Anda di halaman 1dari 14

ARUS LISTRIK SEARAH

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

1. Ahmad Ramadhana (4183321017)


2. Khepi Darianti Sylam (4181121003)
3. Sara Hasugian (4183121046)

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun laporan Makalah ini. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika SMA.
Sebelumnya, kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan Makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan yang
menyebabkan ketidak sempurnaan pada Makalah ini. Dari itu, kami harap,dosen pengampu
dapat memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat diterima dan dinilai dengan objektif oleh dosen pengampu.

Medan, 05 November 2019

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

1.1.Latar Belakang.......................................................................................... 4

1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3.Tujuan ....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5

2.1 Listrik Arus Searah .......................................................... .......................... 5


A. Pengertian arus listrik dan beda potensial............................................. 5
B. Kuat Arus Listrik ................................................................................. 5
C. Hambatan Dan Hukum Ohm ............................................................... 5
D. Hukum Kirchoff ................................................................................... 7
E. Hambatan Seri Dan Paralel .................................................................. 7
F. Energi Dan Daya Listrik ..................................................................... 8
2.2 Lembar Kerja Peserta Didik 10
2.3 Miskonsepsi 12

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13

3.2 Saran ........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik dibedakan menjadi dua bagian yaitu listrik statis dan listrik dinamis.Listrik
dinamis membahas tentang muatan listrik yang bergarak sehingga menghasilkan arus
listrik.Listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam,dimana kita dapat
mengetahui bagaimana gaya yang dialami muatan serta mengenai medan,potensial dan
juga energi yang dihasilkan dari interaksi muatan tersebut.

Listrik dinamis mempelajari tentang muatan yang bergerak.Bergeraknya muatan akan


menghasilkan arus listrik.Arus listrik ada yang bergerak searah dan juga bolak-balik
secara periodik.Pada makalah ini mempelajari arus yang bergerak dalam sebuah
rangkaian listrik.rangkaian tersebut dinamakan rangkaian arus searah (rangkaian DC).

1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.

1.3 Manfaat
Menanamkan pengetahuan kami terutama tentang listrik arus searah.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Listrik Arus Searah

A. Pengertian Arus Listrik Dan Beda Potensial


Ada beberapa asas penting yang perlu,yaitu sebagai berikut :
 Terdapat dua jenis muatan listrik,yaitu muatan positif dan muatan negatif.
 Muatan positif ada pada inti atom,sedangkan muatan negatif ada pada electron
 Elektron dapat berpindah dari satu atom keatom lain,sedangkan inti tidak dapat
berpindah.
 Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki elektron-elektron bebas yang
sangat mudah berpindah dari satu tempat ketempat lain didalam penghantar itu
 Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beda potensial (tegangan).

Dari beberapa asas tersebut,kita dapat mengatakan bahwa arus listrik ditimbulkan
oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak.Bila dalam suatu
penghantar terus menerus terjadi perpindahan muatan atau elektron,maka dalam penghantar
itu terjadi arus listrik.

B. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir melalui penampang suatu
kawat penghantar per satuan waktu. Jadi,bila sejumlah muatan q mengalir melalui
penampang penghantar dalam waktu t,maka kuat arus i yang mengalir besarnya
𝑞
𝑖=
𝑡

C. Hambatan Dan Hukum Ohm

 Hambatan

Hambatan pada kawat berubah berdasarkan struktur fisiknya.Kita asumsikan bahwa


hambatan muncul karena tumbukan dari gerak electron bebas dengan atom yang stabil
didalam kawat Semakin panjang kawat maka jumlah tumbukan bertambah pula.Dengan
demikian,bahwa panjang kawat l sebanding dengan hambatannya.

𝑅~𝑙

5
Hambatan dapat dianalogikan sebagai lalu lintas. Pada saat terjadi
kemacetan,arus lalu lintas berjalan dengan mudah ketika jalan lebih lebar.Sama
halnya dengan bertambahnya luas penampang pada kawat,elektron-elektron akan
lebih mudah mengalir dalam penampang.Hal ini disebabkan electron sedikit sekali
menghadapi hambatan.Jadi,hambatan berbanding terbalik dengan luas penampang A.
𝑙
𝑅=
𝐴
Kita dapat merumuskan kedua hasil tersebut menjadi

𝑙
𝑅=𝜌
𝐴

Dengan 𝜌 adalah resistivitas penghantar.Resistivitas penghantar bergantung


pada panjang,luas penampang dan suhu. Dari persamaan V= i R,jika arus i yang
melewati kawat perlahan-lahan berkurang maka hambatan R akan bertambah.Ketika
suhu dari hambatan bertambah,energy pada atom bertambah. Ketika energy
bertambah,amplitudo dari getaran electron menjadi lebih besar. Dan hal ini lebih
menyulitkan muatan bebas untuk mengalir melewati atom-atom yang bergerak.
Resistivitas(hambatan jenis) sevagai fungsi suhu dapat ditulis sebagai berikut:
𝜌 = 𝜌0 [1 − 𝛼(𝑡 − 𝑡0 ]

 Hukum Ohm

Kuat arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan
yang menimbulkannya.Dalam bentuk persamaan,hukum ini ditulis :
V=i.R

Dalam persamaan tersebut,R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan.Tetapan


ini selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor).Persamaan dapat juga ditulis :

