Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul ”Sistem Analisis Kantor Pelayanan Pajak”. Makalah ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Sistem Analisis Administrasi.
Makalah ini tidak bisa lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih.
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan pembaca semuanya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
1
1.2 Sejarah Perusahaan KPP Pratama Bandung Bojonagara
Penerapan pajak di Indonesia sebenarnya sudah diterapkan sejak jaman
kolonial Belanda. Pemungutan pajak di masa itu dilakukan oleh lembaga yang
dibentuk pemerintahan kolonial yang bernama “De Inspective Finantien”. L
embaga ini bertugas mengenai pemungutan pajak rakyat berdasarkan undang-
undang Belanda. Gedung Inspeksi Keuangan yang berada di Gedung Merdeka
selanjutnya di pindahkan ke Soreang Bandung Selatan.
Perpindahan Gedung Inspeksi Keuangan ini merupakan akibat dari
terjadinya agresi militer Belanda pada 1947, saat itu Belanda menguasai
daerah sebelah utara Bandung yang garis batasnya adalah rel kereta api yang
memanjang dari barat ke timur kota Bandung.Belanda berhasil menguasai
Kantor Keuangan sehingga dipindahkan ke gedung yang kini dikenal menajdi
RS Immanuel.
Saat pasukan Indonesia mundur ke selatan, personil administrasi Kantor
Inspeksi Keuangan tersebut dipindahkan lagi ke Tasikmalaya. Pada masa
inilah akhirnya terjadi dualisme aliran pajak yaaitu:
a. Kelompok Cooperative, dimana kelompok ini mau bekerjasama
dengan belanda dan tidak ikut pindah ke Tasikmalaya
b. Kelompok Non Cooperative, yaitu kelompok yang sama sekali tidak
mau bekerjasasma degan pihak Belanda sehingga mengungsikan diri
ke Tasikmalaya.
Pada 17 Desember 1975 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
akhirnya Inspeksi Keuangan Belanda diganti menjadiInspeksi Pajak
Bandung. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
141/KMK.0181979 tanggal 6 April 1979, inspeksi pajak bandung dipecah
menjadi 2 terhitung mulai 1 Januari 1980, yaitu :
1) Inspeksi Pajak Bandung Timur, beralamat di Jl. Asia Afrika nomor 114
Bandung
2) Inspeksi Pajak Bandung Barat, beralamat di Jalan Purnawarman nomor
21 Bandung yang kemudian pindah lagi ke Jalan Soekarno Hatta pada
1 Januari 1981.
2
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.01/1994
tanggal 29 Maret 1994 terjadi reorganisasi pada Dirjen Pajak dimana 4
Kantor Pajak di kota dipecah menjadi 5 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yaitu
sebagai berikut:
a) KPP Cimahi meliputi Kota Administrasi Cimahi dan Kabupaten
Bandung dan berkantor di Jalan Raya Barat Nomor 576 Cimahi.
b) KPP Bandung Tegallega, meliputi daerah pemerintahan wilayah
(kewedanan Tegallega)dan berkantor di Jalan Soekarno Hatta Bandung.
c) KPP Bandung Cibeuying, meliputi daerah pemerintahan wilayah
cibeuying, dan berkantor di Jalan Purnawarman No.21 Bandung.
d) KPP Bandung Karees meliputi daerah pemerintahan wilayah Karees
dan Kabupaten Sumedang.
e) KPPBandung Bojonegara, meliputi pemerintahan wilayah Bojonagara
dan berkantor untuk sementara di Jalan Cipaganti Bandung.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK/01/2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak,
pada akhir tahun 2008 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di seluruh jajaran
Direktorat Jenderal Pajak terdiri atas tiga jenis, yaitu:
1. KPP Wajib Pajak Besar
Merupakan terdiri atas KPP Wajib Pajak Besar Satu, KPP Wajib Pajak
Besar Dua, dan KPP Badan Usaha Milik Negara.
2. KPP Madya
Merupakan terdiri atas KPP Penanaman Modal Asing, KPP
Perusahaan Masuk Bursa, KPP Badan dan Orang Asing, KPP Madya
Medan, KPP Madya Palembang, KPP Madya Pekanbaru, KPP Madya
Batam, KPP Madya Tangerang, KPP Madya Bekasi, KPP Madya
Jakart Pusat, KPP Madya Jakarta Barat, KPP Madya Jakarta Selatan,
KPP Madya Jakarta Timur, KPP Madya Jakarta Utara, KPP Madya
Bandung, KPP Madya Semarang, KPP Madya Surabaya, KPP Madya
Sioarjo, KPP MadyaMalang, KPP ,adya Balikpapan, KPP Madya
Makassar, dan KPP Madya Denpasar.
3
3. KPP Pratama
KPP Pratama Bandung Bojonagara dibentuk Pada Akhir Tahun 2006
yang beralamat di Jalan Asia Afrika No. 114 Bandung. Pada bulan
Maret tahun 2009 pindah ke Jalan Ir.SutamiNo. 1 sampai sekarang.
Pada tahun 2007 Direktorat Jenderal Pajak melakukan reformasi dan
modernisasi pada tubuh lembaganya, salah satunya selain dengan
peningkatan SDM ialah dengan melebur fungsi Kantor Pelayanan Pajak,
kantor pemeriksa pajak kantor penyuluhan dan kantor pelayanan pajak bumi
dan bangunan termasuk yang terjadi pada Kanwil DJP Jawa Barat I, hasil
peleburan ini akhirnya membentuk 15 Kantor Pelyanan Pajak Pratama.
KPP Pratama Bandung Bojonagara merupakan salah satu diantara
pembentukan 15KPP pada tahun 2007 tersebut, sebelumnya saat masih
bernama KPP Bandung Bojonagara, Kantor Pelayanan Pajak ini pernah
beralamat di jalan Cipaganti No. 155-157 Bandung. Setelah kemudian
berpindah ke Jalan Asia Afrika No. 114 Bandung.
Setelah modernisasi tersebut sebagaimana Kantor Pajak lainnya, KPP
Bandung Bojonagara berganti menjadi KPP Pratama Bandung Bojonagara
dan kini berlokasi di Jalan Ir. Sutami Bandung. (Welly Surjono, 2015)
4
1) Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara
2) Sub. Bagian Umum
3) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (WASKON 1)
4) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II (WASKON 2)
5) Seksi Pengawasan dan Konsultasi III (WASKON 3)
6) Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV (WASKON 4)
7) Account Representativ (AR)
8) Seksi Pengolahan Data dan Informasi
9) Seksi Pelayanan
10) Seksi Pemeriksaan
11) Seksi Penagihan
12) Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
13) Kelompok Fungsional Pemeriksa
5
2. Sub. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pengurusan Kepegawaian
2. Pengurusan Keuangan
3. Tata Usaha
4. Pengurusan Rumah Tangga dan Perlengkapan.
6
AR memiliki pemahaman tentang bisnis serta kebutuhan wajib
pajak dalam hubungannya dengan kewajiban perpajakan. Untuk itu
AR secara berkala mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari
berbagai nara sumber. Tugas AR antara lain sebagai berikut:
a. Menyusun estimasi penerimaan pajak
b. Membuat surat teguran untuk wajib pajak yang tidak
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
c. Melakukan analisa dan penelitian atas kepatuhan material
wajib pajak
d. Menginventarisasi SPPT yang tidak/belum dibayar setelah
tanggal jatuh tempo dan membuat Nota Penghitungan dalam
rangka penerbitan STP PBB
e. Meneliti data pembayaran BPHTB dan membuat Nota
Penghitungan dalam rangja penerbitan Surat Tagihan BPHTB
f. Meneliti dan membuat konsep uraian penelitian pembetulan
ketetapan pajak
g. Meneliti hasil keluaran berupa DHR, SPPT, DHKP, dan
STTSh.Melakukan penelitian Wajib Pajak/PKP yang beralamat
fiktif atau menerbitkan Faktur Pajak fiktif dan membuat
laporan atas kebenaran informasi tersebut
6. Seksi Pelayanan
Kepala Seksi Pelayanan Informasi bertugas melaksanakan:
a. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan
7
b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan
c. Penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya
d. Penyuluhan perpajakane.Pelaksanaan registrasi wajib pajak
e. Kerjasama perpajakan
7. Seksi Pemeriksaan
Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksaan,
pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penertiban dan
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta Administrasi
Pemeriksaan Perpajakan Lainnya.
8. Seksi Penagihan
Seksi penagihan mempunyai fungsi :
a. Kenatausahaan piutang pajak
b. Penyiapan surat tegurandan pengurusan penagihan pajak
c. Kepala seksi ekstensifikasi
8
1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
1. Penerimaan SPT Tahunan
Untuk memberikan kemudahan kepada para wajib pajak menyerahkan
SPT Tahunan, KPP Pratama Bojonagara menyelenggarakan Drop Box
yang tersebar di pusat-pusat perbelanjaan seperti Paris Pan Java Mall,
Bandung Trade Center, Istana Plaza dan Pasar Baru Trade Center.
Kegiatan Drop Box diadakan khusus di bulan Maret dan April setiap
tahunnya, di lokasi tersebut terdapat 2 petugas yang bertugas menerima
SPT Tahunan Wajib Pajak dan membantu Wajib Pajak mengisi SPT
Tahunannya.
2. Penyuluhan Perpajakan
KPP Pratama Bandung Bojonagara menyelenggarakan penyuluhan
perpajakan kepada wajib pajak mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan perpajakan. Penyuluhan yang dilakukan juga dalam rangka
memenuhi undangan dari para wajib pajak untuk melaksanakan
penyuluhan di lingkungan wajib pajak. Penyuluhan tersebut meliputi
kunjungan ke alamat wajib pajak, penyuluhan dilaksanakan di KPP
Pratama Bandung Bojonagara, serta pembagian tugas dan selebaran
perpajakan di pusat keramaian. Materi penyuluhan yang disampaikan dari
peraturan perpajakan terbaru, pemberian NPWP pada karyawan serta
pengisian SPT tahunan.
3. Sensus Pajak Nasional
Menyadari masih rendahnya peran aktif masyarakat untuk turut
berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan nasional mendorong
Direktorat Jenderal Pajak untuk meluncurkan agenda nasional Sensus
Penduduk Nasional (SPN), SPN yang dinyatakan pada akhir tahun 2011
ini adalah merupakan kegiatan pengumpulan data mengenal kewajiban
perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak dengan cara
mendatangi subyek sensus, baik orang pribadi ataupun badan usaha di
seluruh wilayah Indonesia. Dengan SPN diharapkan penerimaan negara
dari sektor pajak akan meningkat, semakin besar penerimaan negara maka
9
akan semakain banyak fasilitas publik yang dapat disediakan oleh
pemerintah.
10
BAB II
PEMBAHASAN
11
Form ini berisikan tentang catatan pengwasan arus dokumen yang
berada di KP Bandung karees, form ini sangat penting
dikarenakan agar wajib pajak tercantum dalam satu master file.
3. BPS (Bukti Penerimaan Surat)
Form ini adalah sebagai bukti penerimaan surat yang masuk
kedalam kantor pajak Bandung karees. Selain data wajib pajak,
bukti surat-surat yang lainnya dapat berupa surat undangan, surat
tagihan wajib pajak dan yang bersifat umum lainnya.
1. Counter Pelayanan
MULAI
TRANSAKSI
DIPROSES
SELESAI BAGIAN
PELAYANAN
12
Keterangan:
2. Counter Konsultasi
MENUNGGU
HINGGA
DIPANGIL
MULAI
KONSULTASI
SELESAI
13
Keterangan :
TRANSAKSI
PAJAK DAN SPT PASAL
OBJEK
KONSULTASI 21/24
PAJAK
PAJAK
NPWP, DLL
14
2.3 Analisis Sistem Yang Digunakan Sekarang
Sistem yang berjalan pada saat ini di Kantor Pajak Bandung Banjanagara
bersifat digital menggunakan online. Mulai dari pembuatan NPWP,semua
transaksi SPT yang dilakukan oleh wajib pajak bersifat online. Hal ini agar
mempermudah pemasukan data objek pajak yang relatif cukup banyak, dan
juga mempersingkat waktu. Selain itu transaksi SPT Tahunan dapat
melakukan pembayaran via online yaitu dengan menggunakan website yang
telah dibuat oleh pemerintah.
Cara lapor SPT Tahunan online badan juga memiliki keunggulan, di
antaranya mencegah denda akibat keterlambatan pelaporan pajak.
Sebab dengan efiling pajak, penyampaian SPT Tahunan badan dapat
dilakukan secara online dan real time melalui website Direktorat Jenderal
Pajak (DJP ). Selain lebih menghemat waktu, eFiling pajak juga lebih unggul
karena dapat menghemat biaya operasional mengingat Anda tak perlu lagi
bolak-balik ke KPP untuk keperluan pelaporan pajak.
1. Kunjungi situs DJP Online. Isikan NPWP dan nomor EFIN yang
telah Anda dapatkan untuk verifikasi.
2. Selanjutnya, Anda akan dibawa masuk ke halaman di mana nama
wajib pajak secara otomatis akan terisi. Namun, Anda tetap harus
mengecek apakah informasi tersebut sudah sesuai dengan
identitas Anda.
15
3. Lanjutkan tahap registrasi dengan mengisi alamat email aktif dan
nomor ponsel Anda. Kemudian, buatlah password dengan
kombinasi antara angka dan huruf untuk memperkuat password
Anda dan klik “Simpan”.
4. Silakan cek kotak masuk pada email yang telah anda daftarkan.
Klik tautan yang tersedia dalam email yang dikirimkan DJP untuk
aktivasi akun.
5. Lapor pajak online pun siap dilakukan.
1. SPT 1771
2. Laporan Keuangan
3. Penghitungan Peredaran Bruto & Pembayaran (Khusus Wajib
Pajak PP 46)
4. Laporan Debt to Equity Ratio & Utang Swasta Luar Negari
(Khusus Wajib Pajak PT yang membebankan Utang)
5. Ikhtisar Dokumen Induk & Dokumen Lokal (Khusus Wajib Pajak
dengan Transaksi Hub Istimewa)
6. Laporan Penyampaian CBCR Country oleh Country Report)
7. Dafnom Biaya Entertainment (jika ada)
8. Dafnom Biaya Promosi (jika ada)
9. Khusus Wajib Pajak Migas: Laporan Tahunan Penerimaan
Negara dari Kegiatan Hulu Minyak dan/atau Gas Bumi>
10. Khusus BUT (Bentuk Usaha Tetap):
a. SSP PPh Pasal 26 (4)
b. Pemberitahuan Bentuk Penanaman Modal
c. Laporan Keuangan Konsolidasi/Kombinasi (Pajak Online,
2018)
16
Jika Anda belum punya akun, buat terlebih dahulu dengan
mengakses website Ereg pajak (https://ereg.pajak.go.id). Ereg
pajak adalah website yang dibuat Ditjen Pajak untuk melayani
pembuatan NPWP online (atau mungkin sering disebut dengan
daftar pajak online).
17
Pilih status “Pusat”, jika Anda laki-laki atau perempuan lajang.
Sedangkan jika Anda perempuan yang sudah menikah dan ingin
mencabangkan NPWP pada suami Anda, maka pilih cabang.
18
gratis. Jangan lupa juga untuk menyimpan bukti pengirimannya.
(Pajak, 2016)
19
BAB III
ANALISIS KASUS
20
Metode Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi suatu kebijakan
suatu proyek atau suatu rencana bisnis.
Dengan menilai faktor Internal dan eksternal yang mempengaruhi jalannya
kebijakan mencapai tujuannya, kemudian ditentukan faktor mana yang
mendukung dan mana yang menjadi hambatan dalam mencapai tujuan
tersebut. Dasar pemikiran yang digunakan Analisis SWOT adalah
membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lain yang sama atau similar.
Menganalisis dan menetapkan strategi-strategi untuk bersaing atau
menjadi lebih unggul, sehingga meskipun kedua rencana dalam kondisi yang
sama tetapi rencana atau kebijakan yang dibuat menciptakan hasil yang lebih
baik ditengah-tengah persaingan. Penerapan perbandingan suatu kondisi
dengan kondisi lain yang sama atau similar tentu saja tidak mungkin
dilakukan dalam proses penerapan Analisis SWOT.
Dalam Kebijakan Publik Penyampaian SPT Elektronik karena kebijakan
penyampaian SPT elektronik adalah kebijakan yang dibuat oleh DIrektorat
Jenderal Pajak sebagai satu-satunya institusi yang mengatur mengenai
Perpajakan khususnya mengenai tata cara penyampaian SPT di Indonesia.
Kondisi tersebut mengakibatkan perlunya penyesuaian dalam proses
analisisnya, sehingga proses analisis kekuatan dan kelemahannya (faktor
internalnya dan eksternal) dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Strength
1) Selaras dengan perkembangan dunia informasi dan teknologi,
penyampaian SPT Elektronik lebih praktis digunakan sehingga
wajib pajak dapat mengisi dan menyampaikan SPT dari mana saja.
2) Ramah lingkungan – mengurangi penggunaan kertas dalam proses
administrasi perpajakan
3) Penyelesaian permasalahan terkait SPT Elektronik disediakan
dengan berbagai macam cara dan langsung ditangani oleh Pegawai
Pajak yang berpengalaman dan profesional
21
b. Weakness
1) Karena sebagian besar sifatnya online, Wajib Pajak di tempat yang
lokasi jauh dan tidak terjangkau koneksi internet, masih belum
optimal dalam memanfaatkan fasilitas ini
2) Di hari-hari terakhir batas waktu penyampaian SPT, halaman SPT
elektronik menjadi lebih lambat ketika diakses
3) Belum adanya aplikasi mobile dalam penyampaian SPT, padahal
belum tentu semua wajib pajak memiliki personal komputer (PC)
dan disisi lain penggunaan smartphone sudah menjadi hal yang
umum
c. Opportunities
1) Sosialiasi kepada suatu perusahaan-perusahaan untuk menghimbau
para karyawannya menyampaikan SPT Elektronik, sehingga
tingkat penyampaian SPT Elektronik lebih baik dari apa yang telah
dicapai sekarang.
2) Peningkatan kapasitas terkait sistem yang digunakan dalam
penyampaian SPT Elektronik agar dapat menampung akses tinggi
dari wajib pajak khususnya di hari-hari terkahir batas waktu
penyampaian SPT.
3) Memberikan pelayanan online bagi wajib pajak terkait electronic
filling identification (EFIN)
d. Threats
1) Ancaman serangan cyber. Dikarenakan penyampaian SPT
Elektronik ini salah satunya menggunakan sistem yang bersifat
online, maka memungkinkan adanya serangan cyber
2) Adanya masyarakat yang enggan berpindah dari penyampaian SPT
kertas ke elektronik.
3) Data awal dari SPT elektronik menjadi tidak valid disebabkan
pengisian ketidakmampuan wajib pajak menggunakan media
elektronik (Rifqi Fitriadi, Muchammad Fauzi Akbar,Suwarno &
Chairuli, 2018)
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Peran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan berupa
penyampaian SPT sangat penting. Terobosan di era teknologi maju saat ini
adalah penyampaian melalui elektronik. Selain isu ramah lingkungan
(GoGreen) yang terus dikampanyekan dekade belakangan ini, metode
penyampaian SPT elektronik juga praktis karena dapat diakses dari mana saja
menggunakan perangkat apa saja yang terkoneksi internet.
Selain praktis, penyampaian SPT elektronik juga dapat meminimalisir
kesalahan penulisan atau pengisian SPT itu sendiri, yang mungkin masih
dapat ditemui ketika wajib pajak menyampaikan melalui formulir SPT kertas.
semakin valid wajib pajak mengisi data dan laporan pajaknya maka akan
dihasilkan pula database perpajakan yang handal dan valid. Namun terobosan
ini tidak otomatis diikuti oleh seluruh wajib pajak karena terkendala berbagai
hal.
Diantaranya adalah kendala jaringan internet di daerah yang masih belum
sepenuhnya optimal digunakan, wajib pajak yang belum terlalu familiar
dengan penggunaan teknologi, dan tingkat kepercayaan wajib pajak terhadap
teknologi itu sendiri dalam hal keamanan data yang disampaikan. Direktorat
Jenderal Pajak selaku otoritas yang berkepentingan dan bertanggung jawab
terus berupaya dengan terobosan-terobosan agar penyampaian SPT elektronik
ini semakin reliabel.
4.2 Saran
Dalam melayani suatu transaksi kepada konsumen, diharapkan agar
mempermudah proses transaksi, sehingga para objek pajak dapat
membayar pajak secara praktis, aman, tepat waktu dan tepat sasaran.
23
DAFTAR PUSTAKA
Pajak Online. (2018, 03 12). Lapor Pajak Tahunan, Begini Cara Lapor SPT
Tahunan Online Badan. Dipetik 11 05, 2019, dari Pajak:
https://www.online-pajak.com/cara-lapor-spt-tahunan-online-badan
Pajak, O. (2016, 12 12). Daftar NPWP Online. Dipetik 11 05, 2019, dari Pajak:
https://www.online-pajak.com/daftar-npwp-online-wajib-pajak-orang-
pribadi
24