Anda di halaman 1dari 76

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI SOLOK


NOMOR : TAHUN 2019
TENTANG .......

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra ) adalah suatu dokumen perencanaan yang
harus dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba.
Puskesmas Sungai Nanam sebagai puskesmas milik Pemerintah Kabupaten
Solok juga harus memiliki Renstra sebagai syarat agar bisa ditetapkan
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis yang terus
berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan
pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-
kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan
yang diharapkan benar-benar mampu menampung berbagai kepentingan dan
pengetahuan antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam
rangka pencapaian visi organisasi.
Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas
menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan
menjadikan puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya,
sesuai dengan perubahan kondisi puskesmas itu sendiri. Diharapkan
Puskesmas akan dapat tumbuh, efisien dalam pengelolaan keuangan dan
bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan
dalam dokumen Renstra. Tentu saja dengan catatan semua pihak berhak dan
wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak hanya sekadar
dokumen kelengkapan administrasi saja.

B. Pengertian dan Ruang Lingkup

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen yang mencerminkan


adanya proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis
di bidang penyediaan jasa layanan kesehatan dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk
usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya
melalui umpan balikdalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder (pihak terkait) Puskesmas.

Renstra memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2017 sampai


dengan tahun 2021 yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat
pertanggungjawaban pada unit-unit pelayanan yang ada.

C. Tujuan

Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Renstra di

antaranya adalah:

1. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

2. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.

3. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup

4. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan


anggaran.

5. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan


puskesmas dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen
dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.

D. Konsep Dasar

Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan


sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut
diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan
yang akan dijadikan umpan balik untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan
pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut kecermatan, keakuratan dan
kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup-
matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki fleksibilitas
dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi
siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.

E. Hubungan Renstra dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Solok

Sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Solok yaitu “


Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Solok yang
Optimal dan Mandiri “. Maka Puskesmas Sungai Nanam sebagai bagian
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok melaksanakan Visi tersebut sesuai
dengan Misi yang terkait dengan Program Puskesmas yaitu :
i. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
ii. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.

F. Metodologi
Renstra disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan
dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan, dan wawancara.Kelompok
Kerja tersebut terdiri dari seluruh komponen yang memiliki kompetensi
perencanaan. Seluruh isi materi Renstra telah ditelaah dan dibahas secara
transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja.
Penyusunan Renstra memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal,
lokasi dan isu strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali
dari lingkungan baik internal maupun eksternal, posisi puskesmas dan
diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya. Keinginan para pemangku
kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke mana
organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi.
Renstra disusun dengan menggunakan konsep Analisis SWOT. Dan di
tuangkan dalam matriks TOWS.
Analisis SWOT adalah Metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi Kekuatan (strenghts), Kelemahan (weaknesses), Peluang
(opportunities) dan Ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
beRenstraagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strenghts) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada. Selanjutnya bagaimana kekuatan (strenghts) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
G. Sistematika Penyajian
Rencana Strategi Bisnis ini disusun dalam 5 Bab.
BAB I Pendahuluan,
Memuat Latar belakang penyusunan, Pengertian dan ruang
lingkup, Hubungan Renstra Puskesmas Sungai Nanam dan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Tujuan, Konsep
dasar, Sistematika penyajian dan Metodologi.
BAB II Profil Puskesmas Sungai Nanam
Memut Sejarah Puskesmas,Profil wilayah dan Gambaran
Puskesmas.
BAB III Visi dan Misi
Memuat tentang Visi,Misi Puskesmas Sungai Nanam, Indikator
kinerja/ukuran keberhasilan dan Nilai/value yang di anut
Puskesmas Sungai Nanam.
BAB IV Analisis Lingkungan Bisnis
Memuat tentang Pengukuran dan Evaluasi kerja tiga tahun
terakhir, Analisis Lingkungan Internal, Analisis Lingkungan
External, Diagram SWOT, Matriks SWOT, Sasaran dan Inisiatif
strategis.
BAB V Program Rencana Puskesmas
BAB VI Penutup

BAB II

PROFIL PUSKESMAS SUNGAI NANAM

A. Sejarah Puskesmas Sungai Nanam

Puskesmas Sungai Nanam adalah Puskesmas yang terletak di Nagari


Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti,yang merupakan pecahan dari
Puskesmas Alahan Panjang. Puskesmas Sungai Nanam berdiri pada tahun
2017.Walau belum diresmikan secara resmi oleh Pemerintahan Kabupaten
Solok,namun Puskesmas Sungai Nanam sudah mulai beroperasi sejak tahun
2018,sesuai dengan telah dikeluarkannya Izin Operasional dan Nomor
Registrasi Puskesmas.
Puskesmas Sungai Nanam Mempunyai wilayah kerja 1 ( satu ) Nagari
yaitu Nagari Sungai Nanam, dengan 15 (lima Belas) jorong, diantaranya :
1. Jorong Rimbo Data
2. Jorong Sariak Bayang
3. Jorong Lekok
4. Jorong Limau Purut
5. Jorong Pasa
6. Jorong Koto
7. Jorong Parak Tabu
8. Jarang Sapan
9. Jorong Lipek Pageh
10. Jorong Padang Laweh
11. Jorong Pakan Sabtu
12. Jorong Taratak Tangah
13. Jorong Taratak Pauh
14. Jorong Air Sanam
15. Jorong Limau Parigi

Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas induk,


Puskesmas Sungai Nanam mempunyai 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu yaitu:

1. Pustu Sariak Bayang


2. Pustu Pasa
3. Pustu Taratak Pauh

Dalam menunjang kegiatannya puskesmas Sungai Nanam


mempunyai 8 Poskesri yaitu :

1. Poskesri Rimbo Data


2. Poskesri Lekok
3. Poskesri Limau Purut
4. Poskesri Parak tabu
5. Poskesri Sapan
6. Poskesri Padang Laweh
7. Poskesri Taratak Tangah
8. Poskesri Air Sanam

PIMPINAN
Dalam menjalankan kegiatan Manajemen di Puskesmas Sungai
Nanam,sudah 2 (dua) kali berganti pemimpin,adapun pemimpin tersebut
adalah :

NO NAMA PERIODE

1. Ali Muratwan,SKM Januari - Juli 2018

2. Dalviza Nasputri,S.ST Agustus 2018-Sekarang

B. Profil Wilayah
2.1 Geografis
Puskesmas Sungai Nanam terletak di Nagari Sungai Nanam
Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, dengan wilayah kerja
meliputi 1 (Satu) nagari, dengan 15 (lima belas) jorong, dengan luas
wilayah kerja adalah 4016 Ha².
Wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam terletak pada daerah
Keramaian, pebukitan dengan batas- batas wilayah kerja sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Payung Sekaki

Sebelah Selatan : Nagari Alahan Panjang

Sebelah Barat : Berbatasan dengan KecamatanDanau Kembar

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Tiga Lurah


Gambar 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Nanam

Jorong wilayah binaan Puskesmas Sungai Nanam sudah dapat


dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda
empat.Jarak Jorong yang terjauh dari Puskesmas ± 8 km, jarak
tempuh dari Ibu Kota Kabupaten dengan Ibu Kota Kecamatan
berjarak 25 km.

2.2 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam
pada tahun 2018 adalah 21.778 jiwa dengan KK. Distribusi jumlah
penduduk dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: 1

DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN

Jumlah
No Umur
L PR

1 0-5 Bulan 75 147

2 6-11 Bulan 73 172

3 1-3 Tahun 95 671

4 4-5 Tahun 376 693

5 6-14 Tahun 1.812 2.419

6 15-49 Tahun 5.287 6.270

7 50-59 Tahun 838 1.341

8 60-69 Tahun 384 594

9 70 Tahun 190 341

Jumlah 9.130 12.648

Tabel 1 Menjelaskan tentang distribusi penduduk menurut umur


dan jenis kelamin. Jumlah Penduduk yang paling banyak yaitu umur 15
- 49 tahun yaitu laki - laki sebanyak 5.287 orang dan perempuan
sebanyak 6.270 orang.

2.3 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam pada umumnya


beragama Islam. Warga non muslim, umumnya adalah kaum pendatang dari
luar daerah. Di tengah perbedaan suku, agama dan budaya, aktifitas sosial
dan peribadatan penduduk berjalan dengan baik.

Mata pencaharian penduduk pada umumnya bertani, walaupun adanya


yang sebagai buruh, pedagang, wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri,
dan lain-lain. Aktifitas perekonomian dalam lingkungan menengah ke bawah,
juga berjalan sangat dinamis. Kepersertaan BPJS Kesehatan Puskesmas
Sungai Nanam masih merupakan kepersertaan BPJS yang masih terdaftar di
Puskesmas Alahan.

