HIDROLOGI
Oleh:
Alifatin Fadhilah
NIM A1C018006
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi mannusia dan makhluk hidup lainnya.
primernya. Tidak ada kehidupan makhluk yang tidak terkait langsung atau tidak
mendekomposisi bahan organik tidak akan pernah ada, demikian pula tidak akan
pernah ada siklus materi dan energi, dengan demikian tanpa air tidak akan pernah
ada kompleksitas ekosistem. Sehingga dapat dipastikan bahwa jika tidak ada air,
suatu daerah tertentu. Besaran ini umumnya hanya dapat diperoleh dengan
bsaran infitarsi yang dapat mewakili suatu daerah yang luas secarakeseluruhan,
gambaran tentang besaran dan laju infiltrasi serta variasi sebagai fungsi waktu.
3. Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping, dan atas).
tersebut di atas saling terkait. Proses infiltrasi dipengaruhi beberapa faktor antara
lain tekstur dan struktur tanah, persediaan air awal (kelembaban awal), kegiatan
biologi, dan unsur organik, jenis dan kedalaman seresah, dan tumbuhan bawah
atau tajuk penutup tanah lainnya. Secara teoritis, bila kapasitas infiltrasi tanah
diketahui, volume air larian dari suatu curah hujan dapat dihitung dengan cara
B. Tujuan
infiltrasi
5. Mahasiswa dapat menghitung volume infiltrasi total selama waktu (t) tertentu
II. TINJAUAN PUSTAKA
air dan iklim mikro tanah. Air yang berinfiltrasi pada suatu tanah hutan karena
pengaruh gravitasi dan daya tarik kapiler atau disebabkan pula oleh tekanan dari
pukulan air hujan pada permukaan tanah. Proses berlangsungnya air masuk ke
permuakan tanah kita kenal dengan infiltrasi. Laju infiltrasi dipengaruhi oleh
tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar materi tersuspensi dalam air juga
yaitu gerakan ke bawah dari permukaan tanah. Infiltrasi tanah meliputi infiltrasi
kumulatif, laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi. Infiltrasi kumulatif adalah jumlah
air yang meresap ke dalam tanah pada suatu periode infiltrasi. Laju infiltrasi
adalah jumlah air yang meresap ke dalam tanah dalam waktu tertentu. Sedangkan
kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum air meresap ke dalam tanah
Laju infiltrasi tertinggi dicapai saat air pertama kali masuk ke dalam tanah
dan menurun dengan bertambahnya waktu. Pada awal infiltrasi, air yang meresap
ke dalam tanah mengisi kekurangan kadar air tanah. Setelah kadar air tanah
mencapai kadar air kapasitas lapang, maka kelebihan air akan mengalir ke bawah
menjadi cadangan air tanah (ground water) (Jury dan Horton, 2004).
Laju masuknya air ke dalam tanah terutama dipengaruhi oleh ukuran dan
kemantapan agregat. Pori tanah merupakan bagian tanah yang tidak terisi bahan
padat tanah. Pori-pori tanah dapat terbentuk akibat susunan agregat tanah,
aktivitas akar, cacing, dan aktivitas organisme tanah lainnya (Arsyad, 2002).
saluran untuk pergerakan air dan udara. Saluran yang terbentuk umumnya
berbentuk pipa yang kontinue dengan panjang yang dapat mencapai satu meter
(Suranto, 2005).
III. METODOLOGI
1. Alat tulis
2. Cangkul
4. Ember
5. Gayung
6. Komputer/Laptop
7. Microsoft Excel
8. Papan
9. Penggaris
10. Palu
11. Stopwatch
B. Prosedur Kerja
2. Catat tentang :
permukaan tanah.
4. Pasang silinder pelindung dengan kedalaman 5 cm.
5. Isi bagian luar (bagian pelindung) dengan air setinggi 5 cm dan dipertahankan
6. Isi bagian silider pengukura dengan air, cara pengisian harus hati-hati jangan
sampai merusak lapisan permukaan tanah. Isi silinder pengukur sesuai dengan
infiltrasi
(f)(cm/Jam)
10. Buat tabel dan input data kedalam program Microsoft Excel
memplot hubungan t dan log (f-fc) pada kertas grafik atau menggunakan
fc) e-Kt.
A. Hasil
1. Tabel Data
10 14 14 0 0.304025 14
2. Gambar grafik
Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari
permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari siklus hidrologi, jelas bahwa air
hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah,
tanah. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya intensitas
curah hujan, porositas tanah, kerapatan massa tanah, kadar air tanah, tekstur tanah,
yaitu gerakan ke bawah dari permukaan tanah. Infiltrasi tanah meliputi infiltrasi
kumulatif, laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi. Infiltrasi kumulatif adalah jumlah
air yang meresap ke dalam tanah pada suatu periode infiltrasi (Jury dan Horton,
2004).