𝑉
𝑖=
𝑅

6
D. Hukum Kirchoff
 Hukum Kirchoff I
Menurut hukum kirchoff I,jumlah arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan itu.
∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
 Hukum Kirchoff II
Penjumlahan aljabar dari perubahan potensial disemua elemen,disekitar semua simpul
rangkaian tertutup harus bernilai nol.
∑ 𝜀 − ∑ 𝑖𝑅 = 0
Persamaan diatas dapat juga ditulis dalam bentuk
∑ 𝜀 = ∑ 𝑖𝑅

E. Hambatan Seri Dan Paralel


 Rangkaian hambatan seri
Pada rangkaian hambatan yang disusun seri,besar kuat arus listrik yang mengalir pada
tiap-tiap hambatan adalah sama. Dengan memakai hukum ohm,V= i R,akan diperoleh

𝑉𝑎𝑏 = 𝑖 𝑅1
𝑉𝑏𝑐 = 𝑖 𝑅2
𝑉𝑎𝑐 = 𝑖 𝑅𝑠 …………………………………………..(1)
𝑉𝑎𝑐 = 𝑖 ( 𝑅1 + 𝑅2 )…………………………………..(2)
Dari persamaan 1 dengan 2 sehingga diperoleh :
𝑖 𝑅𝑠 = 𝑖 ( 𝑅1 + 𝑅2 )

𝑅𝑠 = ( 𝑅1 + 𝑅2 )

7
 Rangkaian hambatan Paralel
𝑉
Menurut hukum ohm 𝑖 = 𝑅 dari gambar dibawah maka akan diperoleh

𝑉𝑎𝑏
𝑖1 =
𝑅1
𝑉𝑎𝑏
𝑖2 =
𝑅2

Menurut hukum Kirchoff I, ∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 maka pada rangkaian diatas menurut
gambar berlaku : i = 𝑖1 + 𝑖2 ,sehingga diperoleh
𝑉𝑎𝑏 𝑉𝑎𝑏
i= +
𝑅1 𝑅2
1 1
i = 𝑉𝑎𝑏 (𝑅 + 𝑅 )
1 2

𝑉𝑎𝑏
i=
𝑅𝑝

𝑉𝑎𝑏 1 1
= 𝑉𝑎𝑏 ( + ) akan diperoleh :
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2

1 1 1
= +
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2

F. Energi Dan Daya Listrik


3 Energy Listrik
Untuk memindahkan atau mengalirkan muatan q dari suatu titik ketitik lain yang
memiliki beda potensial V,diperlukan energy listrik. Besarnya usaha atau energy untuk
pemindahan muatan,dirumuskan sebagi berikut:
W=qV
W=Vit
W = 𝑖 2𝑅 𝑡
𝑉
W=𝑉 𝑡,sehingga diperoleh
𝑅

𝑉2
𝑊= 𝑡
𝑅 8
4 Daya Listrik
Daya (P) adalah kecepatan melakukan usaha (W) atau usaha yang dilakukan per satuan
waktu (t).
𝑊
𝑃=
𝑡

P=Vi
P = 𝑖 2𝑅
𝑉2
𝑃=
𝑅

9
2.2 Lembar Kerja Peserta Didik
Alat dan Bahan:
1. Multimeter
2. Project board
3. Power supplay
4. Resistor, 220 𝝮

Langkah Kerja:

■ Menghidupkan Power Supply dan mengatur tegangnnya 3 Volt

■ Menghubungkan negative multimeter dan negative Power Supply

■ Menghubungkan positif multimeter ke salah satu kaki resistor

■ Menghubungkan positif Power Supply ke salah satu kaki resistor

Data Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff

NO Hambatan (R) Tegangan V

Teori Praktek Teori Praktek

1 220 Ω 117 Ω 3,25 V 3,25 V

10
Kuat Arus (I)

NO Teori (Vt/R) Praktek

1 3,25/117 = 0,02 0,02

Persen Kesalahan:

1. Tegangan
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
% kesalahan = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
3,25−3,25
= x 100% = 0%
3,25

2. Hambatan
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
% kesalahan = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
220−117
= x 100% = 46,8%
220

3. Arus
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
% kesalahan = x 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0,02−0,02
= x 100% = 0%
0,02

11
2.3 Miskonsepsi
1. Bahwa arus yang dekat dengan kutub positif lebih besar daripada arus dekat kutub
negative.
2. Semakin banyak hambatan dirangkai seri maka arus listrik semakin besar.
3. Nyala lampu yang dirangkai parallel lebih redup dibandingkan dengan nyala lampu
yang dirangkai seri.

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari pembahasan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut. Resistor-resistor dalam sambungan seri 𝑅𝑒𝑘 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 . Hambatan
ekuivalen dari seberang banyaknya resistor seri sama dengan jumlah hambatan-hambatan
individunya.Hambatan ekuivalen itu lebih besar dari pada setiap hambatan individu.

1 1 1 1
Resistor-resistor dalam sambungan parallel = 𝑅 + 𝑅 + 𝑅 .Untuk seberang
𝑅𝑒𝑘 1 2 3

banyaknya resistor parallel,kebalikan hambatan ekuivalen sama dengan jumlah kebalikan-


kebalikan dari hambatan hambatan individunya.Hambatan ekuivalen itu selalu lebih kecil
dari pada hambatan individunya.

3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua.Adapun
harapan dari kai adalah adanya saran dan kritik yang dapat membangun bagi penyusun untuk
pembuatan tugas yang selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Suratman,M.(2013). Memahami Fisika SMA Untuk Kelas XII .Bandung:Armico.

Cahyani,Fieska;Yandri Santoso.(2015). Fisika untuk SMA Kelas XII .Bandung:Quadra.

14

Anda mungkin juga menyukai