2.4. Sarana Pendidikan

Wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam mempunyai sarana


pendidikan dari TK/PAUD sampai SLTA,dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2 Jumlah Sekolah menurut Tingkat Pendidikan

No Sarana Pendidikan Jumlah

1 TK 12

2 SD/ Sederajat 23

3 SLTP / Sederajat 4

4 SLTA / sederajat 3
2.5 Sarana Peribadatan

Masyarakat Nagari Sungai Nanam mayoritas beragama


Islam,mempunyai 18 buah Mesjid dan 41 Mushalla.

C. Gambaran Puskesmas

1. Organisasi Puskesmas

Puskesmas Sungai Nanam adalah Unit Pelaksana Tekhnis Dinas


Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam. Dalam melaksanakan tugas
seperti tersebut diatas, Puskesmas Sungai Nanam Kabupaten Solok
menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;

b. Pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;

c. Pelaksanaan Administrasi Puskesmas Sungai Nanam;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten terkait dengan tugas dan fungsinya.

Untuk memenuhi fungsinya, maka Puskesmas Sungai Nanam


mempunyai kegiatan / upaya
1. Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium
2. Upaya kesehatan Masyarakat esensial dan kesehatan Masyarakat
3. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
Organisasi dan manajemen tingkat Puskesmas termasuk
Puskesmas Sungai Nanam secara baku telah diatur dalam Permenkes No
75 tahun 2014. Struktur Organisasi Tata kelola ( SOTK ) diatur dalam
Peraturan Bupati No 34 Tahun 2016. Sesuai dengan Surat Keputusan
Bupati Solok Nomor 440-122-2017 tahun 2017 tanggal 6 Maret 2017
tentang Penetapan Kategori Puskesmas di Kabupaten Solok, Puskesmas
Sungai Nanam termasuk dalam kategori Puskesmas Non Rawat Inap
dengan struktur sebagai berikut
2. Sarana dan pra-sarana
Jumlah ketenagaan di Puskesmas Sungai Nanam sebanyak 55 orang
yang terdiri dari : PNS 14 orang, CPNS 6 orang, Tenaga Harian Lepas (
THL) 9 Orang , Kontrak Nagari 4 orang, Suka rela 22 orang, dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 1
Data Ketenagaan Puskesmas Sungai Nanam tahun 2018

STATUS KEPEGAWAIAN

No Jenis Tenaga P P T Jumlah


CPNS N T H Sukarela
S T L

1 Dokter Umum 1 1 0 0 0 2

2 Profesi Keperawatan 1 0 0 0 5 6

3 DIII Keperawatan 0 1 0 4 0 5

6 D IV Kebidanan 0 2 0 0 1 3

7 D III Kebidanan 3 7 0 5 17 30

8 D III Analisis Farmasi


0 1 0 0 1 2
dan Makanan

9 S I Kesmas 0 0 0 0 1 1

10 D III Kesehatan
1 0 0 1 0 1
Lingkungan(Promkes)

11 D III Gizi 0 0 0 0 1 1

13 D III Analis Kesehatan 0 1 0 0 0 1

15 D III Rekam Medis 0 1 0 0 1 2

14 Sopir 0 0 0 1 0 1

15 Petugas Kebersihan 0 0 0 1 0 1

16 Penjaga Puskesmas 0 0 0 1 0 1

Jumlah 1
6 0 13 22 53
4

Puskesmas Sungai Nanam didirikan diatas tanah seluas 1000 m2


dengan luas bangunan 520 m2. Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana
pelayanan langsung (rawat jalan ) dan sarana pelayanan tidak langsung (
penunjang medis )

Tabel 2.3 Data Sarana dan Pra sarana

Jumlah
No Jenis Sarana Keterangan
-
1 Puskesmas 1

2 Puskesmas Pembantu 3

3 Poskesri 8

4 Posyandu Balita 28

5 Posyandu Lansia 11

6 Posbindu 11

7 Ambulance 1

8 Sepeda Motor 2

2.4 Analisa Kinerja Pelayanan Kesehatan.

Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas meliputi: Standar


Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 4 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas, jenis pelayanan bidang kesehatan yang dilakukan oleh
Puskesmas sebagai berikut :

A. Pelayanan Kesehatan dasar :

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil


b. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin
c. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
d. Pelayanan Kesehatan Balita
e. Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan dasar
f. Pelayanan Kesehatan Usia produktif
g. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
h. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
i. Pelayanan Kesehatan Penderita DM
j. Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat
k. Pelayanan Kesehatan Orang dgn TB
l. Pelayanan Kesehatan orang dgn resiko terinfeksi HIV

B. Pelayanan Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :


a. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan Keperawatan kesehatan masyarakat
g. Pelayanan Kesehatan Jiwa
h. Apelayanan Kesehatan Gigi masyarakat
i. Pelayanan Kesehatan tradisional alternatif dan komplementer
j. Pelayanan Kesehatan Olah raga
k. Pelayanan Kesehatan Indera
l. Pelayanan Kesehatan Lansia
m. Pelayanan Kesesehatan kerja
C. Pelayanan Kesehatan Perorangan, terdiri dari :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan KIA dan KB
c. Pelayanan Gawat darurat
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Persalinan
f. Pelayanan Kefarmasian
g. Pelayanan Laboratorium
h. Pelayanan JKN

D. Alasan Memberikan Produk Pelayanan :

Sebagai Puskesmas Pemerintah, maka Puskesmas Sungai Nanam


diberi tugas dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan
pelayanan penunjang dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam, khususnya dan
masyarakat sekitar dan lainnya pada umumnya.

E. Keunikan Puskesmas/Program unggulan Puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri
dari promotif, preventif tanpa mengenyampingkan upaya kesehatan
perorangan yaitu kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan peran serta
aktif lintas sektor dan lintas program terkait khususnya dan masyarakat
umumnya. Puskesmas mempunyai 2 program unggulan yang diantaranya
adalah:

1. Juice Markisah (Jum’at cek masaalah kesehatan)

Puskesmas menjadikan ini sebagai program unggulan karena


rendahnya pencapaian program PTM.Dilakukan pemeriksaan
cek kesehatan setiap selesai shalat jum’at di masjid2 secara
bergantian di tiap jorong dengan Tim PTM.

2. Abuih Ubi ( Ayo bersama temukan dan obati TB )

Penemuan suspek yang masih rendah karena kurangnya


kesadaran dan kemauan masyarakat untuk memeriksakan
kesehatan.Puskesmas melukan penjaringan/skreening
TB,Penyuluhan dan pembentukan kader TB

Jenis pelayanan yang diberikan di Puskesmas Sungai Nanam ( dalam dan


luar gedung) sebagai berikut :

Tabel. 6

Jenis Pelayanan diberikan di Puskesmas Sungai Nanam

Tahun 2018

No Jenis Pelayanan Penanggung Jawab Pendidikan

1 UKP

a. Poli Umum dr. dr.Sri Witri Yeno S1 Kedokteran

d. Poli KIA
Ibu Suzi Marta,Amd.Keb D3 kebidanan

Anak Yuli Harnita,Amd.Keb D3 Kebidanan

PKPR Hj.Yeni Marlinda,S.ST D3 Kebidanan

KB Suzi Marta,Amd.Keb D3 Kebidanan

IVA Wenti Yulia,Amd.Keb D3 Kebidanan

Laktasi Yuli Harnita,Amd.Keb D3 Kebidanan

e. Gawat Darurat dr.Fitra Yenni Rivai S1 Kedokteran

f. Imunisasi Yuli Harnita,Amd.Keb D3 Keperawatan

g. Konsultasi Gizi Wike Trima Yenti D3 Gizi

h.Konsultasi
Sanitasi Ys Oktria,amd.KL D3 Kesling

2 UKM

a. KIA-KB Tim Work

b. Promkes Mawarti Nova,SKM S1 Kesmas

c. Kesling Ys Oktria,amd.KL D3 Kesling

d. Gizi Wike Trima Yenti D3 Gizi

e. P2M Tim Work

f. Perkesmas Ns.Desi Permata Sari S1 Keperawatan

Pelayanan Khusus
3 dan Penunjang

a. Laboratorium Gusna Melita,Amd.AK D3 Analis

b. Obat-obatan M.Isa D3 Farmasi

c. Ambulance Riki Rikardo SMA

Pelayanan
Kesehatan
4 Masyarakat jejaring

a. Pustu Sariak Febrima


Bayang Yola,Amd.Keb D3 Kebidanan

b. Pustu Pasa

c. Pustu Silvia
Taratak Pauh Hariani,Amd.Keb D3 kebidanan
d. Poskesri
Rimbo Data Wenti Yulia,Amd.Keb S1 Kebidanan

e. Poskesri
Lekok Zedra Vina,Amd.Keb D3 Kebidanan

f. Poskesri Fivi
Limau Purut Irmasari,Amd.Keb D3 kebidanan

g. Poskesri Elda
Parak Tabu Deswita,Amd.Keb D3 kebidanan

h. Poskesri Fani
Sapan Oktaviani,Amd.Keb D3 kebidanan

i. Poskesri
Padang Rika
Laweh Anggraini,Amd.Keb D3 kebidanan

j. Poskesri
Taratak
Tangah Vivi Silfia,Amd.Keb D3 kebidanan

k. Poskesri Air
Sanam Afrianti,Amd.Keb D3 kebidanan

Yoria Nailia
Pratama,amd.Keb D3 kebidanan

BAB III

VISI DAN MISI PUSKESMAS SUNGAI NANAM

A.Visi

Visi Pembangunan kesehatan Puskesmas Sungai Nanam Kecamatan


Lembah Gumanti Kabupaten Solok yakni ” Mewujudkan Mayarakat Sungai
Nanam Sehat yang Mandiri, dan Berkeadilan ”yang mengacu pada RPJP-K
Tahun 2007-2027 dan rancangan awal RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2016-
2021.

