ANALISIS SENSORIK
KELOMPOK :V (LIMA)
DOSEN : Dr. Ir. Andi Besse Patadjai, M.Sc
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
semi basah dan digemari masyarakat. Menurut Haryadi (2006), dodol merupakan
suatu olahan pangan yang dibuat dari campuran tepung beras ketan, gula kelapa,
santan kelapa, yang didihkan hingga menjadi kental dan berminyak tidak lengket, dan
apabila dingin pasta akan menjadi padat, kenyal dan dapat diiris. Dodol memiliki rasa
yang manis, bertekstur kenyal, dan memiliki warna yang beragam. Proses pembuatan
dodol untuk skala rumah tangga biasanya dilakukan secara manual dengan tenaga
dan pengemasan. Bahan baku yang umumnya digunakan dalam pembuatan dodol
yaitu tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula jawa. Sedangkan kemasan yang
Sebagai salah satu makanan tradisional yang digemari masyarakat, dodol yang
banyak dijual biasanya berumur hanya kurang lebih seminggu. Setelah melewati
masa itu, dodol akan berbau tengik dan berjamur (Syarafina, 2015). Selain itu, seiring
2004).
Kerusakan yang terjadi pada dodol dapat dihambat dengan penambahan bahan
tambahan pangan maupun pilihan kemasan yang baik. Penambahan bahan tambahan
pangan seperti humektan (sorbitol atau gliserol) bisa dipakai untuk menghambat
menggunakan jenis kemasan tertentu belum banyak yang dteliti. Namun beberapa
produk dodol rumput laut yang ditemukan mulai menggunakan edible coating untuk
digolongkan makanan semi basah. Masing-masing daerah memiliki nama khas, dodol
garut berasal dari garut dan dodol kudus berasal dari kudus, dengan bahan dasar
tepung ketan. Disamping itu dodol juga dibuat dari buah dan sayur, seperti dodol
apel, dodol sirsak, dodol wortel dan sebagainya, sehingga dodol sebagai salah satu
Usaha agar lebih lebih menarik konsumen terhadap dodol, dapat dilakukan
dengan memberikan tambahan terhadap produk olahan tersebut yaitu salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki nilai gizi yang dikandungnya.
Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada dodol dan
merupakan sumber provitamin A alami sehingga dapat meningkatkan nilai gizi dodol
adalah wortel (Daucus carota, L.). Menurut Ali dkk. (1994), wortel memiliki
kandungan gizi yang banyak diperlukan oleh tubuh terutama sebagai sumber vitamin
yang secara umum dikenal untuk memberi perlindungan pada tubuh terhadap
pengaruh negatif dari radikal bebas, menghambat pertumbuhan sel kanker, mencegah
1.1 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah membuat score sheet pada produk
dodol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dodol
Dodol merupakan salah satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk
dalam jenis makanan yang mempunyai sifat agak basah sehingga dapat langsung
dimakan tanpa dibasahi terlebih dahulu (rehidrasi) dan cukup kering sehingga dapat
(Intermediate Moisture Food) yang mempunyai kadar air 10-40 %, Aw 0,70 - 0,85,
tekstur lunak, mempunyai sifat elastis, dapat langsung dimakan, tidak memerlukan
ditambahkan untuk memberikan rasa yang diinginkan. Dodol yang berkualitas baik
adalah dodol dengan tekstur yang tidak terlalu lembek, bagian luar mengkilap akibat
adanya pelapisan gula atau glazing, rasa yang khas dan jika mengandung minyak
tidak terasa tengik. Beberapa jenis dodol yang berlemak menjadi tengik akibat adanya
kerja enzim lipase yang tahan panas dan adanya reaksi oksidasi. (Anonim 2011)
Dodol terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian dimasak
dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa penambahan bahan
makanan lainnya. Sesuai dengan defenisi tersebut maka dalam pembuatan dodol
tepung tapioka. Makanan setengah basah adalah suatu makanan yang mempunyai
kadar air yang tidak terlalu rendah. Tetapi makanan ini dapat bertahan lama selama
penyimpanan oleh karena sebagian besar bakteri tidak dapat tumbuh pada aw 0,90
atau dibawahnya. Maka untuk membuat makanan setengah basah yang tahan lama
selama penyimpanan, selain kadar air dibuat menjadi 10-15%, juga aw makanan
harus dibawah 0,90 untuk mencegah pertumbuhan ragi dan kapang. (Anonim 2014).
Gula dalam pembuatan dodol berfungsi sebagai penambah cita rasa, aroma,
tekstur, dan sebagai bahan pengawet. Jenis gula yang digunakan untuk pembuatan
Konsentrasi gula yang tinggi dalam suatu larutan akan menurunkan derajat
gelatinisasi pati, kekentalan, dan kekuatan gelnya. Gula mengurangi kekuatan gel
dengan mengusahakan suatu plastisizing action dan bergabung dengan formasi antar
konsentrasi gula yang ditambahkan maka warna yang dihasilkan bertambah gelap
Dodol terdiri dari dua macam, yaitu dodol buah dan dodol tepung. Dodol buah
merupakan dodol yang bahan utamanya yaitu buah lalu ditambahkan dengan bahan
yaitu tepung lalu ditambahkan dengan bahan tambahan lainnya. Dalam proses
pembuatan dodol buah ditambahkan jenis bahan pengisi yang memiliki amilopektin
Jenis bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan dodol adalah tepung
beras ketan, tepung tapioka, tepung ubi jalar, atau tepung terigu. Dalam pembuatan
dodol apel ini, jenis bahan pengisi yang digunakan adalah tepung beras ketan. Tepung
gelatinisasi bila ditambah dengan air dan memperoleh perlakuan pemanasan. Tepung
ketan memberi sifat kental sehingga membentuk tekstur dodol menjadi elastis.
