A. LATAR BELAKANG Secara umum jual beli tanah di daerah Kabupaten Bekasi
masih mengacu pada Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yang
telah ditetapkan, namun berdasarkan analisis data
lapangan yang terjadi pada masyarakat secara umum jual
beli masih menggunakan harga pasar sehingga harga tanah
menjadi tidak terkendali, hal ini disebabkan karena besaran
NJOP yang lebih rendah dari Nilai Pasar.
Masyarakat selama ini belum memiliki suatu acuan dalam
pelaksanaan jual beli tanah sehingga diperlukan suatu acuan
yang dapat dijadikan pedoman. Sudah selayaknya
pemerintah membuat suatu acuan bagi masyarakat yang
disebut Zona Nilai Tanah (ZNT) merupakan sekumpulan
area yang terdiri dari beberapa bidang tanah dengan nilai
tanah yang relatif sama dan batasannya bersifat imajiner
atau nyata sesuai dengan penggunaan tanahnya. Setiap ZNT
memiliki nilai yang berbeda berdasarkan analisis
perbandingan harga pasar dan biaya. ZNT dapat
dimanfaatkan untuk penentuan tarif dalam pelayanan
pertanahan, referensi masyarakat dalam transaksi,
penentuan ganti rugi, inventarisasi nilai aset publik maupun
aset masyarakat, memonitor nilai tanah dan pasar tanah dan
referensi bagi pemerintah daerah untuk menentukan
besarnya NJOP untuk PBB agar lebih adil dan transparan.
ZNT akan diperbaharui dengan keputusan pemerintah
dengan mempertimbangkan aksesibilitas seperti
ketersediaan air, akses jalan dan sebagainya. Secara teknis
fungsi kegunaan ZNT tersebut menyajikan nilai – nilai
tanah berdasarkan zona tertentu yang didapat dari hasil
survey di lapangan. Kelak ZNT tersebut berguna dalam
menentukan Nilai Perolehan Objek Pajak BPHTB
berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah. Saat ini penetapan NPOP yang
menggunakan dasar pengenaan dari NJOP PBB dirasakan
masih memunculkan berbagai persoalan di masyarakat
salah satunya disebabkan oleh adanya perbedaan harga
yang signifikan antara harga transaksi dengan NJOP PBB
pada tahun yang sama. Selanjutnya dengan ZNT akan
mengurangi kegelisahan sebagian masyarakat terkait
dengan proses yang berhubungan perolehan hak atas tanah
dalam hal ini BPHTB.
Menindaklanjuti hal tersebut maka diperlukan kegiatan
kajian analisis nilai pasar bumi dan bangunan yang dapat
menunjang terwujudnya penetapan Zona Nilai Tanah (ZNT)
di wilayah Kabupaten Bekasi.
TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah :
F. SUMBER DANA DAN Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan
PERKIRAAN BIAYA
jasa konsultansi Kajian Nilai Pasar Bumi dan Bangunan
untuk Menetapkan Zona Nilai Tanah (ZNT) Per Wilayah di
Kabupaten Bekasi dibebankan pada DPA Badan
Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran
2019 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 350.000.000,00
b. Pelaksanaan
• Melaporkan rencana kajian kepada Badan Pendapatan
Daerah hingga diperoleh persetujuan;
• Survey data primer;
• Survey data sekunder dan pendukung.
c. Pelaporan
Melaporkan hasil kajian Nilai Pasar Bumi dan Bangunan
untuk Menetapkan Zona Nilai Tanah (ZNT) Per
Wilayah di Kabupaten Bekasi.
A. Laporan Pendahuluan
B. Laporan Antara
C. Laporan Akhir
Format Laporan :
Laporan kajian disusun mengikuti kaidah penulisan
ilmiah dengan layout menarik, inovatif dan informative.
Laporan terdiri atas 2 buku yaitu :
1. Ringkasan Eksekutif (maksimal 15 halaman) dalam
bentuk hardcopy dan softcopy;
2. Laporan Utama disertai CD Laporan;
3. Format Laporan :
- Sampul berwarna;
- Gambar dan grafik berwarna;
- Ukuran kertas A4;
- Peta skala 1 : 2500 berwarna
dicetak pada kertas A0.
Bekasi, 2019