Pernyataan visi tersebut, mengandung tiga point yaitu sehat, mandiri


dan berkeadilan. Masyarakat Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah
Guamnti yang sehat adalah gambaran masyarakat Nagari Sungai Nanam
Kecamatan Lembah Gumanti masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Hal tersebut selaras dengan pengertian kesehatan menurut UU


Kesehatan No 36 tahun 2009, yang menyatakan bahwa sehat adalah keadaan
sehat baik fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Hampir sama
sehat menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO),
yang menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental
dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari
definisi sehat diatas, dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan
fisik, mental dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang
dapat melakukan aktivitas secara optimal sehingga mendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

Mandiri dalam hal ini adalah masyarakat yang menyadari, mau dan
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan.

Sedangkan berkeadilan mengandung pengertian diperolehnya derajat


kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang yang merupakan hak azazi
manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.

B.Misi

Misi ini dituangkan menjadi empat misi yaitu :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan


2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya yang ada.
C.Indikator kinerja

a. Kinerja Pelayanan UKM


Indikator Kinerja Tujuan Target
tahun
ke-5
I. Kinerja Pelayanan:
A. Aspek pelayanan UKM (%)
(sesuaikan dg SPM yg digunakan)
1. Pelayanan Agar setiap ibu 100
Kesehatan ibu hamil
hamil mendapatkan
pelayanan
antenatal
sesuai standar.
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin Agar setiap ibu 100
bersalin
mendapatkan
pelayanan
persalinan
sesuai standar.

3. Pelayanan Agar setiap bayi 100


baru lahir
Kesehatan bayi baru mendapatkan
Lahir pelayanan
kesehatan
sesuai standar.

4. Pelayanan kesehatan balita Agar setiap 100


balita
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar.
5. Pelayanan Agar setiap anak 100
pada usia
Kesehatan pada usia das pendidikan
pendidikan ar dasar
mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar.

6. Pelayanan Agar setiap 100


warganegara
Kesehatan pada usia produktif Indonesia
usia15
s.d.59 tahun
mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar.

7. Pelayanan Agar setiap 100


warganegara
Kesehatan pada usia lanjut Indonesia usia
60 tahun ke
atas
mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar.
8. Pelayanan Agar setiap 100
penderita
Kesehatan penderita hipertensi hipertensi
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai
standar.
9. Pelayanan Agar setiap 100
Kesehatan penderita
penderita Diabetes Diabetes
Melitus Melitus
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar.
10. Pelayanan Kesehatan orang dengan Agar setiap 100
gangguan jiwa berat orang dengan
gangguan
jiwa(ODGJ)
berat
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai
standar.
11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB Agar setiap 100
orang
denganTB
mendapatkan
pelayananTB
sesuai
standar.
12. Pelayanan kesehatan orang dengan Agar setiap 100
risiko terinfeksi HIV orang berisiko
terinfeksi
HIV(ibu hamil,
pasien TB,
pasien IMS,
waria/transgend
er, pengguna
napza, dan
warga binaan
lembaga
pemasyarakatan)
mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar.
B. Aspek pelayanan UKP (%)
Pelayanan Gawat Kemampuan - Sebagai upaya 100
Darurat menangani life saving dalam
meningkatkan
mutu
Pemberi dan 100
pelayanan keselamatan
kegawat- pasien
daruratan - Sebagai upaya
bersertifikat meningkatkan
(ATLS/BTLS/ACLS/PP kepuasan
GD/ pelanggan
GELS) yang masih
berlaku
Jam buka pelayanan
gawat darurat rawat
jalan 100

Waktu tanggap 5
pelayanan petugas di
Gawat Darurat
Tidak adanya
keharusan membayar
uang muka
Kepuasan pasien 85

Pelayanan Rawat 1. Pemberi - Sebagai upaya 100


Jalan (poliklinik) Pelayanan di dalam
Pelayanan Umum meningkatkan
di P Induk mutu dan
2. Pemberi keselamatan 100
Pelayanan di pasien
Pelayanan Gigi di - Sebagai upaya
PI meningkatkan
3. Pemberi pelayanan di kepuasan 100
KIA pelanggan
1. Jam buka pelayanan 100
sesuai dengan
ketentuan
2. Jam buka 100
pendaftaran
3. Kepatuhan hand 100
hygiene
4. Waktu tunggu rawat
jalan
5. Penegakan Diagnosis 100
TB melalui
pemeriksaan
Mikroskopis
6. Pasien Rawat Jalan 100
TB yang ditangani
dengan
strategi DOTS
1. Peresepan obat
sesuai
formularium
Nasional
2. Pencatatan dan 100
Pelaporan TB di
Puskesmas
1. Kepuasan pasien 85

Pelayanan 1. Fasilitan dan Sebagai upaya 100


Laboratorium peralatan dalam
Sederhana 1. Waktu tunggu meningkatkan 90
hasil pelayanan mutu dan
laboratorium keselamatan
2. Tidak adanya pasien
kejadian tertukar - Sebagai upaya
specimen meningkatkan
3. Kemampuan kepuasan
memeriksa HIV – pelanggan
AIDS
4. Kemampuan
Mikroskopis TB
Paru
1. Tidak adanya 100
kesalahan
pemberian hasil
pemeriksaan
laboratorium
2. Kesesuaian hasil
pemeriksaan baku
mutu eksternal
3. Tidak adanya 100
kesalahan
pemberian hasil
pemeriksaan
laboratorium
4. Kesesuaian hasil
pemeriksaan baku
mutu eksternal
1. Kepuasan pelanggan 85

Pelayanan 1. Pemberi pelayanan - Sebagai upaya 100


Farmasi/obat Farmasi dalam
2. Fasilitas dan meningkatkan 100
peralatan mutu dan
pelayanan farmasi keselamatan
3. pasien 100
Ketersediaan - Sebagai upaya
Formularium meningkatkan
1. Waktu tunggu kepuasan 10
pelayanan pelanggan
obat jadi
2. Waktu tunggu 30
pelayanan
obat racikan
1. Tidak adanya 100
kejadian salah
pemberian obat
1. Kepuasan pelanggan 85

Pelayanan gizi 1. Pemberi pelayanan - Sebagai upaya 100


gizi dalam
2. Ketersediaan meningkatkan
pelayanan mutu dan
konsultasi gizi keselamatan
1. Kepuasan pelanggan pasien 85
- Sebagai upaya
meningkatkan
kepuasan
pelanggan
Pelayanan pasien 1. Adanya kebijakan - Sebagai upaya 100
keluarga miskin untuk pelayanan dalam
keluarga miskin meningkatkan
1. Waktu tunggu mutu dan 10
verifikasi keselamatan
kepesertaan pasien pasien
keluarga miskin - Sebagai upaya
2. Tidak adanya biaya meningkatkan
tambahan yang kepuasan
ditagihkan pada pelanggan
keluarga
Miskin
1. Semua pasien 10
keluarga
miskin yang dilayani
1. Kepuasan pelanggan 80

Pelayanan rekam 1. Pemberi pelayanan - Sebagai upaya 100


medik rekam dalam
Medis meningkatkan
1. Waktu penyediaan mutu dan 10
dokumen rekam keselamatan
medis rawat jalan pasien
2. Waktu penyediaan - Sebagai upaya 10
dokumen rekam meningkatkan
medik pelayanan kepuasan
rawat inap pelanggan
1. Kelengkapan 100
pengisian
rekam medik 24 jam
setelah selesai
pelayanan
2. Kelengkapan 100
Informed Concent
setelah
mendapatkan
informasi
yang jelas
1. Kepuasan pelanggan 100

