Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut M Indrawan dkk (2007), spesies merupakan kumpulan dari
individu yang memiliki karakteristik yang berbeda dari kelompok lainnya.
Karakterisitik tersebut bisa dilihat dari fisiologi, morfologi atau biokimia.
mbuhan di permukaan bumi selain berjumlah sangat besar juga
menunjukkan keanekaragaman yang sangat tinggi. Jumlah dan
keanekaragaman yang sangat tinggi mendorong manusia yang
berkecimpung dalam studi tumbuhan melakukan penyederhanaan obyek
tumbuhan itu melalui klasifikasi (pengelompokan) dan pemberian nama
yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk. Dua kegiatan inilah
yang merupakan tugas utama ilmu sistematik atau taksonomi tumbuhan.
Penemuan tumbuhan dan pemanfaatannya telah dilakukan manusia sejak
jaman batu. Sejak jaman itu manusia mencari tumbuhan di sekelilingnya
dan memanfaatkannya untuk dimakan, dibuat obat ataupun untuk
keperluan lainnya. Kemudian dari tumbuhan yang telah dimanfaatkan itu
diberikan pertelaan atau deskripsi mengenai ciri-ciri dan sifat agar dapat
diceritakan dan disebarluaskan kepada orang lain terutama perihal khasiat
maupun manfaatnya. Taksonomi diartikan sebagai ilmu tentang teori
klasifikasi, pencirian dan penamaan. Taksonomi adalah suatu ilmu yang
dinamis dan merupakan pekerjaan yang tidak ada habisnya

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan Sub Spesies?
2. Apa yang di maksud dengan varietas?
3. Apa yang di maksud dengan Kultivar?
4. Apa yang di maksud dengan Forma?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sub spesies
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan varietas
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kurtival
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan forma

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sub Spesies

Subspesies mengacu pada satu dari dua populasi atau lebih spesies yang hidup
di subdivisi berbeda dari kisaran spesies dan bervariasi satu sama lain oleh
karakteristik morfologis . Satu subspesies tunggal tidak dapat dikenali secara
independen: suatu spesies dikenali sebagai tidak memiliki subspesies sama sekali atau
setidaknya dua subspesies, termasuk yang punah. Istilah ini dapat disingkat
menjadi subsp. atau ssp. Bentuk jamak sama dengan singular: subspesies .

Dalam zoologi, di bawah Kode Nomenklatur Zoologi Internasional ,


subspesies adalah satu-satunya peringkat taksonomi di bawah spesies yang dapat
menerima nama. Dalam botani dan mikologi , di bawah Kode Nomenklatur
Internasional untuk ganggang, jamur, dan tanaman , jajaran infraspesifik lainnya,
seperti varietas ,dapatdinamai. Dalam bakteriologi dan virologi ,dibawah nomenklatur
bakteri dan nomenklatur virus standar , ada rekomendasi tetapi tidak persyaratan ketat
untuk mengenali peringkat infraspesifik penting lainnya.Seorang ahli taksonomi
memutuskan apakah akan mengenali subspesies atau tidak. Kriteria umum untuk
mengenali dua populasi yang berbeda sebagai subspesies daripada spesies penuh
adalah kemampuan mereka untuk kawin campur tanpa hukuman kebugaran. Di alam
liar, subspesies tidak kawin silang karena isolasi geografis atau seleksi
seksual . Perbedaan antara subspesies biasanya kurang berbeda dari perbedaan antar
spesies. Monroe, BL (1982).

2.2 Varietas
Definisi dari Varietas adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau
spesies yang ditandai oleh bentuk dan pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji,
dan ekspresi karakter atau kombinasi genotype yang dapat membedakan dengan jenis

3
atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan
apabila diperbanyak tidak mengalami pertumbuhan. Secara botani, varietas adalah
suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda yang jelas.
Penulisan namanya dicetak miring (atau digaris bawah jika tulisan tangan) dan
didahuluidengansingkatan”var."
Contoh: Oryza sativa var. indica.

