Anda di halaman 1dari 2

1.

CARA KERJA audiometri


 Persiapan pasien yang akan diperiksa
 Hindari paparan bising (termasuk musik) selama 16 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan
 Lakukan pemeriksaan telinga luar apakah ada sumbatan (contoh: serumen). Bila
terdapat sumbatan harus dibersihkan terlebih dahulu (konsultasikan ke dokter THT)
 Ditanyakan apakah ada gangguan pendengaran dan adakah perbedaan kemampuan
mendengar pada kedua telinga
 Duduk dalam ruangan kedap suara (≤ 40 dB) atau duduk dalam ruangan tenang (≤
40 dB) menghadap ke arah yang berlawanan dengan operator.
 Tahap Pelaksanaan
 Hantaran udara (AC)
 Berikan instruksi kepada orang yang diperiksa untuk memberikan respon dengan
menekan tombol respon atau mengangkat tangan setiap mendengar nada melalui
earphone.
 Tempatkan earphone sesuai dengan liang telinga (warna merah pada telinga
kanan dan warna biru pada telinga kiri)
 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/Power dan pilih AC
 θ Dahulukan telinga yang lebih baik pendengarannya atau telinga kanan (tekan
tombol nada warna merah untuk memeriksa telinga kanan)
 Mulai pemeriksaan di frekuensi 1000 Hz dengan menekan/memutar tombol
frekuensi sesuai dengan 1000 Hz
 Tekan tombol nada mulai dari 0 dB dan tingkatkan intensitas secara bertahap
dengan menkan/memutar tombol intensitas, lepaskan tombol nada bila terdapat
respon
 Turunkan intensitas 10 dB lebih rendah dan berikan nada pendek (1 detik
penekanan tombol nada)
 Jika terdapat respon, ulangi prosedur diatas sehingga orang yang diperiksa tidak
memberikan respon
 Tingkatkan intensitas 5 dB lebih tinggi dan berikan nada pendek 3 (tiga) kali.
 Jika terdapat 1 respon, ulangi prosedur diatas sehingga orang diperiksa
memberikan 2 respon dari 3 nada pendek yang diberikan
 Turunkan intensitas 5 dB lebih rendah dan berikan nada pendek 3 (tiga) kali
 Tingkat intensitas terendah yang memberikan 2 respon dari 3 nada pendek yang
diberikan diambil sebagai tingkat ambang dengar
 Catat tingkat ambang dengar pada audiogram dengan spidol (tanda lingkaran
merah untuk telinga kanan, tanda silang biru untuk telinga kiri)
 Periksa tingkat ambang dengar pada frekuensi 2000, 3000, 4000 dan 6000 Hz
dengan prosedur yang sama, kemudian ulangi pemeriksaan pada frekuensi 1000
Hz
 Pemeriksaan ulang pada frekuensi 1000 Hz harus memberikan tingkat ambang
dengar yang sama. Jika tidak, harus dilakukan pemeriksaan ulangan.
 Periksa tingkat ambang dengar pada frekuensi 500 Hz dengan prosedur yang
sama
 Periksa telinga sebelahnya dengan prosedur yang sama
 Lepaskan earphone
 Hantaran tulang (BC)
 Berikan instruksi kepada orang yang diperiksa untuk memberikan respon dengan
menekan tombol respon atau mengangkat tangan setiap mendengar nada melalui
earphone.
 Pasangkan bone vibrator pada prosesus mastoid (warna merah pada telinga kanan
dan warna biru pada telinga kiri)
 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/Power dan pilih BC
 Ulangi langkah-langkah  θ
5.1 Interpretasi hasil dalam pemeriksaan audiometri harus ditulis : telinga yang mana,
jenis ketulian, derajat ketulian dan nilai ambang dengarnya.
5.1.1 Jenis kelainan
5.1.1.1 Normal (nilai ambang ≤ 25 dB pada seluruh frekuensi)
5.1.1.2 Tuli Konduktif (hantaran udara turun dan hantaran tulang
normal)
5.1.1.3 Tuli Sensorineural (hantaran udara dan hantaran tulang turun,
berhimpit)
5.1.1.4 Tuli Campur (hantaran udara dan hantaran tulang turun, terdapat
gap 10 dB antar 2 frekuensi berurutan)
5.1.2 Derajat
Dihitung rata-rata ambang dengar pada 4 frekuensi 500, 1000, 2000, 4000
5.1.2.1 Norma (nilai ambang ≤ 25 dB)
5.1.2.2 Ringan (nilai ambang 26 – 40 dB)
5.1.2.3 Sedang (nilai ambang 40 – 55 dB)
5.1.2.4 Sedang – berat (nilai ambang 55 – 70 dB)
5.1.2.5 Berat (nilai ambang 70 – 90 dB)
5.1.2.6 Sangat berat (nilai ambang > 90 dB)
5.2 Hasil dicatat di Formulir Laboratorium dan Formulir Pemeriksaan Audiometri
5.3 Hasil dimasukkan ke map untuk pasien MCU dan diambil oleh petugas Administrasi
5.4 Hasil dimasukkan ke dalam amplop untuk pasien reguler dan diserahkan ke Front
Office

Anda mungkin juga menyukai