan mudah ketika jalan lebih lebar.Sama
halnya dengan bertambahnya luas penampang pada kawat,elektron-elektron akan
lebih mudah mengalir dalam penampang.Hal ini disebabkan electron sedikit sekali
menghadapi hambatan.Jadi,hambatan berbanding terbalik dengan luas penampang A.
𝑙
𝑅=
𝐴
Kita dapat merumuskan kedua hasil tersebut menjadi
𝑙
𝑅=𝜌
𝐴
Hukum Ohm
Kuat arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan
yang menimbulkannya.Dalam bentuk persamaan,hukum ini ditulis :
V=i.R
𝑉
𝑖=
𝑅
6
D. Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff I
Menurut hukum kirchoff I,jumlah arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan itu.
∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Hukum Kirchoff II
Penjumlahan aljabar dari perubahan potensial disemua elemen,disekitar semua simpul
rangkaian tertutup harus bernilai nol.
∑ 𝜀 − ∑ 𝑖𝑅 = 0
Persamaan diatas dapat juga ditulis dalam bentuk
∑ 𝜀 = ∑ 𝑖𝑅
𝑉𝑎𝑏 = 𝑖 𝑅1
𝑉𝑏𝑐 = 𝑖 𝑅2
𝑉𝑎𝑐 = 𝑖 𝑅𝑠 …………………………………………..(1)
𝑉𝑎𝑐 = 𝑖 ( 𝑅1 + 𝑅2 )…………………………………..(2)
Dari persamaan 1 dengan 2 sehingga diperoleh :
𝑖 𝑅𝑠 = 𝑖 ( 𝑅1 + 𝑅2 )
𝑅𝑠 = ( 𝑅1 + 𝑅2 )
7
Rangkaian hambatan Paralel
𝑉
Menurut hukum ohm 𝑖 = 𝑅 dari gambar dibawah maka akan diperoleh
𝑉𝑎𝑏
𝑖1 =
𝑅1
𝑉𝑎𝑏
𝑖2 =
𝑅2
Menurut hukum Kirchoff I, ∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 maka pada rangkaian diatas menurut
gambar berlaku : i = 𝑖1 + 𝑖2 ,sehingga diperoleh
𝑉𝑎𝑏 𝑉𝑎𝑏
i= +
𝑅1 𝑅2
1 1
i = 𝑉𝑎𝑏 (𝑅 + 𝑅 )
1 2
𝑉𝑎𝑏
i=
𝑅𝑝
𝑉𝑎𝑏 1 1
= 𝑉𝑎𝑏 ( + ) akan diperoleh :
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
1 1 1
= +
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
𝑉2
𝑊= 𝑡
𝑅 8
4 Daya Listrik
Daya (P) adalah kecepatan melakukan usaha (W) atau usaha yang dilakukan per satuan
waktu (t).
𝑊
𝑃=
𝑡
P=Vi
P = 𝑖 2𝑅
𝑉2
𝑃=
𝑅
9
2.2 Lembar Kerja Peserta Didik
Alat dan Bahan:
1. Multimeter
2. Project board
3. Power supplay
4. Resistor, 220 𝝮
Langkah Kerja:
10
Kuat Arus (I)
Persen Kesalahan:
1. Tegangan
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
% kesalahan = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
3,25−3,25
= x 100% = 0%
3,25
2. Hambatan
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
% kesalahan = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
220−117
= x 100% = 46,8%
220
3. Arus
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
% kesalahan = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0,02−0,02
= x 100% = 0%
0,02
11
2.3 Miskonsepsi
1. Bahwa arus yang dekat dengan kutub positif lebih besar daripada arus dekat kutub
negative.
2. Semakin banyak hambatan dirangkai seri maka arus listrik semakin besar.
3. Nyala lampu yang dirangkai parallel lebih redup dibandingkan dengan nyala lampu
yang dirangkai seri.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari pembahasan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut. Resistor-resistor dalam sambungan seri 𝑅𝑒𝑘 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 . Hambatan
ekuivalen dari seberang banyaknya resistor seri sama dengan jumlah hambatan-hambatan
individunya.Hambatan ekuivalen itu lebih besar dari pada setiap hambatan individu.
1 1 1 1
Resistor-resistor dalam sambungan parallel = 𝑅 + 𝑅 + 𝑅 .Untuk seberang
𝑅𝑒𝑘 1 2 3
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua.Adapun
harapan dari kai adalah adanya saran dan kritik yang dapat membangun bagi penyusun untuk
pembuatan tugas yang selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14