Dalam Nomenklatur botani varietas disingkat v dalam bahasa latin :varietas)


adalah peringkat taksonomi dibawah spesies dan subspesies ,tetapi diatas bentuk .
Karena itu,ia mendapatkan namainfraspesifik tiga bagian. Kadang-kadang
direkomendasikan bahwa peringkat subspesies harus digunakan untuk mengenali
perbedaan geografis, sedangkan peringkat varietas sesuai jika takson terlihat di
seluruh rentang geografis spesies.
Sesuai dengan Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Perlindungan Varietas Tanaman, disebutkan varietas tanaman adalah sekelompok
tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman,
pertumbuhan tanaman, daun bunga, biji, dan eksperesi karakteristik genotype atau
kombinasi genotype yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh
sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak
mengalami perubahan.55 Sesuai dengan pengertian diatas, maka dapat dapat
diketahui bahwa varietas tanaman yang dihasilkan harus berbeda dengan varietas
tanaman yang lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik samapai perbedaan
karakteristik tanaman. Untuk diketahui bahwa mengenai definisi/pengertian dari
istilah Perlindungan Varietas Tanaman (selanjutnya disingkat PVT) dapat dilihat
sederhananya dalam Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Perlindungan Varietas Tanaman terutama tercantum dalam Pasal 1 angka 1 yang
memberikan definisi.“Perlindungan Varietas Tanaman adalah perlindungan khusus
yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan
pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap

4
varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan
tanaman”. Adapun jenis varietas tanaman ada dua jenis varietas, yaitu varietas
tanaman lokal dan ada varietas hasil pemulian. Varietas lokal adalah varietas yang
telah ada dan dibudayakan secara turun-temurun oleh petani, serta menjadi milik
masyarakat dan dikuasai oleh Negara. Sedangkan varietas hasil pemulian adalah
varietas yang dihasilkan dari kegiatan pemulian tanaman.

2.3 Kultivar

Dalam dunia pertanian, kultivar diartikan sebagai sekelompok tumbuhan yang


telah dipilih/diseleksi untuk suatu atau beberapa ciri tertentu yang khas dan dapat
dibedakan secara jelas dari kelompok lainnya, serta tetap mempertahankan ciri-ciri
khas ini jika diperbanyak dengan cara tertentu, baik secara seksual maupun aseksual.
Dalam pembicaraan sehari-hari awam kerap kali menyebut kultivar
sebagai varietas atau ras (ras lokal, landrace), meskipun sebenarnya masing-masing
memiliki pengertian yang berbeda. Kultivar merupakan produk dari pemuliaan
tanaman.

Pengertian dan penamaan kultivar diatur dalam "Aturan Internasional bagi Tatanama
Tanaman Budidaya" (International Code of Nomenclature for Cultivated
Plants, ICNCP). Istilah kultivar (bahasa Inggris: cultivar, singkatan dari cultivated
varieties) merupakan pengelompokan dasar (culton istilah yang sejajar
dengan taxon dalam botani) bagi tanaman budidaya, dan dikoinekan oleh L.H.
Bailey pada tahun 1923[1]. Berbagai kultivar dengan kekhasan sifat yang sama disebut
sebagai kelompok kultivar. Kedua istilah ini (kultivar dan kelompok) dijelaskan dan
diatur penggunaannya dalam ICNCP.

Bahan tanam yang dapat disebut kultivar mencakup material dari benih seleksi,
hasil persilangan (seperti varietas hibrida), perbanyakan vegetatif (langsung atau
melalui kombinasi), variasi somaklonal, fusi sel/protoplas, rekayasa

5
genetika, poliploidisasi, dan cara-cara lain. Contoh penamaan: Oryza
sativa 'Cisadane'.

Yang dimaksud dengan tanaman budidaya adalah tanaman yang


dibudidayakan oleh manusia yang dapat dibedakan dengan jelas dari cikal-bakal
liarnya atau, jika diambil langsung dari alam liar untuk dibudidayakan, layak untuk
diberikan nama khusus yang berbeda dari populasi liar bagi kepentingan hortikultura
(W.T. Stearn, 1986).

Kultivar pisang adalah sekelompok tumbuhan pisang yang telah dipilih atau
diseleksi untuk suatu atau beberapa ciri tertentu yang khas dan dapat dibedakan
secara jelas dari kelompok lainnya, serta tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini jika
diperbanyak dengan cara tertentu, baik secara seksual maupun aseksual. Dalam dunia
pertanian sering menggunakan istilah varietas tanpa kejelasan maksud dari istilah
tersebut. oleh karena itu para ahli taksonomi tumbuhan menyarankan agar
menggunakan istilah kultivar yang khusus diterapkan untuk tanaman budidaya
(Gembong Tjitrosoepomo, 1993:60).

Istilah kultivar juga ada dalam Pasal 10 Kode Internasional Tatanama


Tanaman Budidaya tahun 1969. Pasal tersebut memberi batasan kultivar sebagai
kumpulan atas unit tumbuh-tumbuhan yang dibudidayakan dan dibedakan secara
nyata oleh beberapa sifat, baik sifat morfologis, fisiologis, sitologis, kimia, maupun
sifat yang lain, dan jika diproduksi secara seksual maupun aseksual sifat tersebut
masih dapat dipertahankan oleh keturunannya.

Pasal lain dalam kode Internasional Tatanama Tumbuhan Budidaya juga


menyatakan bahwa : a. Suatu kultivar adalah satu atau beberapa klon yang sangat
mirip, klon merupakan kumpulan individu yang secara genetik seragam dan diperoleh
dari satu individu tunggal dengan cara aseksual b. Suatu kultivar adalah satu atau
lebih garis keturunan yang mirip, hasil pertumbuhan sendiri atau pembastaran
normal. c. Suatu kultivar adalah hasil perkawinan silang dari individiindividu yang

6
menunjukan perbedaan genetik atau mempunyai satu atau lebih sifat yang dapat
dibedakan dari kultivar lain. d. Suatu kultivar adalah kumpulan individu dari hasi
persilangan.

2.4 Forma

Forma merupakan tingkat terendah yang diberi pengakuan taksonomi, dengan


nama ilmiah sebab umumnya mudah dikenal, misalnya karena perbedaan warna
bunga, bentuk dan ukuran daun, dan lain-lain. Takson di bawah tingkat jenis yang
banyak dipakai adalah varietas. Biotipe adalah suatu populasi yang individu-
individunya mempunyai susunan genotipe yang sama. Dalam suatu populasi jenis
secara sporadik adakalanya terdapat satu atau beberapa biotipe tanpa pola penyebaran
tertentu tapi menunjukkan variasi bentuk yang jelas berbeda dengan anggota populasi
lainnya. Inilah yang seringkali terjadi secara kebetulan, faktor-faktor gen resesif
terkumpul sehingga timbulnya dalam populasi itu sporadik dan terbatas tapi dengan
ciri-ciri yang mantap.

Forma lazimnya dianggap sebagai takson terendah atau kategori paling kecil.
Biasanya forma digunakan untuk menempatkan variasi dalam jeis yang tak begitu
penting. Variasi tersebut menyangkut: warna mahkota, warna buah, tanggapan
terhadap habitat tertentu, dan sebagainya. Ke dalam forma dapat dimasukkan setiap
varian yang kadangkala terjadi dalam populasi suatu jenis tanpa memperhatikan
besarnya derajat penyimpangan dan konsistensinya. Tjirosoepomo, G. 1998

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Subspesies mengacu pada satu dari dua populasi atau lebih spesies yang hidup
di subdivisi berbeda dari kisaran spesies dan bervariasi satu sama lain oleh
karakteristik morfologis . varietas adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau
spesies yang ditandai oleh bentuk dan pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji,
dan ekspresi karakter atau kombinasi genotype yang dapat membedakan dengan jenis.
kultivar diartikan sebagai sekelompok tumbuhan yang telah dipilih/diseleksi untuk
suatu atau beberapa ciri tertentu yang khas dan dapat dibedakan secara jelas dari
kelompok lainnya, serta tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini jika diperbanyak
dengan cara tertentu, baik secara seksual maupun aseksual. Forma merupakan tingkat
terendah yang diberi pengakuan taksonomi, dengan nama ilmiah sebab umumnya
mudah dikenal, misalnya karena perbedaan warna bunga, bentuk dan ukuran daun,
dan lain-lain.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari masih banyak


kekurangan , penyusun berharap bagi pembaca untuk saran dan kritiknya guna untuk
menyempurnakan maklah ini dan dapat mengkaji lebih dalam lagi tentang daun.

Anda mungkin juga menyukai