Laju infiltrasi (Fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang
dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi (Media, 2007). Laju
infiltrasi adalah jumlah air yang meresap ke dalam tanah dalam waktu tertentu.
dalam tanah (Jury dan Horton, 2004). Laju infiltrasi (infiltrasi rate) adalah
banyaknya air per satuan waktu yang masuk melalui permukaan tanah, dinyatakan
permukaan tanah itu sendiri. Di dalam tanah, air mengalir ke arah pinggir, sebagai
aliran perantara menuju mata air, danau, dan sungai atau secara vertikal yang
dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan intensitas curah hujan, yaitu
milimeter per jam (mm/jam). Air infiltrasi yang tidak kembali lagi ke atmosfer
melalui proses evapotranspirasi akan menjadi air tanah untuk seterusnya mengalir
ke sungai di sekitar. Air hujan atau air irigasi dapat digunakan oleh tanaman
setelah melalui proses infiltrasi ke dalam tanah menjadi kadar air. Faktor yang
berpengaruh terhadap infiltrasi adalah jenis tanah dan kadar lengas awal
menentukan hisapan kapiter dan konduktivitas hidrolik tanah. Air bergerak dari
jumlah kerja yang harus dilakukan tiap satuan jumlah air murni agar dapat
dipindahkan secara berlawanan dan secara isotermal sejumlah air tak terbatas dari
suatu gudang (pool) air murni dari ketinggian tertentu bertekanan atmosferik ke
air tanah (ke tempat yang dipersoalkan). Potensial air tanah (atau potensial lengas)
terutama dibagi menjadi komponen potensial kapiler (atau potensial matriks) dan
potensial gravitasi. Namun terdapat komponen lainnya yang juga berperanan pada
potensial total tanah, yaitu potensial osmotik, potensial piezometrik, dan potensial
bertekanan.
melalui infiltrasi, ketika air masuk kedalam tanah harus tersedia media
penampung di dalam tanah tersebut supaya air yag masuk dapat diolah melalui
Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air yang jatuh ke tanah
(infiltrasi) seefisisen mungkin dan pengaturan waktu aliran yang tepat, sehingga
tidak terjadi banjir yang merusak pada musim hujan dan terdapat cukup air pada
musim kemarau.
suatu media yang air tersebut nanti digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air
tanaman. Sehingga air infiltrasi mampu menjadi salah satu suber pemasok air
pada tanaman yang memiliki banyak kebutuhan air atau tanaman yang memiliki
efesiensi pemakaian air pada tanaman yang berlebih maka bisa dipenuhi
kebutuhan airnya oleh air infiltrasi yang telah di tampung pada suatu media yang
1. Karakteristik-karakteristik hujan
cadangan permukaan
dilakukan sersesah
mengurangi infiltrasi
4. Transmibilitas tanah
merupakan salah satu factor penting yang mengtur laju transmisi air yang
belum pasti
Bahas hasil Dari praktikum acara 1 yaitu Infiltrasi Dan kurva infiltrasi
(besarnya infiltrasi saat konstan), f0-fc, log (f0-fc), K, dan F. Waktu yang
diperoleh adalah waktu yang telah ditentukan pada saat praktikum. Kapasitas
infiltrasi dan besarnya infiltrasi pada saat konstan (fc), besarnya infiltrasi saat
awal (f0) diperoleh dari pengukuran menggunakan alat double ring infiltrometer.
Sehingga dalam pengukuran diperlukan bebrapa alat dan bahan yaitu penggaris
utuk mengukur kedalamana air yang berada didalam ring, stopwatch untuk
pengukuran waktu, double ring infiltrometer sebagi wadah pengukuran air yang
Kendala praktikum acara 1 adalah pada jenis tanah atau lokasi yang dipiih
A. Kesimpulan
1. Data non Pengukuran infiltrasi dapat digunakan sebuah alat yaitu Double
2. Infiltrasi dapat di ukur menggunakan 3 cara yaitu inflow dan outflow, analisis
(kostanta) dapat di tentukan melalui pengukuran pada air yang berada dalam
ring.
4. Persamaan penduga dan kurva infiltrasi model Horton dapat dibuat ketika
5. Volume infiltrasi total selama waktu (t) tertentu dapat ditentukan melalui
B. Saran
dalam pengukuran besarnya infiltrasi baik besarnya infiltrasi saat konstan maupun
infiltrasi saat awal sehingga dapat diperoleh data yang akurat untuk pembuatan
Fadly. 2013. “Pengendalian Sumber Daya Air”. Makalah. Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan. Universitas Putra Indonesia (UPI) “YPTK”. Padang.
Jury dan Horton. 2004. Analisis Hidrologi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Kuncoro, Jati. 2014. “Aplikasi Model Infiltrasi pada Tanah dengan Model
Kostiyacov Dan Model Horton Menggunakan Alat Rainfall Simulatord.
Jurnal Ilmiah Konservasi Sumber Daya Air. Universitas Brawijaya. Malang.
Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Andi Offset
.Yogyakarta.