Pengelolaan 1. Adanya penanggung - Sebagai upaya Ada


limbah jawab pengelola dalam
limbah Puskesmas meningkatkan
2. Ketersediaan fasilitas mutu dan Ada
dan peralatan keselamatan
pengelolaan pasien
limbah
Puskesmas:padat,
cair
1. Pengelolaan limbah Sesuai
cair
2. Pengelolaan limbah Sesuai
padat
1. Baku mutu limbah Sesuai
cair
Administrasi 1. Kelengkapan Sebagai upaya
dan pengisian jabatan peningkatan
manajemen sesuai persyaratan dan
jabatan pengembangan
2. Adanya peraturan manajemen
Karyawan yang bermutu
3. Adanya daftar urutan
kepangkatan
karyawan
1. Tindak lanjut
penyelesaian hasil
Pertemuan
2. Ketepatan waktu
pengusulan
kenaikan
pangkat
3. Ketepatan waktu
pengurusan gaji
berkala
4. Ketepatan waktu
penyusunan
laporan
Keuangan
5. Kecepatan waktu
pemberian
informasi
tagihan pasien
rawat inap
1. Cost recovery
2. Kelengkapan
pelaporan
akuntabilitas kinerja
3. Karyawan
mendapat
pelatihan
minimal 20
jam/tahun
4. Ketepatan waktu
pemberian insentif
sesuai kesepakatan
waktu
Pelayanan Mobil 1. Ketersediaan - Sebagai upaya
Puskesas Keliling pelayanan mobil dalam
Sebagai“ambulan Puskesmas keliling meningkatkan
s” Rawat Jalan mutu dan
keselamatan
2. Penyedia
pasien
pelayanan mobil
- Sebagai upaya
Puskesmas
meningkatkan
Keliling
kepuasan
1. Kecepatan 30
pelanggan
memberikan
pelayanan
“ambulans”
2. Waktu tanggap 30
pelayanan
“ambulans” kepada
masyarakat yang
Membutuhkan
1. Tidak terjadinya 100
kecelakaan ambulans
1. Kepuasan pelanggan 80

Pelayanan 1. Ketersediaan
laundry pelayanan
Laundry
2. Adanya Penanggung - Sebagai upaya
jawab pelayanan dalam
laundry meningkatkan
1. Ketepatan waktu mutu dan
penyediaan linen keselamatan
untuk ruang rawat pasien
inap dan
ruang pelayanan
1. Ketersediaan linen 3
Pemeliharaan 1. Adanya Penanggung Agar ketersediaan
Sarana Jawab sarana alat memadai dan
pelayanan terstandar
1. Dilakukan kalibrasi 100
alat
1. Alat ukur dan alat 100
laboratorium
yang
dikalibrasi
Pencegahan 1. Ketersediaan APD - Sebagai upaya 80
dan 1. Penggunaan APD dalam 100
pengendalian saat melaksanakan meningkatkan
infeksi tugas mutu dan
keselamatan
pasien
II. Kinerja Keuangan: (%)
1.Disusunnya RBA Definitif
2.Laporan Keuangan berdasar PSAP 13
3. Pengajuan SP3B oleh BLU kepada BUD
secara
Tertib
4. Dilaksanakannya rekonsiliasi oleh
Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan
5. Dokumen SOP Keuangan
6. Rasio Likuiditas
7. Rasio Solvabilitas
8. Rasio Aktivitas
9. Kemandirian Usaha
III. Kinerja Manfaat: Ada/tid
ak
1. Penanganan Aduan
2. Kemudahan Pelayanan
3. Pengelolaan limbah
4. Transparansi
5. Partisipasi Masyarakat
6. Adanya Survey Kepuasan Masyarakat
7. Pasien Safety
8. Kebersihan Lingkungan

D.Nilai-nilai yang dianut Puskesmas


S SANTUN

Santun dalam bertutur

E EMPATI

Empati terhadap masaalah pasien

N NIAT TULUS

Niat yang tulus dalam memberikan pelayanan

Y YAKIN

Kakin akan kemampuan diri

U UNGGUL

Unggul dalam pelayanan

M MANDIRI

Mandiri unggul dan terdepan

BAB IV

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A.Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tahun 2018

Puskesmas Sungai Nanam dalah salah satu unit pelayanan


kesehatan di wilayah kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
Namun demikian derajat kesehatan masyarakat masih di bawah harapan,
yang ditunjukkan dengan masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia
( IPM ) . Untuk mengangkat IPM tersebut, salah satu upaya yang harus
dilakukan adalah meningkatkan peran puskesmas Hal yang perlu
diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik yang mendukung maupun
yang menghambat. Setidaknya rumah puskesmas lebih diuntungkan,
karena sebagian anggaran belanja puskesmas masih ditopang dari subsidi
pemerintah, hampir seratus prosen infrastruktur dan belanja pegawai yang
sebagian besar PNS daerah dibayar dari APBN dan APBD.

Untuk mengukur kinerja puskesmas digunakan beberapa indikator


yang dapat mewakili penilaian pada masing-masing perspektif. Kerangka
indikator kinerja yang digunakan dibatasi pada ketersediaan data.
Dimungkinkan adanya indikator-indikator lainnya yang lebih tepat
digunakan dalam menilai kinerja puskesmas, namun hal itu belum dapat
disajikan dalam masing-masing unit kerja yang bermanfaat dalam proses
penyusunan program dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran
tahunan.

Suatu perancangan yang baik selalu didasarkan pada kondisi


obyektif lingkungan sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi rencana.
Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan bisnis terhadap kinerja,
agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada Puskesmas
Sungai Nanam maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan
eksternal sebagai berikut:

CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT


PUSKESMAS SUNGAI NANAM

KECAMATAN LEMBAH GUMANTI


JENIS MUTU
CAPAIA
LAYANAN LAYANAN PERNYATAAN N SPM
NO Prioritas
DASAR DASAR STANDAR
2018

1 Pelayanan Sesuai standar Setiap ibu 84 % 9


kesehatan ibu pelayanan hamil
hamil antenatal. mendapatkan
pelayanan
antenatal
sesuai standar.

2 Pelayanan Sesuai standar Setiap ibu 87 % 10


bersalin
kesehatan ibu pelayan
bersalin an mendapatkan
persalin pelayanan
an. persalinan
sesuai standar.

3 Pelayanan Sesuai standar Setiap bayi 90,97 12


kesehatan bayi pelayanan baru lahir %
baru kesehatan mendapatkan
pelayanan
Lahir bayi baru lahir.
kesehatan
sesuai
standar.

4 Pelayanan Sesuai standar Setiap balita 80 % 8


kesehatan pelayanan mendapatkan
balita kesehatan pelayanan
balita. kesehatan
sesuai standar.

5 Pelayanan Sesuai standar Setiap anak 86,88 4


kesehatan skrining pada usia %
pada usia kesehatan usia pendidikan
pendidikan pendidikan dasar
dasar dasar. mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar.

6 Pelayanan Sesuai standar Setiap warga 31,05 3


kesehatan skrining negara %
pada usia kesehatan usia Indonesia usia
produktif produktif. 15 s.d. 59
tahun
mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar.

7 Pelayanan Sesuai standar Setiap warga 50,16 7


kesehatan skrining negara %
pada usia kesehatan usia Indonesia usia
lanjut lanjut. 60 tahun ke
atas
mendapatkan
Bersadarkan capaian program tahun 2018 Puskesmas Sungai Nanam
capaian SPM puskesmas belum tecapai target, karna untuk 12 indikator SPM
tersebut harus mencapai 100%. Untuk prioritas utama yang akam dilakukan
peningkatan capaian SPM pada indikator capaian terendah yaitu :

1. Pelayanan Kesehatan pada penderita Diabetes Melitus


2. Pelayanan Kesehatan Pada orang dengan gangguan jiwa berat
3. Pelayanan kesehatan pada usia produktif

Disamping yang tiga diatas untuk indikator lainnya tetap di laksanakan sesuai
dengan standarnya untuk mencapai target SPM 100%

B.Analisis Lingkungan Internal ( ALI )


Dalam Analisis Lingkungan Internal Puskesmas Sungai Nanam
berpedoman pasa sisten Balance Score Card (BSC) yang akan diungkapkan
secara konsisten, dengan 4 perspektif yaitu :
1. Pelanggan
Dari perspektif pelanggan yang akan lihat kunjungan pelanggan
ke Puskesmas Sungai nanam selama tahun 2018 baik itu untuk
kunjungan rawat jalan kunjungan umum maupun kunjungan BPJS,
karna ini kan bisa menjadi kekuatan, kelemahan, peluang ataupun
ancaman bagi perkembangan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmasmas Sungai nanam.
Jumlah kunjungan Puskesmas Sungai Nanam selama tahun 2018
adalah :
a.Kunjungan umum Rawat Jalan sebanyak : 1.129 orang
b.Kunjungan BPJS sebanyak : 504 orang

2. Proses Bisnis Internal


Pada proses bisnis internal Puskesmas Sungai Nanam di lihat dari
PAD (Pendapatan Anggaran Daerah) untuk 2018 mengalami
peningkatan dari bulan ke bulan ini terlihat dari pengembalian
pendapatan Jasa Pelayanan dari BPJS pun cukup baik.
Kualitas Layanan Puskesmas Sungai Nanam Dapat diwakili oleh 3
indikator mutu sebagai berikut :
 Angka kematian Kasar
Jumlah kematian umum selama tahun 2018 sebanyak 58
orang
 Angka Kematian Ibu
kematian ibu selama tahun 2018 (ibu
hamil,Melahirkan,nifas) tidak ada
 Angka Kematian bayi
Jumlah kematian bayi selama tahun 2018 sebanyak 2 orang

3. Pertumbuhan dan Pembelajaran


Dalam pertumbuhan dan pembelajaran Puskesmas Sungai Nanam
dapat dilihat dari Sumber Daya Manusianya, Komitmen dari SDM
yang ada, Pengembangan SDM, Pemeliharaan Infrastruktur,
Peralatan medis dan Gedung Pelayanan.
Dari SDM yang ada Puskesmas Sungai nanam masih belum
memadai dan belum berjalan sesuai dengan kompetensinya.
Dari data profil yang ada SDM ini menjadi kelemahan terhadap
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Ketenagaan Puskesmas Sungai Nanam dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan terhadap konsumen sebagai
berikut :

Tabel 4.3

Rasio Ketenagaan Puskesmas Sungai Nanam


Tahun 2018

Rasio
No Jenis Tenaga terhadap Standar Keterangan
penduduk

1 Dokter 1 : 21.140 Pel. Dokter Umum Belum


Umum untuk wilayah kerja mencukupi
adalah 1/2.250
penduduk
2 Dokter Gigi 1 : 21.140 1 / 7.700
3 Bidan 1 : 1322 1 / 833
4 Perawat 1 : 3020 1 / 555 Belum
5 Perawat Gigi 0 : 21.140 1 / 5.555 mencukupi
6 Sanitasi 1 : 7.974 1 / 5.555 Belum
7 Gizi 2 : 11.961 1 / 7.200 Mencukupi
8 Analis Labor 2 : 11.961 1 / 5.000 Belum
9 Tenaga 1 : 23.922 1 / 4.166 Mencukupi
kefarmasian Belum
10 Tenaga 1 : 23.922 mencukupi
Administrasi Belum
11 Akuntansi 1 : 23.922 mencukupi
Belum
mencukupi
Belum
mencukupi
Belum
mencukupi
Belum
mencukupi
Belum
mencukupi
Belum ada
Belum Ada

Sumber : PMK No 33 Tahun 2015 ttg : Pedoman Penyusunan dan


Perencanaan Kebutuhan SDMK

Ditinjau dari data diatas, terlihat bahwa Puskesmas Sungai Nanam


mempunyai jumlah ketenagaan yang cukup berdasarkan PMK No 75 tahun
2014 ( Tabel 4.2 ) dengan sumber ketenagaan masih 33,3 % dari tenaga
tersebut diatas merupakan THL.

Tetapi bila ditinjau dari rasio ketersediaan tenaga terhadap jumlah peduduk ,
tenaga yang tersedia belum mencukupi ( Tabel 4.3)

4. Keuangan
Kondisi keuangan Puskesmas Sungai Nanam dari segi pendapatan dan
biaya selama tahun 2018 dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.2
Sumber Anggaran Belanja Operasional
Puskesmas Sungai NanamTahun 2018

Sumber Jumlah ( Rp ) REALISASI


Dana

DAU Rp.120.000.000 Rp.93.004.250

BOK Rp.631.000.000 Rp.373.475.000

JKN - -

Tabel PAD ( Pendapatan Anggaran Daerah)


Puskesmas Sungai Nanam
Tahun 2018
UNIT TARGET PENCAPAIAN

PUSKESMAS Rp.13.200.000 Rp.36.525.000


SUNGAI NANAM

Berdasarkan data PAD diatas dari segi keuangan Puskesmas Sungai


Nanam dalam belanja operasionalnya mulai dari Upaya Kesehatan Perorangan,
Upaya kesehatan masyarakat khusus dan penunjang sudah melebihi dari
target (275,7 % )dengan bantuan secara penuh dari Pemerintah. Efisiensi
penggunaan anggaran juga terjadi di Puskesmas Sungai Nanam, dibuktikan
dengan tidak adanya LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) yang menunjukkan
temuan penyalahgunaan atas anggaran yang di kelola.
Anggaran Puskesmas Sungai Nanam bersumber dari Dana Alokasi
Umum (DAU), Dana Bantuan Operasional Khusus (BOK) dan Dana Jaminan
Kesehatan Nasional ( JKN ). Dari dana yang ada merupakan kekuatan bagi
Puskesmas Sungai Nanam.

ANALISIS INTERNAL

Tabel 4.9

ANALISA SWOT PADA LINGKUNGAN INTERNAL PUSKESMAS SUNGAI


NANAM

NO OBJEK ANALISA Kekuatan Kelemahan


1 2 3 -1 -2 -3
A PELANGGAN
1. Jumlah Kunjungan Klien √
Jumlah kunjungan Sakit √
Jumlah Kunjungan Sehat
2. Kinerja UKP √
Pelayanan perorangan yang √
belum optimal dari petugas
3. Number Of Comlain (Kotak √
Saran)
Kotak saran tidak
difungsikan
Kurangnya informasi
pengisian kotak saran dari
petugas.
B PROSES BISNIS INTERNAL
1. Kinerja UKM ( Capaian
Program)
Capaian Program belum √
tercapai optimal
Petugas belum
melaksanakan SPM secara
keseluruhan √
2. Kinerja Pelayanan Khusus
dan Penunjang
Pelayanan khusus dan
Penunjang belum
terlaksana secara optimal
Petugas yang akan
melaksanakan pelayanan
khusus dan penunjang
belum memadai
3. Budaya Kerja
Kedisiplinan masih
belum optimal √
Pengelola Program dan
Petugas di Pelayanan
masih bekerja sendiri
sendiri atau belum
terintegrasi


C PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN
1. Sumber Daya Manusia
SDM Puskesmas yang √
belum mencukupi
2. Organisasi Manajemen
Adanya Pembagian
Tugas bagi seluruh
SDM yang ada
3. Fasilitas Fisik
Tesedianya Gedung
Pelayanan yang
memadai
Tersedianya Jaringan √
sebagai perpanjangan
tangan pelayanan
kesehatan ke
masyarakat
4. Sarana dan Prasarana √
Alat-alat kesehatan
penunjang pelayanan
belum tersedia secara
lengkap
Alat kesehatan yang
ada tidak sesuai
dengan √
kebutuhan pelayanan
5. Sistim Informasi
Sistim informasi
puskesmas belum
berjalan secara
optimal


D KEUANGAN
1. Tingkat Kemandirian
Keuangan √
Puskesmas Sungai
Nanam dalam
pengelolaan keuangan
belum mandiri baik
itu dalam
pembelanjaan
maupun pengelolaan
Pendapatan √
2. Tarif Pelayanan
Untuk tarif pelayanan
masih di tentukan dari
Pemda Kab. Solok
( Tertuang dalam
Perda Tarif Kab. Solok
yang sama untuk
seluruh Puskesmas
baik Perkotaan
maupun Pedesaan. √
3. Realisasi Keuangan
Realisasi Keuangan
Puskesmas sungai
Nanam masih sangat
rendah dalam hal √
Pembelanjaan dan
Pembiayaan
Perjalanan Dinas
Pendapatan
Puskesmas Sungai √
Nanam (PAD) sudah
melebibihi dari target
yang di tetapkan dari
Pemda.
Pembayaran Jasa
Pelayanan Kapitasi
yang dibayarkan
secara rutin tiap √
bulannya
SCORE 9 -18
TOTAL SCORE -9

C.Analisa Lingkungan Eksternal ( ALE )


Pada umumnya wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam telah dapat
dijangkau oleh transportasi kendaraan roda dua maupun roda. Dan
letak Puskesmas induk, Puskesmas Pembantu dan Poskesri yang cukup
strategis, memudahkan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam.

1. Peluang Konsumen Puskesmas


Data demografi yang dikumpulkan meliputi jumlah total
penduduk, kepadatan penduduk per- kelurahan, penduduk menurut
jenis kelamin dan usia. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar,
merupakan peluang bagi Puskesmas Sungai nanam dalam pencapaian
sasaran program atau kegiatan.

Tabel 4.10
Sasaran Puskesmas Sungai Nanam Tahun 2018

No SASARAN JUMLAH

1. Jumlah Penduduk 21.778


2. Bayi 467
3. Balita 2.302
4. Bumil 516
5. Bulin 490
6. Bufas 490
7. Lansia 3.688

Sasaran Puskesmas sebagaimana tercantum dalam table di atas


merupakan konsumen Puskesmas . Fluktuasi dari data tersebut mengalami
peningkatan, sehingga Puskesmas harus berupaya memberikan peluang
lebih besar lagi terhadap mobilisasi peningkatan derajat kesehatan. Hal ini
dapat di lakukan apabila UKM bisa dilaksanakan secara baik.

2. Regulasi
Sejumlah perundang – undangan dan peraturan yang
berpengaruh terhadap Puskesmas Sungai Nanam sampai saat ini adalah
sebagai berikut :
a) Undang – Undang no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Bab II pasal 3 tentang tujuan perlindungan
konsumen, Bab III pasal 4 tentang Hak Konsumen untuk
mendapatkan ganti rugi dan pasal 7 tentang kewajiban pelaku
usaha untuk menjamin mutu produk.
b) Undang – Undang RI no. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, pasal 19-21 tentang Jaminan Ksesehatan bagi
Keluarga Miskin.
c) Undang – Undang RI no. 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran, Bab VI pasal 29 tentang Registrasi Dokter dan pasal
VII 36, 37 tentang Surat izin praktek dan pasal 44 tentang
Standar pelayanan.
d) Peraturan Pemerintah RI no. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
e) Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan BLUD.

3. Kebijakan BPJS
Menurut UU No. 40 tahun 2004 dan PP No. 72 tahun 2006 sejak
tahun 2014 telah berlaku pola BPJS dalam pelayanan kesehatan
masyarakat termasuk pelayanan kesehatan dasar tingkat Puskesmas.
Kebijakan tersebut berimplikasi kepada Puskesmas untuk
menyiapkan pola tata kelola keuangan melalui pola PPK BLUD. Pola ini
juga di dukung dengan terbitnya Perpres No 32 tahun 2014 dimana
pengelolaan kapitasi BLUD di lakukan secara mandiri pada PPK dasar
termasuk Puskesmas.
Dengan adanya peraturan dari BPJS dimana Puskesmas sebagai
pemberi fasilitas pelayanan dasar, tidak boleh merujuk pasien yang
terdapat dalam 144 penyakit yang harus di layani di Puskesmas. Hal ini
sedikit merugikan Puskesmas, karena beberapa pasien kecewa dan
terjadilah migrasi keanggotaan peserta BPJS Mandiri dan Askes yang
memilih pindah ke Klinik Swasta. Dimana di tempat layanan tersebut
mudah mendapatkan rujukan.

4. Sosial Budaya
Masyarakat Kabupaten Solok merupakan bagian dari masyarakat
Sumatera Barat yang penduduk aslinya adalah Suku Minangkabau.
Budaya Minang mewarnai kehidupan social sehari – hari,antara lain
terlihat dari pola matrilineal dalam garis keturunan dan terkenal sebagai
perantau. Seni budaya tradisional serta keindahan alam minangkabau
yang terkenal dan menjadi salah satu objek wisata andalan Indonesia.
Puskesmas berpeluang untuk memanfaatkan situasi ini dengan
menyediakan pelayanan kesehatan sebaik – baiknya.

Pola makan masyarakat Minang yang sudah membudaya dan sulit


di rubah, cenderung berlemak dan mengandung kolesterol tinggi,
terutama berasal dari hewan sembelih seperti kerbau, sapi dan kambing
yang diolah sedemikian rupa dengan banyak santan kelapa sehingga
cita rasanya menjadi lezat. Hal ini akan berpengaruh terhadappola
penyakit masyarakat terutama akan terjadi peningkatan kasus –
kasuspenyakit jantung, stroke, reumatik serta penyakit degenerative
lainnya.

5. Pola Penyakit Pada Masyarakat

Pola penyakit yang berkembang di masyarakat pada wilayah kerja


Puskesmas Sungai Nanam dapat di lihat pada table berikut :

Tabel 4.11

10 Penyakit Terbanyak

Puskesmas Sungai Nanam tahun 2018

No Nama Penyakit Kunjungan

1 Hipertensi 2.520

2 Diare 511

3 Hipertensi 212

4 Gastritis 156

5 Reumatik 99

6 Penyakit kulit (dermatitis ),alergi 86

7 Kecelakaan,ruda paksa 35

8 Penyakit jiwa/Psikosomatik 23

9 Diabetes Melitus 15
10 Mata 12

Dari tabel di atas, trend penyakit masyarakat di wilayah kerja


Puskesmas Sungai Nanam sudah beralih kepada tingginya penyakit
degenerative, seperti Hipertensi. Penyakit ini cenderung membutuhkan
biaya tinggi dalam pemeliharaannya. Penyakit ini tidak menular, namun
jika di kaitkan dengan gaya hidup masyarakat seperti telah dibahas di
atas, trend penyakit ini tidak menguntungkan Puskesmas. .

6. Jejaring Informasi Masyarakat


Perkembangan teknologi informasi di masyarakat dapat
mempermudah dan mempercepat informasi dan budaya kritis di tingkat
masyarakat. Dalam perkembangan saat ini, masyarakat di wilayah kerja
sudah menggunakan teknologi informasi cukup luas. Globalisasi
informasi ini bisa menjadi peluang dan hambatan dalam peningkatan
kinerja Puskesmas. Apabila hal tersebut tidak dapat di manage dengan
baik akan menjadi hambatan. Manajemen pengelolaan teknologi
informasi dalam mendukung pembudayaan masyarakat untuk hidup
sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam belum terkelola dengan
baik.

7. Kompetitor
Kompetitor yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Nanam
adalah competitor di bidang UKP, pada pelayanan persalinan. Tetapi
jarak yang dekat dengan RSUD Solok dan praktek swasta di Kota Solok (
45 km ) yang bisa ditempuh dalam waktu + 50-60 menit dengan
kendaraan bermotor merupakan tantangan bagi Puskesmas Sungai
Nanam dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lainnya bagi
masyarakat. Namun untuk pelayanan UKM, Puskesmas terlegitimasi
untuk melakukan pelayanan secara menyeluruh dan komprehensif yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative menurut Undang
– Undang Kesehatan.
Dari segi Kompetitor, untuk pelayanan Puskesmas ada beberapa
Kompetitor, antara lain :
a. Klinik Swasta (BPJS) :0
b. Praktek Dkter :0
c. Klinik Praktek Dokter Bersama :0
d. Praktek Bidan Mandiri :4
e. Puskesmas yang berdekatan (BPJS) : 0
Dari data di atas dapat di ketahui bahwa competitor tersebut
dapat mempengaruhi kunjungan di Puskesmas Sungai Nanam.
Dan bisa mengurangi kapitasi Puskesmas Sungai nanam.
TABEL
ANALISA SWOT PADA LINGKUNGAN EKSTERNAL
PUSKESMAS SUNGAI NANAM
NO OBJEK ANALISA PELUANG ANCAMAN

1 2 3 -1 -2 -3

A KEBUTUHAN PELANGGAN
TERHADAP PROVIDER
KESEHATAN

1. Jumlah Kunjungan Pasien √


2. Peluang Konsumen
3. Sosial Budaya

B KEMAMPUAN PESAING

1. Kompetitor √
2.
Akses Keterjankauan Puskesmas
3. √
Jejaring Informasi Masyarakat

C MANAJEMEN PUSKESMAS

1. Regulasi
 Alokasi APBD
 Pola Tarif √
2. Kebijakan BPJS
 Incame Kemitraan
 Pola Rujukan √
 Migrasi Pelanggan


SCORE 13 -4

TOTAL SCORE 11

D.Diagram SWOT ( Strenght, Weaknes, Opportunis, Treath )

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal diatas,


dapat disimpulkan bahwa Puskesmas Sungai Nanam berada pada kuadran II,
sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut

E.Matrik SWOT
Perpaduan antara factor Kekuatan dan Kelemahan dengan Peluang dan
ancaman merupakan penentu positioning dalam matriks SWOT. Variable –
variable yang merupakan Kekuatan, Kelemahan, Peluang serta Ancaman yang
di diperoleh terletak pada kuadran III bila di masukkan ke dalam matriks
SWOT akan menunjukkan positioning Puskesmas Sungai Nanam seperti yang
terlihat pada gambar berikut :
Internal Internal Strengths Internal Weaknesess
(Kekuatan) (Kelemahan)
A. Pelanggan A. Pelanggan
1. Jumlah Kunjungan Pasien 1. Number of complain
( Kotak saran )
2. Kinerja UKP
B. Proses Bisnis Internal B. Proses Bisnis
Internal
1. Kinerja UKM
( Capaian Program)
2. Kinerja Pelayanan
Khusus dan Peninjang
C. Pertumbuhan dan 3. Budaya kerja
Pembelajaran C. Pertumbuhan dan
1. Organisasi manajemen Pembelajaran
2. Sarana dan pra sarana 1. Sumber daya
manusia
2. Fasilitas Fisik
D. Keuangan 3. Sistim Informasi
1. Pembayaran Jasa Pelayanan D. Keuangan -
Kapitasi dan Non Kapitasi 1. Tarif
2. Realisasi Anggaran
Eksternal

PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO


1. Peluang 1.Peningkatan mutu 1. Memanfaatkan
konsumen pelayanan di tingkat regulasi dan kebijakan
2. Akses puskesmas BPJS untuk
3. Jejaring 4. Efektifitas peningkatan membenahi fasilitas
informasi kinerja keuangan dalam Puskesmas
Masyarakat mendukung pelayanan 2. Perbaikan system
4. Regulasi puskesmas yang bermutu informasi Puskesmas
( Alokasi 5. Peningkatan kualitas SDM melalui akses
APBD ) dalam menunjang regulasi puskesmas yang baik
5. Income dan kebijakan BPJS dan terjangkau
kemitraan 6. Peningkatan kualitas 3. Melengkapi sarana
6. Migrasi program UKM dengan dan prasarana
7. Pola Memberdayakan Puskesmas dengan
rujukan masyarakat dan swasta dukungan regulasi
7. Peningkatan system yang ada.
reward di puskesmas
yang efektif dalam
menunjang pelayanan
kesehatan yang bermutu
ANCAMAN STRATEGI WT STRATEGI WT
1. Pola 1. Memberdayakan 1.Dengan fasilitas fisik
penyakit Masyarakat untuk berpola yang tersedia,
2. Sosio hidup sehat melalui kegiatan pelayanan kesehatan
budaya UKM yang bermutu. tetap dilaksanakan
3. Kompetitor 2. Menurunkan resiko untuk merubah pola
4. Pola tarif penyebaran penyakit pada hidup sehat
masyarakat melalui masyarakat
peningkatan kualitas 2. Dengan
pelayanan UKP keterbatasan
3. Meningkatkan kepuasan sistim informasi
konsumen melalui pelayanan puskesmas,
UKP, UKM dan penunjang. diupayakan untuk
pengendalian pola
penyakit yang ada
pada masyarakat.

F.Saran dan Inisiatif Strategis

Dengan memperhatikan analisis lingkungan Internal dan Eksternal


Puskesmas Sungai Nanam, isu-isu strategis yang dihadapi oleh
Puskesmas Sungai Nanam Kecamatan Pantai Cermin pada saat ini dan
masa mendatang adalah sebagai berikut.

1) Masyarakat semakin kritis terhadap tuntutan pelayanan yang


semakin baik dan memuaskan.

2) Keterbatasan jumlah sarana prasarana Puskeasmas Sungai Nanam


sehingga pada saat ini sehingga masyarakat lebih melilih melakukan
pengobatan pada praktek swasta, yang menyebabkan pelayanan
tidak efisien.

3) Keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter umum, tenaga


Analis Kesehatan, Pengelolaan Keuangan, tenaga medis lainnya dan
tenaga paramedis non keperawatan.

4) Tingkat kedisiplinan pegawai yang masih rendah


5) Kondisi peralatan medis belum berkualifikasi baik dan kelengkapan
alat medis yang menunjang mutu pelayanan masih relatif kurang,
serta alat medis yang belum dikalibrasi.

6) Kualitas`pelayanan secara teknis masih relatif kurang karena tenaga


serta fasilitas sarana dan prasarana masih kurang memadai pada
Puskesmas Sungai Nanam
BAB V

PROGRAM DAN KEGIATAN PUSKESMAS

G. Program Kerja Puskesmas ( SPM target 5 tahunan 2018 s/d 2022 )


Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya pencapaian arah bisnis
puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara sistematis program - program kerja diarahkan pada
pencapaian keberhasilan yang mendukung sasaran strategis.

Program kerja Puskesmas diuraikan lebih lanjut dalam bentuk Prosedur Pelaksanaan Program sebagai berikut:
N INDIKATOR Kegiatan TAHUN TAHUN TAHUN Sumber Penanggu KET
O KINERJA 2019 2020 2021 dana ng jawab
PROGRAM

1 2 3 4 5 6 12 14 15
KIA dan KB
1. Pelayanan Pendataan Rp.50.000.0 Rp.50.800.0 Rp.60.000.0 BOK Penanggu
kesehatan Ibu Terpadu 00 00 00 ng jawab
Hamil program

Kelas Ibu Rp.2,000,00 Rp.2.400.00 BOK Penanggu


Hamil 0 Rp.2.200.00 0 ng jawab
0 program
Kunjungan Rp.5.000.00 Rp.5.300.00 Rp.5.500.00 BOK Penanggu
Bumil 0 0 0 ng jawab
Resti dan program
Bumil KEK
Pelaksanaa Rp.1.000.00 Rp.1.200.00 Rp.1.500.00 BOK Penanggu
n AMP 0 0 0 ng jawab
2. (audit program RE
maternal NC
perinatal) AN
pada ibu A
Pelaksanaa Rp.3.300.00 Rp.3.500.00 BOK Penanggu
n Lintas Rp.3.000.00 0 0 ng jawab
Sektor 0 program
tentang
Pemantapa
n P4K

Konsultasi Rp.750.000 Rp.900.000 Rp.1.000.00 BOK Penanggu


program 0 ng jawab
Ibu , Anak program
dan KB ke
Dinkes
Bimtek ke Rp.8.000.00 Rp.8.200.00 Rp.8.500.00 BOK Penanggu
jorong 0 0 0 ng jawab
program
Pencatatan Rp.1.000.00 Rp.1.100.00 Rp.1.300.00
Penanggu
dan 0 0 0
INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
Proyeksi Keuangan
Kondisi Prognosa
No Uraian
2018 2019 TAHUN TAHUN
2021
2020 2021

A Aset Tetap

1 Tanah 91.840.000 760.000.000 770.000.000 800.000.000


3450.000.000

Gedung & 1.338.860.95


2 1.500.000.00 1.700.000.00 1.700.000.00
Bangunan 3 1.900.000.000
0 0 0

eralatan 413.192.139,
3 2,318,022,30 2,549,824,53 2,804,806,98 3,085,287,684
dan Mesin 60
2.20 2.42 5.66 .23

Jalan Irigasi 14.850.000 14.850.000 14.850.000 14.850.000


4 dan 14.850.000
Jaringan

Aset tetap 1.300.000 1.300.000 1.300.000


5 998.0000 1.200.000
lainnya

Konstruksi
dalam
6 - - - - -
pengerjaan
(KDP)

Akumulasi
7 - - - -
penyusutan
Jumlah 3,079,938,93 3,387,932,82 3,726,726,10 4,099,398,71 4,509,338,587
0.20 3.22 5.54 6.10 .71

Aset
B
Lainnya

Aset yang
dibatasi
1 Rp.37.651.00 Rp.37.651.00 Rp.37.651.00 Rp.37.651.00 Rp.37.651.000
penggunaan
0 0 0 0
nya

Aset tidak
2 - - - - -
berwujud

3 Aset kondisi -
rusak berat
Aset lain-
4 - - - - -
lain

Akumulasi
penyusutan
5 rb yg Rp.93.061.18 Rp.93.061.18 Rp.93.061.18 Rp.93.061.18 Rp.93.061.185
dikeluarkan 5,25 5,25 5,25 5,25 ,25
2018

Jumlah

JUMLAH ASET
3. PROYEKSI NERACA
PROGNOS
REALISASI PROYEKSI
N A
Uraian
O
2018 2018 2019 2020 2021

A ASET

ASET
I LANCAR

Kas di
Puskesmas
1 ( JKN ) -

Kas di
Bendahara
2 Pengeluaran -

Kas di
Bendahara
3 Penerimaan 0 - - - - -

Piutang
4 Usaha 0 - - - - -

5 Piutang 0 - - - - -
Lainnya

6 Persediaan 0

Biaya
Dibayar
7 Dimuka - - - - - -

Jumlah
Aset Lancar -

ASET
II TETAP

1 Tanah

Peralatan
2 dan Mesin ,

Gedung dan
3 Bangunan

Jalan, Irigasi
dan
4 Jaringan - - - - - -

Aset Tetap
5 Lainnya - - - - - -

6 Konstruksi - - - - - -
dalam
Pengerjaan

Akumulasi
Penyusutan
7 Aset Tetap

Jumlah
Aset Tetap

ASET
III LAINNYA

Aset yang
dibatasi
Penggunaan
1 nya - - - - - -

Aset Tidak
2 Berwujud - - - - - -

Aset kondisi
3 rusak berat

Aset Tidak
Lain-lain

Jumlah
Aset
Lainnya

JUMLAH 3,635,731 3,617,574 3,965,397 4,045,706 4,202,893 4,355,688,


ASET ,097 ,671 ,710 ,959 ,276 393

KEWAJIBAN
DAN
EKUITAS
B DANA

KEWAJIBAN
JANGKA
I PENDEK

1 Utang Usaha - - - - - -

Utang Pihak
2 Ketiga - - - - - -

Jumlah
Kewajiban
Jangka
Pendek - - - - - -

KEWAJIBAN
JANGKA
II PANJANG

Utang
Jangka
1 Panjang - - - - - -
Utang Usaha - - - - - -

Jumlah
Kewajiban
Jangka
Panjang - - - - - -

TOTAL
KEWAJIBAN - - - - - -

III EKUITAS

1 Ekuitas

Jumlah
Ekuitas

JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN
EKUITAS
4. PROYEKSI LAPORAN OPERASIONAL / AKTIVITAS
REALISAS PROGNOS
I A REALISASI

No
Uraian 2018 2019 2019 2020 2021
.

KEGIATAN
I OPERASIONAL

A PENDAPATAN

Pendapatan
Kapitasi

Pendapatan
Klaim BPJS

Pendapatan
Pasien Umum 37.

Pendapatan
Hasil Kerjasama

Pendapatan
Hibah

Pendapatan
Lain Lain PAD
yang Sah (Jasa
Giro)
Pendapatan
APBN/APBD

Jumlah
Pendapatan -
LO

II BEBAN

Beban Pegawai

Beban
Persediaan

Beban Jasa

Beban
Pemeliharaan

Beban
Langganan
Daya dan Jasa

Beban
Perjalanan
Dinas

Beban
Penyusutan
Aset Tetap

Beban
Amortisasi

Beban Bunga

Beban Lain-lain

Jumlah Beban

SURPLUS/DEFI
SIT DARI
OPERASI

SURPLUS/DEFI
SIT DARI
III KEGIATAN
NON
OPERASIONAL

Surplus/Defisit
Penjualan Aset
Nonlancar

Kerugian
Penurunan Nilai
Aset
Surplus/Defisit
dari Kegiatan
Non Operasional
Lainnya - - - - -

Jumlah
Surplus/Defisit
dari Kegiatan
Non
Operasional - - - - -

SURPLUS /
DEFISIT
SEBELUM POS
LUAR BIASA

POS LUAR
IV BIASA

Pendapatan
Luar Biasa - - - - -

Beban Luar
Biasa - - - - -

POS LUAR
BIASA - - - - -

SURPLUS/DEFI
SIT – LO
5. PROYEKSI ARUS KAS PUSKESMAS
REALISASI PROGNOSA PROYEKSI

2018 2019 2020 2021

A. ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS -
OPERASI

1. ARUS
MASUK KAS

Pendapatan
Kapitasi

Pendapatan
Klaim BPJS

Pendapatan
Pasien Umum 36.525.000 40.500.000 46..00.000 48.000.000

Pendapatan
Hasil
Kerjasama

Pendapatan
Hibah

Pendapatan
Usaha
Lainnya (Jasa
Giro)

Jumlah Arus
Masuk Kas

2. ARUS
KELUAR KAS

Pembayaran
Pegawai

Pembayaran
Persediaan

Pembayaran
Jasa

Pembayaran
Pemeliharaan

Pembayaran
Langganan
Daya dan Jasa

Pembayaran
Perjalanan
Dinas

Pembayaran
Bunga

Jumlah Arus
Keluar Kas
Arus Kas
Bersih dari
Aktivitas
Operasi

B. ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
INVESTASI

1. ARUS
MASUK KAS

Penjualan
Atas Tanah - - - -

Penjualan
Atas Peralatan
dan Mesin - - - -

Penjualan
Atas Gedung
dan Bangunan - - - -

Penjualan
Atas Jalan,
Irigasi dan
Jaringan - - - -

Penjualan Aset
Tetap - - - -

Penjualan Aset - - - -
Lainnya

Penerimaan
dari Divestasi - - - -

Penerimaan
Penjualan
Investasi
dalam Bentuk
Sekuritas - - - -

Jumlah Arus
Masuk Kas - - - -

2. ARUS
KELUAR KAS

Perolehan
Tanah - - - -

Perolehan
Peralatan dan
Mesin - - - -

Perolehan
Gedung dan
Bangunan - - - -

Perolehan
Jalan, Irigasi
dan Jaringan - - - -

Perolehan Aset - - - -
Tetap Lainnya

Perolehan Aset
Lainnya - - - -

Pengeluaran
Penyertaan
Modal - - - -

Pengeluaran
Pembelian
Investasi
Dalam Bentuk
Sekuritas - - - -

Jumlah Arus
Keluar Kas - - - -

Arus Kas
Bersih dari
Aktivitas
Investasi - - - -

C. ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
PENDANAAN

1. ARUS
MASUK KAS

Penerimaan
Pinjaman - - - -
Penerimaan
Kembali
Pinjaman
Kepada Pihak
Lain - - - -

Jumlah Arus
Masuk Kas - - - -

2. ARUS
KELUAR KAS

Pembayaran
Pokok
Pinjaman - - - -

Pemberian
Pinjaman
kepada Pihak
Lain - - - -

Penyetoran ke
Kas Negara - - - -

Jumlah Arus
Keluar Kas - - - -

Arus Kas
bersih dari
Aktivitas
Pendanaan - - - -
D. ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
TRANSITORIS

1. ARUS
MASUK KAS

Penerimaan
Perhitungan
Pihak Ketiga
(PPK) - - - -

Jumlah Arus
Masuk Kas - - - -

2. ARUS
KELUAR KAS

Pengeluaran
Perhitungan
Fihak Ketiga
(PFK) - - - -

Jumlah Arus
Keluar Kas - - - -

Arus Kas
Bersih dari
Aktivitas
Transitoris - - - -
Kenaikan/
Penurunan
Kas

Saldo Awal
Kas Setara
Kas

Saldo Akhir
Kas Setara
Kas

6. PROYEKSI RASIO KEUANGAN


Realisasi Prognosa Proyeksi
No Rasio Rumus
2018 2019 2020 2021

Rasio Kas Kas dan


1 x 100%
(Cash Ratio) Setara Kas
Kewajiban
Jangka
Pendek

Rasio
Lancar
2 Aset Lancar x 100%
(Current
Ratio)

Kewajiban
Jangka
Pendek

Rasio
Penagihan
Piutang
3 Piutang x 1 hari
Usaha x 360
(Collection
Period)

Pendapatan
Usaha

Rasio
Pendapatan
Operasional Pendapatan
4 x 100%
Terhadap Operasional
Biaya
Operasional
Biaya
Operasional

Perputaran
Total
Persediaan
5 Persediaan x x 1 hari
(Inventory
365
Turnover)

Pendapatan
BLUD
(Termasuk
APBD/N)
BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas Sungai Nanam merupakan penjabaran


dari visi, misi dan program pembangunan dibidang kesehatan.

Selanjutnya Rencana Strategis merupakan pedoman untuk penyusunan


Rencana Kerja Tahunan. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan
Rencana Strategis ( Renstra ) , Kepala Puskesmas berkewajiban untuk
melakukan sinkronisasi, koordinasi, dan pemantauan terhadap penjabaran
Rencana Strategis ( Renstra ) ke dalam Rencana Kerja Tahunan.

Disadari bahwa pelaksanaan program - program dalam Renstra ini


sangat tergantung dari kesungguhan dan kerja sama seluruh pihak terkait di
lingkungan Puskesmas Sungai Nanam .

Rencana Strategis Puskesmas Sungai Nanam akan digunakan sebagai


dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima
tahunan.

Seluruh kebijakan pelaksanaan Program dan Kegiatan Puskesmas


Sungai Nanam mengacu pada Rencana Startegis ini dan Kebijakan lainnya
yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok dan Pemerintah
Pusat.

Rencana Strategis ( Renstra ) ini akan ditelaah dan dimutakhirkan


secara berkala untuk disesuaikan dengan fungsi , tanggung jawab , wewenang
yang dimiliki oleh Puskesmas Sungai Nanam serta perubahan lingkungan
yang terjadi.

Rencana Srategis ( Renstra ) Lima Tahunan ini dinyatakan berlaku


efektif sejak ditetapkan oleh Bupati Solok.

Anda mungkin juga menyukai