yang stabil pada proses gelatinisasi, yang terjadi pada saat pemasakan dan
pengadukan.
kesadaran seseorang setelah diberi rangsangan. Rangsangan yang dapat diindra dapat
bersifat mekanis (tekanan, tusukan), bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna), sifat
kimia (bau, aroma, rasa). Pada waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum
terjadi kesadaran prosesnya adalah fisiologis, yaitu dimulai di reseptor dan diteruskan
pada susunan syaraf sensori atau syaraf penerimaan. Mekanisme pengindraan secara
3. Perubahan energi kimia menjadi energi listrik (impulse) pada sel syaraf
4. Penghantaran energi listrik (impulse) melalui urat syaraf menuju ke syaraf pusat
Praktikum uji sensorik ini dilaksanaka pada tanggal 16 Maret 2019, bertempat
diruangan H.1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu pulpen, kertas dan
A. Hasil
Data Pengamatan :
Warna
1 9 7 5
2 7 5 3
3 9 9 9
4 7 5 9
5 5 3 7
6 9 7 5
Tekstur
1 7 3 5
2 9 7 7
3 3 5 7
4 3 5 9
5 5 9 7
6 3 9 5
Tekstur
Kode Sampel
1 3 7 9
2 3 5 9
3 7 3 5
4 3 5 9
5 7 9 3
6 9 7 3
Odor
1 7 7 9
2 3 5 9
3 7 3 5
4 7 7 9
5 5 3 7
6 3 9 5
Flavor
1 7 3 9
2 7 7 5
3 1 5 9
4 3 5 7
5 3 1 7
6 1 9 5
Rupa
1 5 3 1
2 7 3 5
3 9 1 7
4 5 7 3
5 5 7 3
6 7 3 5
Kekenyalan
1 7 5 3
2 7 5 1
3 5 3 7
4 7 5 3
5 5 3 7
6 5 7 3
Rasa
1 7 1 5
2 9 3 7
3 1 3 5
4 3 1 5
5 7 1 3
6 5 7 3
B. PEMBAHASAN
Dodol merupakan salah satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk
dalam jenis pangan semi basah yang terdiri dari campuran tepung, santan dan gula
sebagai makanan ringan atau makanan selingan. Berdasarkan bahan bakunya dodol
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dodol yang diolah dari tepungtepungan dan buah-
buahan, Dodol buah dibuat melalui proses penghancuran daging buah matang,
selanjutnya dimasak dan ditambah dengan gula serta bahan makanan lainnya atau
masing masing yaitu 532,724,421. Dimana hasil nya dapat dilihatd dari table diatas
pada pengujian atribut sensorik warna di dapati hasil dari 6 panelis yaitu pada kode
532 rata rata panelis memilih nomor 9 yatu warna nya amat sangat coklat, pada kode
724 rata rata nya banya yang memilih warna coklat pada kode 421 banyak yag
memilih mat sangat coklat.pada atribut tekstur di dapaati hasil nya 532 yaitu agak
legit 724 amat sangat legit amat legit. Pada atribut sensorik aroma, aroma yang
digunakan pada dodol tersebut ialah coklat pada kode 532 didapati hasil yang di pilih
agak tersa coklat pada 724 di pih terasa coklat pada 421 dipilih amat sangat terasa
coklat pada dodol. Aribut sensoriik selanjutnya yaitu odor atau bau yang terciium
pada dodol pada 532 dipilih amat tercium pada kode 724 banayk yang memilih no 5
tercium odor pada 421 amat sangat tercium bau nya.pada atribut flavor kode 532
banyak yang memilih no 5 yaitu terasa santan pada dodol kode 724 sama juga terasa
santan pada 421 no 9 yaitu amat sangat terasa santan. Pada atribut sensorik rupa kode
532 didapti hasil banyak panelis yang memilih no 5 yaitu halus pada 724 bnayak
yang pilih agak halus pada 421 sama agak halis jga. Atribut kekenyalan kode 532
bnyk yang memilih no 7 amat kenyal kode 724 banayk no 5 kenyal kdeo 421 no 3
agak kenyal. Atribut rasa kode 532 banya yang memlih no 7 amat manis kode 724 no
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat kita tarik kesimplan bahwa
dari semua dodol yang di uji sensorik setiap apnelis mengatakan dari segi rasa dan
4.2 Saran
dilakukan dengan persiapan yang lebih matang dan teratur. Kemudian diharapkan
pada para praktikan agar melakukan praktik dengan teratur dan sesuai prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
DeMan, J. M., 1999. Principle of Food Chemistry. Third Edition. Aspen Publishers,
Inc.
Gaithersburg, Maryland. Dalam Budarti Timorsih. 2006. Pengaruh Rasio
Beras Ketan dan Labu Kuning (Curcubita sp.) pada Pembuatan Dodol.
Skripsi. UGM. Yogyakarta.
Haryadi. 1998. Modifikasi Proses Pembuatan Dodol. Jurnal Agritech Vol. 18, Hal. 29
– 30.