Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

OLEH KELOMPOK 4 :
SARIYANI 11194861911019
SISKA PURWITA SARI 11194861911020
SITI FATIMAH MAGHFIROH 11194861911021
SUSI ERNAWATI 11194861911022
UNI DESTRI 11194861911023

UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN


2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peran bidan dalam lingkup nasional dan global adalah untuk


mengikuti peningkatan penggunaan Jamkesmas, melaksanakan
program dari pemerintah untuk mensosialisasikan tentang imunisasi
dasar lengkap anak di Indonesia , menurunkan angka stunting,
mendukung wanita untuk mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan, melaksanakan asuhan untuk mencegah terjadinya
penyulit selama kehamilan, persalina, nifas dan perawatan bayi baru
lahir berat rendah (BBLR), serta menurunkan angka AKI dan AKB.

Stunting atau terlau pendek berdasarkan umur adalah tinggi badan


yang berada di bawah minus 2 standart devisiasi dari tabel status gizi
WHO. Stunting biasanya mulai terlihat ketika anak mulai pubertas atau
masa remaja. Ini merupakan hal yang buruk karena semakin terlambat
disadari, maka semakin sulit pula untuk mengatasi stunting.

Prevalensi balita pendek di Indonesia masih tinggi dan merupakan


masalah kesehatan yang harus ditanggulangi. Prevalensi balita
pendek di Indonesia (37,2%), juga tinggi dibandingkan Myanmar
(35%), Vietnam (23%), Malaysia (17%), Thailand (16%), dan
Singapura (4%). Indonesia menduduki urutan 17 negara, diantara 117
negara yang mempunyai tiga masalah gizi yaitu stunting (37,2%),
wasting (12,1%), over weight (11,9%). Stunting di Indonesia yang
tertinggi adalah di provinsi Nusa Tenggara Timur (51,7%).

AKI menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam


periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab
yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau
penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau
cedera. AKB menurut WHO adalah jumlah kematian bayi dalam usia
28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian
Bayi menurut WHO pada negara ASEAN seperti di Singapura 3 per
1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup, Thailand
17 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup,
dan Indonesia 27 per 1000 kelahiran. Angka kematian bayi di
Indonesia masih tinggi dari negara ASEAN lainnya, jikadibandingkan
dengan target MDGs tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.

Berdasarkan penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu


dalam kandungan dan luar kandungan. Kematian bayi dalam
kandungan adalah kematian bayi yang dibawa oleh bayi sejak lahir
seperti asfiksia. Sedangkan kematian bayi luar kandungan atau
kematian post neonatal biasanya disebabkan oleh hiperbilirubin.
Hiperbilirubin merupakan salah satu fenomena yang sering ditemukan
pada bayi baru lahir dalam minggu pertama kehidupannya. Insiden
hiperbilirubin di Amerika 65%, Malaysia 75% Indonesia 51,47% (Putri
dan Mexitalia, 2014).

Dalam memberikan pelayanan praktik kebidanan, bidan perlu


melakukan pendekatan melalui agama, tradisi serta dengan cara
lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat
menerima bahwa pelayana atau informasi yang diberikan oleh
petugas bukanlah suatu yang tabu. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan, seorang bidan lebih bersifat promotif dan preventif, bukan
bersifat kuratif, serta mampu mengerakkan peran serta masyarakat
dalam upaya sesuai dengan prinsip-prinsip Primary Health Care.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup
berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawab dalam
menggerakan masyarakat khususnya berkaitan dengan penggunaan
jamkesmas, kesehatan ibu dan bayi, anak remaja, melaksanakan
asuhan untuk mencegah terjadinya penyulit selama kehamilan,
persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir berat rendah (BBLR).
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui peran bidan dalam lingkup konteks nasional
dan global.
2. Tujuan khusus
a. Menganalisis teori tentang peran bidan dalam lingkup konteks
nasional dan global
b. Menganalisis teori tentang peran dan tanggung jawab bidan
diberbagai tatanan pelayanan kesehatan
c. Menganalisis perbandingan dalam lingkup konteks nasional
dan global

C. MANFAAT
1. Manfaat Akademik (institusi)
Sebagai bahan masukan intitusi pendidikan dalam penerapan
proses managemen kebidanan yang komprehensif
2. Bagi Mahasiswa
Menamah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan
dalam melakukan pelayanan kebidanan
3. Bagi Petugas Kesehatan
Meningkatkan ilmu pengetahuan keterampilan dan mutu
pelayanan yang profesional oleh tenaga kesehatan agar dapat
menurunkan angka mortalitas dan morbiditas di Indonesia
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Peran Bidan dalam Lingkup Kontek Nasional


1. Peran Bidan dalam Lingkup Nasional Jamkesmas
2. Peran Bidan dalam melaksanakan Imunisasi Dasar Lengkap
a. Jadwal Imunisasi
1) BCG
a) imunisasi BCG sebaiknya diberikan pada umur < 2
bulan.
b) Untuk dosis adalah 0,05 ml. Cara pemberian
intracutan (IC).
c) Apabila BCG diberikan pada umur > 3 bulan,
sebaiknya dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.
2) Hepatitis B
a) Imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin
setelah lahir.
b) Pemberian imunisasi hepatitis B harus
berdasarkan status HbsAg ibu dan pada saat
melahirkan, sebagai berikut : bayi lahir dari ibu
dengan status HbsAg yang tidak diketahui. Diberikan
vaksin rekombinan atau vaksin plasma derived secara
intramuscular, dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis
kedua diberikan umur 1-2 bulan dan ketiga umur 6
bulan. Apabila pada pemeriksaan selanjutnya
diketahui ibu HbsAg-nya positif, segera diberikan 0,5
ml HBIG (sebelum 1 minggu).
3) DPT
a) Imunisasi DPT dasar diberikan 3 kali sejak umur 2
bulan dengan interval 4-6 minggu, DPT 1 diberikan
pada umur 2 bulan, DPT 2 diberikan pada umur 3
bulan dan DPT 3 pada umur 4 bulan.
b) Dosis DPT 0,5 ml, secara intramuscular baik untuk
imunisasi dasar dan ulang.
4) Polio
a) Untuk imunisasi dasar (polio 1,2,3) vaksin diberikan 2
tetes per oral dengan interval tidak kurang dari 4
minggu.
5) Campak
a) Vaksin campak diberikan pada umur 9 bulan, dalam
satu dosis 0,5 ml sub-kutan dalam.
7) MMR
a) Vaksin MMR diberikan pada umur < 9 bulan - <15
tahun, dosis satu kali 0,5 ml secara subkutan.

3. Peran Bidan dalam pengendalian Angka Stunting


a. Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi dimana anak menggalami gangguan
pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih
4. Peran Bidan dalam menyelamatkan ibu hamil dari kehamilan
yang tidak direncanakan
5. Peran Bidan dalam mencegah terjadinya penyulit selama
kehamilan, persalina, nifas dan perawatan bayi baru lahir
berat rendah (BBLR), serta
B. Peran Bidan dalam Lingkup Kontek Global
1. Peran Bidan dalam Menurunkan AKI dan AKB
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai