Laju Infiltrasi PDF
Laju Infiltrasi PDF
PENDAHULUAN
1.1. Tinjauan Pustaka
Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya air
dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari siklus hidrologi, jelas
bahwa air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap
ke dalam tanah, sabagian akan mengisi cekungan permukaan dan sisanya
merupakan overland flow. Sedangkan yang dimaksud dengan daya
infiltrasi (Fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan,
ditentukan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah.
Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Laju
infiltrasi (Fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang
dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi.
Kapasitas infiltrasi suatu tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat
fisiknya dan derajat kemampatannya, kandungan air dan permebilitas
lapisan bawah permukaan, nisbi air, dan iklim mikro tanah. Air yang
berinfiltrasi pada sutu tanah hutan karena pengaruh gravitasi dan daya
tarik kapiler atau disebabkan juga oleh tekanan dari pukulan air hujan
pada permukaan tanah.
1
2
4. Transmibilitas tanah
Banyaknya pori yang besar, yang menentukan sebagian dari
setruktur tanah, merupakan salah satu faktor penting yang
mengatur laju transmisi air yang turun melalui tanah.
Infiltrasi beragam secara terbalik dengan lengas tanah.
5. Karakteristik-karakteristik air yang berinfiltrasi
Suhu air mempunyai banyak pengaruh, tetapi penyebabnya dan
sifatnya belum pasti.
Kualitas air merupakan faktor lain yang mempengaruhi
infiltrasi.
5
6
6
7
I Log t Log I
No Waktu t (menit) x.y X2
(cm) (x) (y)
1. 10.01 0 0 - - 0 0
2. 10.02 1 0,2 0 -0,698 0 0
3. 10.04 3 1 0,477 0 0 0,228
4. 10.06 5 1,8 0,698 0,255 0,178 0,487
5. 10.08 7 2,5 0,845 0,397 0,335 0,714
6. 10.11 10 3,5 1 0,544 0,544 1
7. 10.16 15 5 1,176 0,698 0,821 1,383
8. 10.31 30 8 1,447 0,903 1,334 2,182
Jumlah 5,673 2,099 3,212 5,994
7
8
V. PERHITUNGAN
5.1. Rumus
α
I = C. t
Log I = Log C + α Log t bi =
y = b0 + b1 . x
α
I = C. t
α-1 bo = ӯ – bi
I’= F = C. α. t
Keterangan :
I = Infiltrasi
C = Konstanta
t = Waktu
5.2. Perhitungan
bi =
= 0,332
8
9
bo = ӯ – bi
= 0,299 – (0,332)(0,810)
= 0,299 – 0,269
= 0,03
I F
No Waktu t (menit)
(cm) (cm/menit)
1. 10.01 0 0 0
2. 10.02 1 0,2 0,356
3. 10.04 3 1 0,171
4. 10.06 5 1,8 0,121
5. 10.08 7 2,5 0,097
6. 10.11 10 3,5 0,077
7. 10.16 15 5 0,058
8. 10.31 30 8 0,037
11
12
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tiap penambahan waktu laju
infiltrasi semakin turun. Hal ini menujukan bahwa semakin lama tanah
melakukan penyerapan terhadap air semakin kecil lajunya dalam menyerap air
tersebut. Dilihat ketika sudah berlangsung 1 menit laju infiltrasinya 0,356
cm/menit, tetapi ketika sudah berlangsung 3 menit laju infiltrasi menjadi 0,171
cm/menit dan seterusnya akan mengalami penurunan laju infiltrasi.
Pada grafik ini menunjukan hasil bahwa semakin lama selang waktu
penelitian penurunan akan tinggi air pun semakin tinggi dengan dibuktikan
jarak air pada awal penelitian hingga akhir penelitian semakin berkurang.
Tetapi berbeda dengan laju infiltrasi yaitu semakin lama waktu selang, maka
semakin berkurang laju penyerapan air tersebut.
13
Pengisian air
Pengukuran
14
VII. SIMPULAN
Semakin lama selang waktu maka laju infiltrasi semakin menurun
hingga mencapai titik konstan atau tetap.
Semakin lama selang waktu maka jarak permukaan air semakin
berkurang hingga air tersebut tidak dapat lagi diserap oleh tanah.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
http://tinniedon2-sifatfisiktanah.blogspot.com/
http://sipil-inside.com/infiltrasi.html