Oleh :
Universitas Udayana
2023
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Agar mengetahui peralatan, cara kerja, dan cara pengukuran laju infiltrasi pada
daerah tertentu
2. Mampu menentukan nilai parameter infiltrasi
3. Dapat menghitung penurunan volume infiltrasi selama waktu (t) tertentu
4. Mampu menetapkan persamaan penduga, membuat kurva infiltrasi model
horton dan dapat menentukan nilai konstanta horton
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
K = konstanta Horton
e = 2,72
Dengan demikian untuk suatu daerah (tempat) dan suatu kasus nilai k Horton akan
spesifik. Berdasarkan hal tersebut, pada suatu daerah (tempat) dengan kasus tertentu
terhadap perlakuan tanah tersebut perlu diketahui nilai konstanta Horton-nya.
a. Menentukan perbedaan volume air hujan buatan dengan volume air larian pada
percobaan laboratorium menggunakan simulasi hujan buatan (metode simulasi
laboratorium).
b. Menggunakan alat ring infiltrometer (metode pengukuran lapangan).
c. Teknik pemisahan hidrograf aliran dari data aliran air hujan (metode separasi
hidrograf).
a. Infiltrometer
ltrometer dalam bentuk yang paling sederhana terdiri atas tabung baja yang
ditekankan kedalam tanah. Permukaan tanah di dalam tabung diisi air. Tinggi air
dalam tabung akan menurun, karena proses infilltrasi. Kemudian banyaknya air
yang ditambahkan untuk mempertahankan tinggi air dalam tabung tersebut harus
diukur. Makin kecil diameter tabung makin besar gangguan akibat aliran ke
samping di bawah tabung. Dengan cara ini infiltrasinya dapat dihitung dari
banyaknya air yang ditambahkan kedalam tabung sebelah dalam per satuan waktu.
b. Testplot
Pengukuran infiltrasi dengan infiltrometer hanya dapat dilakukan terhadap
luasan yang kecil saja, sehingga susah untuk mengambil kesimpulan terhadap
besarnya infiltrasi bagi daerah yang lebih luas. Untuk mengatasi hal ini dipilih
tanah datar yang dikelilingi tanggul dan digenangi air. Daya infiltrasinya didapat
dari banyaknya air yang ditambahkan agar permukaannya konstan. Jadi testplot
sebenarnya adalah infiltrometer yang berskala besar.
c. Lysimeter
Lysimeter merupakan alat pengukur berupa tangki beton yang ditanam
dalam tanah diisi tanah dan tanaman yang sama dengan sekelilingnya, dilengkapi
dengan fasilitas drainase dan pemberian air.
BAB III METODE
4.1 Hasil
14 = 49 𝑥 2,72−18𝐾
2,72−18𝐾 = 0,286
68 −18𝑘 143
(25) = 500
68 143
−18𝐾 = log 25 (500)
1 68 143
𝐾 = - 18 x log 25 (500)
= 0,069
4.2 Pembahasan
Pada tabel diatas merupakan nilai hasil pengukuran laju infiltrasi dengan menggunakan
ring infiltrometer dengan waktu pengamatan dan pengukuran selama 50 menit. Terlihat
pada Tabel diatas bahwa laju infiltrasi awal yang paling tinggi yaitu 4 mm/menit, lalu
semakin lama terjadi penurunan laju infiltrasi. Penurunan laju infiltrasi ini terjadi karena
kondisi tanah tersebut semakin mencapai kondisi jenuh air; dan lahan semakin lembab
sehingga perbedaan gaya kapiler berkurang. ada perhitungan konstanta laju infiltrasi
didapatkan nilai k yaitu 0,069 yang dapat dikategorikan nilai k kecil. Konstanta k
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan dan dari hasil pembahasan yang ada dapat
disimpulkan bahwa infiltrasi adalah perpindahan air dari atas atau permukaan ke dalam
tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infiltrasi yaitu tinggi genangan,
kadar air tanah, ada tidaknya pemanpatan tanah, ada tidaknya vegetasi/tumbuhan pada
permukaan tanah, dan faktor lainnya seperti adanya rekahan atau lubang pada tanah. Laju
infiltrasi tertinggi dicapai saat air pertama kali masuk ke dalam tanah dan menurun
dengan bertambahnya waktu, semakin lama waktunya maka proses terjadinya infiltrasi
akan semakin kecil.
5.2 Saran
Saran dalam melakukan pengujian yaitu jangan melakukan pengisian air disaat
tengah-tengah praktikum karena dapat mempengaruhi hasil data yang diperoleh bahkan
data yang didapat akan tidak konsisten.
DAFTAR PUSTAKA